Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN
A. Ekzema Menurut Kedokteran Barat
1. Pengertian Ekzema
Dermatitis atopik (Ekzema) adalah penyakit kulit inflamasi yang
khas, bersifat kronis dan sering terjadi kekambuhan (eksaserbasi) terutama
mengenai bayi dan anak, dapat pula pada dewasa. Penyakit ini biasanya
disertai dengan peningkatan kadar IgE dalam serum serta adanya riwayat
rinitis alergika dan atau asma pada keluarga maupun penderita dermatitis
atopik adalah suatu inflamasi yang spesifik pada kompartemen dermo-
epidermal, terjadi pada kulit atopik yang bereaksi abnormal; dengan
manifestasi klinis timbulnya gatal dan lesi kulit inflamasi bersifat
eczematous (Wong et al, 2017). Istilah dermatitis banyak digunakan oleh
para dermatologist yang berorientasi pada sumber ilmu dari Amerika,
digunakan untuk mengganti kata “eksema” yang banyak dipakai di benua
Eropa. Kata eksema sendiri telah lama dikenal sejak dahulu yaitu pada
zaman sebelum masehi (543 AD), berasal dari bahasa Yunani “ekzein”
yang berarti mendidih atau berbuih. Istilah eksema ini barangkali
digunakan untuk menggambarkan penyakit kulit yang beragam ujud
kelainan kulitnya, seperti air mendidih. Kata atopi diambil dari bahasa
Yunani atopia yang berarti sesuatu yang tidak lazim, different atau out of
place, dan istilah ini untuk menggambarkan suatu reaksi yang tidak
biasanya, berlebihan (hipersensitivitas) dan disebabkan oleh paparan
benda asing yang terdapat di dalam lingkungan kehidupan manusia (David
dan Sharon, 2015).
2. Gejala Klinis
Gejala klinis Eksema (dermatitis atopik (DA)) secara umum
adalah gatal, kulit kering dan timbulnya eksim (eksematous
inflammation) yang berjalan kronik dan residiv. Rasa gatal yang hebat
menyebabkan garukan siang dan malam sehingga memberikan tanda
bekas garukan (scratch mark) yang akan diikuti oleh kelainan-kelainan
sekunder berupa papula, erosi atau ekskoriasi dan selanjutnya akan terjadi
likenifikasi bila proses menjadi kronis. Papula dapat terasa sangat gatal
(prurigo papules) bersamaan dengan timbulnya vesikel (papulovesikel)
dan eritema, merupakan gambaran lesi eksematous. Prurigo papules, lesi
eksematous dan likenifikasi dapat menjadi erosif bila terkena garukan dan
terjadi eksudasi yang berakhir dengan lesi berkrustae. Lesi kulit yang
sangat basah (weeping) dan berkrusta sering didapatkan pada kelainan
yang lanjut. Awitan timbulnya DA berdasar usia dapat terjadi pada masa
bayi, anak dan dewasa. Gejala pada bayi biasanya mulai pada wajah
kemudian menyebar terutama ke daerah ekstensor dan lesi biasanya
basah, eksudativ, berkrustae dan sering terjadi infeksi sekunder. Pada
kurang dari setengah kasus kelainan kulit akan menyembuh pada usia 18
bulan, dan sisanya akan berlanjut menjadi bentuk anak. Lesi DA pada
anak berjalan kronis akan berlanjut sampai usia sekolah dan predileksi
biasanya terdapat pada lipat siku, lipat lutut, leher dan pergelangan
tangan. Jari-jari tangan sering terkena dengan lesi eksudativ dan kadang-
kadang terjadi kelainan kuku. Pada umumnya kelainan pada kulit DA
anak tampak kering, dibanding usia bayi dan sering terjadi likenifikasi.
Perubahan pigmen kulit bisa terjadi dengan berlanjutnya lesi, menjadi
hiperpigmentasi atau kadang hipopigmentasi bahkan depigmentasi. Pada
DA bentuk dewasa lesi mirip dengan lesi pada anakanak usia lanjut (8-12
tahun) dengan didapatkan likenifikasi terutama pada daerah lipatan-
lipatan dan tangan. Selain gejala utama yang telah diterangkan, juga ada
gejala lain yang tidak selalu terdapat, yang dikenal dengan kriteria minor
(Diepgen et al., 2008).
3. Kriteria diagnosis Dermatitis Atopik
a. Kelompok kesatu (p<0.001, bernilai 3) :
1. Perjalanan penyakitnya dipengaruhi musim
2. Xerosis
3. Diperburuk dengan tegangan jiwa
4. Kulit kering secara berlebihan atau terus menerus
5. Gatal pada kulit yang sehat apabila berkeringat
6. Serum IgE 80 IU/ml
7. Menderita rinitis alergika
8. Riwayat rinitis alergika pada keluarga
9. Iritasi dengan tekstil
10. Hand eczema pada waktu anak-anak
11. Riwayat dermatitis atopik pada keluarga
b. Kelompok kedua (p<0.001, bernilai 2)
1. Kulit muka yang pucat/kemerahan
2. Knucle dermatitis (dermatitis dengan likenifikasi pada jari-jari)
3. Penderita menderita asma
4. Keratosis pilaris
5. Alergi terhadap makanan
6. Dermatitis numularis
7. Nipple eczema
4. Patogenesis Dermatitis Atopik
Etiologi dermatitis atopik masih belum diketahui dan
patogenesisnya sangat kompleks serta melibatkan banyak faktor, sehingga
menggambarkan suatu penyakit yang multifaktorial. Salah satu teori yang
banyak dipakai untuk menjelaskan patogenesis ekzema adalah teori
imunologik. Konsep imunopatologi ini berdasarkan bahwa pada
pengamatan 75% penderita ekzema mempunyai riwayat penyakit atopi
lain pada keluarga atau pada dirinya. Selain itu beberapa parameter
imunologi dapat diketemukan pada ekzema, seperti peningkatan kadar IgE
dalam serum pada 60-80% kasus, adanya IgE spesifik terhadap bermacam
aerolergen dan eosinofilia darah serta diketemukannya molekul IgE pada
permukaan sel Langerhans epidermal. Pada DA didapatkan pula
abnormalitas imunitas seluler, dengan manifestasi klinisnya antara lain
penderita lebih rentan terhadap infeksi virus seperti herpes simpleks virus,
vaccinia, coxsackie A16 dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi
kronis dermatofita serta menurunnya kepekaan pada alergen kontak yang
spesifik. Peranan reaksi alergi pada etiologi eczema masih kontroversi dan
menjadi bahan perdebatan di antara para ahli. Istilah alergi dipakai untuk
merujuk pada setiap bentuk reaksi hipersensitivitas yang melibatkan IgE
sebagai antibodi yang terjadi akibat paparan alergen. Beberapa peneliti
menyebutkan alergen yang umum antara lain, sebagai berikut:
1. Aeroalergen atau alergen inhalant : tungau debu rumah (house dust
mite), serbuk sari buah (polen), bulu binatang (animal dander), jamur
(molds) dan kecoa
2. Makanan : susu, telur, kacang, ikan laut, kerang laut dan gandum
3. Mikroorganisme : bakteri seperti staphylococcus aureus, streptococcus
species, dan ragi (yeast) seperti pityrosporum ovale, candida albicans
dan trichophyton species.
4. Bahan iritan atau alergen: wool, desinfektans, nikel, Peru balsam dan
sebagainya.
5. Penatalaksanaan Dermatitis Atopik
Berdasarkan konsep imunologik ekzema merupakan kelainan kulit
inflamasi yang terjadi oleh karena gangguan fungsi pengaturan sel imun
(dysfunction in the cellular immunoregulation). Hal ini terlihat di dalam
merespon paparan alergen, sel T akan berdeferensiasi menjadi sel T helper
dengan profil Th2 yang mengeluarkan sitokin IL-4, IL-5. Sitokin ini
selanjutnya akan memacu proses inflamasi untuk terjadinya ekzema. Oleh
karena itu penatalaksanaan ekzema harus mengacu pada kelainan dasar
tersebut, selain mengobati gejala utama gatal untuk meringankan
penderitaan penderita. Protab pelayanan profesi untuk pengobatan ekzema
di SMF Kulit & Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta bertujuan untuk:
menghilangkan wujud kelainan kulit dan rasa gatal, mengobati lesi kulit,
mencari faktor pencetus dan mengurangi kekambuhan. Pengobatan masa
depan tentunya akan berdasarkan terjadinya proses inflamasi alergi pada
dermatitis atopik. Secara konvensional pengobatan ekzema kronik pada
prinsipnya adalah sebagai berikut:
1. menghindari bahan iritan
2. mengeliminasi alergen yang telah terbukti
3. menghilangkan pengeringan kulit (hidrasi)
4. pemberian pelembab kulit (moisturizing)
5. kortikosteroid topical
6. pemberian antibiotic
7. pemberian antihistamin
8. mengurangi stress
9. memberikan edukasi pada penderita maupun keluarganya.

B. Pengertian Menurut Ilmu Akupunktur


1. Pengertian Ekzema
Eksim (Dermatitis Atopik) merupakan suatu penyakit yang mudah
menyebar. Menurut TCM, Eksim (Dermatitis Atopik) memiliki kategori
yang berbeda sesuai dengan lokasi dan usia pasien. Ini termasuk Nai
Xiang ( tinea karena susu muncul pada bayi ), Chan Er Chuang ( bisul
yang muncul pada telinga luar ), shen lang feng ( angin di kantung ginjal
muncul di skrotum ), Si Wan Feng ( angin di empat balik daerah muncul di
siku dan lutut ), dan Shi du chuang (carbuncle karena kelembaban, muncul
di daerah lokal tetapi dengan kondisi yang parah). Hal ini karena
menyerang kulit dan otot dengan faktor patogen luar lembab, panas, atau
kekurangan darah yang menyebabkan nutrisi yang buruk pada kulit.
