Anda di halaman 1dari 4

 Klien telahmengembangkan usahanya secara global, seringkali melalui joint ventures

atau aliansi strategis.


 Terknologi informasi mempengaruhi peroses internal klien, memperbaiki kualitas dan
ketetapan waktu informasi akuntansi.
 Meningkatkan arti penting sumberdaya manusia dan asset tak berujud lainnya telah
menyebabkan akuntansi menjadi semakin kompleks dan memerlukan pertimbangan serta
penafsiran manajemen.
 Banyak klien telah melakukan “investasi dalam instrument keuangan yang kompleks
yang mungkin telah menurun nilainya, memrlukan perlakuan akuntansi yang kompleks,
dan seringkali melibatkan pihak lain yang tidak diketahui yang telah menciptakan risiko
keuangan yang tdiak diharapkan bagi klien.

BIDANG USAHA DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL KLIEN

Tiga alasan utama mengapa auditor perlu mendapatkan pemahaman yang baik tentang bidang
usaha dan lingkungan eksternal klien, yaitu :

1. Risiko yang berkaitan dengan bidang usaha tertentu bisa mempengaruhi oenilaian auditor
tentang risiko nisnis klien dan tingkat risiko audit bisa diterima dan bahkan bisa
mempengaruhi pertimbangan untuk menerima atau menolak klien yang bergerak dalam
bidang usaha yang berisiko tinggi.
2. Banyak risiko inheren lazim dijumpai pada semua klien yang bergerak dalam bidang
usaha tertentu.
3. Banyak bidang usaha memiliki persyaratan akuntansi yang unik dan harus dipahami
auditor untuk menilai apakah laporan keuangan klien sesuai dengan standar akuntansi.

OPERASI BISNIS DAN PROSES

Auditor harus memahami berbagai faktor seperti misalnya sumber-sumber utama pendapatan,
pelanggan dan pemasok utama, sumber pendanaan dan informasi tentang ada tidaknya hubungan
istimewa yang bisa menjadi petunjuk bagian mana yang memiliki risiko bisnis tinggi.

Mengunjungi Fasilitas dan Tempat Operasi Klien

Mengunjungi fasilitas dan tempat klien beroperasi sangat berguna untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai pengoperasian bisnis klien, karena cara ini memberi
kesempatan kepada auditor untuk mengobservasi dan melihat secra langsung fasilitas yang
dimiliki klien dan sekaligus juga berkenalan dengan pejabat-pejabat kunci di perusahaan.

Mengidentifikasi Hubungan dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi didefinisikan sebagai suatu perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien,
di mana salah sati pihak yang mempunyai kesepakatan dengan klien, di mana salah satu pihak
bisa mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi perusahaan lain. Tansaksi dengan pihak
berelasi adalah setiap taransaksi yang dilakukan antara klien dengan pihak yang mempunyai
hubungan dengan pihak berelasi.

MANAJEMEN DAN TATA KELOLA

Tata kelola perusahaan meliputi struktur organisasinya, termasuk aktivitas dewan


komisaris dan komite auditnya. Dewan komisasir yang efektif akan membantu memastikan
bahwa perusahaan hanya akan mengambil risiko yang tepat, sedang komite audit melalui
pengawasan pelaporan keuangan dapat mengurangi kemungkinan dilakukannya akuntansi yang
terlalu agresif.

Kode Etik

Perusahaan seringsekali mengomunikasikan nilai dan standar etis melalui pembuatan pernyataan
kebijakan dank ode etik atau aturan perilaku etis. Perusahaan yang tidak memiliki kode etik
harus mengungkapkan hal itu dan menjelaskan alasannya. Auditor harus memahami kode etik
yang berlaku pada perusahaan (jika ada) dan memeriksa setiap perubahan atau penghapusan
atura dalam kode etik yang mempunyai dampak terhadap sistem tata kelola dan integritas, serta
nilai etis manajemen senior.

Notulen Rapat

Notulen rapat adalah catatan resmi perusahaan sebagai hasil dari rapat deman komisaris dan
rapat pemegang saham. Notulen meliputi persetujuan (otorisasi) penting dan ringkasan berbagai
topic yang dibahas dalam rapat dan keputusan yang diambil oleh dewan komisaris dan pemegang
saham. Auditor harus membaca notulen untuk mendapatkan otorisasi-otorisasi dan informasi
lainnya yang relevan untuk pelaksanaan audit. Informasi-informasi tersebut harus dicantumkan
dalam arsip audit dengan cara membuat ringkasan dari notulen atau dengan membuat copy dan
memberi garis bawah pada bagian-bagian penting.

TUJUAN STRATEGI KLIEN

Strategi adalah pendekatan yang diikuti perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Auditor
harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan :

1. Reliabilitas pelaporan keuangan


2. Efektivitas dan efisiensi operasi
3. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan

Sebagai bagian dari pemahaman tentang tujuan perusahaan yang menyangkut kesesuaian dengan
undang-undnag dan peraturan-peraturan, auditor harus mengenal ketentuan-ketentuan dalam
kontrak-kontrak dan kewajiban hukum lainnya.
PENGUKURAN KINERJA

Sistem pengukuran kinerja klien meliputi indikator-indikator kinerja kunci yang digunakan
manajemen untuk mengukur proses dalam upaya mencapai tujuan. Indikator-indikator tersebut
tidak berupa penjualan atau laba bersih, tetapi melibatkan pengukur-pengukur tertentu yang
diperuntukkan bagi klien dan tujuannya.

MENILAI RISIKO BISNIS KLIEN

Auditor menggunakan pemahamannya tentang bisnis dan bidang usaha klien untuk menilai
risiko bisnis klien, yaitu risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya.

SA 315, 15 menegaskan bahwa auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang


apakah estimasi memiliki suatu proses untuk :

a) Mengidentifikasi risiko bisnis yangb relevan dengan tujuan pelaporan keuangan,


b) Mengestimasi signifikansi risiko,
c) Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut,
d) Memutuskan tindakan untuk menangani risiko tersebut.

MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS PENDAHULUAN

Auditor melakukan prosedur pendahuluan untuk mendapat pemahaman yang baik tentang bisnis
klien dan menilai risiko bisnis klien. Salah satu prosedur demikian adalah membandingkan rasio-
rasio pada perusahaan klien dengan industry atau perusahaan klien.

RINGKASAN SEBAGIAN DARI PERENCANAAN AUDIT

Tujuan utama perencanaan audit adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan
bidang usaha klien yang digunakan penyajian material untuk menilai risiko audit yang dapat
diterima, risiko bisnis klien dan risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan.

PROSEDUR ANALITIS

Prosedur analitis didefinisikan dalam standar auditing (SA 520.4) sebagai :

“Pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan melului analisi hubungan


antara data keuangan dan data nonkeuangan. Prosedur berbeda dari nilai yang
diharapkan dalam jumlah yang signifikan”

Prosedur analitis bisa dilaksanakan pada setiap waktu sepanjang audit berlangsung berikut ini :
1. Prosedur analitis diperlukan pada tahap perencanaan audit dalam rangka prosedur
penilaian risiko

Anda mungkin juga menyukai