Klien bernama Ny “H”. Usia 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP. Klien
dan suaminya berasal dari Suku Jawa dan tinggal di Dusun Brondong, desa Kranji,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Klien baru saja melahirkan 5 hari yang lalu di dukun
karena lokasi rumah mereka yang jauh dari pusat kota. Klien merasa tertekan karena
mertuanya menganjurkan klien untuk tarak setelah melahirkan dengan alasan agar klien tidak
gemuk. Setiap harinya Ny “H” hanya diperbolehkan minum air putih satu gelas kecil dan
hanya diberi makan nasi dan kerupuk. Selain itu Ny “H” tidak diperbolehkan untuk tidur
siang, dikarenakan anggapan bahwa darah nifas yang keluar akan naik ke atas dan
menimbulkan flek-flek di wajah jika ibu nifas tidur di siang hari.
Ny. H dianjurkan oleh mertuanya untuk menghindari makan ikan dengan alasan
nantinya anaknya akan berbau amis. Selain itu, setelah selesai melahirkan, Ny “H”
dipakaikan stagen yang berfungsi mengencangkan dan mengembalikan perut yang longgar
setelah persalinan kembali kencang seperti sebelum hamil. Pola pengambilan keputusan di
pihak laki-laki/suami sebagai kepala keluarga. Aturan dan kebijakan di atur oleh pemuka
agama.