Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Saat ini di seluruh indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah.
Jadi dapat di perkirakan mahasiwa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula.
Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan
hendaknya ikut berperan aktiv yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah
ataupun difakultas non kesehatan. Strategi yang dapat dijalankan adalah melalui penyebar
luasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa
remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang menyenangkan,
meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus di lalui seseorang di masa
transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang di hadapi orangtua dan petugas
kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK ) yang semakin canggih membawa
dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada
remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah
merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan
penggunaan zat yang merusak kesehatan.Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan
masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus
menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan
gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.

b. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada
remaja.

c. Tujuan Penulisana.

Tujuan Umum Agar mahasiswa / mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya


memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja.
a. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.

b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada.

c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.

d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas


pada remaja

f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada


remaja yang bermasalah.

d. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan,yang meliputi;
latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan
sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar teori dan konsep dasar
asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup meliputi
kesimpulan dan saran
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Remaja

Pengertian remaja remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama


dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13 sampai 20th.

a. Perkembangan Kognitif Remaja

1) Abstrak (teoritis).

Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna menganalisa dan


memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar.

2) Idealistik.

Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social
kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.

b. Perkembangan Psikososial Remaja

1)Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis

2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita.

3)Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain

4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis

3.Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens

a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%).
Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab umum terbanyak,
mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau
penyalahgunaan obat.
b. .Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka
menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan yang bahagia
atau membuktika tingkat penampilan. Semua adolesens berada pada risiko
penggunaan zat untuk eksperi mental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang
tidaklebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.Beberapa
adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pada adolesens usia antara 15
dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan merupakan penyebab
utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri
mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun
di bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif
seksual dilakukan skrining terhadap PMS,meskipun mereka tidak menunjukan gejala.
Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10
wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak yang memilih untuk
memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang
masih remaja kecuali mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan
prenatal.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis


terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu,keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahanpadafisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentuk
an. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan
data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah pada kesehatan
masyarakat dan prioritas masalah.Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam
pengumpulan data meliputi:

a)Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas,data demografi,


vital statistic, status kesehatan komunitas

b)Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas- batas


wilayah, dan kondisi geografis
c)Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan,fasilitas social
(pasar, toko, dan swalayan).

d)Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata


tiap bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja di bawah umur, ibu
rumah tangga dan lanjut usia.

e)Keamanan dan transportasi

f)Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi,


kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam
kesehatan

g)Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi yang
digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi

h)Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang


tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan.

i)Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi

2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang di miliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;

a)Menetapkan kebutuhan komunitas.

b)Menetapkan kekuatan.

c)Mengidentifikasi pola respon komunitas.

d)Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

4.Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :

a)Masalah (Problem)Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang


terjadi.

b)Penyebab (Etiologi)Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.

c)Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan
diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.Diagnosa keperawatan
NANDA untuk meningkatkan kesehatanyang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :

1.Risiko cedera yang berhubungan dengan:

a.Pilihan gaya hidup

b.Penggunaan alcohol, rokok dan obat

c.Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi

d.Aktivitas seksual

2.Risiko infeksi yang berhubungan dengan:

a.Aktivitas seksual

b.Malnutrisi

c.Kerusakan imunitas

3.Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:

a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan

b.Melewati waktu makan; ikut mode makanan

c.Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin penjual
makanan

d.Kemiskinan
e.Efek penggunaan alcohol atau obat

4.Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:

a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal

b.Kurang informasi tentang kurikulum sekolah

5.Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:

a. Perasaan negative tentang tubuh

b.Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens

5.Intervensi (Perencanaan) Keperawatan

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan


komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.

a. Cedera tidak disengaja


a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olah raga
b. Penggunaan zat Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
c. Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri
d. Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan gejala
yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual, tentang
penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual

6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :

a) Berdasarkan respon masyarakat.


b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dirisendiri serta
lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.

7. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.


Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut.

BAB III TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan medaeng

A.PENGKAJIAN

1.Data Inti
a)Sejarah

Sebagian besar remaja di Kelurahan medaeng sudah lama tinggal di surabaya karena
orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja
sebagian besar dilahirkan disidoarjo bersekolah disurabaya. Saat pengkajian para
remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya
tersebut dari kota itu sendiri.

b)Demografi

Kelurahan medaeng dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050


jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01,
RT02, RT03, RT 04, RT 05dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target
pengkajian,sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan,
di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dandi sebelah barat dibatasi oleh RW 01.
Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman
kanak-kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-laki 91 orang
dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun
di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun
ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja
dikelurahan medaeng adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di
kelurahan medaeng.

a) Etnisitas Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, madura dll.


b) Nilai dan Keyakinan

Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri
dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari
banyaknya bangunan masjid.

