KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS JEMBATAN KECIL
NOMOR : 445/95/UKP/PKM.JK/1/2017
TENTANG
KETERLIBATAN PETUGAS PEMBERI PELAYANAN KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS
KEPALA UPTD PUSKESMAS JEMBATAN KECIL
Menimbang : a. bahwa dalam upaya dalam meningkatkan mutu klinis perlu disusun
aturan tentang keterlibatan petugas pemberi pelayanan klinis dalam
meningkatkan mutu klinis
bahwa sehubungan dengan butiran tersebut di atas maka perlu
b.
menetapkan surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Jembatan Kecil
tentang keterlibatan petugas pemberi pelayanan klinis dalam
meningkatkan mutu klinis
KESATU : Setiap petugas pemberi pelayanan klinis memiliki kewajiban untuk terlibat
dalam upaya peningkatan mutu klinis
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan di adakan
pembetulan semestinya
Ditetapkan di
Bengkulu,……………….2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS JEBATAN KECIL
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpatisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas jembatan kecil
dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen
Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampila yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yangterkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pelayanan rawat jalan
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan KIA
e. Pelayanan Ibu dan Anak
f. Pelayan Gizi
g. Pelayan Kesehatan Gigi dan Mulut
h. Pelayanan laboraturium