Anda di halaman 1dari 2

Kasus

Klien bernama Ny “H”. Usia 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP. Klien
dan suaminya berasal dari Suku Jawa dan tinggal di Dusun Brondong, desa Kranji,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Klien baru saja melahirkan 5 hari yang lalu di dukun
karena lokasi rumah mereka yang jauh dari pusat kota. Klien merasa tertekan karena
mertuanya menganjurkan klien untuk tarak setelah melahirkan dengan alasan agar klien tidak
gemuk. Setiap harinya Ny “H” hanya diperbolehkan minum air putih satu gelas kecil dan
hanya diberi makan nasi dan kerupuk. Selain itu Ny “H” tidak diperbolehkan untuk tidur
siang, dikarenakan anggapan bahwa darah nifas yang keluar akan naik ke atas dan
menimbulkan flek-flek di wajah jika ibu nifas tidur di siang hari.
Ny. H dianjurkan oleh mertuanya untuk menghindari makan ikan dengan alasan
nantinya anaknya akan berbau amis. Selain itu, setelah selesai melahirkan, Ny “H”
dipakaikan stagen yang berfungsi mengencangkan dan mengembalikan perut yang longgar
setelah persalinan kembali kencang seperti sebelum hamil. Pola pengambilan keputusan di
pihak laki-laki/suami sebagai kepala keluarga. Aturan dan kebijakan di atur oleh pemuka
agama.

Pengkajian menurut model sunrise leininger


1. Faktor Teknologi
Dari kasus diatas, Klien, Ny. H baru saja melahirkan 5 hari yang lalu di dukun
karena lokasi rumah mereka yang jauh dari pusat kota.
2. Faktor sosial dan ketertarikan keluarga
Dari kasus diatas, Ny. H usia 20 tahun, statusnya adalah menikah, tipe
keluarganya : keluarga , pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami atau
pihak laki-laki, hubungan Ny. H dengan anggota keluarga lain adalah Ny. H
merasa tertekan dengan anjuran dari mertuanya.
3. Faktor Agama dan falsafah
Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa Agama Ny. H adalah Islam, status
pernikahannya resmi.
4. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Ny. H dianjurkan untuk melakukan “tarak” dengan alasan agar badan Ny. H
tidak gemuk, yaitu dengan hanya memberikan air putih satu gelas kecil dan
makan nasi dengan kerupuk saja pada NY. H, kemudian NY. H juga tidak boleh
tidur siang anggapan bahwa darah nifas yang keluar akan naik ke atas dan
menimbulkan flek-flek di wajah jika ibu nifas tidur di siang hari, Ny. H juga
dianjurkan oleh mertuanya untuk menghindari makan ikan dengan alasan
nantinya anaknya akan berbau amis. Selain itu, setelah selesai melahirkan, Ny.
H dipakaikan stagen yang berfungsi mengencangkan dan mengembalikan perut
yang longgar setelah persalinan kembali kencang seperti sebelum hamil.
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Aturan dan kebijakan yang berlaku di tempat NY. H diatur oleh pemuka Agam.
6. Faktor Ekonomi
7. Faktor Pendidikan
Pendidikan terakhir Ny. H adalah SMP. Karena tingkat pendidikan SMP di
negara kita adalah menengah kebawah pada tingkat pendidikan seharusnya, jadi
pandangan Ny. H terhadap kesehatan juga dibawah orang yang berpendidikan
tinggi, sehingga dia cenderung lebih memilih berobat atau melahirkan di dukun
dari pada di pelayanan keseahatan atau tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai