LAPORAN KEUANGAN
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
3
No. Uraian Ref. Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Realisasi 2014
59
60 TRANSFER 5.1.1.2d
61 TRANSFER/ BAGI HASIL KE DESA
62 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00
63 Bagi Hasil Retribusi 3.168.000.000,00 2.326.879.350,00 73,45 3.171.740.750,00
64 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 139.143.766.392,00 137.298.604.515,00 98,67 0,00
Jumlah Transfer/ Bagi Hasil Ke Desa (62
142.311.766.392,00 139.625.483.865,00 98,11 3.171.740.750,00
65 s/d 64)
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER
66 (58+65) 3.058.085.990.507,03 2.741.772.556.679,02 89,66 2.299.307.896.458,18
67
68 SURPLUS/DEFISIT (34 - 66) 5.1.1.3 (334.427.460.074,51) 37.375.873.467,80 (11,18) 119.654.422.380,85
69
70 PEMBIAYAAN 5.1.1.4
71 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 5.1.1.4a
72 Penggunaan SiLPA 334.447.460.074,51 334.447.460.074,51 100,00 227.680.687.693,66
73 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
74 Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00
75 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah
76 Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan
77 Bank 0,00 0,00 0,00 0,00
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan
78 Bukan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00
79 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00
80 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada
81 Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada
82 Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada
83 Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
84 Daerah - Lainnya 0,00 42.600.000,00 0,00 12.350.000,00
85 Jumlah Penerimaan (72 s/d 84) 334.447.460.074,51 334.490.060.074,51 100,01 227.693.037.693,66
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
4
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO LEBIH ANGGARAN
(dalam Rupiah)
No Uraian Ref. 2015 2014
1 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal 5.1.2.1 334.447.460.074,51 227.680.687.693,66
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
2 5.1.2.2 334.447.460.074,51 227.680.687.693,66
berjalan
3 SUB TOTAL (1-2) 0,00 0,00
4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 5.1.2.3 371.845.933.542,31 334.447.460.074,51
5 SUB TOTAL (3+4) 371.845.933.542,31 334.447.460.074,51
6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0,00 0,00
7 Lain-Lain 0,00 0,00
8 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir (5+6+7) 5.1.2.4 371.845.933.542,31 334.447.460.074,51
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
5
3. NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
NO URAIAN REF 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014
1 ASET
2 ASET LANCAR 5.1.3.1
3 ` Kas di Kas Daerah 320.331.660.515,86 296.764.888.250,36
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 415.470.838,00 4.480.390,00
5 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 1.868.800,00
6 Kas di BLUD 36.445.448.831,16 28.686.736.434,31
7 Kas Lainnya 16.491.783.756,46 9.272.033.923,84
8 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00
9 Piutang Pajak 29.812.562.443,35 48.908.813.260,50
10 Piutang Retribusi 503.197.436,00 351.829.130,00
11 Piutang Dana Bagi Hasil 31.585.748.521,00 19.990.763.720,00
12 Piutang Lainnya 19.978.474.947,48 18.596.438.454,50
13 Penyisihan Piutang (10.915.498.445,40) (23.689.037.899,20)
14 Belanja Dibayar Dimuka 1.588.678.368,59 1.239.058.480,00
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00
16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00
17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00
18 Persediaan 32.771.104.220,61 42.338.998.651,58
19 JUMLAH ASET LANCAR (3 s/d 18) 479.008.631.433,11 442.466.871.595,89
6
NO URAIAN REF 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014
43 ASET LAINNYA 5.1.3.3.8
44 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00
45 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00
46 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 20.466.023.597,00 20.466.023.597,00
47 Aset Tak Berwujud 4.723.210.174,00 3.932.112.738,00
48 Aset Lain-Lain 167.742.943.750,99 97.605.210.901,17
49 Akum Amortisasi Aset Tak Berwujud (2.107.737.055,60) (253.813.457,60)
50 JUMLAH ASET LAINNYA (44 s/d 50) 190.824.440.466,39 121.749.533.778,57
51 JUMLAH ASET (19+30+39+42+50) 3.174.805.201.314,63 3.120.680.762.563,88
52 KEWAJIBAN 5.1.3.4
53 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
54 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 55.078.226,00 278.327.947,00
55 Utang Bunga 0,00 0,00
56 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00
57 Pendapatan Diterima Dimuka 5.197.925.793,84 298.029.667,00
58 Utang Belanja 15.541.086.302,86 8.548.641.520,34
59 Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00
60 Utang Pajak 407.898.282,00
61 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (54 s/d 60) 21.201.988.604,70 9.124.999.134,34
70 EKUITAS 5.1.3.5
71 Ekuitas 3.153.603.212.709,93 3.111.555.763.429,54
72 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (69+71) 3.174.805.201.314,63 3.120.680.762.563,88
#REF!
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
7
4. LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
No Uraian Ref 2015 2014 Kenaikan/ %
1 KEGIATAN OPERASIONAL Penurunan
2 PENDAPATAN 5.1.4.1
3 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.1.4.1a
4 Pendapatan Pajak Daerah 123.232.856.011,00 100.539.645.351,62 22.693.210.659,38 22,57
5 Pendapatan Retribusi Daerah 31.500.976.900,16 67.086.339.489,00 (35.585.362.588,84) (53,04)
Pendapatan Hasil Pengelaan Kekayaan Daerah yang
6
Dipisahkan 15.571.579.456,62 15.312.823.167,22 258.756.289,40 1,69
7 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 185.156.079.041,03 109.989.425.825,58 75.166.653.215,45 68,34
8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 s/d 7) 355.461.491.408,81 292.928.233.833,42 62.533.257.575,39 21,35
9
10 PENDAPATAN TRANSFER 5.1.4.1b
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA
11
PERIMBANGAN
12 Dana Bagi Hasil Pajak 38.559.791.027,00 45.626.929.415,00 (7.067.138.388,00) (15,49)
13 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 40.351.092.197,00 37.117.104.474,00 3.233.987.723,00 8,71
14 Dana Alokasi Umum 1.288.940.680.000,00 1.254.496.229.000,00 34.444.451.000,00 2,75
15 Dana Alokasi Khusus 126.464.240.000,00 48.040.230.000,00 78.424.010.000,00 163,25
Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (12 s/d
16
15) 1.494.315.803.224,00 1.385.280.492.889,00 109.035.310.335,00 7,87
17
18 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA
19 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 -
20 Dana Penyesuaian 451.403.887.000,00 304.287.104.000,00 147.116.783.000,00 48,35
21 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (19+20) 451.403.887.000,00 304.287.104.000,00 147.116.783.000,00 48,35
22
23 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
24 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 167.667.104.773,00 181.289.107.588,00 (13.622.002.815,00) (7,51)
25 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 161.260.163.000,00 135.820.424.300,00 25.439.738.700,00 18,73
Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi
26 328.927.267.773,00
(24+25) 317.109.531.888,00 11.817.735.885,00 3,73
27 Jumlah Pendapatan Transfer (16+21+26) 2.274.646.957.997,00 2.006.677.128.777,00 267.969.829.220,00 13,35
28
29 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.1.4.1c
30 Pendapatan Hibah 188.783.571.005,00 188.623.504.616,70 160.066.388,30 0,08
31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 -
32 Pendapatan Lainnya 3.379.432.500,00 1.908.375.890,11 1.471.056.609,89 77,08
Jumlah Lain-lain pendapatan daerah yang sah (30 s/d
33 192.163.003.505,00 190.531.880.506,81 1.631.122.998,19 0,86
32)
34 JUMLAH PENDAPATAN (8+27+33) 2.822.271.452.910,81 2.490.137.243.117,23 332.134.209.793,58 13,34
35
36 BEBAN 5.1.4.2
37 Beban pegawai 1.244.551.147.046,69 1.148.121.579.385,09 96.429.567.661,60 8,40
38 Beban Persediaan 171.757.628.056,94 150.087.623.668,19 21.670.004.388,75 14,44
39 Beban Jasa 133.771.296.108,41 122.522.421.474,61 11.248.874.633,80 9,18
40 Beban Sewa 17.280.329.547,00 9.562.946.591,00 7.717.382.956,00 80,70
41 Beban Pemeliharaan 23.214.339.344,55 22.895.594.844,00 318.744.500,55 1,39
42 Beban Perjalanan Dinas 29.088.324.456,00 28.951.905.756,00 136.418.700,00 0,47
43 Beban Makanan dan Minuman 23.879.926.200,00 17.553.605.350,00 6.326.320.850,00 36,04
44 Beban Barang dan Jasa Lainnya 163.716.080.831,68 97.800.050.417,98 65.916.030.413,70 67,40
45 Beban Bunga 0,00 0,00 -
46 Beban Subsidi 0,00 0,00 -
47 Beban hibah 122.750.256.472,00 72.860.137.523,00 49.890.118.949,00 68,47
48 Beban bantuan sosial 6.131.490.319,00 10.026.215.000,00 (3.894.724.681,00) (38,85)
49 Beban Penyusutan 480.480.183.795,63 228.848.762.118,82 251.631.421.676,81 109,96
50 Beban Penyisihan Piutang 3.675.457.694,25 3.027.125.560,30 648.332.133,95 21,42
51 Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih 512.085.600,00 134.203.950,00 377.881.650,00 281,57
52 Beban Transfer 139.625.483.865,00 73.580.960.659,00 66.044.523.206,00 89,76
53 Beban Lain-lain 0,00 0,00 -
54 JUMLAH BEBAN (37 s/d 53) 2.560.434.029.337,15 1.985.973.132.297,99 508.416.373.833,16 25,60
SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL (34-
55 5.1.4.3a 261.837.423.573,66
54) 504.164.110.819,24 118.374.164.231,70 23,48
8
No Uraian Ref 2015 2014 Kenaikan/ %
56 Penurunan
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
57
OPERASIONAL
58 SURPLUS NON OPERASIONAL
59 Surplus Penjualan Aset Non Lancar 0,00 279.326.805,83 2.614.282.497,93 935,92
60 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 43.760.000,00
61 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.893.609.303,76 2.206.417.613,19 (2.206.417.613,19) (100,00)
62 Jumlah Surplus Non Operasional (59 s/d 61) 2.893.609.303,76 2.485.744.419,02 451.624.884,74 18,17
63
64 BEBAN NON OPERASIONAL
65 Defisit Penjualan Aset nonlancar 43.760.000,00 2.566.866.696,72 282.982.607,04 11,02
66 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00
67 Defisit dari Kegiatan Non operasional Lainnya 0,00 127.826.919,12 264.559.445.958,30 206.966,93
68 Jumlah Beban Non Operasional (65 s/d 67) 43.760.000,00 2.694.693.615,84 264.842.428.565,34 9.828,29
69
SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN NON
70 5.1.4.3b 2.849.849.303,76 (208.949.196,82) (264.390.803.680,60) 126.533,53
OPERASIONAL (62 - 68)
71
SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
72 264.687.272.877,42 503.955.161.622,42 (146.016.639.448,90) (28,97)
(55 + 70)
73
74 POS LUAR BIASA
75 Pendapatan Luar Biasa
76 Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 0,00 0,00
77 Jumlah Pendapatan Luar Biasa (76) 0,00 0,00 0,00 0,00
78
79 BEBAN LUAR BIASA
80 Beban Luar Biasa 0,00 0,00 0,00 0,00
81 Jumlah Beban Luar Biasa (80) 0,00 0,00 0,00 0,00
82 POS LUAR BIASA (77 - 81) 0,00 0,00 0,00 0,00
83
84 SURPLUS / DEFISIT (72 + 82) 5.1.4.3 264.687.272.877,42 503.955.161.622,42 (146.016.639.448,90) (28,97)
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
9
5. LAPORAN ARUS KAS
(Dalam Rupiah)
No. Uraian Ref. 2015 2014
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 5.1.5.1
2 Arus Masuk Kas
3 Penerimaan Pajak Daerah 115.906.214.213,15 94.194.550.730,62
4 Penerimaan Retribusi Daerah 31.299.048.537,00 41.325.272.722,00
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 15.571.579.456,62 15.562.622.841,37
6 Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah 183.831.853.200,05 27.160.727.996,55
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 38.559.791.027,00 47.957.905.245,00
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 40.351.092.197,00 37.117.104.474,00
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 1.288.940.680.000,00 1.254.496.229.000,00
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 126.464.240.000,00 48.040.230.000,00
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00
12 Penerimaan Dana Penyesuaian 451.403.887.000,00 304.287.104.000,00
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 157.872.562.469,00 161.298.343.868,00
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00
15 Penerimaan Hibah 176.254.200.270,00 1.347.071.695,00
16 Penerimaan Dana Darurat 0,00 0,00
17 Penerimaan Lainnya 161.260.163.000,00 135.765.424.300,00
18 Penerimaan Dari Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00
19 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s/d 18) 2.787.715.311.369,82 2.168.552.586.872,54
20 Arus Keluar Kas
21 Pembayaran Pegawai 1.243.906.467.978,69 1.126.034.359.558,09
22 Pembayaran Barang 530.704.493.216,61 268.075.743.230,45
23 Pembayaran Bunga 0,00 0,00
24 Pembayaran Subsidi 0,00 0,00
25 Pembayaran Hibah 122.750.256.472,00 72.860.137.523,00
26 Pembayaran Bantuan Sosial 6.131.490.319,00 10.026.215.000,00
27 Pembayaran Bantuan Keuangan 137.298.604.515,00 70.409.219.909,00
28 Pembayaran Tak Terduga 0,00 0,00
29 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00
30 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi 2.326.879.350,00 3.171.740.750,00
31 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00
32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa 0,00 0,00
33 Jumlah Arus Keluar Kas (21 s/d 32) 2.043.118.191.851,30 1.550.577.415.970,54
34 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (19 - 33) 744.597.119.518,52 617.975.170.902,00
35 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 5.1.5.2
36 Arus Masuk Kas
37 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00
38 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00
39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 213.456.000,00 40.580.000,00
40 Penjualan atas Gedung dan Bangunan 138.060.000,00 17.885.000,00
41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00
42 Penjualan Aset Tetap Lainnya 1.750.000,00 0,00
43 Penjualan Aset Lainnya 30.370.000,00 0,00
44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00
45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00
46 Jumlah Arus Masuk Kas (37 s/d 45) 383.636.000,00 58.465.000,00
47 Arus Keluar Kas
48 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00
49 Perolehan Tanah 28.452.523.440,00 2.514.349.480,00
50 Perolehan Peralatan dan Mesin 114.633.702.112,90 56.978.036.788,00
51 Perolehan Gedung dan Bangunan 165.559.762.743,94 115.837.791.394,50
52 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 394.468.005.969,21 353.861.185.772,23
53 Perolehan Aset Tetap Lainnya 2.934.721.550,00 5.089.454.425,00
54 Perolehan Aset Lainnya 0,00 0,00
55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00
56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00
57 Jumlah Arus Keluar Kas (48 s/d 56) 706.048.715.816,05 534.280.817.859,73
58 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (46 - 57) (705.665.079.816,05) (534.222.352.859,73)
10
No. Uraian Ref. 2015 2014
59 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 5.1.5.3
60 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00
61 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00
62 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00
63 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00
64 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00
65 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0,00 0,00
66 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Masyarakat 42.600.000,00 12.350.000,00
67 Jumlah Arus Masuk Kas (60 s/d 66) 42.600.000,00 12.350.000,00
68 Arus Keluar Kas
69 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00
70 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00
71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00
72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00
73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00
74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00
75 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00
76 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00
77 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00
78 Pengembalian dana BKK ke Pemprov Jatim 20.000.000,00 0,00
79 Jumlah Arus Keluar Kas (69 s/d 78) 20.000.000,00 0,00
80 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (68 - 79) 22.600.000,00 12.350.000,00
81 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris 5.1.5.4
82 Arus Masuk Kas
83 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 222.093.144.552,00 205.425.575.494,00
84 Penerimaan Setoran Sisa Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran 17.896.303.000,00 13.266.822.610,00
85 Penerimaan Setoran Kas Bendahara Penerimaan Tahun lalu 1.868.800,00 0,00
86 Penerimaan Kas lainnya Tahun lalu 520.198.155,00 0,00
87 Jumlah Arus Masuk Kas (83 s/d 86) 240.511.514.507,00 218.692.398.104,00
88 Arus Keluar Kas
89 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 221.908.495.991,00 205.425.483.494,00
90 Pengeluaran Uang Persediaan kepada Bendahara Pengeluaran 17.896.303.000,00 13.265.000.000,00
91 Pengeluaran ke Kas UPTD Kesehatan 663.620,50 0,00
92 Pengeluaran ke Pihak Ketiga 184.268.500,00 0,00
93 Jumlah Arus Keluar Kas ( 89 s/d 92) 239.989.731.111,50 218.690.483.494,00
94 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (87 - 93) 521.783.395,50 1.914.610,00
95 Kenaikan/Penurunan Kas (34+58+80+94) 5.1.5.5 39.476.423.097,97 83.767.082.652,27
96 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran 5.1.5.6 334.207.940.843,51 250.961.056.346,24
97 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran (95 + 96) 5.1.5.7 373.684.363.941,48 334.728.138.998,51
99 Kas di Bendahara Penerimaan 5.1.5.8 0,00 1.868.800,00
100 Saldo Akhir Kas (97 s/d 99) 5.1.5.9 373.684.363.941,48 334.730.007.798,51
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
11
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini
12
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
LKPD Tahun 2015 - Audited
DAFTAR ISI
3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang
telah ditetapkan ................................................................................... 49
BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI .................................................................... 51
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan ............................................. 51
4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan ..... 51
4.3 Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan
Laporan Keuangan.............................................................................. 51
4.3.1 Pengukuran Pendapatan ............................................................ 51
4.3.2 Pengukuran Beban dan Belanja ................................................ 52
4.3.3 Pengukuran Transfer ................................................................. 52
4.3.4 Pengukuran Pembiayaan ........................................................... 52
4.3.5 Pengukuran Kas dan setara Kas ................................................ 53
4.3.6 Pengukuran Piutang .................................................................. 54
4.3.7 Pengukuran Persediaan ............................................................. 57
4.3.8 Pengukuran Investasi ................................................................ 57
4.3.9 Pengukuran Aset Tetap ............................................................. 59
4.3.10 Penyusutan Aset Tetap............................................................ 59
4.3.11 Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan............................. 60
4.3.12 Pengukuran Aset Lainnya ....................................................... 60
4.3.13 Pengukuran Kewajiban ........................................................... 61
4.3.14 Pengukuran Ekuitas ................................................................ 62
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang
Ada dalam SAP .................................................................................. 62
BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN ..............................
5.1 Rincian dari Penjelasan masing-masing Pos-Pos Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah ............................................................ 62
5.1.1 Laporan Realisasi Anggaran ..................................................... 62
5.1.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) .............. 87
5.1.3 Neraca ....................................................................................... 88
5.1.4 Laporan Operasional (LO) ........................................................ 152
5.1.5 Laporan Arus Kas (LAK) ......................................................... 190
5.1.6 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)............................................ 197
5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja serta rekonsiliasinya ............................................................... 201
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun
2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) ................................................. 7
2.2 Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2011-2014 ........................................................................... 7
2.3 Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama Tahun 2015
Kabupaten Banyuwangi (dalam Persen) ............................................................ 8
2.4 Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Desember 2015 ............................. 9
2.5 Pendapatan per Kapita Kabupaten Banyuwangi 2010-2014 .............................. 10
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1 Belanja Urusan Wajib Bidang Pendidikan Tahun 2015 ...................................... 18
2.2 Belanja Urusan Wajib Bidang Kesehatan Tahun 2015 ....................................... 19
2.3 Belanja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2015 ............................ 20
2.4 Belanja Urusan Wajib Bidang Perumahan Tahun 2015 ...................................... 21
2.5 Belanja Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang Tahun 2015 .............................. 21
2.6 Belanja Urusan Wajib Bidang Perencanaan Pembangunan
Tahun 2015 .......................................................................................................... 21
2.7 Belanja Urusan Wajib Bidang Perhubungan Tahun 2015 ................................... 22
2.8 Belanja Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2015 .......................... 23
2.9 Belanja Urusan Wajib Bidang Pertanahan Tahun 2015 ...................................... 23
2.10 Belanja Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
Tahun 2015 .......................................................................................................... 24
2.11 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Perempuan
Tahun 2015 .......................................................................................................... 24
2.12 Belanja Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana
Dan Keluarga Sejahtera Tahun 2015 ................................................................... 25
2.13 Belanja Urusan Wajib Bidang Sosial Tahun 2015 .............................................. 25
2.14 Belanja Urusan Wajib Bidang Tenaga Kerja Tahun 2015 .................................. 26
2.15 Belanja Urusan Wajib Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Tahun 2015 .......................................................................................................... 27
2.16 Belanja Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal Tahun 2015 .......................... 27
2.17 Belanja Urusan Wajib Bidang Kebudayaan Tahun 2015 .................................... 27
2.18 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 ..................... 28
2.19 Belanja Urusan Wajib Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri Tahun 2015 .............................................................................................. 28
2.20 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemerintahan Umum Tahun 2015 ...................... 29
2.21 Belanja Urusan Wajib Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2015 .......................... 30
2.22 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Masyarakat & Desa
Tahun 2015 .......................................................................................................... 31
2.23 Belanja Urusan Wajib Bidang Kearsipan Tahun 2015 ........................................ 32
2.24 Belanja Urusan Wajib Bidang Komunikasi dan Informatika
5.15 Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam ............................. 72
5.16 Rincian Pendapatan Dana Alokasi Khusus .......................................................... 72
5.17 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya .................................... 73
5.18 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi ............................................. 73
5.19 Rincian Pendapatan Bagi Hasil Pajak ................................................................. 73
5.20 Rincian Bantuan Keuangan Dari Provinsi Jawa Timur ........................................ 74
5.21 Anggaran dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah .................................... 75
5.22 Anggaran dan Realiasasi Pendapatan Hibah ........................................................ 75
5.23 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015....................................................... 76
5.24 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi ................................................ 76
5.25 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai ............................................... 77
5.26 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa ................................. 77
5.27 Rincian Anggaran dan Realiasasi Belanja Hibah ................................................ 79
5.28 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial.................................... 79
5.29 Rincian Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat ............................ 80
5.30 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal .................................................. 80
5.31 Rincian Belanja Modal Pengadaan Tanah ........................................................... 80
5.32 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin ............................ 81
5.33 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan ........................ 82
5.34 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan.................... 82
5.35 Rincian Anggaran dan Realisisasi Belanja Aset Tetap Lainnya........................... 83
5.36 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer ............................................... 83
5.37 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa................ 84
5.38 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bantuan Keuangan ................ 84
5.39 Rincian Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa ................................................. 84
5.40 Rincian Desa yang Tidak Penuh Menerima Bantuan Keuangan ......................... 84
5.41 Surplus Defisit LRA ............................................................................................ 85
5.42 Rincian Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Neto Tahun 2015 ......................... 85
5.43 Rincian Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiyaan .................................... 86
5.44 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ....................................................................... 86
5.45 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) ......................................................... 86
5.46 Rincian Kas di Kas Daerah.................................................................................. 89
5.47 Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi....................................................................................... 91
5.48 Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pembantu Pengeluaran
6.10 Rincian Hasil Validasi Atas Tahun Pajak 2013-2015 ......................................... 226
6.11 Rincian Hasil Validasi Atas Tahun Pajak 1994-2015 ......................................... 227
6.12 Kerugian Daerah Tahun 2015............................................................................. 227
6.13 Kegiatan Banyuwangi Festival dan Dana Sponsorship ....................................... 234
6.14 Dana yang Berasal dari Hasil Penggalangan Masyarakat ................................... 235
6.15 Kegiatan Banyuwangi Festival yang Tidak Tercatat
Dalam Laporan Operasional ............................................................................... 236
6.16 Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2015 ........................... 236
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Gambar 2.1
PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB (triliun Rp)
53,37
60,00 47,24
42,11
50,00 36,95
32,46
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2015
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 pada tahun
2010 sebesar Rp32.463.822,6 juta, tahun 2011 sebesar Rp34.720.429,5
juta, tahun 2012 sebesar Rp37.235.736,2 juta, tahun 2013 sebesar
Rp39.649.926,0 juta, dan tahun 2014 sebesar Rp41.994.222,2 juta yang
merupakan nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam bentuk persentase
menunjukkan PDRB Kabupaten Banyuwangi yang diukur atas dasar harga
konstan selama periode 2011 sampai dengan 2014 mengalami
pertumbuhan yang meningkat dengan trend persentase pertumbuhan yang
menurun. Jika diukur dengan menggunakan harga konstan 2010, yaitu
tahun 2011 tumbuh sebesar 6,95%, tahun 2012 tumbuh sebesar 7,24%,
tahun 2013 tumbuh sebesar 6,48%, dan tahun 2014 tumbuh sebesar 5,91%.
Gambar 2.2
Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 2010
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2014
8
6,95 7,24
6 6,48
5,91
4
0
2011 2012 2013 2014
Sumber: Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2015
2.1.2 Inflasi
Inflasi diartikan meningkatnya harga secara umum dan terus-
menerus. Kenaikan harga tersebut terjadi secara meluas atau
mengakibatkan kenaikan harga pada barang yang lainnya. Tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Gambar 2.3
Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month)
Selama Tahun 2015
Kabupaten Banyuwangi (dalam Persen)
0,8 0,8
0,62 Januari
0,6 0,55
Februari
0,4 0,36
0,35 Maret
0,26
0,2 0,11 0,09 0,21
April
0,08
0 Mei
-0,2 Juni
-0,4 Juli
-0,25
-0,6 Agustus
-0,8 September
-1 Oktober
-1,02 November
-1,2
Desember
Gambar 2.4
Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran
Bulan Desember 2015
0,4 Sandang
0,3 Kesehatan
0,2
0,07 Pendidikan, Rekreasi, OR
0,1 0,03 0,04
0,002
0 Trans, Kom & Jasa Keu
-0,0008
-0,1 -0,05
Gambar 2.5
Pendapatan per Kapita
Kabupaten Banyuwangi 2010-2014
Juta Rupiah
33,6
35
29,8
30 26,7
23,6
25 20,8
20
15
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: BI Jember, 2015
diterbitkan oleh Bank Indonesia dan kebijakan fiskal yaitu terkait dengan alokasi
belanja Pemerintah terutama yang berhubungan dengan masyarakat seperti harga
BBM dan subsidi yang dikeluarkan pemerintah serta tarif dasar listrik.
2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
Penyediaan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan
dilaksanakan melalui perencanaan pendapatan yang tepat, penetapan target
yang tepat dengan perkiraan yang terukur, rasional, dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kebijakan pendapatan
daerah dilakukan melalui optimalisasi pendapatan daerah dengan tetap
memperhatikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya serta mendapat
dukungan dari masyarakat yang dilakukan secara terencana, dengan tetap
memperhatikan kondisi perkembangan perekonomian dan segala aspek
kendala, potensi dan cakupan pelayanan yang ada sehingga tidak
membebani masyarakat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemandirian daerah dalam
penyediaan anggaran. Dengan demikian, setiap tahun diharapkan
penyediaan anggaran daerah atau pembiayaan mandiri (self financing) akan
semakin meningkat sehingga tingkat ketergantungan terhadap dana
perimbangan akan semakin berkurang.
Dalam rangka menggerakan perekonomian daerah terutama pada
sektor riil, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong dan
memfasilitasi peningkatan sektor riil terutama pada pelaku ekonomi skala
kecil dan mengupayakan dengan tidak lagi menambah beban masyarakat
yang berimplikasi negatif yang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi
dan meningkatkan inflasi serta menyebabkan arus barang, jasa, dan kapital
dari luar Kabupaten Banyuwangi menjadi stagnan juga menghindari
mengalirnya sejumlah modal yang tertanam di Banyuwangi keluar daerah.
Rasionalisasi pungutan pajak dan retribusi daerah yang dipandang dapat
menggairahkan dunia usaha maupun masyarakat luas dalam menunjang
produk unggulan daerah yang berorientasi pasar, baik domestik maupun
ekspor terus diupayakan dalam koridor peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Adapun kebijakan perencanaan pendapatan daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 yang juga dipergunakan dalam
penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015 antara lain sebagai
berikut:
1. Diversifikasi sumber pendapatan daerah;
2. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-
sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan
pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ketiga;
3. Meningkatkan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil;
4. Pemberian peran yang lebih luas kepada Kas/Bendahara Umum
Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah;
5. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah;
6. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah;
Program pelayanan
1. 2.106.800.000,00 1.731.103.711,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan
2. sarana dan prasarana 1.019.500.000,00 1.005.776.350,00
aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 110.000.000,00 109.766.100,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program pendidikan anak
4. 7.139.790.000,00 6.019.129.660,00
usia dini
Program wajib belajar
5. pendidikan dasar 147.282.754.695,00 173.960.319.278,00
sembilan tahun
Program pendidikan
6. 74.898.209.878,00 62.619.720.594,00
menengah
Program pendidikan non
7. 1.595.000.000,00 1.560.809.000,00
formal
Program pendidikan luar
8. 325.000.000,00 324.475.100,00
biasa
Program peningkatan
9. mutu pendidik dan 7.995.000.000,00 7.452.282.910,00
tenaga kependidikan
Program pengembangan
10. budaya baca dan 300.000.000,00 299.863.350,00
pembinaan perpustakaan
Program manajemen
11. 2.031.500.000,00 1.854.148.050,00
pelayanan pendidikan
Dukungan
Penyelenggaraan dan
12. 74.000.000,00 72.839.550,00
Pengembangan
Pendidikan Tinggi
b. Bidang Kesehatan
Belanja langsung bidang kesehatan dari anggaran sebesar
Rp240.409.504.699,00 terealisasi sebesar Rp209.545.548.183,36
yang diprioritaskan pada peningkatan kualitas pelayanan
Program pelayanan
1. 6.597.742.137,00 6.095.379.114,00
administrasi perkantoran
Program Peningkatan Sarana
2. 2.244.085.000,00 2.115.498.850,00
dan Prasarana Aparatur
Program obat dan perbekalan
3. 437.095.000,00 423.209.800,00
kesehatan
Program upaya kesehatan
4. 73.111.263.950,00 53.606.852.019,05
masyarakat
Program pengawasan obat dan
5. 25.000.000,00 19.409.000,00
makanan
Program promosi kesehatan
6. 436.373.000,00 404.842.950,00
dan pemberdayaan masyarakat
Program perbaikan gizi
7. 150.000.000,00 146.255.200,00
masyarakat
Program pengembangan
8. 1.368.100.000,00 1.334.299.475,00
lingkungan sehat
Program pencegahan dan
9. penanggulangan penyakit 545.621.500,00 530.425.923,00
menular
Program pelayanan kesehatan
10. 105.510.200,00 88.353.250,00
penduduk miskin
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
11. sarana dan prasarana 10.900.641.800,00 9.307.792.203,00
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
Program pengadaan dan
peningkatan sarana prasarana
12. rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ 50.383.757.447,00 49.197.177.769,90
rumah sakit paru-paru/ rumah
sakit mata
Program pengawasan dan
13. pengendalian kesehatan 30.000.000,00 26.718.300,00
makanan
Pengembangan sistem
14. 75.875.000,00 72.482.250,00
informasi kesehatan
Program kebijakan dan
15. manajemen pembangunan 326.279.000,00 240.229.050,00
kesehatan
Program peningkatan kualitas
16. pelayanan kesehatan pada 93.672.160.665,00 85.936.623.029,41
BLUD
Tabel 2.3 Belanja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
d. Bidang Perumahan
Belanja langsung pada bidang perumahan dari anggaran
sebesar Rp9.466.662.000,00 terealisasi sebesar
Rp9.196.581.850,00 dengan prioritas dan sasaran pada
pembangunan sarana dan prasarana pemakaman, yang terdiri
dari:
Program pengembangan
1. 1.328.612.000,00 1.315.569.200,00
perumahan
Program lingkungan sehat
2. 434.420.000,00 267.486.450,00
perumahan
Program peningkatan
3. kesiagaan dan pencegahan 453.630.000,00 450.133.600,00
bahaya kebakaran
Program pengelolaan areal
4. 7.250.000.000,00 7.163.392.600,00
pemakaman
Tabel 2.5 Belanja Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pengendalian
3. 191.500.000,00 180.674.750,00
pemanfaatan ruang
g. Bidang Perhubungan
Belanja langsung pada bidang perhubungan dari anggaran
sebesar Rp89.811.651.700,00 terealisasi sebesar
Rp86.128.401.799,99 dengan prioritas dan sasaran pada
pengendalian dan pengamanan lalu lintas serta pembangunan
sarana dan prasarana perhubungan, yang terdiri dari:
Program pelayanan
1. 4.113.179.800,00 3.875.146.692,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 580.209.000,00 557.337.132,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 30.000.000,00 24.371.500,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program pembangunan
4. prasarana dan fasilitas 530.000.000,00 506.567.500,00
perhubungan
Program rehabilitasi dan
5. pemeliharaan prasarana dan 190.000.000,00 164.015.000,00
fasilitas LLAJ
Program peningkatan
6. 2.802.973.400,00 2.779.937.028,00
pelayanan angkutan
Program pembangunan
7. sarana dan prasarana 39.059.389.500,00 36.108.941.884,99
perhubungan
Program pengendalian dan
8. 41.847.950.000,00 41.471.006.063,00
pengamanan lalu lintas
Program peningkatan
9. kelaikan pengoperasian 582.950.000,00 567.196.000,00
kendaraan bermotor
Program pelayanan
1. 4.733.643.000,00 4.179.822.601,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 771.370.000,00 758.108.000,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan disiplin
3. 200.000.000,00 196.685.000,00
aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
4. 60.000.000,00 59.801.650,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program pengembangan
5. kinerja pengelolaan 10.124.312.000,00 9.925.173.300,00
persampahan
Program pengendalian
6. pencemaran dan perusakan 697.093.000,00 659.782.300,00
lingkungan hidup
Program perlindungan dan
7. 252.550.000,00 226.450.500,00
konservasi sumber daya alam
Program peningkatan kualitas
dan akses informasi sumber
8. 386.120.000,00 340.550.850,00
daya alam dan lingkungan
hidup
Program peningkatan
9. 490.000.000,00 261.177.000,00
pengendalian polusi
Program pengelolaan ruang
10. 12.687.543.100,00 12.221.643.946,00
terbuka hijau (RTH)
i. Bidang Pertanahan
Belanja langsung bidang Pertanahan dari anggaran sebesar
Rp30.738.709.880,00 terealisasi sebesar Rp28.537.583.890,00
dengan prioritas dan sasaran pada penataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, yang terdiri dari:
Tabel 2.9 Belanja Urusan Wajib Bidang Pertanahan Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pelayanan
1. 1.014.293.600,00 872.092.284,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 453.402.000,00 441.923.400,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 25.000.000,00 24.854.950,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program penataan administrasi
4. 2.361.398.100,00 1.715.474.816,00
kependudukan
Program pelayanan
1. 996.396.000,00 898.425.879,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 718.130.800,00 665.516.250,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 25.000.000,00 24.943.900,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program penguatan
4. kelembagaan pengarus- 365.000.000,00 297.598.847,00
utamaan gender dan anak
Program peningkatan kualitas
5. hidup dan perlindungan 30.000.000,00 29.433.000,00
perempuan
Program peningkatan peran
6. serta dan kesetaraan jender 55.000.000,00 51.963.000,00
dalam pembangunan
Tabel 2.12 Belanja Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
m. Bidang Sosial
Belanja langsung bidang sosial dengan anggaran sebesar
Rp6.311.383.550,00 terealisasi sebesar Rp5.942.827.852,00
dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas SDM
kesejahteraan sosial masyarakat dan peningkatan kemampuan
(capacity building) petugas dan pendamping sosial
pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
yang terdiri dari:
Tabel 2.13 Belanja Urusan Wajib Bidang Sosial Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pelayanan
1. 830.799.250,00 802.464.352,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan
2. sarana dan prasarana 294.566.300,00 292.685.200,00
aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 30.000.000,00 15.978.750,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program pemberdayaan
fakir miskin. Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan
4. 1.666.085.000,00 1.648.012.600,00
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
Program pelayanan dan
5. rehabilitasi kesejahteraan 392.835.000,00 366.497.150,00
sosial
Program pembinaan para
6. penyandang cacat dan 150.000.000,00 144.002.150,00
trauma
Program pembinaan panti
7. 247.723.000,00 231.598.100,00
asuhan /panti jompo
Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
8. (eks narapidana. PSK. 124.375.000,00 115.842.550,00
narkoba dan penyakit
sosial lainnya)
Program pemberdayaan
9. kelembagaan kesejahteraan 2.510.000.000,00 2.263.783.250,00
sosial
Program pengelolaan areal
10. 65.000.000,00 61.963.750,00
pemakaman
Tabel 2.15 Belanja Urusan Wajib Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pelayanan
1. 790.888.800,00 705.185.842,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 283.700.000,00 283.192.000,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 35.000.000,00 34.999.700,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program penciptaan iklim
4. usaha usaha kecil menengah 465.256.000,00 442.198.400,00
yang konduksif
Program pengembangan
kewirausahaan dan
5. 533.880.700,00 416.693.250,00
keunggulan kompetitif usaha
kecil menengah
Program pengembangan
6. sistem pendukung usaha bagi 1.722.550.450,00 1.297..628.230,00
usaha mikro kecil menengah
Program peningkatan kualitas
7. 931.199.900,00 855.451.900,00
kelembagaan koperasi
Program peningkatan
1. promosi dan kerjasama 450.000.000,00 307.073.505,00
investasi
Program peningkatan iklim
2. investasi dan realisasi 50.000.000,00 49.839.350,00
investasi
q. Bidang Kebudayaan
Belanja langsung bidang kebudayaan dari anggaran sebesar
Rp6.467.635.500,00 terealisasi sebesar Rp6.211.835.139,00
dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan kesenian dan
kebudayaan daerah serta pelestarian dan aktualisasi adat budaya
daerah, yang terdiri dari:
Tabel 2.17 Belanja Urusan Wajib Bidang Kebudayaan Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pelayanan
1. 940.004.000,00 929.580.839,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 554.770.000,00 552.759.450,00
dan prasarana aparatur
Program pelayanan
1. 564.129.450,00 450.754.415,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 269.950.000,00 268.740.500,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 25.000.000,00 24.107.200,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program peningkatan peran
4. 125.000.000,00 117.776.700,00
serta kepemudaan
Program peningkatan upaya
5. penumbuhan kewirausahaan 1.540.000.000,00 1.182.970.100,00
dan kecakapan hidup pemuda
Program pembinaan dan
6. 8.759.000.000,00 8.644.938.865,00
pemasyarakatan olah raga
Program peningkatan sarana
7. 447.300.000,00 446.000.000,00
dan prasarana olah raga
Program pelayanan
1. 3.964.782.230,00 3.797.555.259,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 777.691.950,00 761.603.565,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
3. kapasitas sumber daya 96.080.000,00 94.330.000,00
aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
4. 285.625.920,00 171.537.325,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program peningkatan
5. keamanan dan kenyamanan 5.555.284.250,00 5.507.813.150,00
lingkungan
Program pemeliharaan
6. kantrantibmas dan 2.538.306.450,00 2.505.703.798,00
pencegahan tindak kriminal
Program pengembangan
7. 8.679.503.750,00 8.085.625.611,00
wawasan kebangsaan
Program kemitraan
8. pengembangan wawasan 297.572.500,00 294.182.100,00
kebangsaan
Program pemberdayaan
9. masyarakat untuk menjaga 1.368.247.500,00 1.352.293.350,00
ketertiban dan keamanan
Program peningkatan
10. pemberantasan penyakit 390.500.000,00 255.606.000,00
masyarakat (pekat)
Program pendidikan politik
11. 90.000.000,00 88.499.800,00
masyarakat
Program pencegahan dini dan
12. penanggulangan korban 1.440.316.100,00 1.331.603.600,00
bencana alam
Program dukungan
13. kelancaran penyelengaraan 3.522.704.950,00 1.830.501.700,00
PEMILU
Peningkatan keamanan dan
14. 46.500.000,00 45.333.000,00
ketertiban masyarakat
Program optimalisasi
15. pemanfaatan teknologi 0,00 0,00
informasi
Program pelayanan
1. 43.436.761.320,00 38.296.033.837,15
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 30.305.867.350,00 28.463.408.771,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan disiplin
3. 5.757.700.000,00 5.051.081.325,00
aparatur
Program peningkatan
4. kapasitas sumber daya 300.000.000,00 134.442.350,00
aparatur
Program peningkatan
5. pengembangan sistem 3.152.961.550,00 3.007.527.714,00
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Program peningkatan
6. kapasitas lembaga 12.734.560.000,00 9.774.453.981,00
perwakilan rakyat daerah
Program peningkatan
7. pelayanan kedinasan kepala 7.003.192.300,00 6.213.236.797,00
daerah/wakil kepala daerah
Program peningkatan dan
8. pengembangan pengelolaan 16.465.064.100,00 14.712.054.190,00
keuangan daerah
Program pembinaan dan
9. fasilitasi pengelolaan 150.000.000,00 132.687.000,00
keuangan kabupaten/kota
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
10. 2.605.265.200,00 2.524.891.750,00
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Program peningkatan
profesionalisme tenaga
11. 246.150.000,00 178.518.900,00
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Program optimalisasi
12. pemanfaatan teknologi 352.463.200,00 338.121.800,00
informasi
Program mengintensifikasi
13. penanganan pengaduan 250.000.000,00 9.423.300,00
masyarakat
Program penataan peraturan
14. 1.754.989.650,00 1.315.568.219,00
perundang-undangan
Program penataan daerah
15. 1.260.750.000,00 1.258.396.698,00
otonomi baru
Progran peningkatan
16. kapasitas sumberdaya 3.925.000.000,00 3.461.849.194,00
aparatur
Program pembinaan dan
17. 2.100.878.800,00 1.742.109.709,00
pengembangan aparatur
Program peningkatan
18. kesadaran hukum dan 1.125.000.000,00 1.028.119.200,00
penyelesaian masalah hukum
Program pengembangan dan
19. reformasi birokrasi 312.000.000,00 268.272.250,00
pemerintah daerah
Program pelayanan
1. 448.534.400,00 425.935.529,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 90.558.750,00 90.151.050,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 25.000.000,00 24.443.100,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program peningkatan
4. ketahanan pangan (pertanian/ 1.143.962.130,00 1.112.316.706,00
perkebunan)
Program peningkatan
5. pemasaran hasil produksi 300.000.000,00 246.716.450,00
pertanian/ perkebunan
Program pelayanan
1. 921.309.641,00 851.412.675,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 769.590.359,00 764.977.950,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 35.000.000,00 31.300.625,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program peningkatan
4. keberdayaan masyarakat 505.000.000,00 442.008.140,00
perdesaan
Program pengembangan
5. 375.000.000,00 354.829.200,00
lembaga ekonomi pedesaan
Program peningkatan partisipasi
6. 4.242.067.500,00 4.055.577.955,00
masyarakat dalam membangun desa
Program peningkatan kapasitas
7. 410.305.000,00 399.039.400,00
aparatur pemerintah desa
Program peningkatan peran
8. 1.732.808.000,00 1.720.833.268,00
perempuan di perdesaan
w. Bidang Statistik
Belanja langsung bidang statistik dari anggaran sebesar
Rp182.993.000,00 terealisasi sebesar Rp173.202.800,00 dengan
prioritas dan sasaran pada pengembangan data/ informasi/
statistik daerah dalam rangka monitoring dan pengendalian inflasi
daerah.
