Anda di halaman 1dari 2

Usus Besar

Menurut Sherwood (2014) bahwa mekanisme penceraaan dalam usus besar (kolon) adalah
sebagai berikut:

 Motilitas
Pada usus besar, motilitas terjadi dalam bentuk kontraksi khusus yaitu
kontraksi haustra. Pada usus besar, taenia kolon atau lapisan otot polos longitudinal
yang berjalan di bagian tengah sepanjang usus besar lebih pendek dari daripada otot
polos sirkular dan lapisan mukosa di bawahnya. Oleh karena itu, untuk menyiasati
perbedaan panjang tersebut lapiasan di bawah taenia kolon membentuk haustra atau
kantong. Haustra tersebut bukanlah sekedar kantung permanen yang pasif melainkan
secara aktif berganti lokasi otot polos sirkular.
Kontraksi haustra yang ditandai dengan pembentukan haustra berlangsung
secara simultan. Lokasi kantung haustra akan secara bertahap berubah sewaktu segmen
kolon yang sebelumnya melemas dan membentuk kantong mulai berkontraksi
sementara di bagian lain yang sebelumnya berkontraksi akan melemas dan membentuk
kantong. Gerakan hasil kontraksi haustra ini tidak mendorong isi usus tetapi secara
perlahan mengaduknya maju mundur sehingga isi kolon terpajan ke mukosa
penyerapan.
Setiap selesai makan, terjadi pergerakan massa yaitu peningkatan mencolok
motilitas saat segmen-segmen pada kolon asenden dan transversum berkontraksi secara
simultan yang dapat mendorong tinja hingga bagian distal kolon atau tempat tinja
disimpan hingga terjadi defekasi.
 Sekresi
Kolon menyekresikan mukus basa (NaHCO3) yang berfungsi untuk lubrikasi
agar feses dapat mudah bergerak dan melindungi kolon dari cedera mekanis dan
kimiawi. Selain itu, mukus basa menetralkan asam-asam iritan yang diproduksi oleh
fermentasi bakteri local. Sekresi kolon akan meningkat sebgai respon terhadap
stimulasi mekanis dan kimiawi yan diperantarai oleh refleks pendek dan persarafan
parasimpatis. Kolon tidak menyekresikan enzim karena di sana tidak lagi terjadi
pencernaan. Namun bakteri kolon akan mencerna sebagian selulosa untuk kepentingan
mereka.
 Absorbsi
Kolon memiliki tingkat penyerapan yang lebih rendah ketimbang usus halus
karena lumen kolon lebih halus daripada usus halus. Selai itu, kolon juga tidak
mempunyai meknaisme transpor khusus.
Kolon dalam keadaan normal akan menyerap garam dan H2O. Garam akan
diserap secara aktif sedangkan H2O akan mengikuti secara osmotik. Selain itum kolon
juga menyerap elektrolit dan Vitamin K yang dihasilkan oleh bakteri kolon. Melalui
absorbs garam dan H20 akan terbentuk massa tinja yang padat. Dari sekitar 500 mL
bahan yang masuk ke kolon 350 mL diantaranya akan diserap dan sisanya akan menjadi
feses dan dikeluarkan dari tubuh. Bahan feses terdiri dari 100 g H2O dan 50 g bahan
padat termasuk selulosa yang tidak tercerna baik oleh tubuh maupun oleh bakteri kolon,
bilirubin, sejumlah kecil garam, dan bakteri.
Gambaran Umum
 Definisi
Menurut Dorland (2015) bahwa sistem pencernaan (Digestion) adalah
perbuatan atau proses mengubah makanan menjadi substansi kimia yang dapat
diabsorbsi dan diasimilasi oleh tubuh
 Fungsi
Menurut Sherwood (2014), bahwa fungsi daripada sistem pencernaan adalah
membantu dalam mempertahankan homeostasis tubuh dengan cara mentransfer
nutrient, air, elektrolit, dan molekul dari makanan (lingkungan eksternal) ke dalam
lingkungan internal (tubuh).

Anda mungkin juga menyukai