Anda di halaman 1dari 3

Nomor SOP :

Tanggal Pembuatan :
Tanggan Pengesahan :
Tanggal Revisi :
Disahkan Oleh : Kepala Puskesmas Penfui

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Jermias D. Ledoh, SKM


PUSKESMAS PENFUI NIP. 19680423 199501 1 001
PENATALAKSANAAN SYOK
JUDUL SOP
ANAFILAKTIK
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pembentukan 1. Memahami Tupoksi Kerja
Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang 2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Kedokteran Gigi/ Keperawatan Gigi
Konsumen;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995
tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur
Kepada Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Indeks Kepuasan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam
Penyelenggaraan Pelayanan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Pedoman Peningkatan Partisipasi Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar
Pelayanan;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
SOP Pelayanan R. Kesehatan gigi dan mulut Tabung oksigen, obat infus, adrenalin, obat
SOP Pelayanan R. Farmasi antihistamin,obat kortikosteroid, Aminofilin,
spuit, alat tensi, Ambulance

PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN


Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitifitas yang berlebihan terhadap masuknya
protein/zat asing ke dalam tubuh
Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganansyok anafilaktik dalam
rangkan peningkatan mutu kinerja di Puskesmas Penfui
Kebijakan SK Kepala puskesmas No. Tentang Jenis layanan di Puskesmas

Referensi 1. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Panduan praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I
Tahun 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta :2013
Prosedur/ A. Penanganan utama dan segera
Langkah- 1. Hentikan Pemberian obat/antigen penyebab
langkah 2. Baringkan penderia dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
3. Berikan adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml )
- Segera secara IM pada otot deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak :
0,01 ml/kgbb) dan dapat diulang tiap 5 menit
- Pada tempat suntikan dapat diberikan 0,1-0,3 ml
- Pemberian adrenalin IV apabila tidak ada respon pada pemberian secara
IM atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok, dengan dosis (dewasa) : 0,5
ml adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml) diencerkan dalam 10 larutan garam faali
dan diberikan selama 10 menit
4. Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi, Respirasi) sampai
syok teratasi
5. Pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan darah systole kurang
dari 100 mmHg
6. Pemberian oksigen 5-10 L/menit
7. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan tenaga
medis

B. Penanganan Tambahan
1. Pemberian Antihistamin
Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria

2. Pemberian Kortikosteroid
Hydrokortison inj 7-10 mg/ kgBB, dilanjutkan 5 mg/kgBB setiap 6 jam atau
deksametason 2-6 mg/kgBB untuk mencegah reaksi berulang
3. Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgBB selama 10-20 menit bila terjadi
tanda-tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse 0,6 mg/kgBB/jam,
atau brokodilator aerosol (terbutalin, salbutamol)

C. Penanganan Penunjang
1. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemenasan
2. Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama

Unit Terkait R. Kesehatan gigi dan mulut, R. Farmasi


Diagram Alir -

Anda mungkin juga menyukai