x. Bidang Kearsipan
Belanja langsung bidang kearsipan dari anggaran sebesar
Rp1.436.240.250,00 terealisasi sebesar Rp1.235.720.074,00
dengan prioritas dan sasaran pada perbaikan sistem administrasi
kearsipan melalui pembangunan data base informasi kearsipan
dan pengadaan sarana penyimpanan, yang terdiri dari:
Tabel 2.23 Belanja Urusan Wajib Bidang Kearsipan Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pengembangan
1. komunikasi, informasi dan 3.794.703.800,00 3.596.036.891,00
media massa
Program kerjasama informasi
2. 7.170.328.200,00 6.426.006.008,00
dengan mas media
z. Bidang Perpustakaan
Belanja langsung bidang perpustakaan dari anggaran sebesar
Rp1.265.571.350,00 terealisasi sebesar Rp1.158.453.302,00
dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan publik
dalam rangka pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan.
2. Urusan Pilihan
b. Bidang Kehutanan
Belanja langsung bidang kehutanan dari anggaran sebesar
Rp1.050.000.000,00 terealisasi sebesar Rp997.215.000,00
dengan prioritas dan sasaran pada rehabilitasi hutan dan lahan
melalui pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan dan
peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan
lahan, yang terdiri dari:
Tabel 2.26 Belanja Urusan Pilihan Bidang Kehutanan Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pelayanan
1. 931.026.970,00 861.317.519,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 177.950.000,00 177.890.000,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 30.000.000,00 29.860.000,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program pembinaan dan
4. pengawasan bidang 9.937.000,00 10.012.000,00
pertambangan
Program pengawasan dan
penertiban kegiatan rakyat
5. 0,00 0,00
yang berpotensi merusak
lingkungan
Program pembinaan dan
6. pengembangan bidang energi 150.063.000,00 145.777.500,00
dan ketenagalistrikan
d. Bidang Pariwisata
Belanja langsung bidang pariwisata dari anggaran sebesar
Rp3.256.726.000,00 terealisasi sebesar Rp2.978.137.340,00
dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan pemasaran
pariwisata melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi
dalam pemasaran pariwisata, sebagai berikut:
Tabel 2.28 Belanja Urusan Pilihan Bidang Pariwisata Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pengembangan
1. 2.329.000.000,00 2.250.737.540,00
pemasaran pariwisata
Program pengembangan
2. 143.000.000,00 44.136.600,00
destinasi pariwisata
Program pengembangan
3. 784.726.000,00 683.263.200,00
Kemitraan
Program pelayanan
1. 878.870.900,00 860.987.469,00
administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana
2. 471.850.000,00 470.744.225,00
dan prasarana aparatur
Program peningkatan
pengembangan sistem
3. 52.100.000,00 52.099.950,00
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program pemberdayaan
4. 669.344.800,00 663.578.150,00
ekonomi masyarakat pesisir
Program peningkatan kesadaran
dan penegakan hukum dalam
5. 214.728.000,00 214.614.600,00
pendayagunaan sumberdaya
laut
Program pengembangan
6. 4.199.105.544,00 3.419.248.010,00
budidaya perikanan
Program pengembangan
7. 2.125.515.200,00 2.095.508.150,00
perikanan tangkap
Program optimalisasi
8. pengelolaan dan pemasaran 2.061.054.450,00 1.569.982.750,00
produksi perikanan
Program peningkatan kualitas
9. 60.000.000,00 50.505.950,00
dan akses jaringan perikanan
f. Bidang Perdagangan
Belanja langsung bidang perdagangan dari anggaran sebesar
Rp5.588.031.995,00 terealisasi sebesar Rp4.555.126.828,00
dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan efisiensi
perdagangan dalam negeri melalui pengembangan pasar dan
distribusi barang/produk, yang terdiri dari:
Tabel 2.30 Belanja Urusan Pilihan Bidang Perdagangan Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program perlindungan
1. konsumen dan pengamanan 452.530.350,00 353.495.296,00
perdagangan
Program peningkatan efisiensi
2. 4.778.501.645,00 3.867.507.532,00
perdagangan dalam negeri
Program peningkatan dan
3. 330.000.000,00 311.174.000,00
pengembangan ekspor
Program pembinaan pedagang
4. 27.000.000,00 22.950.000,00
kakilima dan asongan
g. Bidang Perindustrian
Belanja langsung bidang perindustrian dari anggaran sebesar
Rp5.517.500.000,00 terealisasi sebesar Rp5.205.982.300,00
dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan industri kecil
dan menengah melalui pembinaan kemampuan ketrampilan kerja
masyarakat dalam rangka peningkatan IKM yang memperoleh
pengembangan kualitas dan diversifikasi produk, yang terdiri
dari:
Tabel 2.31 Belanja Urusan Pilihan Bidang Perindustrian Tahun 2015
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Program pengembangan
1. 4.867.500.000,00 4.805.492.300,00
industri kecil dan menengah
Program peningkatan
2. 560.000.000,00 319.690.000,00
kemampuan teknologi industri
Program penataan struktur
3. 50.000.000,00 46.800.000,00
industri
Program pengembangan sentra-
4. 40.000.000,00 34.000.000,00
sentra industri potensial
h. Bidang Transmigrasi
Belanja langsung bidang transmigrasi dari anggaran sebesar
Rp335.129.000,00 terealisasi sebesar Rp308.499.650,00 dengan
prioritas dan sasaran pada pengembangan wilayah transmigrasi
melalui pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan
transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM, juga melalui
peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar
Program pengembangan
1. 225.129.000,00 198.876.600,00
wilayah transmigrasi
2.3.3 Pembiayaan
Pembiayaan daerah dipergunakan untuk menutup defisit anggaran
dan memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan daerah
tahun anggaran 2015 sebesar Rp334.490.060.074,51 bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar
Rp334.447.460.074,51 dan penerimaan kembali pemberian pinjaman
daerah Rp42.600.000.00. Pengeluaran pembiayaan daerah digunakan untuk
pembayaran kelebihan penerimaan pendapatan sebesar Rp20.000.000,00
sehingga diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp334.470.060.074,51.
Dari perbandingan pendapatan, belanja, dan pembiayaan netto
diperoleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berjalan
sebesar Rp371.845.933.542,31 sebagai salah satu sumber pendanaan pada
tahun berikutnya.
Perhitungan SILPA tahun berjalan untuk tahun buku 2015 adalah
sebagai berikut :
Pendapatan Rp 2.779.148.430.146,82
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2014
NO. URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 dan 2014
KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014
Dinas Pekerjaan
Umum, Bina Marga,
10302 1.423.036.809,52 1.810.152.449,95 127,20 926.050.737,45
Cipta Karya, dan Tata
Ruang
Dinas Pertanian,
20102 Kehutanan, dan 0,00 0,00 8.966.600,00
Perkebunan
Terhadap besaran anggaran dan realisasi belanja per SKPD sesuai tabel 3.3
tersebut, rincian anggaran dan realisasi belanja berdasarkan kelompok belanja per
SKPD untuk tahun anggaran 2015 dan 2014 yang dibagi dalam kelompok belanja
langsung dan tidak langsung disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 dan 2014
KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014
Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015 dan 2014
KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014
3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan pendapatan daerah selama
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan retribusi pelayanan tera/tera ulang tidak terealisasi karena retribusi
tera/tera ulang masih bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur
(Kemetrologian), dimana terkait dengan bagi hasilnya tergantung kepada
regulasi yang berlaku di Pemerintah Provinsi.
2. Realisasi pendapatan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tidak dapat
mencapai target dikarenakan minimnya kegiatan atau event olahraga yang
diselenggarakan selama tahun 2015 memberikan penurunan yang cukup
signifikan terhadap penerimaan pendapatan dimaksud. Sebagai contoh yaitu
penerimaan sewa Stadion Diponegoro oleh tim sepakbola mengalami
penurunan akibat vakumnya kompetisi sepak bola nasional yang dilaksanakan
di Banyuwangi.
3. Realisasi pendapatan retribusi izin usaha perikanan tidak dapat mencapai target
dikarenakan adanya sentralisasi izin penangkapan ikan oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan. Pada awalnya izin tersebut merupakan kewenangan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota, tetapi kemudian kewenangannya dilimpahkan
kepada Pemerintah Provinsi.
Realisasi belanja tidak dapat tercapai sesuai dengan targetnya dikarenakan
oleh:
1. Tambahan penghasilan non sertifikasi guru hanya terserap 15,54% karena
jumlah guru/pendidik yang lolos sertifikasi semakin meningkat, sehingga
apabila seorang guru sudah mendapatakan dana sertifikasi maka guru/pendidik
tersebut tidak bisa mendapatkan dana non sertifikasi.
2. Penyerapan Insentif pemungutan retribusi daerah sebesar 51,08% yang tersebar
pada dua SKPD yakni Dinas Pendapatan dan Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika. Pada Dinas Pendapatan penyerapan insentif pemungutan
retribusi daerah tidak terealisasi maksimal karena rendahnya realisasi
pendapatannya sedangkan untuk Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika tidak terserap maksimal dikarenakan realisasi yang terjadi hanya
sampai dengan Tribulan ke Tiga (III), sedangkan Tribulan ke Empat (IV)
direalisasikan pada tahun berikutnya.
3. Belanja Hibah kepada Badan/lembaga/organisasi swasta terserap 52,97% dan
belanja Bansos kepada Kelompok masyarakat tidak terserap karena berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298
ayat (5) yang menyatakan bahwa “ Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dapat diberikan kepada :
a) Pemerintah Pusat;
b) Pemerintah Daerah lain;
c) Badan usaha milik negara atau BUMD; dan /atau
d) Badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Indonesia.
Dengan adanya peraturan tersebut maka hibah kepada
badan/lembaga/organisasi swasta dan belanja Bansos kepada kelompok
masyarakat hanya diberikan pada yang berbadan hukum Indonesia.
4. Belanja tidak terduga juga tidak dapat terserap karena tidak adanya kejadian
yang bersifat tanggap darurat.
5. Belanja premi asuransi tidak dapat direalisir karena adanya perubahan kebijakan
menggunakan BPJS kesehatan, sehingga pembayaran premi asuransi dilakukan
melalui pemotongan gaji setiap anggota DPRD.
6. Belanja Modal pengadaan alat angkutan darat bermotor jeep dan station wagon
yang terdapat di DPU Pengairan dan DPU Bina Marga tidak dapat terserap
karena penyedia barang tidak dapat memenuhi pengadaan barang tersebut
dengan nilai kontrak yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
7. Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga hanya
terserap sebesar 8,31% karena adanya kebijakan baru tentang hibah dan bansos
tahun 2015 yaitu organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan
atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah
mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia sesuai ketentuan perundang- undangan. Belanja barang yang
akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga berupa pengadaan bibit ternak,
belanja bahan obat-obatan dan juga alat dan mesin peternakan. Semua
kelompok ternak yang akan diberi hibah/bantuan belum berbadan hukum.
Sehubungan adanya hambatan-hambatan tersebut, terdapat beberapa
langkah antisipatif yang sudah dilakukan, yaitu:
1. Melakukan perencanaan yang matang pada saat penyusunan anggaran kegiatan
yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, sehingga
dapat meminimalisir pelaksanaan suatu kegiatan.
2. Mengupayakan penerima hibah dan bantuan social yang sudah berbadan hukum.
3. Meningkatkan koordinasi pengelolaan keuangan dengan fasilitasi pembinaan
yang dilakukan secara proaktif dan intensif.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
1) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambahan ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui setelah diterbitkan
penetapan Surat Keputusan atas pendapatan terkait atau pada saat
pendapatan direalisasi.
2) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Daerah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan-LRA
menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat
diterima direkening Kas Umum Daerah atau diterima oleh SKPD.
4.3.2 Pengukuran Beban dan Belanja
Terdapat dua definisi terkait pengeluaran pemerintah daerah dimana
dalam LRA disebut dengan belanja, sedangkan dalam LO disebut dengan
beban.
1) Beban
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban diukur dan diakui dengan
basis akuntansi akrual sebesar beban yang terjadi selama periode
pelaporan.
2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah daerah. Belanja diakui berdasarkan basis akuntansi kas,
dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum
dalam dokumen pengeluaran yang sah dari Rekening Kas Umum Daerah
dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto.
nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan. Sedangkan
untuk pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing, dikonversi ke mata
uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal
transaksi pembiayaan.
neraca perlu dihitung beberapa bagian dari TGR yang akan jatuh tempo
tahun depan.
4) Piutang Lainnya
Akun piutang lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang
berkaitan dengan pengakuan piutang diluar bagian lancar tagihan penjualan
angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMN/D, Bagian lancar
tuntutan perbendaharaan, bagian lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang
pajak. Piutang lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai
rupiah piutang yang belum dilunasi.
5) Piutang Tak Tertagih
Piutang tak tertagih adalah bagian dari piutang yang tidak dapat
diselesaikan pembayarannya oleh pihak ketiga. Perlakuan akuntansi
terhadap piutang tak tertagih adalah dihapuskan pada tahun anggaran
bersangkutan dengan mengurangi jumlah piutang dan mengurangi jumlah
ekuitas dana lancar.
Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, oleh
karenanya terhadap piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan
penyisihan, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value), oleh karena itu nilai piutang tidak
tertagih merupakan cadangan yang harus terbentuk sebesar persentase
tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang. Penyisihan piutang
yang didasarkan pada umur piutang dibedakan dalam 4 (empat) jenis,
yaitu: Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.
2) Penyajian Nilai piutang tidak tertagih akan dicantumkan dalam laporan
keuangan pada catatan atas laporan keuangan selama piutang pokok masih
tercantum atau belum dihapuskan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Besarnya prosentase penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan
pada umur piutang ditetapkan sebagai berikut:
a. Piutang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 5% (lima
persen);
b. Piutang kurang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 10%
(sepuluh persen);
c. Piutang diragukan nilai penyisihannya ditentukan sebesar 50% (lima
puluh persen);
d. Piutang macet, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 100%(seratus
persen).
4) Jurnal untuk mencatat penyisihan piutang bukan merupakan beban belanja,
tetapi merupakan pengurang agar nilai piutang dapat disajikan di neraca
sesuai dengan nilai yang diharapkan dapat direalisasikan (net realizable
value).
5) Penyajian penyisihan piutang di neraca merupakan unsur pengurang dari
piutang yang bersangkutan.
6) Pemberhentian pengakuan atas piutang dapat dilakukan dengan cara:
a. Pelunasan (membayar tunai) atau melaksanakan sesuatu sehingga
tagihan tersebut selesai/lunas.
b. Penghapusbukuan (write down)
jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan
tersebut.
Investasi non permanen misalnya dalam bentuk pembelian
obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk
dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya
penyertaan modal Pemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya
meliputi harga investasi itu sendiri ditambah biaya lainnya yang timbul
dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah
sebesar biaya perolehannya.
b) Dicatat Sebesar Nilai Wajar
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar
dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah
sebesar nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi
pada tanggal nilai perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
c) Dicatat Sebesar Nilai Nominal
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya
dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal
deposito tersebut.
d) Dicatat Sebesar Nilai Tercatat atau Nilai Wajar Lainnya
Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh
investasi tersebut.
Investasi non permanen dalam bentuk penanaman modal
diproyek-proyek pembangunan Pemerintah dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan
biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai
proyek tersebut diserahkan kepada pihak ketiga.
2) Penilaian Investasi Pemerintah daerah dilakukan dengan 3 metode yaitu:
a) Metode Biaya
Metode Biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat
nilai investasi sebesar biaya perolehan. Metode ini digunakan pada
investasi dengan kepemilikan kurang dari 20%.
b) Metode Ekuitas
Metode Ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat
nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi
tersebut disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan
bersih/ekuitas dari Badan Usaha Penerima Investasi yang terjadi
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan dan masih dipergunakan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam
laporan operasional. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode
garis lurus (straight line method).
Perbaikan/pemeliharaan yang dilakukan atas suatu aset tetap dapat
menambah masa manfaat atau menambah kapasitas aset tetap yang
bersangkutan. Pengeluaran tersebut mempengaruhi nilai yang dapat
disusutkan, perkiraan output dan bahkan masa manfaat aset tetap yang
bersangkutan.
Biaya perbaikan/pemeliharaan aset tetap dipilah dalam 4 (empat) Jenis
Pemeliharaan, yaitu pemeliharaan ringan, sedang, dan berat dan pemeliharaan
yang tidak menambah umur ekonomis aset.
1. Pemeliharaan Ringan adalah biaya pemeliharaan sebesar <30% (kurang
dari tiga puluh persen) dari akumulasi harga perolehannya.
2. Pemeliharaan Sedang adalah biaya pemeliharaan sebesar 30%-50% (tiga
puluh persen sampai dengan lima puluh persen) dari akumulasi harga
perolehannya.
3. Pemeliharaan Berat adalah biaya pemeliharaan sebesar >50% (lebih dari
lima puluh persen) dari akumulasi harga perolehannya.
4. Pemeliharaan yang tidak menambah umur ekonomis aset tetap
diberlakukan pada pemeliharaan yang secara teknis tidak secara langsung
menambah masa manfaat suatu aset. Namun nilai pengeluarannya tetap
dapat dikapitalisasi tanpa menambah umur ekonomis aset tetap yang
bersangkutan.
panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga dan utang perhitungan pihak
ketiga.
b) Kewajiban Jangka Panjang, merupakan utang yang harus dibayar
kembali/jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Meliputi
pinjaman utang perbankan dan utang jangka panjang lainnya.
4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
SAP
Koreksi Kesalahan atas penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak
sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode
berjalan atau periode sebelumnya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kesalahan tidak berulang
a) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
Kesalahan jenis ini, dilakukan dengan melakukan pembetulan pada akun yang
bersangkutan dalam periode berjalan.
b) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya
Apabila kesalahan terjadi pada periode sebelumnya namun belum diterbitkan
laporan keuangan, maka cukup dilakukan pembetulan pada akun yang
bersangkutan. Akan tetapi, jika kesalahan baru ditemukan setelah diterbitkan
laporan keuangan, maka perlakuannya adalah sebagai berikut:
Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang mengakibatkan
penambahan kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Pendapatan
lain-lain LRA. Sedangkan apabila mengakibatkan pengurangan kas, maka
dilakukan pembetulan pada akun Saldo Anggaran Lebih
Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik menambah maupun
mengurangi posisi kas, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun kas
dan akun ekuitas.
2) Kesalahan berulang
Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah
(normal) dari jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara
berulang. Kesalahan jenis ini tidak memerlukan koreksi melainkan dicatat pada
saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan
mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan.
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, dan
pajak parkir dipungut dengan sistem self assessment yang memberikan
kewenangan kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak
terutang, dimana pajak-pajak tersebut pada umumnya terealisasi lebih besar
dari target yang ditetapkan. Sebagai gambaran, pendapatan pajak hotel yang
dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar
Rp3.367.954.736,00 atau sebesar 183,04%.
Sedangkan pajak reklame dan pajak air tanah dipungut dengan sistem
official assesment, yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah
untuk menentukan besarnya pajak terutang. Adapun pendapatan pajak
reklame yang dipungut Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015
adalah sebesar Rp2.166.191.462,00 atau sebesar 99,53% dari anggaran yang
telah ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa pendapatan pajak reklame yang
diterbitkan melalui SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) Tahun 2015
sebesar Rp2.186.256.604,00. Sedangkan realisasi pada tahun 2015 sebesar
Rp2.166.191.462,00 terdiri dari pembayaran atas SKPD tahun 2015 sebesar
Rp2.137.958.087,00 dan pembayaran atas SKPD tahun 2014 sebesar
Rp28.233.375,00. Sementara pendapatan pajak air tanah pada tahun 2015
yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar
Rp2.318.805.394,00 atau sebesar 158,28% dari anggaran yang telah
ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa pendapatan pajak air tanah yang
diterbitkan melalui SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) Tahun 2015
sebesar Rp2.325.390.885,00. Sedangkan realisasi pada tahun 2015 sebesar
Retribusi pengujian
5. 2.002.507.000,00 2.764.185.000,00 138,04
kendaraan bermotor
Retribusi Pelayanan
6. dan/atau Penyedotan Kakus 7.500.000,00 9.000.000,00 120,00
Tabel 5.9 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. PT.Bank Jatim 11.300.000.000,00 11.303.711.857,62 100,03
2. PT. Bank BPR Jatim 348.701.000,00 592.368.000,00 169,88
Perusahaan Daerah Air
3. 3.400.000.000,00 3.400.000.000,00 100,00
Minum
PD. Aneka Usaha
4. 15.000.000,00 0,00 0,00
Blambangan
PT. Pelayaran Banyuwangi
5. 700.000.000,00 275.499.599,00 39,36
Sejati
Jumlah 383.636.000,00
b. Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer tahun 2015 adalah sebesar
Rp2.264.852.415.693,00. Berikut ini merupakan rincian anggaran dan realisasi
pendapatan transfer tahun 2015:
Tabel 5.15 Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Bagi hasil dari provinsi
2.750.961.000,00 1.541.786.957,00 56,05
sumber daya hutan
2. Bagi hasil dari iuran tetap
491.775.000,00 344.242.500,00 70,00
(land-rent)
3. Bagi hasil dari iuran
eksplorasi dan iuran 18.186.000,00 36.830.488,00 202,52
eksploitasi (royalti)
4. Bagi hasil dari pungutan
915.093.000,00 703.264.033,00 76,85
pengusahaan perikanan
5. Bagi hasil dari pertambangan
25.922.345.000,00 21.524.381.115,00 83,03
minyak bumi
6. Bagi hasil dari pertambangan
606.395.000,00 1.510.416.204,00 249,08
gas bumi
7. Bagi hasil dari pertambangan
327.657.000,00 229.359.900,00 70,00
panas bumi
Bagi hasil dari cukai
8. 14.460.811.000,00 14.460.811.000,00 100,00
tembakau
9. Bagi Hasil Sumber Daya
509.961.000,00 0,00 0,00
Alam Pertambangan Umum
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
(Rp) (Rp)
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
(Rp) (Rp)
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
(Rp) (Rp)
Pembangunan infrastruktur
13. 15.200.000.000,00 15.200.000.000,00 100,00
keciptakaryaan
Penanganan infrastruktur
14. 54.500.000.000,00 54.500.000.000,00 100,00
Pengairan
Bantuan Keuangan SMK
15. 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 100,00
Baru
Bantuan Keuangan
16. Peningkatan Sarana Alat 40.000.000.000,00 40.000.000.000,00 100,00
Kesehatan
Bantuan Keuangan Porseni
17. 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00
Pelajar
Bantuan Keuangan Seleksi
18. dan pembinaan Apresiasi 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00
PTK PAUDNI Berprestasi
a. Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp1.902.731.327.495,30 terdiri dari obyek
belanja sebagai berikut:
Tabel 5.24 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Penggandaan
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Jumlah 6.131.490.319,00
b. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun 2015 sebesar Rp699.415.745.318,72 terdiri
dari rincian sebagai berikut :
Tabel 5.30 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
a. Belanja Tanah 30.655.409.580,00 28.452.523.440,00 92,81
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
22. Belanja modal pengadaan
fasilitas lalu lintas 647.000.000,00 533.860.000,00 82,51
23. Belanja modal pengadaan
peralatan rumah tangga 1.338.047.300,00 1.313.957.850,00 98,20
24. Belanja modal pengadaan alat-
alat olah raga 199.980.000,00 199.400.000,00 99,71
25. Belanja modal pengadaan
perlengkapan gedung kantor 2.733.841.590,00 2.683.017.222,00 98,14
26. Belanja modal pengadaan alat
penunjang pendidikan 4.934.740.000,00 4.500.757.200,00 91,21
27. Belanja modal pengadaan alat
sanitasi 270.000.000,00 266.062.500,00 98,54
28 Belanja modal pengadaan
peralatan dan perlengkapan 381.730.000,00 379.748.000,00 99,48
tanggap darurat bencana
29. Belanja modal belanja modal
pengadaan sarana dan prasarana 1.000.000.000,00 868.223.600,00 86,82
kebinamargaan
30. Belanja modal Dana Bos dan
17.193.159.549,00 11.412.553.741,00 66,38
PSM
TOTAL 128.103.152.797,00 113.688.606.257,90 88,75
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
5. Belanja Modal Pengadaan
Instalasi Listrik dan Telepon 1.955.110.122,00 1.932.170.540,00 98,83
6. Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi / Pembelian *) 8.039.450.359,00 7.762.613.900,00 96,56
Bangunan
7. Belanja Modal Pengadaan
Fasilitas Lalu Lintas 600.000.000,00 594.049.150,00 99,01
d. Transfer
Realisasi transfer tahun 2015 sebesar Rp139.625.483.865,00 terdiri dari
rincian sebagai berikut :
Tabel 5.36 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Tabel 5.37 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Penerimaan
1. Pembiayaan 334.447.460.074,51 334.490.060.074,51 100,01 227.693.037.693,66
Pengeluaran
2. Pembiayaan 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 12.900.000.000,00
TOTAL
334.427.460.074,51 334.470.060.074,51 100,01 214.793.037.693,66
a. Penerimaan Pembiayaan
Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp334.490.060.074,51 atau
100,01% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp334.447.460.074,51 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 5.43 Rincian Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Anggaran Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
a. 334.447.460.074,51 334.447.460.074,51 100,00
tahun Lalu
b. Penerimaan Kembali Pinjaman 0,00 42.600.000,00 0,00
b. Pengeluaran Pembiayaan
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan pada Tahun 2015 sebesar Rp20.000.000,00
merupakan pembayaran kelebihan Bantuan Keuangan Provinsi yaitu
pengembalian Dana BKK tahun 2014 untuk kegiatan Community
College/AK/PVB.
Jumlah Kas
Uraian
(Rp)
SILPA 371.845.933.542,31
Koreksi Kurang Kas Di Kas Daerah pada tabel di atas merupakan koreksi
terhadap kesalahan pendebetan oleh Bank Jatim atas rekening Puskesmas
Pesanggaran pada bulan Desember tahun 2014 dan telah disetor kembali per Januari
2015. Nilai kas lainnya merupakan hasil perhitungan penerimaan dan pengeluaran kas
pada entitas teknis selama tahun 2015 sebagai pengaruh penerapan Interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (IPSAP) Nomor 02 tentang Pengakuan
Pendapatan yang diterima pada Rekening Kas Umum Daerah yang telah diberlakukan
sejak tahun 2014. Kas yang berada di pihak III sebesar Rp184.268.500,00 merupakan
belanja barang yang belum diterima / tidak sesuai spesifikasi sampai akhir tahun 2015
dan telah dilakukan penyetoran kembali ke Kas Daerah pada Bulan April 2016.
Saldo SILPA tersebut sudah termasuk jumlah yang dialokasikan penggunaannya
untuk:
a. Proyeksi penerimaan SILPA 2015 yang diperhitungkan dalam APBD Tahun 2016
untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp297.531.160.106,00.
b. Sisa dana DAK Tahun 2015 dan DBHCT 2015 sebesar Rp38.306.154.646,00 dan
Rp21.276.983.333,00 yang peruntukannya sudah diatur secara khusus namun
belum dianggarkan dalam APBD murni Tahun 2016.
c. Sisa dana sertifikasi guru 2015 sebagai akibat kelebihan penerimaan dana sampai
dengan Tahun 2015 sebesar Rp136.485.163.509,00.
Dari perhitungan di atas apabila tidak ada kelebihan penerimaan proyeksi
pendapatan yang dianggarkan pada APBD Awal 2016, maka terdapat selisih kurang
atas sisa anggaran yang harus disesuaikan kembali pada APBD Perubahan Tahun
2016, yaitu senilai Rp121.942.016.328,69.
SAL akhir merupakan akumulasi SiLPA tahun anggaran yang lalu dan tahun
anggaran yang bersangkutan setelah ditutup ditambah/dikurangi dengan koreksi
pembukuan tahun sebelumnya. Nilai akumulatif SAL akhir sampai dengan tahun
2015 adalah sebesar Rp371.845.933.542,31.
5.1.3 NERACA
31 Desember 2015 31 Desember 2014
(Rp) (Rp)
5.1.3.1 Aset Lancar 479.008.631.433,11 442.466.871.595,89
Nilai saldo kas dan bank per 31 Desember 2015 sebesar Rp373.684.363.941,48
merupakan saldo buku Kas di Kas Daerah ditambah dengan Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta Kas Lainnya
dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014
(Rp) (Rp)
Kas di Kas Daerah 320.331.660.515,86 296.764.888.250,36
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 1.868.800,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 415.470.838,00 4.480.390,00
Kas di BLUD 36.445.448.831,16 28.686.736.434,31
Kas Lainnya 16.491.783.756,46 9.272.033.923,84
Jumlah 373.684.363.941,48 334.730.007.798,51
Saldo
Uraian per 31 Desember 2015
(Rp)
11. Deposito (DB. 281024) 15.000.000.000,00
Terdapat selisih kurang antara nilai buku Kas di Kas Daerah dengan nilai
saldo akhir tercatat pada rekening koran Kas Umum Daerah No. 0021000700
sebesar Rp50,00 karena kesalahan bank dalam melakukan input kas masuk pada
transaksi No. 5014 tanggal 31 Desember 2015 jenis transaksi Pengembalian
Sisa UP Bendahara Kelurahan Tukangkayu yang seharusnya sebesar
Rp7.215.050,00 namun tercatat di rekening koran sebesar Rp7.215.000,00.
Terhadap kekurang catat tersebut, Bank telah melakukan penambahan di sisi
kredit pada RKUD sebesar Rp50,00 pada tanggal 4 Januari 2016.
1. 001510 134.000,00
2. 001511 124.000,00
3. 001512 252.450,00
4. 001513 408.000,00
5. 001514 124.000,00
6. 001515 134.000,00
Jumlah 6.396.106,00
b) Kas di Bendahara Pengeluaran karena adanya pemotongan PPh 21, PPh 22,
PPh 23 dan PPN yang diterima oleh bendahara pengeluaran SKPD, namun
baru disetor ke Kas Negara pada Tahun 2016.
Tabel 5.49 Daftar Kas di Bendahara Pengeluaran atas Pajak Terhutang
Tahun 2015
Utang Pajak
No. SKPD
(Rp)
1. Dinas Pendidikanf 13.903.989,00
Jumlah 407.898.282,00
4. Kas di BLUD
Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) per 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp36.445.448.831,16 yang terdiri dari:
Tabel 5.50 Rincian Kas di BLUD
Jumlah
Uraian
(Rp)
Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 20.833.721.685,50
Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 15.611.727.145,66
Jumlah Kas di BLUD 36.445.448.831,16
Akun kas lainnya adalah posisi dana yang ada pada entitas teknis, yang
merupakan penerimaan langsung dan dibelanjakan sesuai dengan rencana
alokasi pembiayaan kegiatan. Saldo Kas Lainnya pada tahun 2015 sebesar
Rp16.491.783.756,46 merupakan posisi kas yang ada pada entitas teknis Dinas
Pendidikan dan Dinas Kesehatan dengan rincian sebagai berikut:
a) Saldo kas tahun 2015 pada Dinas Pendidikan sebesar Rp2.637.190.037,67
terdiri dari:
1) Saldo kas tahun 2015 pada Dinas Pendidikan sebesar
Rp1.076.804.026,00 merupakan penjumlahan saldo dana BOS tahun
2014 dan selisih lebih Pendapatan Dana BOS dan PSM tahun 2015
dikurangi dengan Belanja Dana BOS dan PSM tahun 2015, dan
pengurangan atas pembayaran Utang PFK Tahun 2014. Perhitungan
saldo Dana BOS dan PSM per 31 Desember 2015 adalah:
b) Saldo kas pada Dinas Kesehatan merupakan penjumlahan saldo kas dana
JKN pada 45 Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar
Rp13.854.593.718,29. Perhitungan saldo Kas Dana JKN per 31 Desember
2015 sebagai berikut:
Jumlah Surat Ketetapan Pajak Hotel yang diterbitkan pada Tahun 2015
sebanyak 1.344 dengan pokok pajak senilai Rp3.699.941.700,00 dan
terealisasi sebanyak 1.195 SKP dengan pokok pajak senilai
Rp3.343.864.186,00 sehingga jumlah SKP Tahun 2015 yang masih belum
terbayarkan sebanyak 149 dengan pokok pajak senilai Rp356.077.514,00.
Pengurangan nilai piutang pajak hotel sebesar Rp24.090.550,00 terdiri dari
pembayaran piutang atas tahun pajak 2013 sebanyak 1 SKP senilai
Rp300.000,00 serta pembayaran piutang pajak hotel atas tahun pajak 2014
sebanyak 56 SKP sebesar Rp23.790.550,00.
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Hiburan pada tahun 2015 sebanyak 431
SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp1.360.213.957,00. Realisasi
pelunasan atas SKP tahun 2015 sebanyak 430 SKP dengan nilai pokok
pajak sebesar Rp1.359.973.957,00, sehingga adanya penambahan piutang
pajak hiburan sebesar Rp240.000,00.