2. Etiologi Ekzema
Penyebab dermatritis bisa jadi akibat terkena iritan dari bahan
bahan kimia atau non kimia. Iritan yang menyebabkan dermatritis adalah :
Asam kuat (hidroklorida, Hidroflorida, asam nitrat, asam sulfat)basa , basa
kuat (kalsium Hidroksida, Natrium hidroksida, Kalium Hidroksida),
detergen, resin epoksi, etilen oksida, fiberglass, minyak (lubrikan), pelarut-
pelarut organic, agen oksidator ,plasticizer, serpihan kayu.
3. Diferensiasi Sindrom
1. Lembab Panas Hati dan Kandung Empedu
Mempunyai manifestasi dada sakit, nyeri hypochondriac, sakit
kuning, demam, rasa pahit di mulut, anoreksia, mual, muntah, gatal-
gatal pada alat kelamin, bercak kemerahan menyebar, terdapat
benjolan merah yang berkelompok, lecet, mengelupas, dengan sensasi
terbakar pada kulit, gatal berlebih, otot lidah merah dan selaput kuning
lengket, nadi licin, kurus dan cepat.
2. Defisiensi Darah Hati
Mempunyai manifestasi kejang otot, demam tinggi, kondisi
cukup serius kulit tebal dan kasar dengan pengelupasan, pigmentasi
dan sensasi gatal berlebih yang diperburuk di malam hari, selaput lidah
putih dan nadi halus dan lemah.
3. Defisiensi Yang Limpa
Disebabkan karena kekurangan qi limpa sehingga
bermanifestasi ekstremitas teraba dingin, tungkai kaki dingin,
chilliness, edema, gatal–gatal pada anggota tubuh, loose stool, rasa
gatal dapat mereda dengan penghhangatan, lidah terlihat pucat, basah,
gemuk dan bertapak gigi nadi teraba dalam.
4. Defisiensi Yang Ginjal
Mempunyai manifestasi gatal-gatal dan bentol dengan rasa
sakit atau lemah pada lutut, engganan terhadap dingin, lemah tungkai,
kelelahan, urin banyak, kurang nafsu makan, tinja lembek, edema yang
bisa sangat berat. Lidah terlihat pucat, bengkak, basah selaput lidah
putih. Nadi teraba dalam, lemah dan lambat.
5. Defisiensi Yin Ginjal
Mempunyai manifestasi gatal-gatal dan bentol dengan rasa
pusing, tinnitus, vertigo, sakit punggung, sembelit, mungkin juga
memiliki tanda-tanda panas, berkeringat malam, panas pada 5 titik,
insomnia, tenggorokan kering. Lidah merah dengan selaput licin, ada
fisura. Nadi mengambang, kosong, cepat.
4. Penatalaksanaan Akupunktur
1. Lembab Panas Hati dan Kandung Empedu
Mempunyai manifestasi dada sakit, nyeri hypochondriac, sakit
kuning, demam, rasa pahit di mulut, anoreksia, mual, muntah, gatal-
gatal pada alat kelamin, bercak kemerahan menyebar, terdapat
benjolan merah yang berkelompok, lecet, mengelupas, dengan sensasi
terbakar pada kulit, gatal berlebih, otot lidah merah dan selaput kuning
lengket, nadi halus dan cepat. Prinsip terapi mengeliminasi panas dan
lembab. Titik akupuntur yang digunakan Hegu (LI 4) untuk
mengeliminasi panas, Yinlingquan (SP 9) untuk menghilangkan
lembab, Quchi (LI 11) untuk mengeliminasi panas, Xuehai (SP 10)
untuk melancarkan darah, membersihkan panas dalam darah.
2. Defisiensi Darah Hati
Mempunyai manifestasi kejang otot, demam tinggi, kondisi
cukup serius, kulit tebal dan kasar dengan pengelupasan, pigmentasi
dan sensasi gatal berlebih yang diperburuk di malam hari, selaput lidah
putih dan nadi halus dan lemah. Prinsip terapi menutrisi darah dan
melembabkan kekeringan. Titik akupuntur yang digunakan Quchi (LI
11): mengeliminasi panas dalam darah untuk menghilangkan gatal
Xuehai (SP 10) untuk menutrisi darah, Sanyinjiao (SP 6) untuk
menguatkan limpa lambung, Geshu (BL 17) untuk melancarkan
peredaran darah, Zusanli (ST 36) untuk mendorong produksi darah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekzema adalah kelainan kulit yang sering terjadi di masyarakat.
Ekzema termasuk dalam reksi vaskuler dan peradangan dari kulit. Penyakit ini
dapat diatasi dengan menjauhi alergen ataupun melalui pengobatan
akupunktur. Dalam penggolongan sindrom untuk terapi akupunktur ekzema
terbagi menjadi, lembab panas hati dan kandung empedu, defisiensi darah hati,
defisiensi yang limpa dan defisiensi yin ginjal.

Sumber :
http://bidayatulhd12.blogspot.co.id/2016/12/urtikaria-dan-dermatritis-tcm.html
https://theory.yinyanghouse.com/conditions-treated/alternative-natural-options-
for-eczema

Anda mungkin juga menyukai