2.Data Lingkungan Fisik

Di lingkungan Kelurahan medaeng sidoarjo jawa timur surabaya banyak terdapat


perumahan dengan tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%,
tidak permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan Amilik sendiri.
Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di
Kelurahan medaeng. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02 untuk
dijadikan lokasi pertemuan kebut-kebutan.

3.Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Sarana kesehatan yang paling terdekat di masyarakat Indonesia adalah puskesmas,


sebagian besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada
keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit.Tempat pelayanan kesehatan yang
lainnya adalah dokter praktek umum, bidan, balai pengobatan

4.Ekonomi

Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke atas,


sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan
bermotor.Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam
pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran.

5.Keamanan dan Transportasi

Kendaraan di Kelurahan medaeng sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja
bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak
bisa memanfaatkan kendaraan tersebut,50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan
dijalan raya. Hampir seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.

6.Politik dan Pemerintah

Di Kelurahan medaeng para remaja banyak tidak mengikuti dan


tidak berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Dikelurahan medaeng
tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.

7.Sistem komunikasi

Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman
sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya
dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.

8.Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu
yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat
kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang
dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan untuk kepada
kelompok remaja ini.

9.Rekreasi

Di Kelurahan medaeng biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di


warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-minuman dengan persentase 15%.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil Quisioner :

1. 50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya.


2. Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89% Hasil

Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang diluar rumah,
seperti: kebut-kebutan di jalan raya.

Hasil Observasi

Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan medaeng

1. Resiko cedera pada remaja di kelurahan medaeng.


2. Resiko cedera pada remaja di kelurahan medaeng berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner :

Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku seksual
5% menyimpang.

Hasil Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olah raga


Hasil Observasi

Tidak adanya kegiatan olah raga dan tidak terdapat sarana olah raga di kelurahan medaeng.

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan


2. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan medaeng berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan
narkoba.

PENAMPISAN MASALAH

1.Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan
skore 57.

2.Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan


dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Dengan
skore 50.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data di dapatkan dengan mudah atau


tidak terdapat kendala karena warga kelurahan medaeng dapat menerima kehadiran perawat
komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan keterangan
yang benar adanya.
B. Diagnosa Keperawatan

Remaja kelurahan medaengh banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan
menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi,melalui penyuluhan yang dilakukan oleh
mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat
ditegakkan di kelurahan medaeng pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan
kesehatan pada remaja dikelurahan medaeng berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah
resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan medaeng
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan
raya.

C. Intervensi Keperawatan

Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan medaeng dengan di hadiri 95% remaja
dari 108 remaja yang ada di kelurahan medaeng. Remaja tampak aktif
dan banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturanlalu lintas.

Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna,dengan kader
remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang
bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi,kegiatan berkendaraan bermotor dengan
kebut-kebutan dijalan raya agar bisa teratasi dan menanggulangi masalah yang sudah bisa
diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi
kebiasaan buruk mereka. Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran
olah raga bagi remaja kelurahan medaeng disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada
lokasi untuk gedung berolah raga.

BAB V PENUTUP

A .Kesimpulan

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan masa dimana ras aingin tahu ang besar, meski bukan berarti tanpa masalah.
Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orang tua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika
remaja pun akan semakin kompleks dan semakin menurunkan tingakt penyalahgunaan
narkob. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok remaja.

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu


mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-
20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang
muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan
berhadapan dengan abstraksi.

Diagnosa yang muncul di kelurahan medaeng pada remajanya adalah perubahan


pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan medaeng berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua
adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan medaeng
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan
raya.

Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada


masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan
melalui penyuluhan dan bimbingan orang tua serta lingkungan yang sehat dan pergaulan yang
sehat. agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada
remaja kelurahan medaeng teratasi .

B.Saran

1.Bagi remaja kelurahan medaeng

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya
agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi
manusia yang kreatif dan berkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan
pemeliharaan kesehatan.

2.Bagi para pembaca

Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan
mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat
menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. (2005).Fundamental Keperawatan , edisi 4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai