Anda di halaman 1dari 5

Lapangan Berbah

1. Geological Background

Lapangan Moon terletak di Blok Wahid pada Back arc basin dari batas Sumatra yang
merupakan lapangan onshore.

Gambar 1-1. Tectonic Element Map


Stratigrafi regional Cekungan Sumatra Selatan bagian utara dan arsitektur stratigrafi Lapangan
Berbah dapat dilihat pada Gambar 1-2.

Gambar 1-2. Schematic South Sumatra Stratigraphy and Petsis ( Barber et Al 2005 )

Gambar 1-3. Depth Structure of Top Talang Akar Formation generate by Seismic data
Gambar 1-4. Depth Structure of Top Batu Raja Formation generate by Seismic data

Gambar 1-5 : Penampakan 3D geometri dari Perangkap struktur Lapangan Berbah

Pembuatan Peta Top Structure digenerate menggunakan data Seismik 3D yang


memperlihatkan sebuah geometri antiklin yang memanjang arah NW – SE. Lapangan Berbah
memiliki potensi gas yang terakumulasi pada Quartz sandstone Formasi Talang Akar yang
berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal pada batugamping Formasi Baturaja yang berumur
Miosen Awal dengan tingkat derajat kematangan / maturity yang tinggi.

Kualitas reservoir batupasir Formasi Talang Akar dan reservoir batugamping Formasi
Baturaja ini bervariasi tergantung pada interaksi yang kompleks dari kontrol lingkungan
pengendapan dengan proses diagenesisnya.

2. Reservoir Geology

Berdasarkan studi sikuen dari sumur eksplorasi dan juga didukung oleh karakteristik
urutan stratigraf, Batupasir Formasi Talang akar dapat dibagi menjadi beberapa unit reservoir.
Zona target merupakan reservoir yang mempunyai geometri chanel. Pada sumur GMB 26
dilakukan analisis core yang kemudian didapatkan data analisa paleocurrent yang mempunyai
trend relative berarah NW – SE.

Data tersebut berasal dari strukutr Cross bedding pada interval -1262.5 m sd -1264.1 m.
Pada interval -1265 m, memperlihatkan adanya butiran kasar / chanel lag yang dimana semakin
kearah atas semakin halus dapat diinterpretasikan merupakan endapan dari fluvial bar. Menurut
data data yang dikumpulkan dari hubungan antara elektrofasies, core , serta seismic atribut dapat
meperlihatkan bahwa lingkungan pengendapan zona target berhubungan dengan proses proses
fluviatil.

Gambar 1.6 : Asosiasi lingkungan Pengendapan data core GMB 26 interval -1255m sd – 1270m
Sedangkan Batugamping formasi Baturaja, ditemukan pada kedalaman -1140.2 – 1170.2
pada core GMB 26 dengan struktur masif yang mencirikan lingkungan pengendapan laut dangkal
pada fasies reef core.

Pada sumur GMB 26, melalui data core, didapatkan sebagian besar batugamping adalah
mud supported dari packstone - wackstone - floatstne yang dengan sedikit pecahan koral dan
foram yang tersortasi buruk, diinterpretasikan lingkungan adalah back reef - lagoon. Sementara
pada bor GMB 23 didapatkan litologi berupa grainstone dengan beberapa bioklastik limestone
dengan fragmen branching - framework yang diinterpretasikan berasosiasi dengan reefcore.

Gambar 1.7 : Asosiasi lingkungan Pengendapan data core GMB 26 interval -1140.2 – 1170.2 m

Bedasarkan data analisa core dan data test sumur yang kemudian dilakukan perhitungan,
didapatkan : A) Nilai rerata dari porositas pada reservoir batupasir adalah 24 %, nilai saturasi air
rerata adalah 24% sementara nilai factor volume formasi gas ( Bg ) pada tekanan 2650 psi dan
temperature 240 0 F adalah 0.00826 Cuft / SCF dan B) Nilai rerata dari porositas pada reservoir
batugamping sebesar 13,5% %, nilai saturasi air rerata adalah 24% sementara nilai factor volume
formasi gas ( Bg ) pada tekanan 2300 psi dan temperature 220 0 F adalah 0.01041 Cuft / SCF.

Pertanyaan : Hitunglah volume gas mula mula pada reservoir batupasir dan batugamping ( IGIP )

Anda mungkin juga menyukai