Adanya pembayaran piutang pajak hiburan atas tahun pajak 2014
menyebabkan nilai piutang pajak hiburan tahun 2015 mengalami
pengurangan sebesar Rp10.525.025,00.
d) Piutang Pajak Reklame
Saldo piutang pajak reklame sampai dengan 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp188.014.957,50 Nilai ini merupakan saldo piutang mulai tahun
2010 sampai dengan tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut:
Penetapan SKP untuk pajak air tanah selama tahun 2015 sebanyak 2.330
SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp2.325.390.885,00. Realisasi SKP
yang ditetapkan pada tahun 2015 sebanyak 2.269 SKP dengan nilai pokok
pajak sebesar Rp2.161.063.978,00. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa jumlah SKP yang belum terealisasi sebanyak 61 SKP dengan nilai
pokok pajak sebesar Rp164.326.907,00. Sedangkan pengurangan piutang
pajak air tanah sebesar Rp157.741.416,00 dikarenakan adanya
pembayaran piutang pajak air tanah atas tahun pajak 2014.
h) Piutang Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan
Nilai piutang pajak mineral bukan logam dan batuan sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar Rp14.008.600,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.59 Rincian Piutang Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Tahun 2015
Saldo Saldo
Penambahan Pengurangan
Tahun 31 Des 2014 31 Des 2015
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Pada tahun 2015 SKP pajak mineral bukan logam dan batuan ditetapkan
sebanyak 2.638 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar 2.170.844.060,00
serta adanya tambahan Surat Tagihan Pajak (Non SKP) sebesar
Rp513.794.688,00 Sedangkan pengurangan piutang pajak sebesar
Rp2.166.702.711,15 terdiri dari penerimaan SKP tahun 2015 sebanyak
2.627 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp2.163.063.960,00,
pembayaran surat tagihan pajak (Non SKP) sebesar Rp2.713.751,15 serta
adanya pelunasan SKP atas tahun pajak 2014 sebanyak 2 SKP dengan nilai
pokok pajak sebesar Rp925.000,00.
Pengurangan
Saldo per (Rp) Saldo per
Penambahan
Jenis Piutang Lainnya 31 Des 2014 Koreksi Tahun Pembayaran 31 Des 2015
(Rp)
(Rp) Sebelumnya Tahun 2015 (Rp)
(Rp) (Rp)
- Denda
keterlambatan 0,00 16.696.701,38 0,00 0,00 16.696.701,38
Pajak Hotel
- Denda
Keterlambatan 0,00 3.608.636,60 0,00 0,00 3.608.636,60
Pajak Restoran
- Denda
Keterlambatan 0,00 4.139.263,00 0,00 0,00 4.139.263,00
Pajak Hiburan
- Denda
keterlambatan 0,00 122.250.000,00 0,00 0,00 122.250.000,00
Pajak BPHTB
g. Piutang Pelayanan
Kesehatan pada Dinas 0,00 808.775.113,00 0,00 276.322.665,00 532.452.448,00
Kesehatan
h. Piutang tindak lanjut
hasil reviu
0,00 184.268.500,00 0,00 0,00 184.268.500,00
Inspektorat
Kab. Banyuwangi
Tabel 5.65 Rincian Pengembalian Selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat
Nilai Pembayaran
No. Nama Kelompok Masyarakat
(Rp)
1 KPRI. Mekkar 6.000.000,00
2 Kopwan. Bahtera Kencana 16.000.000,00
JUMLAH 37.350.000,00
4. Piutang Lainnya :
a. Piutang tindak
lanjut hasil
pemeriksaan 943.757.217,50 667.087.200,00 0,00 0,00 1.610.844.417,50
BPK-RI
sebelumnya
b. Piutang
pelayanan
kesehatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
RSUD
Blambangan
c. Pinjaman
kepada
kelompok
masyarakat 2.907.711.445,00 1.135.188.205,00 15.511.440,00 287.503.310,00 3.770.907.780,00
melalui
pemberian dana
bergulir
d. Piutang
pelayanan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
kesehatan
RSUD Genteng
e. Piutang
Kerugian 0,00 6.629.652,50 0,00 0,00 6.629.652,50
Daerah
f. Piutang Denda
Keterlambatan pada 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Pendapatan
g. Piutang
Pelayanan
0,00 2.029.949,90 0,00 0,00 2.029.949,90
Kesehatan Dinas
Kesehatan
h. Piutang tindak
lanjut hasil reviu
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Inspektorat Kab.
Banyuwangi
Pada akhir tahun 2015 terdapat saldo belanja dibayar dimuka sebesar
Rp1.588.678.368,59 yang dirinci sebagai berikut:
Pada tahun 2015, persediaan dicatat menggunakan metode perpetual dan diukur
dengan biaya perolehan. Saldo persediaan per 31 Desember 2015 sebesar
Rp32.771.104.220,61 dengan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah 8.122.343.273,91
Adapun rincian persediaan per SKPD per 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.73 Rincian Persediaan Per SKPD Per 31 Desember 2015
Jumlah
No. SKPD
(Rp)
1. Dinas Pendidikan 1.717.500,00
Jumlah
No. SKPD
(Rp)
31 Kecamatan Cluring 12.104.900,00
Jumlah 32.771.104.220,61
5. Obat-Obatan 15.427.326.548,74
Jumlah 32.771.104.220,61
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
13. Sekretariat Daerah 51.727.200,00
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
50 Kelurahan Mojopaggung 94.000,00
Jumlah 730.242.071,78
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
22 Kelurahan Kampung Mandar 485.900,00
Jumlah 2.397.078.017,46
3. Persediaan Alat-Alat Listrik
Persediaan alat listrik per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp308.832.572,25, yang terdiri dari lampu, baterai, kabel, dan lain sebagainya.
Rincian persediaan alat listrik per SKPD adalah sebagai berikut:
Tabel 5.77 Persediaan Alat Listrik
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
1 Dinas Kesehatan 18.301.150,00
Jumlah 308.832.572,25
Jumlah 1.709.455.955,89
a. Persediaan pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
sebesar Rp1.628.232.505,89 berupa tiang lampu, paving, aspal, dan box
culvert yang berasal dari nonkapitalisasi aset tetap belanja modal.
b. Persediaan pada Dinas PU Pengairan sebesar Rp81.223.450,00 merupakan
bahan bangunan untuk pemeliharaan saluran dan pintu air , korek air irigasi
wilayah Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Genteng, Srono,
Glenmore, Cluring, Bangorejo, Tegaldlimo, dan pesanggaran.
5. Persediaan Obat-Obatan
Persediaan obat-obatan per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp15.427.326.548,74. Rincian persediaan obat-obatan per SKPD adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.79 Persediaan Obat-obatan
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
1. Dinas Kesehatan 7.670.607.583,66
Jumlah 15.427.326.548,74
Jumlah 2.097.870.347,82
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
4 Dinas PU Pengairan 25.074.000,00
Jumlah 345.256.064,05
Jumlah 1.575.154.448,00
Jumlah 14.371.000,00
Jumlah 21.168.362,62
14. Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III
Persediaan barang yang akan diserahkan kepada pihak III per 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp7.773.129.882,00. Rincian persediaan barang
yang akan diserahkan kepada pihak III per SKPD adalah sebagai berikut:
Tabel 5.85 Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
1. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang 3.494.527.275,00
Jumlah 7.773.129.882,00
Persediaan pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang
sebesar Rp3.494.527.275,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.86 Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Dinas PU Bina Marga, Cipta
Karya, dan Tata Ruang
Jumlah
No. Nama SKPD
(Rp)
1. Pembangunan Infrastruktur/Penataan PKL Di Pantai BOOM 430.824.000,00
2. Pembangunan Musholla Di Pantai Boom 186.813.000,00
3. Pembangunan Toilet di SMA LB 92.571.000,00
4. Pembangunan Toilet di Gedung Pramuka 92.895.000,00
5. Pembangunan Fasilitas Toilet di Kawasan Wisata Pantai Boom 92.085.000,00
6. Pembangunan Pasar Tamansari 193.038.000,00
7. Pembangunan Rest Area Jambu 192.209.000,00
8. Pengadaan konstruksi paving jalan 826.714.275,00
Pengadaan konstruksi jaringan air bersih/air minum-Pembangunan Tandon Air
9.
dan Instalasi Lapas Banyuwangi 199.344.000,00
10. Penataan Sirkuit Cross Country di Kec.Licin 144.372.000,00
11. Rehab sedang/berat gedung kantor/pendopo Ds.Kesilir Kec.Silir 96.630.000,00
12. Penataan RTH (Penataan Landscape Areal PKL Pantai Boom 187.965.000,00
13. Pembangunan Landscape Poliwangi 196.270.000,00
14. Rehab aula Rektorat Poliwangi Kec.Kabat 187.310.000,00
15. Rehabilitasi BPR Syariah 188.047.000,00
16. Pembangunan Gedung Serba Guna Desa Pesucen Kec. Kalipuro 187.440.000,00
Jumlah 3.494.527.275,00
Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan KB sebesar Rp196.294.395,00 berupa Kartu
Kembang Anak dan BKB Kit. Untuk Persediaan Barang yang Akan Diserahkan
Kepada Pihak III pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp3.445.463.712,00 berupa induk, bibit, dan benih ikan, peralatan budidaya
ikan, serta rehabilitasi tambak. Sedangkan persediaan Barang yang Akan
Diserahkan Kepada Pihak III pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
sebesar Rp636.844.500,00 merupakan hibah berupa alat pertanian.
15. Persediaan Bibit Ternak
Persediaan suku cadang sarana mobilitas per 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp4.399.900,00, yang terdapat pada Dinas Kelautan dan Perikanan.
Bersediaan tersebut merupakan persediaan benih ikan di BBI Kabat dan
Genteng.
16. Persediaan Lainnya
Persediaan Lainnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp261.006.100,00
dengan rincian per SKPD sebagai berikut:
Jumlah 261.006.100,00
Investasi Jangka Panjang tahun 2015 terdiri dari Investasi Non Permanen dan
Investasi dan Investasi Permanen dengan rincian sebagai berikut:
Investasi Non Permanen Rp 443.769.500,00
R
Investasi Permanen Rp 125.805.383.102,75
Jumlah Investasi Jangka Panjang Rp 126.249.152.602,75
Saldo Investasi Non Permanen – Dana Bergulir per 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp443.769.500,00 dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 5.89 Rincian Pengembalian Selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat
Nilai Pembayaran
No Nama Kelompok Masyarakat
(Rp)
JUMLAH 5.250.000,00
Saldo Saldo
Investasi Penambahan Pengurangan
No. 31 Des 2014 31 Des 2015
Permanen (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
PDAM
4. 21.316.825.476,19 2.776.277.681,86 0,00 24.093.103.158,05
Banyuwangi
PDAU
5. 0,00 0,00 0,00 0,00
Blambangan
PD
6. 0,00 0,00 0,00 0,00
Perhotelan
7. PT PBS 3.188.634.072,80 129.407.152,60 15.690.530,70 3.302.350.694,70
Jumlah 122.915.388.798,99 2.905.684.834,46 15.690.530,70 125.805.383.102,75
efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat No. S-237/D.04/2015
untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan kode listing
MDKA. Jumlah saham yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per
31 Desember 2015 adalah senilai Rp22.900.000.000,00, yang terdiri dari
229.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,00 per lembar saham.
Nilai saham MDKA di bursa pada tanggal penutupan, yaitu 30 Desember
2015, adalah sebesar Rp2.015,00 per lembar saham.
d. Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PDAM
mengalami kenaikan sebesar Rp2.776.277.681,86 pada tahun 2015. Kenaikan
tersebut berdasarkan pada penambahan nilai ekuitas PDAM sebagai berikut:
BAST no.
611.226.000,00 611.226.000,00
- 65/BAST/PK.PAMAL.PJT/2006
BAST
912.082.600,00 912.082.600,00
- no.24/BAST/PK.PAMAL.PJT/2009
979/788/429.401/2015
Pada tahun 2015 dilakukan kegiatan validasi aset tetap terkait penyesuaian
perhitungan penyusutan aset tetap sebagaimana dimaksud dalam Buletin Teknis
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis
Akrual. Pada kegiatan validasi tersebut sekaligus dilakukan penyesuaian catatan
administrasi aset pada masing-masing UPB yang mengakibatkan adanya
penambahan dan pengurangan aset tetap. Rincian selengkapnya terkait kegiatan
validasi diuraikan pada Bab VI Point 6.3 Hasil Validasi Akuntansi Aset Tetap
Terkait Penyesuaian Perhitungan Penyusutan.
Nilai buku aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp2.378.722.976.812,38
dengan perhitungan sebagai berikut:
Peralatan dan
Mesin 458.153.632.687,29 114.969.943.110,38 41.499.100.698,64 531.624.475.099,03
Gedung dan
Bangunan 1.325.951.405.360,81 122.863.355.545,61 24.521.252.702,00 1.424.293.508.204,42
Jalan, Irigasi
dan Jaringan 1.969.795.679.133,33 397.697.422.279,22 2.393.718.641,77 2.365.099.382.770,78
Aset Tetap
Lainnya 35.584.515.860,81 5.054.792.882,90 3.822.701.123,18 36.816.607.620,53
Konstruksi
dlm
Pengerjaan 51.711.571.518,50 51.462.587.897,79 9.499.521.311,00 93.674.638.105,29
Nilai Aset 4.560.203.713.246,74 721.580.465.249,90 81.736.294.476,59 5.200.047.884.020,05
Perhitungan nilai aset tetap yang tercatat pada Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD) merupakan nilai aset berdasarkan database pada SIMBADA (Sistem
Informasi Manajemen Barang Daerah). Untuk kesesuaian catatan aset antara SIKD
dan SIMBADA, pencatatan aset dalam SIKD yang merupakan hasil realisasi belanja
modal disesuaikan dengan real entry rekening data aset SIMBADA. Rincian
selengkapnya terhadap masing-masing golongan aset dapat diuraikan sebagai
berikut:
5.1.3.3.1 Tanah
Perhitungan nilai tanah sebesar Rp748.539.272.220,00 adalah sebagai berikut:
Alat-alat Angkutan
Darat Bermotor 64.260.280.302,00 5.677.603.432,00 1.587.008.600,00 68.350.875.134,00
Alat-alat angkutan
darat tidak bermotor 1.267.547.264,00 529.297.500,00 328.143.229,00 1.468.701.535,00
Alat-alat angkutan di
air bermotor 16.183.480.800,00 74.870.000,00 0,00 16.258.350.800,00
Alat-alat bengkel
29.936.936.260,33 766.112.000,00 9.142.303.505,67 21.560.744.754,66
Alat-alat pengolahan
pertanian dan
peternakan 2.043.301.097,00 764.967.050,00 133.829.636,00 2.674.438.511,00
Peralatan Kantor
40.942.217.523,93 5.701.807.700,00 2.014.653.338,67 44.629.371.885,26
Perlengkapan Kantor
17.755.836.164,33 5.716.715.712,00 672.933.867,33 22.799.618.009,00
Komputer 52.171.092.416,46 13.335.784.930,00 6.872.329.312,00 58.634.548.034,46
Peralatan dapur
5.157.780.264,00 836.868.350,00 309.240.316,00 5.685.408.298,00
Penghias Ruangan
Rumah Tangga 9.929.324.541,12 1.862.666.700,00 243.317.212,14 11.548.674.028,98
Alat-alat Studio
21.822.147.777,94 4.118.868.989,00 2.913.728.267,66 23.027.288.499,28
Alat-alat komunikasi
4.661.612.885,00 1.443.429.950,00 300.469.585,00 5.804.573.250,00
Alat-alat Ukur 800.454.402,00 158.694.000,00 99.727.500,00 859.420.902,00
Alat-alat Kedokteran
57.207.893.223,32 44.405.296.901,90 8.367.016.032,50 93.246.174.092,72
Alat-alat Laboratorium
25.737.538.296,40 12.845.135.799,48 1.960.472.527,32 36.622.201.568,56
Alat-alat persenjataan/
kemanan 1.148.330.000,00 1.004.582.050,00 0,00 2.152.912.050,00
Peralatan dan Mesin
0,00 4.294.264.400,00 36.000.000,00 4.258.264.400,00
Peralatan Rumah
Tangga 2.005.254.465,84 1.095.926.950,00 148.013.052,00 2.953.168.363,84
Peralatan dan
Perlengkapan Tanggap
Darurat Bencana 0,00 4.122.800,00 0,00 4.122.800,00
7 BAPPEDA 396.114.900,00
Jumlah
No. Satuan Kerja
(Rp)
23 Inspektorat Kabupaten 305.136.000,00
Jumlah
No. Satuan Kerja
(Rp)
60 Kelurahan Singotrunan 33.250.000,00
Jumlah 114.969.943.110,38
Gedung Rumah
Dinas 81.509.556.405,00 794.778.760,00 2.396.023.900,00 79.908.311.265,00
Jumlah
No Satuan Kerja
(Rp)
19 Kecamatan Kabat 44.997.000,00
Jumlah 122.863.355.545,61
Sedangkan pengurangan bersih nilai aset gedung dan bangunan tahun 2015
sebesar Rp24.521.252.702,00 merupakan Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas hasil
kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp24.466.552.702,00
dan Penghapusan Aset Tetap gedung dan bangunan melalui Berita Acara
Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada
Tahun 2015 sebesar Rp54.700.000,00.
5 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang 240.559.029.612,22
Jumlah
No Satuan Kerja
(Rp)
Jumlah 397.697.422.279,22
Sedangkan pengurangan bersih nilai aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar
Rp2.393.718.641,77 merupakan reklasifikasi ke aset lainnya atas hasil kegiatan
validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp1.175.800,00 dan koreksi
kurang aset jaringan instalasi dari belanja modal yang nilainya di bawah nilai
minimum kapitalisasi sebesar Rp2.092.674.825,00 serta penghapusan aset tetap
melalui Berita Acara Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Daerah pada Tahun 2015 sebesar Rp299.868.016,77.
Penyusutan merupakan alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyajian nilai
penyusutan dilakukan sebagai konsekuensi logis atas penyajian nilai aset tetap yang
menggunakan metode harga perolehan. Penghitungan penyusutan aset tetap pada
Pemerintah Kabupaten dilakukan secara tahunan dengan menggunakan metode garis
lurus (straight line method) pada seluruh jenis aset tetap.
Pada tahun 2015 terdapat penyesuaian teknis perhitungan penyusutan aset
tetap berdasarkan Buletin Teknis SAP No 18. Perbedaan nilai akumulatif sampai
dengan tahun 2014 dilakukan koreksi pada nilai akun terkait. Nilai Akumulasi
Penyusutan Aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp2.821.324.907.207,67,
terinci sebagai berikut :
Tabel 5.105 Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akum. Penyusutan
KIB Audited 2014 Penambahan Beban Penyusutan Pengurangan 2015
B 279.450.694.758,26 11.801.663.284,42 73.147.977.107,49 84.956.400,00 364.315.378.750,17
C 783.981.433.331,43 12.480.071.028,44 43.594.311.919,32 10.940.000,00 840.044.876.279,19
Adapun penjelasan atas masing-masing jenis aset lainnya tersebut adalah sebagai
berikut :
4.1.3.4.1 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Kemitraan dengan pihak ketiga sebesar Rp20.466.023.597,00 merupakan
kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk Bangun Guna Serah /Build Operate
Transfer (BOT) atas tanah dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang digunakan untuk Pasar Genteng, Pasar Rogojampi dan tempat
rekreasi DWO (Daerah Wisata Osing).
Penambahan Penambahan
31 Desember 2014 Validasi 2014 2015 31 Desember 2015
Nama SKPD
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Hidup
Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil 92.261.588,00 0,00 0,00 92.261.588,00
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika 148.175.000,00 0,00 0,00 148.175.000,00
Badan
Kepegawaian dan
Diklat 175.749.000,00 16.950.000,00 127.410.250,00 320.109.250,00
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik 20.900.000,00 0,00 0,00 20.900.000,00
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Pemerintahan Desa 0,00 0,00 159.690.500,00 159.690.500,00
Badan Lingkungan
Hidup (4.155.200,00) (131.827.500,00) (125.302.700,00) (261.285.400,00)
BAPPEDA (10.980.000,00) (269.183.460,00) (275.708.260,00) (555.871.720,00)
Sekretariat Daerah (9.100.000,00) (34.558.000,00) (63.368.000,00) (107.026.000,00)
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil (5.740.317,60) (18.452.317,60) (18.452.317,60) (42.644.952,80)
Dinas Pendidikan (50.589.000,00) (158.925.000,80) (48.193.000,00) (257.707.000,80)
BPPT (29.940.400,00) (14.970.200,00) (14.970.200,00) (59.880.800,00)
BPKAD (19.624.000,00) (9.812.000,00) (9.812.000,00) (39.248.000,00)
Dinas Pariwisata (10.000.000,00) (5.000.000,00) (5.000.000,00) (20.000.000,00)
Dinas PU Pengairan (13.800.000,00) (18.650.000,00) (6.900.000,00) (39.350.000,00)
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika (20.000.000,00) (29.635.000,00) (29.635.000,00) (79.270.000,00)
RSUD Genteng (16.412.000,00) (4.897.000,00) (9.284.000,00) (30.593.000,00)
Badan Kepegawaian
dan Diklat 0,00 (52.099.800,00) (60.631.850,00) (112.731.650,00)
Dinas Kesehatan 0,00 (150.000,00) (150.000,00) (300.000,00)
RSUD Blambangan 0,00 (33.800.000,00) (14.363.352,00) (48.163.352,00)
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik 0,00 (4.180.000,00) (4.180.000,00) (8.360.000,00)
Dinas Koperasi dan
UMKM 0,00 (10.000.000,00) (10.000.000,00) (20.000.000,00)
DPU Bina Marga,
Cipta Karya dan Tata
Ruang 0,00 (109.028.000,00) (109.028.000,00) (218.056.000,00)
Inspektorat 0,00 0,00 (8.866.000,00) (8.866.000,00)
Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan
Pemerintahan Desa 0,00 0,00 (31.938.100,00) (31.938.100,00)
Terkait hasil validasi aset yang dilakukan dalam tahun 2015 untuk aset lainnya
dapat dilihat pada Bab VI penjelasan atas Informasi Non Keuangan Point 6.3.
2) Penambahan sebesar Rp4.766.469.206,00 merupakan hasil validasi atas nilai
piutang Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun pajak 1994 sampai dengan
2015. Atas nilai tersebut masih menunggu proses penghapusan. Penjelasan
lebih lanjut atas proses validasi piutang pajak PBB dijabarkan dalam bab VI
penjelasan atas informasi Non Keuangan Point 6.4.
3) Penyertaan modal pada PT. Putra Banyuwangi Sejati (Trabasti) sebesar
Rp25.500.000.000,00 yang sampai saat ini belum dapat memberikan hasil
secara finansial kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sampai dengan
saat ini perusahaan masih dalam kondisi non operasional.
4) Reklasifikasi dari investasi pada PDAU Blambangan senilai
Rp532.604.327,17 dan PD Perhotelan Rp194.194.291,00. Hal ini didasarkan
pada penerbitan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pencabutan
Dua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi, yakni Perda No 2 Tahun 1988
tentang Pendirian PDAU Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II
Pendapatan diterima
298.029.667,00 4.638.534.521,00 274.539.605,84 13.178.000,00 5.197.925.793,84
dimuka
Jenis Pajak
Nama SKPD Total
PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPN
Atas utang pajak tersebut, secara keseluruhan telah disetorkan ke Kas Negara
pada tahun 2016.
c. Penambahan pendapatan Diterima Dimuka sebesar Rp4.913.074.126,84 dapat
dirinci sebagai berikut:
1) Penambahan karena adanya koreksi tahun sebelumnya sebesar
Rp4.638.534.521,00 merupakan pendapatan diterima dimuka atas dana bagi
hasil tahun sebelumnya yang telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Keuangan yang merupakan lebih bayar atas dana bagi hasil
Sumber Daya Alam. Adapun rincian lebih bayar atas dana bagi hasil Sumber
Daya Alam menurut PMK Nomor 259/PMK.07/2015 adalah sebagai berikut :
a) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar
Rp643.093.974,00;
b) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan
Mineral dan Batu Bara sebesar Rp122.617.814,00;
c) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan sebesar
Rp38.111.761,00;
d) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan
Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp3.834.710.972,00;
2) Penambahan atas transaksi tahun 2015 sebesar Rp274.539.605,84 terdiri dari:
a) Pendapatan dari perpanjangan sewa tempat yang digunakan untuk kantin
di lokasi RSUD Blambangan tahun 2015 (Maret 2015 sampai dengan
Februari 2016) adalah sebesar Rp8.178.000,00;
b) Pendapatan dari sewa tempat oleh pihak ketiga pada bangunan Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp266.361.605,84
yang dapat dirinci sebagai berikut :
2) Pembayaran atas utang jasa pelayanan, jasa dokter dan belanja makan minum
pasien Puskesmas pada Dinas Kesehatan sebesar Rp47.548.000,00
3) Pembayaran utang belanja pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata
Ruang atas kekurangan pembayaran jasa konsultansi perencanaan pada
beberapa kegiatan sebesar Rp24.420.000,00;
4) Pembayaran atas utang obat dan utang jasa pelayanan sebesar
Rp6.428.189.358,98 pada RSUD Blambangan yang dibayarkan pada tahun
2015;
5) Pembayaran utang obat, bahan laboratorium, biaya pemeriksaan hispatologi
dan sitologi, dan utang darah pada RSUD Genteng sebesar
Rp1.244.132.933,68;
6) Pembayaran utang beban insentif pajak non PBB dan retribusi pada Dinas
Pendapatan sebesar Rp623.901.288,00;
7) Pembayaran insentif retribusi pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp138.466.600,00;
8) Pembayaran atas kelebihan Bantuan Keuangan Provinsi yaitu Dana BKK
tahun 2014 untuk kegiatan Community College/AK/PVB.
Hasil PengelolaanKekayaan
3. 15.571.579.456,62 15.312.823.167,22 1,69
Daerah Yang Dipisahkan-LO
b) Pajak Restoran-LO
Pajak Restoran-LO pada tahun 2015 sebesar Rp4.962.770.695,00
terdiri dari:
Tabel 5.117 Rincian Pajak Restoran-LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
1. Restoran-LO 1.985.114.951,00 858.396.912,00 131,26
c) Pajak Hiburan-LO
Pajak Hiburan-LO pada tahun 2015 sebesar Rp1.360.213.957,00
terdiri dari:
Balap Kendaraan
8. 17.250.000,00 26.550.000,00 (35,03)
Bermotor-LO
Permainan
9. 203.950.266,00 24.775.950,00 723,18
Ketangkasan-LO
Panti Pijat dan
10. 4.949.000,00 0,00
Refleksi-LO
Pertandingan
11. 67.194.000,00 85.675.100,00 (21,57)
Olahraga-LO
Tempat Rekreasi/
12. 517.449.221,00 366.309.010,00 41,26
Kolam-LO
d) Pajak Reklame-LO
Pajak reklame-LO pada tahun 2015 sebesar Rp2.194.776.604,00
terdiri dari:
Tabel 5.119 Rincian Pajak Reklame-LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Reklame Papan atau
Bill Board atau
1. 1.391.401.556,00 1.490.004.008,00 (6,62)
Videotron atau
Megatron-LO
Reklame Melekat/
3. 0,00 7.220.408,00 (100,00)
Stiker-LO
Reklame Berjalan-
4. 45.608.223,00 39.185.550,00 16,39
LO
Reklame Film Atau
5. 21.024.000,00 9.216.000,00 128,13
Slide-LO
f) Pajak Parkir-LO
Pajak parkir-LO pada tahun 2015 sebesar Rp423.753.000,00
mengalami kenaikan sebesar 64,35% jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp257.841.760,00.
g) Pajak Air Tanah-LO
Pajak air tanah-LO pada tahun 2015 sebesar
Rp2.325.390.885,00mengalami kenaikan sebesar18,68% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar
Rp1.959.380.195,00.
h) Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO
Pajak mineral bukan logam batuan-LO pada tahun 2015 sebesar
Rp2.684.638.755,00 terdiri dari:
Tabel 5.121 Rincian Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
1. Batu Kapur-LO 7.119.875,00 6.275.500,00 13,46
BatuKrikil/Jagungan
2. 180.789.375,00 38.599.000,00 368,38
/Koral-LO
Batu Krikil
3. 84.885.000,00 173.805.000,00 (51,16)
Pecahan-LO
Retribusi Perizinan
3. 3.252.033.654,00 2.022.746.352,00 60,77
Tertentu-LO
Retribusi Pelayanan
2. Persampahan/ 77.393.800,00 63.930.000,00 21,06
Kebersihan-LO
RetribusiPenggantian
3. Biaya Cetak KTP dan 0,00 878.500,00 (100,00)
Akte Catatan Sipil-LO
Retribusi Pelayanan
4. Parkir Di Tepi Jalan 12.830.975.000,00 11.859.800.000,00 8,19
Umum-LO
Retribusi Pelayanan
5. 4.003.901.600,00 3.811.808.400,00 5,04
Pasar-LO
Retribusi Pengujian
6. Kendaraan Bermotor- 2.764.185.000,00 2.414.642.500,00 14,48
LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Retribusi Penggantian
7. 0,00 4.500.000,00 (100,00)
Biaya Cetak Peta-LO
Retribusi Pelayanan
8. dan/atau Penyedotan 9.000.000,00 7.500.000,00 20,00
Kakus-LO
Retribusi Pengelolaan
9. 0,00 24.300.000,00 (100,00)
Limbah Cair-LO
Retribusi Tempat
2. 64.503.000,00 135.048.400,00 (52,24)
Pelelangan-LO
Retribusi Tempat
5. Penginapan/ 4.425.000,00 0,00
Pesanggrahan/ Villa-LO
Retribusi Tempat
7. Rekreasi dan Olahraga- 83.650.000,00 62.755.000,00 33,30
LO
Retribusi Uji
8. Laboratorium 0,00 4.875.000,00 (100,00)
Lingkungan-LO
Retribusi Penjualan
9. Produksi Usaha Daerah- 30.150.000,00 30.290.000,00 (0,46)
LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
(IMB)-LO
3. Pendapatan Bunga
31.153.057.137,10 20.563.962.625,14 51,49
Deposito-LO
4. Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah- 4.440.430.143,87 240.467.320,48 1.746,58
LO
5. Pendapatan Denda
Atas Keterlambatan 1.773.132.999,52 982.648.122,45 80,44
Pelaksanaan
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Pekerjaan-LO
6. Pendapatan Denda
417.810.263,98 6.531.279,50 6.297,07
Pajak-LO
7. Pendapatan Hasil
Eksekusi Atas 1.137.420.893,00 63.200.000,00 1.699,72
Jaminan-LO
8. Pendapatan dari
1.075.372.902,68 1.107.876.214,56 (2,93)
Pengembalian-LO
9. Pendapatan Bunga
Atas Pinjaman 11.005.000,00 10.940.000,00 0,59
Bergulir-LO
10. Pendapatan Badan
Layanan Umum- 93.905.935.881,26 82.730.255.398,15 13,51
LO
11. Pendapatan
543.692.500,00 61.195.451,00 788,45
Lainnya-LO
12. Dana Kapitasi JKN
43.245.430.948,00 0,00
FKTP-LO
13. PAD Lainnya-LO
749.188.112,00 0,00
Penjualan Hasil
5. 1.750.000,00 1.950.000,00 (10,26)
Penebangan Pohon-LO
Penjualan Bahan-Bahan
6. 138.060.000,00 0,00
Bekas Bangunan-LO
b) Jasa Giro-LO
Jasa giro-LO tahun 2015 sebesar Rp6.319.966.259,62 mengalami
kenaikan sebesar 50,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
yaitu sebesar Rp4.196.349.414,30.
c) Pendapatan Bunga Deposito-LO
Pendapatan bunga deposito-LO sebesar Rp31.153.057.137,10
terdiri dari:
Tabel 5.129 Rincian Pendapatan Bunga Deposito-LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
1. Rekening Deposito
pada PT. Bank Jatim- 20.880.821.916,57 10.558.630.136,32 97,76
LO
2. Rekening Jasa
Deposito pada Bank 3.850.900.004,00 3.849.100.004,00 0,05
BNI-LO
3. Rekening Deposito
pada PT. Bank BRI- 3.499.999.600,00 3.499.999.608,00 0,00
LO
4. Rekening Deposito
pada PT. Bank 2.056.746.575,44 1.875.000.000,10 9,69
Mandiri-LO
5. Rekening Jasa
Depositopada Bank 864.589.041,09 781.232.876,72 10,67
BTN-LO
Kerugian barang
2. Daerah (TP/TGR ) - 19.774.400,00 58.087.400,00 (65,96)
LO
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Bidang Pekerjaan Umum-
3. 1.632.945.819,95 828.732.462,45 97,04
LO
Bidang Pemerintahan
10. 5.046.800,00 0,00
Umum - LO
Bidang Pemberdayaan
11. 13.487.000,00 0,00
Masyarakat dan Desa-LO
Bidang Keluarga
12. 12.132.894,00 0,00
Berencana-LO
2. Pendapatan Denda
3.615.136,60 148.525,00 2.334,03
Pajak Restoran-LO
3. Pendapatan Denda
4.139.263,00 111.300,00 3.619,01
Pajak Hiburan-LO
4. Pendapatan Denda
0,00 4.548.944,50 (100,00)
Pajak Reklame-LO
5. Pendapatan Denda
Pajak Bumi dan
249.609.163,00 0,00
Bangunan Pedesaan
dan Perkotaan-LO
Pendapatan dari
2. Pengembalian 157.563.700,00 85.789.880,00 83,66
PerjalananDinas-LO
Pendapatan dari
3. Pengembalian Uang 619.077.014,00 690.919.647,56 (10,40)
Muka-LO
Jumlah 43.245.430.948,00
m) PAD Lainnya-LO
PAD Lainnya-LO pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp749.188.112,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.137 Rincian PAD Lainnya-LO
2015
No. Uraian
(Rp)
Jumlah 749.188.112,00
b. Pendapatan Transfer-LO
Pendapatan transfer-LO yang berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah
provinsi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp2.274.646.957.997,00, yang terdiri
dari:
3. Dana Alokasi
1.288.940.680.000,00 1.254.496.229.000,00 2,75
Umum-LO
4. Dana alokasi
126.464.240.000,00 48.040.230.000,00 163,25
khusus-LO
4. DAK Bidang
45.000.000.000,00 4.390.237.500,00 925,00
Infrastruktur Jalan-LO
5. DAK Bidang
23.494.344.000,00 4.682.347.500,00 401,76
Infrastruktur Irigasi-LO
6. DAK Bidang
Infrastruktur Air Minum 4.094.824.000,00 2.244.030.000,00 82,48
dan Sanitasi-LO
Kenaikan/
2015 2014
No. Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
SMA-LO
2. P2D2 980.059.000,00
3. BOS 157.298.212.165,00
Jumlah 180.462.965.105,00
2. Beban Tambahan
349.911.091.605,69 322.153.094.716,09 8,62
Penghasilan PNS
3. Beban Penerimaan
Lainnya Pimp & Angg
4.346.000.000,00 4.380.000.000,00 (0,78)
DPRD serta
KDH/WKDH
4. Beban pemungutan
1.177.876.495,00 698.128.505,00 68,72
pajak
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
5. Beban Insentif
Pemungutan Pajak 2.956.542.878,00 2.296.129.059,00 28,76
Daerah
6. Beban Insentif
Pemungutan Retribusi 810.645.820,00 821.626.117,00 (1,33)
Daerah
7. Beban Honorarium
12.250.566.050,00 9.892.610.816,00 23,84
PNS
8. Beban Honorarium
23.383.249.460,00 22.207.706.951,00 5,29
Non PNS
Beban tunjangan
2. 59.973.405.608,00 55.030.423.331,00 1,93
keluarga
Beban tunjangan
3. 8.585.739.613,00 8.442.966.526,00 1,88
jabatan
Beban tunjangan
4. 45.648.169.000,00 46.681.032.000,00 (0,29)
fungsional
Beban tunjangan
5. 8.716.709.340,00 6.518.507.100,00 (12,98)
fungsional umum
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Beban Iuran asuransi
9. 18.531.975.069,00 16.926.121.147,00 53,22
kesehatan
Beban tunjangan
11. 31.607.100,00 27.070.050,00 (17,23)
badan musyawarah
Beban tunjangan
12. 61.387.200,00 45.766.350,00 (23,57)
komisi
Beban tunjangan
13. 31.607.100,00 23.507.400,00 (25,19)
badan anggaran
Beban tunjangan
14. 7.856.100,00 4.841.550,00 (39,31)
badan kehormatan
Beban tunjangan
15. 3.471.800.000,00 2.674.000.000,00 0,41
perumahan
Beban Penunjang
17. Operasional Pimpinan 393.120.000,00 327.600.000,00 (16,67)
DPRD
Beban Tambahan
2 Penghasilan berdasarkan 2.370.000.000,00 0,00
kelangkaan Profesi
Beban Tambahan
3. penghasilan non 317.872.295.558,00 293.387.949.699,00 8,34
sertifikasi guru
Tabel 5.153 Rincian Beban Penerimaan Lainnya Pimp & Angg DPRD serta KDH/WKDH
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Beban tunjangan
Komunikasi
1. 3.780.000.000,00 3.780.000.000,00 0,00
IntensifPimpinan dan
anggota DPRD
Beban Penunjang
2. Operasional KDH 566.000.000,00 600.000.000,00 (5,67)
danWKDH
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Beban honorarium Tim
10. 0,00 29.400.000,00 (100,00)
Pengamanan Aset
Beban honorarium
11. 182.385.000,00 141.445.716,00 28,94
operator/entry system
Beban honorarium
12. 20.300.000,00 6.700.000,00 202,98
Moderator
Beban honorarium
13. 0,00 0,00
Tenaga Medis
Beban honorarium
14. pengamanan 205.800.000,00 572.000.000,00 (64,02)
Pemilu/Pilpres/ Pilkada
Beban Honorarium Tim
15. 39.000.000,00 0,00
Pusdalop
JUMLAH 12.250.566.050,00 9.892.610.816,00 24,62
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
16. Beban honorarium
46.000.000,00 4.500.000,00 922,22
Pengamanan Even
17. Beban honorarium
Pelaku Seni Acara
18.375.000,00 0,00
Publikasi Via Kesenian
Tradisional
18. Beban honorarium
Petugas Survey / Tinjau 1.500.000,00 835.574.400,00 (99,82)
Lapang
19. Beban honorarium
691.000.000,00 970.000.000,00 (28,76)
Petugas Linmas
20. Beban honorarium
6.000.000,00 0,00
Penjaga Stand
21. Beban honorarium
Taruna Siaga Bencana 81.900.000,00 0,00
(TAGANA)
JUMLAH 23.383.249.460,00 22.207.706.951,00 5,29
2. Beban Dokumen /
64.572.675,00 9.754.500,00 561,98
Administrasi Tender
5. Beban peralatan
kebersihan dan bahan 5.302.626.000,95 4.312.996.219,00 22,95
pembersih
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
15. Beban peralatan dan bahan
51.944.448,00 4.854.031.042,00 (99,93)
kesehatan
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
(PSH)
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
28.812.790.145,00 9,60
3. Beban Listrik 26.289.444.886,00
3.718.589.300,00 0,93
4. Beban surat kabar/ majalah 3.684.273.940,00
10,51
Beban kawat/ faximile / 1.708.206.035,92 1.545.776.689,00
5.
internet
23.674.940,00 874,01
6. Beban paket/ pengiriman 2.430.660,00
137.588.600,00 113,71
7. Beban Sertifikasi 64.382.040,00
166,89
Beban jasa transaksi 9.672.058,05 3.624.003,16
8.
keuangan
70,47
Beban Jasa Pembuatan Soft 144.900.000,00 85.000.000,00
9.
Ware
179.691.700,00 (11,33)
10. Beban Jasa Dokumentasi 202.647.100,00
329.509.000,00 41,27
11. Beban Jasa Dekorasi 233.240.000,00
1.059.900.000,00 (4,21)
12. Beban Jasa Keamanan 1.106.450.000,00
(22,07)
Beban Jasa Penyiaran Media 1.587.719.700,00 2.037.491.650,00
13.
Electronik
37,20
Beban Jasa Tes 195.912.600,00 142.788.500,00
14.
Laboratorium
2.757.630.000,00 7,68
15. Beban jasa kebersihan 2.560.945.000,00
2.151.322.000,00 10,56
16. Beban Jasa Juru Parkir 1.945.872.000,00
29,43
Beban jasa penanaman 118.365.000,00 91.450.000,00
17.
tumbuhan
280.748.000,00 140,74
18. Beban jasa tukang dan kuli 116.617.000,00
0,00
Beban jasa juru pelihara 82.800.000,00 82.800.000,00
19.
situs/makam
9.000.000,00 0,00
20. Beban Jasa Pesuruh/Kurir 9.000.000,00
1.000.000,00 (50,00)
21. Beban Jasa Rohaniawan 2.000.000,00
(10,90)
Beban Jasa Pelayanan 39.713.780.805,44 44.570.105.366,45
22.
Kesehatan
22,84
Beban jasa pembuatan dan 122.842.840,00 100.000.000,00
23.
pemasangan baliho
37.000.000,00 208,33
24. Beban jasa pemandu wisata 12.000.000,00
1.551.900.350,00 4,96
25. Beban Jasa Publikasi 1.478.512.000,00
1.490.487.598,00 180,56
26. Beban Jasa Service 531.253.336,00
2.548,95
Beban jasa pendukung 1.011.900.000,00 38.200.000,00
27.
pelaksana kegiatan
97.700.000,00 (33,63)
28. Beban jasa entry data 147.207.060,00
(64,74)
Beban jasa perawatan dan 8.250.000,00 23.400.000,00
29.
pemakaman jenazah
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
(25,17)
Beban jasa penyemprot 11.000.000,00 14.700.000,00
30.
fogging/pembersih lumut
(100,00)
Beban jasa kalibrasi alat-alat 0,00 5.076.000,00
31.
kesehatan
146.506.600,00 (18,39)
32. Beban jasa pendataan 179.520.000,00
823.873.950,00 33,85
33. Beban jasa konsultansi 615.509.000,00
992.150.000,00 39,22
34. Beban jasa penari 712.650.000,00
(89,48)
Beban jasa tambah daya 3.000.000,00 28.521.890,00
35.
listrik
0,00 (100,00)
36. Beban jasa pengawasan 19.115.000,00
4.110.950.000,00 (35,39)
37. Beban jasa Administrasi 6.362.740.000,00
1.387.310.000,00 (74,34)
38. Beban jasa dokter 5.405.835.951,00
1.618.250.000,00 (32,45)
39. Beban jasa perawat 2.395.500.000,00
780.750.000,00 (11,03)
40. Beban jasa bidan 877.500.000,00
92.250.000,00 (68,38)
41. Beban jasa asisten apoteker 291.750.000,00
178.950.000,00 (19,61)
42. Beban jasa analis laborat 222.600.000,00
27.000.000,00 (60,00)
43. Beban jasa radiologi 67.500.000,00
0,00 (100,00)
44. Beban jasa rekam medik 66.000.000,00
2.703.475,00 153,05
45. Beban jasa visum 1.068.375,00
35,32
Beban Jasa Pembongkaran
168.426.400,00
46. Tower, Balihow dan Papan 124.464.000,00
Nama Reklame
483.936.893,00 24,72
47. Beban jasa survey 388.034.000,00
0,00 (100,00)
48. Beban jasa instalasi jaringan 2.000.000,00
151.350.000,00 25,29
49. Beban jasa pengemudi 120.800.000,00
8.819.795.550,00 36,51
50. Beban jasa pihak ketiga 6.460.967.000,00
57.100.000,00 (24,17)
51. Beban jasa loundry 75.300.000,00
(7,20)
Beban jasa pemusnahan 17.222.850,00 18.559.000,00
52.
sampah medis
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
0,00 (100,00)
58. Beban jasa fisioterapi 12.000.000,00
708.829.000,00 126,22
59. Beban jasa angkut 313.341.000,00
20,00
Beban jasa penjaga gedung 36.000.000,00 30.000.000,00
60.
pamer dan penjualan
1.152.000.000,00 7,56
61. Beban jasa penjaga pintu air 1.071.000.000,00
41,05
Beban jasa petugas 855.000.000,00
1.206.000.000,00
62. kebersihan saluran irigasi
(pekarya)
0,00
Beban jasa operator alat 27.000.000,00 27.000.000,00
63.
berat
5.000.000,00 47,06
64. Beban jasa penjaga stand 3.400.000,00
18.000.000,00 71,43
65. Beban Jasa Sanitarian 10.500.000,00
3.618.000,00 (98,79)
66. Beban Jasa Layanan Telkom 298.044.000,00
64,34
Beban jasa konsultansi 147.573.000,00 89.800.000,00
67.
penelitian
272,35
Beban jasa Konsultansi 4.104.774.300,00 1.102.389.550,00
68.
Perencanaan
103,69
Beban jasa konsultansi 224.397.120,00 110.166.000,00
69.
Pengawasan
128,57
Beban Jasa Konsultansi 437.500.000,00
1.000.000.000,00
70. Penyelesaian Permasalahan
Hukum
30,64
Beban Jasa Konsultasi 307.363.000,00 235.270.000,00
71.
Appraisal
(100,00)
Beban Pemberian Hadiah 0,00 150.400.000,00
72.
Berupa Uang
9.815.000,00 0,00
74. Beban Jasa Service
7.950.000,00 192,28
75. Beban Jasa KIR 2.720.000,00
3,19
Beban Surat Tanda Nomor 345.564.350,00 334.883.900,00
76.
Kendaraan
5.330.985.491,00 757,00
77. Beban jasa lainnya 622.050.000,00
104,90
Beban Jasa 7.496.945.600,00 3.658.747.300,00
78.
Narasumber/Tenaga ahli
Beban sewa
19. 186.400.000,00 92.300.000,00 101,95
panggung/stage
Beban sewa
21. 104.260.000,00 11.275.000,00 824,70
flooring/karpet
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
24. Beban Sewa Tanah Kering 0,00 0,00 0,00
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Peralatan Gedung Kantor
Kenaikan/
2015 2014
No Nama SKPD Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
3. Dinas Koperasi dan UMKM 753.185.125,00 424.378.100,00 77,48
Dinas Perindustrian,
10. Perdagangan dan 154.719.000,00 120.854.600,00 28,03
Pertambangan
Kenaikan/
2015 2014
No Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Provinsi/Instansi Vertikal
tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat dimasa
yang akan datang.
Arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar minus Rp 705.665.079.816,05
merupakan selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp 383.636.000,00 dan Arus kas
keluar sebesar Rp 706.048.715.816,05. Rincian aliran kas dari aktivitas investasi
Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.176 Rincian Aliran Kas dari Aktivitas Investasi
Tahun 2015 Tahun 2014
Uraian
(Rp) (Rp)
Perhitungan fihak ketiga (PFK) belanja gaji pegawai dan perhitungan pajak
belanja yang harus disetorkan ke Kas Negara dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.179 Rincian Pajak Belanja
Jenis Perhitungan Penerimaan Pengeluaran Saldo
No
Pihak Ketiga (PFK) (Rp) (Rp) (Rp)
Iuran Wajib Pegawai
1 (IWP) 61.884.625.776,00 61.884.625.776,00 0,00
2 TAPERUM 1.251.166.000,00 1.251.166.000,00 0,00
3 Askes 18.685.277.689,00 18.685.277.689,00 0,00
4 PPh 21 58.962.365.925,00 58.858.183.725,00 104.182.200,00
5 PPh 22 2.257.443.905,00 2.236.436.534,00 21.007.371,00
6 PPh 23 2.102.726.523,00 2.071.926.273,00 30.800.250,00
7 PPN 67.219.056.854,00 66.967.240.393,00 251.816.461,00
8 PPh pasal 4 9.724.798.274,00 9.724.798.274,00 0,00
9 Utang Pegawai 5.683.606,00 0,00 5.683.606,00
Utang ke RKUD Provinsi
Jawa Timur
10
(Pengembalian sisa dana
BOS tahun 2014) 0,00 228.841.327,00 0,00
Jumlah 222.093.144.552,00 221.908.495.991,00 413.489.888,00
TOTAL 0,00
Tabel 5.182 Perhitungan Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran 373.684.363.941,48 334.728.138.998,51
Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan Bank yang telah melakukan over
auto debet jasa giro di rekening FKTP PKM Pesanggaran pada tanggal 31
Desember 2014. Sehingga pada bulan Januari 2015, BUD mengembaliksan
dana tersebut ke rekening FKTP PKM Pesanggaran.
b. Koreksi kurang atas Piutang Daerah Tahun sebelumnya sebesar Rp
3.424.377.274,95 terinci sebagai berikut :
Koreksi tambah atas nilai piutang sebesar Rp2.087.945.807,00 dengan rincian
sebagai berikut :
1) Koreksi nilai penyisihan piutang pinjaman kepada kelompok masyarakat
melalui pemberian dana bergulir sebesar Rp287.503.310,00 pada Dinas
Kelautan dan Perikanan, karena adanya kesalahan perhitungan nilai atas
pos tersebut pada akhir tahun sebelumnya.
2) Koreksi tambah atas nilai piutang pada Pejabat Pengelolaan Keuangan
Daerah sebesar Rp 1.800.442.497,00 merupakan nilai Kurang bayar Dana
Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pengusahaan Panas Bumi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor :
259/PMK.07/2015 tentang kurang bayar dan lebih bayar dana bagi hasil
sumber daya alam menurut Provinsi/Kabupaten/Kota tahun anggaran 2013
dan tahun anggaran 2014, maka menyebabkan adanya penambahan
piutang kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam sebesar
Rp1.800.442.497,00 dengan rincian sebagai berikut :
i. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas
bumi 30% sebesar Rp1.059.435.886,00
ii. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas
bumi 0,5% sebesar Rp17.432.625,00
iii. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pengusahaan panas
bumi sebesar Rp723.573.986,00
3) Koreksi kurang atas nilai Piutang tahun sebelumnya sebesar
Rp5.512.323.081,95 dengan rincian:
4) Koreksi tambah atas nilai penyisihan piutang pinjaman kepada kelompok
masyarakat melalui pemberian dana bergulir pada Dinas Koperasi dan
UMKM sebesar Rp15.511.440,00 karena adanya kesalahan perhitungan
pada tahun sebelumnya.
5) Koreksi kurang atas nilai piutang pada Dinas Pendapatan sebesar Rp
5.479.418.130,95 merupakan pelunasan PBB berdasarkan hasil validasi
piutang PBB sebesar Rp 21.656.423.409,00 dan koreksi atas nilai
penyisihan piutang PBB tahun sebelumnya sebesar Rp16.176.680.086,40.
6) Koreksi nilai Piutang SPM pada RSUD Blambangan Tahun 2014 sebesar
Rp17.393.511,00 karena ada koreksi nilai berdasarkan laporan hasil audit
SPI BPJS Kesehatan nomor : 2002/VII-08/0915 tanggal 14 September
2015 sehingga pelunasan piutang atas jasa layanan kesehatan tahun 2014
pada RSUD Blambangan sebesar Rp7.355.024.057,00.
c. Koreksi kurang atas nilai Persediaan sebesar Rp. 274.803.809,74 berasal dari:
Koreksi tambah atas nilai persediaan tahun sebelumnya sebesar
Rp18.411.592,00 dengan rincian :
(1) Koreksi saldo awal persediaan ATK tahun 2015 pada RSUD Genteng
sebesar Rp14.011.692,00 yang disebabkan terdapat perbedaan nilai antara
RSUD Blambangan.
Koreksi selisih senilai Rp6,00 yang disebabkan akumulasi selisih
desimal pada nilai keseluruhan hutang obat 2014, sehingga
selisih tersebut telah dikoreksikan/dihapus di catatan akuntansi
RSUD Blambangan agar tidak mempengaruhi hutang pada tahun
2015.
Koreksi nilai utang bahan laboratorium per 31 Desember 2014
senilai Rp.52.830.183,00 yang disebabkan setelah laporan
keuangan diterbitkan tahun 2014, terdapat pembelian bahan
laboratorium yang belum tercatat sebagai hutang.
b) Utang Jasa Pelayanan terdapat koreksi kurang sebesar
Rp12.343.395,68 atas utang saldo utang tahun 2014 yang disebabkan
koreksi Utang Jasa pelayanan Klaim berkurang Rp5.565.924,88,
koreksi utang Jasa pelayanan Klaim jamkesda berkurang sebesar
Rp.0,10 karena terdapat selisih pengakuan hutang JP dengan realisasi
pembayarannya, koreksi utang Jasa pelayanan Klaim SPM berkurang
Rp.5.691.820,30 dan koreksi Utang Jasa pelayanan Pasien Umum
berkurang senilai Rp.1.085.650,40 karena kesalahan dobel pencatatan
yang seharusnya nilai tersebut merupakan nilai Jasa pelayanan
PT.KAI namun juga dicatat di Jasa pelayanan Pasien Umum.
(2) Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar
Rp74.916.972,00 pada RSUD Genteng disebabkan oleh adanya koreksi
tambah atas hutang obat pada PT. Tri Sapta Jaya sebesar
Rp85.189.472,00 dan koreksi kurang atas saldo hutang bahan
laboratorium pada PT. Kharisma Medika Sejahtera Rp10.272.500,00.
(3) Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar
Rp20.000.000,00 pada Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
disebabkan oleh kegiatan Community College/Akademi Komunitas (AK)
/ Pendidikan Vokalis Berkelanjutan (PVB) tahun 2014 melalui
pendanaan Bantuan Keuangan Khusus Provinsi Jatim yang tidak
dilaksanakan, sehingga muncul kewajiban Pemda untuk mengembalikan
dana tersebut pada RKUD Provinsi Jatim.
i. Koreksi kurang atas nilai pendapatan diterima dimuka tahun sebelumnya pada
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp 4.638.534.521,00
merupakan koreksi atas pencatatan pendapatan diterima dimuka berupa
koreksi Lebih bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan
Minyak Bumi Lebih bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pertambangan Minyak Bumi berdasarkan Peraturan Meneteri Keuangan RI
No. 259/PMK.07/2015 tgl 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
- Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar
Rp643.093.974,00;
- Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan
Mineral dan Batu Bara sebesar Rp122.617.814,00;
- Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan sebesar
Rp38.111.761,00;
- Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan
Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp3.834.710.972,00.
5.2 Pengungkapan Atas Pos-Pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan
dengan Penerapan Basis Akrual Atas Pendapatan dan Belanja serta
Rekonsiliasinya
Pada laporan realisasi anggaran tahun 2015, nilai surplus/(defisit) adalah
sebesar Rp37.375.873.467,80. Nilai tersebut memiliki perbedaan dengan nilai
surplus/(defisit) pada laporan operasional tahun 2015 sebesar Rp264.687.272.877,42.
Perhitungan perbedaan nilai secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.185 Hubungan LRA-LO Tahun 2015
Nilai
No. Uraian
(Rp)
pos tersebut terdapat dalam laporan operasional yang kemudian akan menjadi
pengurang surplus/(defisit)-LO, sedangkan dalam laporan realisasi anggaran yang
berbasis kas, nilai beban tersebut tidak menjadi pengurang surplus/(defisit)-LRA.
2. Beban Non APBD
Beban non APBD merupakan beban dari kegiatan Banyuwangi Festival
dan beban dari pendapatan hibah pihak III selama tahun 2015, sehingga beban
tersebut hanya dicatat dalam laporan operasional. Rincian dari beban non APBD
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.190 Beban Non APBD Tahun 2015
Nilai
No. Jenis Kegiatan SKPD
(Rp)
1. Festival Bedah Rumah BPM PEMDES 515.000.000,00
2. Beach Jazz Festival Sekretariat Daerah 1.692.350.000,00
Badan Pelayanan Perijinan
3. Jazz Ijen 500.850.000,00
Terpadu
4. Islamic Fashion Dinas Kelautan dan Perikanan 209.232.500,00
Dinas Perindustrian Perdagangan
5. Batik Festival 75.000.000,00
dan Pertambangan
6. Peaceful Concert Dinas Pendapatan 127.000.000,00
7. International Tour De Ijen Dinas Pemuda dan Olahraga 250.000.000,00
8. Festival Anak Yatim Dinas Pendidikan 10.000.000,00
Program Penguatan
Kemitraan Keluarga dan
9. Dinas Pendidikan 25.570.000,00
Program Penguatan
Ekosistem
Beban dari bantuan dana
Pemerintah Pusat untuk
10. Dinas Pendidikan 761.380.491,00
Sekolah Negeri di
Banyuwangi
Jumlah 4.166.382.991,00
LO LRA Selisih
1. Pendapatan 123.232.856.011,00 115.906.214.213,15 7.326.641.797,85
Pajak Daerah
LO LRA Selisih
2. Pendapatan 31.500.976.900,16 31.299.048.537,00 201.928.363,16
Retribusi
Daerah
LO LRA Selisih
3. Pendapatan 15.571.579.456,62 15.571.579.456,62 0,00
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang
Dipisahkan
LO LRA Selisih
4. Lain-lain 185.156.079.041,03 184.215.489.200,05 940.589.840,98
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Lain-lain pendapatan asli daerah-LO yang sah pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp185.156.079.041,03, sedangkan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah-LRA adalah sebesar Rp184.215.489.200,05.Selisih antara lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah-LRA dengan lain-lain pendapatan asli daerah
yang sah-LO adalah sebesarRp940.589.840,98. Selisih tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
b. Pendapatan Transfer
LO LRA Selisih
1. Dana Bagi Hasil 38.559.791.027,00 38.559.791.027,00 0,00
Pajak
Tidak terdapat selisih antara pendapatan dana bagi hasil pajak-LO dengan
pendapatan dana bagi hasil pajak-LRA.
LO LRA Selisih
2. Dana Bagi 40.351.092.197,00 40.351.092.197,00 0,00
Hasil Bukan
Pajak
Tidak terdapat selisih antara pendapatan danabagi hasil bukan pajak-LO
dengan pendapatan dana bagi hasil bukan pajak-LRA.
