a. Latar Belakang
Saat ini di seluruh indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah.
Jadi dapat di perkirakan mahasiwa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula.
Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan
hendaknya ikut berperan aktiv yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah
ataupun difakultas non kesehatan. Strategi yang dapat dijalankan adalah melalui penyebar
luasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa
remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang menyenangkan,
meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus di lalui seseorang di masa
transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang di hadapi orangtua dan petugas
kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK ) yang semakin canggih membawa
dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada
remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah
merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan
penggunaan zat yang merusak kesehatan.Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan
masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus
menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan
gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.
b. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada
remaja.
c. Tujuan Penulisana.
d. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan,yang meliputi;
latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan
sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar teori dan konsep dasar
asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup meliputi
kesimpulan dan saran
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Remaja
1) Abstrak (teoritis).
2) Idealistik.
Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social
kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
3)Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%).
Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab umum terbanyak,
mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau
penyalahgunaan obat.
b. .Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka
menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan yang bahagia
atau membuktika tingkat penampilan. Semua adolesens berada pada risiko
penggunaan zat untuk eksperi mental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang
tidaklebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.Beberapa
adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pada adolesens usia antara 15
dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan merupakan penyebab
utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri
mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun
di bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif
seksual dilakukan skrining terhadap PMS,meskipun mereka tidak menunjukan gejala.
Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10
wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak yang memilih untuk
memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang
masih remaja kecuali mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan
prenatal.
1. Pengkajian
g)Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi yang
digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang di miliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
b)Menetapkan kekuatan.
4.Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
c)Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan
diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.Diagnosa keperawatan
NANDA untuk meningkatkan kesehatanyang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :
d.Aktivitas seksual
a.Aktivitas seksual
b.Malnutrisi
c.Kerusakan imunitas
c.Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin penjual
makanan
d.Kemiskinan
e.Efek penggunaan alcohol atau obat
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
7. Evaluasi Keperawatan
A.PENGKAJIAN
1.Data Inti
a)Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan medaeng sudah lama tinggal di surabaya karena
orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja
sebagian besar dilahirkan disidoarjo bersekolah disurabaya. Saat pengkajian para
remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya
tersebut dari kota itu sendiri.
b)Demografi
Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-laki 91 orang
dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun
di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun
ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja
dikelurahan medaeng adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di
kelurahan medaeng.
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri
dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari
banyaknya bangunan masjid.
4.Ekonomi
Kendaraan di Kelurahan medaeng sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja
bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak
bisa memanfaatkan kendaraan tersebut,50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan
dijalan raya. Hampir seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.
7.Sistem komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman
sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya
dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.
8.Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu
yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat
kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang
dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan untuk kepada
kelompok remaja ini.
9.Rekreasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hasil Quisioner :
Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang diluar rumah,
seperti: kebut-kebutan di jalan raya.
Hasil Observasi
Hasil Quisioner :
Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku seksual
5% menyimpang.
Hasil Wawancara :
Tidak adanya kegiatan olah raga dan tidak terdapat sarana olah raga di kelurahan medaeng.
PENAMPISAN MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Remaja kelurahan medaengh banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan
menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi,melalui penyuluhan yang dilakukan oleh
mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat
ditegakkan di kelurahan medaeng pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan
kesehatan pada remaja dikelurahan medaeng berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah
resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan medaeng
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan
raya.
C. Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan medaeng dengan di hadiri 95% remaja
dari 108 remaja yang ada di kelurahan medaeng. Remaja tampak aktif
dan banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturanlalu lintas.
Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna,dengan kader
remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang
bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi,kegiatan berkendaraan bermotor dengan
kebut-kebutan dijalan raya agar bisa teratasi dan menanggulangi masalah yang sudah bisa
diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi
kebiasaan buruk mereka. Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran
olah raga bagi remaja kelurahan medaeng disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada
lokasi untuk gedung berolah raga.
BAB V PENUTUP
A .Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan masa dimana ras aingin tahu ang besar, meski bukan berarti tanpa masalah.
Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orang tua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika
remaja pun akan semakin kompleks dan semakin menurunkan tingakt penyalahgunaan
narkob. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok remaja.
B.Saran
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya
agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi
manusia yang kreatif dan berkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan
pemeliharaan kesehatan.
Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan
mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat
menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA