Anda di halaman 1dari 3

A.

Tinjauan UmumTentang Beban Kerja

Beban kerja adalah frekuensi rata-rata jenis pekerjaan dalam jangka


waktu tertentu,dimana dalam memperbaiki beban kerja dari organisasi dapat
dilakukan berdasarkan perhitungan atau pengalaman.Beban kerja perawat
adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh perawat selama
bertugas diunit pelayanan keperawatan. (Prihatini, 2016)
Berdasarkan dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa beban
kerja perawat adalah seluruh kegiatan yang dilakukan perawat dengan jenis
pekerjaan dan beratnya keperawatan. (Prihatini, 2016)
Beban kerja dapat dibedakan menjadi beban kerja kuantitatif dan beban
kerja kuilitatif. Beban kerja kuantitatif menunjukkan adanya jumlah pekerjaan
yang besar harus sehari-hari dan sebagainya.Beban kerja kualitatif
menyangkut kesulitan yang dihadapi. (Prihatini, 2016)
Tenaga keperawatan menurun pada saat kebutuhan konsumen atau
klien meningkat, sehingga beban kerja perawat semakin meningkat. Faktor
lain yang mempengaruhi beban kerja disamping faktor jumlah factor
keterampilan manajemen perawat atau pengalaman kerja perawat dan factor
tingkat pendidikan perawat. (Prihatini, 2016)
Beban kerja disebabkan oleh kelebihan beban kerja yang dibedakan
menjadi kelebihan beban kerja secara kuatitatif dan beban kerja secara
kualitatif.
a. Kelebihan beban kerja secara kuantitatif mencakup:
1) Harus melaksanakan oservasi pasien secara ketat selama jam kerja.
2) Terlalu banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan.
3) Terlalu beragamnya pekerjaan yang harus dikerjakan.
4) Kontak langsung perawat klien secara terus menerus selama jam kerja.
5) Rasio perawat klien.

b. Kelebihan beban kerja secara kualitatif mencakup:

1
1) Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki perawat tidak mampu
mengimbangi sulitnya pekerjaan diruangan.
2) Tanggung jawab yang tinggi terhadap asuhan keperawatan pasien
kritis diruangan.
3) Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang berkualitas.
4) Tuntunan keluarga pasien terhadap keselamatan pasien.
5) Setiap saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat.
6) Tugas memberikan obat secara intensif.
7) Menghadapi pasien dengan karakteristik tidak berdaya dan kondisi
terminal.
8) Tindakan penyelamatan pasien.

Terlalu banyak pekerjaan/terlalu sedikit pekerjaan juga terkadang


dapat menyebabkan stres pada seorang individu. Terlalu banyak pekerjaan
berkaitan dengan kemampuan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
tersebut dengan hasil yang sebaik-baiknya. Sedangkan terlalu sedikit
berkaitan dengan tidak adanya pekerjaan yang dapat dikerjakan.
Sejauhmana hal ini dapat menyebabkan seorang individu menjadi stres,
tergantung bagaimana dia dapat mengatasi keadaan tersebut. (Mariska,
2017)
Beban kerja berlebihan, misalnya, merawat terlalu banyak pasien,
mengalami kesulitan dalam mempertahankan standar yang tinggi, merasa
tidak mampu memberi dukungan yang dibutuhkan teman sekerja dan
menghadapi maslah keterbatasan tenaga, Tuntutan pekerjaan yang terlalu
banyak dan harapan yang berlebih terhadapa pekerja dapat mempengaruhi
imunitas tubuh dan kesehatan pekerja tersebut secara langsung. Tuntutan
tersebut diantaranya:
a. Beban kerja yang berat
b. Waktu istrahat yang jarang
c. Jam kerja yang panjang

2
d. Pergantiam jam kerja (shift) yang kurang tepat jadwalnya (jarak antara
shift terlalu dekat)
e. Beban kerja yang padat dan rutin namun sedikit memberi nilai dan arti
bagi kehidupan. (Mariska, 2017)

Anda mungkin juga menyukai