LO LRA Selisih
3. Dana 1.288.940.680.000,00 1.288.940.680.000,00 0,00
Alokasi
Umum
LO LRA Selisih
4. Dana 126.464.240.000,00 126.464.240.000,00 0,00
Alokasi
Khusus
LO LRA Selisih
5. Dana Otonomi 0,00 0,00 0,00
Khusus
LO LRA Selisih
6. Dana 451.403.887.000,00 451.403.887.000,00 0,00
Penyesuaian
LO LRA Selisih
7. Pendapatan
Bagi Hasil 167.667.104.773,00 157.872.562.469,00 9.794.542.304,00
Pajak
LO LRA Selisih
8. Pendapatan Bagi 0,00 0,00 0,00
Hasil Pajak Lainnya
Tidak terdapat selisih antara pendapatan bagi hasil pajak lainnya-LO dengan
pendapatan bagi hasil pajak lainnya -LRA.
LO LRA Selisih
9. Pendapatan 161.260.163.000,00 161.260.163.000,00 0,00
Transfer
Pemerintah
Provinsi
Lainnya
Tidak terdapat selisih antara pendapatan transfer pemerintah provinsi lainnya-
LO dengan pendapatan transfer pemerintah provinsi lainnya-LRA.
Jumlah 21.484.107.735,00
Terdapat juga pendapatan hibah dari dana BOS tahun 2013 yang baru diakui
pada tahun 2015 sebesar Rp4.219.777,00. Pendapatan hibah tersebut diakui dalam
laporan realisasi anggaran, namun tidak diakui dalam laporan operasional karena
sudah diakui sebagai pendapatan-LO di tahun 2013.
LO LRA Selisih
2. Pendapatan 3.379.432.500,00 0,00 3.379.432.500,00
Lainnya
LO LRA Selisih
2. Surplus 2.893.609.303,76 0,00 2.893.609.303,76
dari
Kegiatan
Non
Operasional
Lainnya
LO LRA Selisih
1. Belanja 1.244.551.147.046,69 1.243.906.467.978,69 644.679.068,00
Pegawai
Nilai beban pegawai dalam laporan operasional per 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp1.244.551.147.046,69, sedangkan nilai realisasi belanja pegawai dalam
laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp1.243.906.467.978,69. Selisih antara beban pegawai-LO dan belanja pegawai-
LRA adalah sebesar Rp644.679.068,00. Selisih tersebut dapat dijelaskan dalam
perhitungan di bawah ini:
LO LRA Selisih
Terdapat perbedaan nilai beban barang dan jasa-LO dengan nilai belanja
barang dan jasa-LRA, yaitu sebesar Rp32.764.528.218,97 dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 5.196 Perbedaan Beban Barang dan Jasa LO dan LRA
No. Nama Beban/Belanja LO LRA Selisih
3. Selisih antara beban sewa dengan belanja sewa sebesar Rp 618.842.000,00 terdiri
dari beban non APBD sebesar Rp 515.438.000,00 dan reklasifikasi dari beban
makanan dan minuman adalah sebesar Rp 103.404.000,00.
4. Selisih antara beban perjalanan dinas dengan belanja perjalanan dinas sebesar
Rp468.663.600,00 adalah reklasifikasi dari belanja barang dan jasa lainnya.
5. Selisih antara beban pemeliharaan dengan belanja pemeliharaan adalah sebesar
Rp(1.944.891.098,00), yang terdiri dari:
- Reklasifikasi dari belanja barang dan
Rp 974.397.500,00
jasa lainnya
Rp 6.630.000,00
- Beban non APBD
- Kapitalisasi ke aset tetap Rp (2.359.494.501,00)
Reklasifikasi ke belanja barang
- Rp (566.424.097,00)
lainnya
- Jumlah Rp (1.944.891.098,00)
6. Selisih antara beban makanan dan minuman dengan belanja makanan dan
minuman adalah sebesar Rp468.747.050,00, yang terdiri dari:
7. Selisih antara beban barang dan jasa lainnya dengan belanja barang dan jasa
lainnya adalah sebesar Rp(9.205.884.946,32) yang terdiri dari:
Penambahan utang BLUD RSUD
- Rp 3.799.463.187,15
Blambangan
- Reklasifikasi dari belanja jasa Rp 4.915.758.169,00
- Beban barang dan jasa lainnya non Rp 12.700.000,00
APBD
Pembayaran utang BLUD RSUD
- Rp (3.241.506.707,47)
Blambangan
- Reklasifikasi ke beban lainnya Rp (14.692.299.595,00)
Jumlah Rp (9.205.884.946,32)
LO LRA Selisih
3. Belanja Hibah 122.750.256.472,00 122.750.256.472,00 0,00
Tidak terdapat selisih antara beban hibah dalam laporan operasional dengan
belanja hibah dalam laporan realisasi anggaran.
LO LRA Selisih
4. Belanja 6.131.490.319,00 6.131.490.319,00 0,00
Bantuan Sosial
Belanja bantuan sosial pada laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2015
tidak memiliki perbedaan nilai dengan beban bantuan sosial pada laporan operasional.
LO LRA Selisih
5. Beban 480.480.183.795,63 0,00 0,00
Penyusutan
Beban penyusutan hanya diakui dalam laporan operasional, yaitu sebesar
Rp480.480.183.795,63.
LO LRA Selisih
6. Beban 3.675.457.694,25 0,00 3.675.457.694,25
Penyisihan
Piutang
LO LRA Selisih
7. Beban 512.085.600,00 0,00 512.085.600,00
Penyisihan
Dana Bergulir
Diragukan
Tertagih
LO LRA Selisih
8. Belanja Modal 0,00 699.415.745.318,72 (699.415.745.318,72)
Nilai belanja tak terduga dalam laporan realisasi anggaran dan laporan
operasional tidak memiliki selisih.
LO LRA Selisih
10. Transfer 139.625.483.865,00 139.625.483.865,00 0,00
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
hukum tetap maka akan dilakukan penyesuaian akuntansi atas penyajian BOT dan
piutang dimaksud.
Validasi fisik terhadap aset pada masing-masing lokasi barang mengacu pada
database barang yang sudah ada dan menjadi nilai perhitungan pada Laporan
Keuangan Daerah. Selain untuk menertibkan catatan aset daerah sampai pada
tingkat Unit Pengguna Barang (UPB), masing-masing pengelola barang pada
tingkat UPB harus memiliki keyakinan yang memadai dalam menangani
pengelolaan barang daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Penertiban catatan aset yang dilakukan pada proses validasi juga termasuk
memperbarui catatan aset untuk meningkatkan akuntabilitas administrasi
pengelolaan barang pada tingkat UPB. Untuk membantu proses validasi aset tetap
secara cepat pada seluruh SKPD sampai pada tingkat UPB digunakan sistem
aplikasi validasi aset (SIVA) yang telah dimasukkan database barang daerah sesuai
dengan catatan administratif yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi.
Secara umum validasi aset mengklasifikasikan status barang (aset tetap)
menjadi 2 kelompok besar yaitu aktif (status 1) dan arsip (status 21 – 23, dan status
26 – 30). Barang dinyatakan aktif (status 1) sesuai catatan apabila pada UPB yang
mengelola ditemukan catatan barang maupun fisik keberadaannya. Barang
dinyatakan arsip (status 21-23, dan 26-30) dimaksudkan bahwa terhadap aset yang
tercatat memerlukan penanganan administratif lebih lanjut.
Untuk barang yang berstatus arsip dikeluarkan dari catatan aset tetap.
Terhadap barang status 21 – 23, status 26, dan status 29 - 30 dipindahkan ke dalam
pos Aset Lainnya rekening Aset Lain-Lain dan sub rekening Aset Tetap Dalam
Validasi.
Koreksi akuntansi dilakukan terhadap penyajian aset dalam laporan
keuangan agar terdapat kesesuaian penyajian aset berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang berlaku. Tindak lanjut administrasi yang merupakan proses
manajemen aset selanjutnya akan dikoordinasikan secara kolektif dengan
Inspektorat untuk menjamin kesesuaian tindak lanjut hasil validasi aset.
Penyusutan aset tetap, sesuai dengan Bultek 18 harus dilakukan
berdasarkan realisasi tahun pengadaan. Selain itu tambahan belanja aset yang
merupakan bagian dari suatu aset harus dihitung sebagai tambahan umur ekonomis.
Sebagaimana yang ada, perhitungan penyusutan aset Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi perlu disesuaikan dengan metode perhitungan yang diisyaratkan
dalam Bultek SAP nomor 18. Perbandingan hasil perhitungan penyusutan adalah
sebagai berikut:
Tabel 6.2 Perbandingan Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Sampai dengan Tahun 2014
Kode
Golongan LKPD 2014 Audited Perhitungan Ulang Selisih
Aset
B Peralatan dan Mesin 278.628.022.645,09 291.252.358.042,68 -12.624.335.397,59
C Gedung dan Bangunan 784.030.458.911,32 796.461.504.359,87 -12.431.045.448,55
Jalan Irigasi dan
D
Jaringan 1.050.363.471.395,27 1.235.709.315.980,43 - 185.345.844.585,16
E Aset Tetap Lainnya 14.593.897.004,63 18.884.810.496,17 - 4.290.913.491,54
Saldo aset lainnya per 31 Desember 2014 sebelum validasi adalah sesuai
dengan LKPD Audited Tahun 2014. Penambahan sebesar Rp65.536.690.237,82
adalah pemindahan aset maupun penambahan dalam daftar aset tetap sampai
dengan tahun 2014 yang telah divalidasi dan berstatus arsip. Pengurangan sebesar
Rp455.344.094,00 adalah pemindahan aset berstatus arsip ke dalam daftar aset
tetap aktif. Berdasarkan status arsip barang, reklasifikasi ke aset lainnya sampai
dengan 31 Desember 2014 yang berasal dari aset tetap senilai
Rp136.459.758.426,82 terdiri dari:
Tabel 6.5 Rincian Status Arsip Aset
Nilai Tervalidasi
Kode Status
Per 31 Desember 2014
21 Barang Hilang (Validasi I) 895.672.819,00
22 Barang Rusak Berat Musnah 35.161.275.576,00
23 Barang Dalam Proses Penghapusan 34.631.461.795,00
24 Barang Dalam Proses Hibah 235.612.699,00
26 Barang Sudah Diusulkan Penghapusan 55.472.937.679,82
Barang Memiliki Surat Keputusan tetapi Belum Dieksekusi di
27 7.774.621.858,00
Sistem Aplikasi Validasi Aset
Nilai Tervalidasi
Kode Status
Per 31 Desember 2014
29 Barang Hilang 32.979.000,00
30 Barang Tanpa Dokumen Kepemilikan 2.255.197.000,00
Jumlah 136.459.758.426,82
Penyajian dalam akun neraca Aset Lainnya sub rekening aset Lain-Lain,
untuk reklasifikasi aset tetap yang berstatus arsip disajikan pada 2 subsub rekening.
Terhadap aset arsip status 24 disajikan pada subsub rekening Aset dalam proses
hibah dan aset arsip status yang lain (21-23 dan 26-30) disajikan pada sub sub
rekening Aset hasil Validasi yang akan diproses lebih lanjut.
6.4. Hasil Validasi Piutang PBB-P2 Tahun 1994-2015 yang dilaksanakan Tahun
2015
Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan
validasi atas data Piutang PBB-P2 untuk tahun pajak 1994 sampai dengan 2015
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi nomor
188/210/KEP/429.011/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Tim Validasi Data
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten
Banyuwangi.
Adapun nilai yang dijadikan dasar dalam pelaksanaan validasi data piutang
merupakan data sesuai dengan BAST Nomor BA-268/WPJ.12/KP.08/2012 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 6.6 Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan sesuai BAST Tahun Pajak 1994 - 2012
Saldo Piutang
Tahun Pajak
(Rp)
1994 223.535.996,00
1995 347.005.628,00
1996 1.170.419.660,00
1997 270.793.152,00
1998 285.523.195,00
1999 347.764.411,00
2000 934.077.534,00
2001 789.996.848,00
2002 978.716.869,00
2003 1.782.638.463,00
2004 1.749.312.813,00
2005 1.286.879.223,00
2006 1.538.213.771,00
2007 2.133.542.517,00
2008 1.156.474.987,00
2009 2.507.805.616,00
2010 4.384.449.777,00
Saldo Piutang
Tahun Pajak
(Rp)
2011 5.778.090.699,00
2012 5.538.864.090,00
JUMLAH 33.204.105.249,00
Setelah dilakukan validasi data oleh Tim Validasi Piutang PBB-P2,
didapatkan hasil bahwa saldo piutang PBB-P2 atas tahun pajak 1994 sampai
dengan 2012 mengalami koreksi pengurangan sebesar Rp26.788.731.237,00
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.7 Rincian Koreksi Saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 1994-2012
Objek Pajak Wajib Pajak
Tahun Lunas Fasilitas Umum SPPT Dobel Data Tidak Ada JUMLAH
Tidak Ada Tidak Diketahui
Pajak (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
1994 83.670.774,00 0,00 0,00 0,00 0,00 79.680.149,00 163.350.923,00
Tabel 6.8 Rincian Data Pelunasan PBB atas Tahun Pajak 1994-2012
Pelunasan Pada Pembayaran Pembayaran
Pembayaran Piutang
Tahun Tahun Pajak Piutang pada Piutang pada JUMLAH
pada Tahun 2015
Pajak Berkenaan Tahun 2013 Tahun 2014 (Rp)
(Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
1994 83.617.582,00 0,00 35.896,00 17.296,00 83.670.774,00
1995 133.024.929,00 6.403,00 46.474,00 0,00 133.077.806,00
1996 486.214.061,00 147.536,00 260.770,00 250.466,00 486.872.833,00
1997 130.582.796,00 6.210,00 12.257,00 17.296,00 130.618.559,00
1998 129.728.434,00 28.200,00 36.117,00 23.376,00 129.816.127,00
1999 156.363.457,00 19.295,00 56.283,00 23.376,00 156.462.411,00
2000 605.171.492,00 105.507,00 370.770,00 23.806,00 605.671.575,00
2001 374.477.313,00 274.386,00 387.334,00 39.658,00 375.178.691,00
2002 556.889.845,00 924.182,00 91.835,00 36.680,00 557.942.542,00
2003 972.500.103,00 1.681.080,00 339.412,00 370.742,00 974.891.337,00
2004 1.036.313.276,00 445.421,00 269.533,00 76.125,00 1.037.104.355,00
2005 976.144.457,00 1.021.670,00 175.614,00 46.000,00 977.387.741,00
2006 1.393.481.637,00 179.064,00 108.262,00 69.671,00 1.393.838.634,00
2007 1.535.181.639,00 1.358.899,00 642.909,00 841.189,00 1.538.024.636,00
2008 579.618.842,00 1.059.253,00 335.191,00 285.292,00 581.298.578,00
2009 1.940.373.066,00 5.913.984,00 6.569.774,00 861.425,00 1.953.718.249,00
2010 3.293.714.077,00 6.569.881,00 7.646.925,00 962.765,00 3.308.893.648,00
2011 4.409.268.745,00 15.282.173,00 8.706.252,00 556.271,00 4.433.813.441,00
2012 2.863.757.658,00 249.193.156,00 44.445.555,00 23.149.993,00 3.180.546.362,00
JUMLAH 21.656.423.409,00 284.216.300,00 70.537.163,00 27.651.427,00 22.038.828.299,00
Sehingga nilai piutang PBB atas tahun pajak 1994 sampai dengan tahun
pajak 2012 berdasarkan hasil validasi per 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut :
Tabel 6.9 Rincian Saldo Piutang Hasil Validasi PBB P-2 Tahun Pajak 1994 s.d 2012
Per 31 Desember 2015
Saldo Piutang Saldo Piutang Setelah
Koreksi Pengurangan
Tahun Pajak Sebelum Validasi Validasi
(Rp)
(Rp) (Rp)
1994 223.535.996,00 163.350.923,00 60.185.073,00
1995 347.005.628,00 299.375.460,00 47.630.168,00
1996 1.170.419.660,00 960.420.265,00 209.999.395,00
1997 270.793.152,00 201.179.182,00 69.613.970,00
1998 285.523.195,00 209.577.265,00 75.945.930,00
1999 347.764.411,00 258.469.328,00 89.295.083,00
2000 934.077.534,00 811.466.504,00 122.611.030,00
2001 789.996.848,00 570.657.517,00 219.339.331,00
2002 978.716.869,00 785.481.111,00 193.235.758,00
2003 1.782.638.463,00 1.351.331.382,00 431.307.081,00
2004 1.749.312.813,00 1.371.576.463,00 377.736.350,00
Tabel 6.11 Rincian Hasil Validasi atas Tahun Pajak 1994 – 2015
Saldo
Tahun Pajak 31 Des 2015
(Rp)
1994-2012 6.415.374.012,00
2013 4.990.797.552,00
2014 5.878.997.730,00
2015 6.906.593.094,00
TOTAL 24.191.762.388,00
6.5. Pemanfaatan Kapal LCT Putri Sritanjung I dan Penyerahan LCT Putri
Sritanjung
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 PT. Pelayaran Banyuwangi
Sejati belum melakukan perpanjangan atas perjanjian sewa kapal dengan pihak
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor:
SK.885/AP.005/DRJD/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang Larangan Penggunaan
Kapal Tipe LCT sebagai kapal angkutan penyeberangan, maka sejak tanggal 9 Mei
2015 seluruh kapal LCT tidak boleh dioperasikan sebagai kapal angkutan
penyeberangan.
pengelolaan ini masing-masing 50:50 dari pendapatan bersih, dan disetor ke Kas
Daerah.
Bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam mempromosikan Pariwisata
Banyuwangi tidak hanya menarik perhatian di tingkat nasional saja, namun juga
mendapatkan apresiasi di kancah Internasional. Bulan Januari lalu Pemerintah
Daerah Banyuwangi mengukir prestasi pada level Internasional. Banyuwangi
menyabet predikat Juara Dunia 2016 di ajang 12th UNWTO AWARDS.
Banyuwangi keluar sebagai "The Winner of Re-Inventing Government in Tourism"
dalam kategori UNWTO Awards for Innovation in Public Policy Governance atau
Inovasi Kebijakan Publik dan Pemerintahan. Banyuwangi dan Indonesia mampu
meraih Title Juara Dunia setelah bersaing ketat dengan 3 negara lainnya dalam
kategori yang sama yakni Kenya, Kolombia dan Puerto Rico. Ajang Internasional
bergengsi yang diselenggarakan sejak tanggal 18 Januari 2016 ini merupakan ajang
Penghargaan Inovasi di sektor Pariwisata yang diselenggarakan oleh Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi sektor Pariwisata dunia.
Pengeluaran: Rp 35.265.635.550,05
Pengeluaran: Rp 156.356.298.867,00
Penerimaan Pengeluaran
No. Nama Kegiatan SKPD Koordinator
(Rp) (Rp)
Sumber Dana
No. Nama Kegiatan Pelaksana SKPD Koordinator
Sponsor Masyarakat
KementerianNegara/
No Satker Anggaran Realisasi % Ket.
Lembaga
6 Kementerian Kelautan Dinas Kelautan dan 12.211.637.000,00 9.446.872.000,00 77,36 Tugas Pembantuan
dan Perikanan Perikanan
BAB VII
PENUTUP