PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya : Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh
4
5
B. Pengertian Kesehatan
Menurut (WHO) Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera
yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan. Undang-undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, menyatakan Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Melihat pentingnya kesehatan dalam kehidupan manusia
maka berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan Kesehatan
berkewajiban untuk melakukan pelayanan kesehatan berdasarkan
keilmuannya dari mulai promotif atu promosi kesehatan, preventif
atau pencegahan, kuratif atau pengobatan dan rehabilitatif atau
pemulihan merupakan cara yang harus dilakukan dengan baik untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
ikan karena ASI akan berbahu amis, sehingga ibu nifas akan
pantang makan ikan.
2. Sikap fatalistis
Sikap fatalistis arti sikap tentang kejadian kematian dari
masyarakat Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi
perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat
dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beragama islam
percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati
adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera
mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
3. Sikap ethnosentris
Sikap ethnocentris yaitu sikap yang memandang bahwa
budaya kelompok adalah yang paling baik, jika dibandingkan dengan
kebudayaan pihak lain. Misalnya orang-orang barat merasa bangga
terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu
beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju,sehingga merasa
superior terhadap budaya dari masyarakat yang sedang
berkembang. tetapi dari sisi lain,semua anggota dari budaya lainnya
menganggap bahwa yang dilakukan secara alamiah adalah yang
terbaik. Oleh karena itu,sebagai petugas kesehatan kita harus
menghindari sikap yang menganggap bahwa petugas adalah orang
yang paling pandai,paling mengetahui tentang masalah kesehatan
karena pendidikan petugas lebih tinggi dari pendidikan masyarakat
setempat sehingga tidak perlu mengikut sertakan masyarakat
tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal ini
memang petugas lebih menguasai tentang masalah
kesehatan,tetapi masyarakat dimana mereka bekerja lebih
mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri. Contoh lain :
Seorang perawat/ dokter menganggap dirinya yang paling tahu
tentang kesehatan, sehingga merasa dirinya berperilaku bersih dan
sehat sedangkan masyarakat tidak.
10