Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN DAN RENCANA AKSI LINGKUNGAN

SMK NEGERI 2 MADIUN

Oleh
Tim Adiwiyata SMKN 2 Madiun

MADIUN
2014
PENGESAHAN

Kajian Dan Rencana Aksi Lingkungan SMK Negeri 2 Madiun telah disahkan dan disetujui

Ditetapkan di Madiun

Pada Tanggal: 6 Pebruari 2014

Kepala, Koordinator Tim Adiwiyata

Drs.S Ali Budianto, M.Si Zuriah Apriliantin, S.Pd


NIP.19620910 198902 1 001 NIP. 19660427 199003 2 007

Mengetahui,
Kepala KLH Kepala Dinas Pendidikan
Kota Madiun Kota Madiun

Drs Agus Murtono Suyoto, S.Ip


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SAW yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga keinginanan kami semua warga untuk mewujudkan SMK
Negeri 2 Madiun menjadi sekolah Adiwiyata dapat terlaksana. Perintisan ini tidaklah semudah
membalik tangan dan tidak sependek orang mendaki bukit melainkan membutuhkan proses dan
waktu yang panjang serta dukungan dari semua pihak baik moril maupun materiil yang begitu
besar.
Untuk itulah sudah sepatasnya kami mengucapakan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Bapak Walikota Madiun selaku Kepala Pemerintah Daerah yang telah membuat kebijakan
dengan tegas bahwa PLH merupakan mulok wajib bagi semua jenjang sekolah yang ada
2. Sekda Kota Madiun Yang selalu memberikan motivasi agar Madiun menjadi Kota
Adiwiyata.
3. Bapak Kepala Dinas Dikbudmudora Kota Madiun dan Bapak Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kota Madiun yang telah memberi fasilitas pengembangan kepada semua sekolah.
4. Bapak Drs. S. Ali Budianto, M.Si, selaku Kepala SMK Negeri 2 Madiun yang selalu
memberikan dorongan arahan dan semangat kepada semua warga sekolah.
5. Bapak/Ibu Guru serta semua siswa yang selalu mendukung kegiatan tersebut.

Kami menyadari bahwa penyusunan ini mungkin sangatlah jauh dari harapan. Oleh

karena itu, dengan senang hati kami harapkan kritik dan saran/masukan demi kesempurnaan

langkah kami ke depan . Semoga .sekilas uraian ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

AMIN.

Penyusun

Tim,
BAB I KONDISI SEKOLAH

I. ALAMAT SEOLAH

Jalan : Jl. Letjen Haryono No. 18

Kelurahan : Mojorejo

Kecamatan : Taman

Kabupaten/Kota : Madiun

Propinsi : Jawa Timur

No. Telpon : (0351) 464407

No. Faxmail : (0351) 464407

E–mail : smk2_madiun@yahoo.com

Website : www.smkn2madiun.sch.id

II. SARANA PENDUKUNG

Luas lahan : 13.621 .............. m2

Luas bangunan : 3.849 .............. m2

Luas halaman : 9.772 .............. m2

Ruang kelas : 30 ruang

Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang

Ruang administrasi : 1 ruang

Ruang ibadah (Musholla) : 1 ruang

Ruang OSIS : 1 ruang

Ruang Ekstra : 4 ruang

Ruang BK : 1 ruang
Ruang ketrampilan : 7 ruang

Ruang Laboratorium Bahasa : 1 ruang

Green House : 1 ruang

Kolam ikan : 1 ruang

III. PIMPINAN SEKOLAH

Kepala Sekolah : Drs. S. Ali Budianto, M.Si.

Wakasek Kurikulum : Agus Suprapto, S.Pd.

Wakasek Kesiswaan : Rr. Erna Joelistiani, S.Pd.

Wakasek Sarana : Drs. Juniamin

Wakasek Humas : Zuriah Apriliantin, S.Pd.

SMK Negeri 2 letaknya cukup strategis, karena berada diantara lembaga


pemerintah ( Jamsostek, Kantor Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olah Raga,
Dispenda ), lembaga pendidikan ( SDN Mojorejo I, SMPN 4 Madiun, SMAN 1
Madiun, SMAN 6 Madiun ),BUMN ( PLN ), Pasar tradisional.dan Pertokoan..
Dengan kondisi tersebut, akan memudahkan SMKN 2 Madiun berinteraksi dengan
lingkungan

Pada umumnya siswa SMKN 2 Madiun berasal dari keluarga yang kondisi
ekonominya termasuk kelas menengah ke bawah, sehingga mereka terbiasa
bekerja keras dan sangat peduli dengan kondisi lingkungan

Dalam Proses belajar mengajar, siswa mendapatkan pelayanan pendidikan


kejuruan secara professional sesuai kompetensi keahlian, sehingga siswa dapat
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dengan membangun
kedisiplinan yang kuat, moral dan akhlak mulia, dengan tetap berwawasan
lingkungan.

Untuk mendukung kondisi tersebut diatas diperlukan sarana prasarana yang


memadai antara lain, sumur resapan, gerobak sampah, bak sampah,alat 2
kebersihan, kolam, green house dll.
BAB II POTENSI SEKOLAH

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MADIUN


NO.450/127/ 407.107.01/ 2007

TENTANG
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Menimbang : Bahwa agar terciptanya warga sekolah yang peduli dan


berbudaya lingkungan perlu adanya pengembangan
pendidikan lingkungan hidup (PLH) baik secara formal
maupun non formal

Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, tentang


standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan menteri pendidikan Nasional Republik


Indonesia No. 22 tahun 2006,tentang standar

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Adanya pengembangan pedidikan Lingkungan Hidup secara


formal melalui integrasi materi PLH kepada semua mata
pelajaran dan secara monolitik melalaui Mata Pelajaran
Muatan Lokal PLH

Kedua : Adanya pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup secara


non formal melalui kegiatan pengembangan Diri
(Ekstrakurikuler )

Ketiga : Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan program


dibebankan pada RAPBS.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila


terdapat kesalahan akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
PERATURAN PENDUKUNG

 Peraturan Bupati Madiun No : 19 Tahun 2007 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Kabupaten Madiun

 Instruksi Bupati Madiun No.3 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Pendidikan


Lingkungan Hidup.

 Kesepakatan Bersama antara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan


Kehutanan , Kepala Dinas Pendidikan, Adm.KPH Saradan, Adm.KPH
Madiun dan Adm.KPH Lawu Nomor : 660.1/357/402.105/2007 tanggal 2 Mei
2007 tentang Program Wiyata Wanamerta

 Surat Keputusan Bupati No. 188.45/232/KPTS/402.013/2008 tentang Tim


Penyusun Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup di
Kabupaten Madiun

I. PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP

• Pengembangan Model Pembelajaran

• Pengembangan Materi Pembelajaran

• Pengembangan Metode Pembelajaran

• Pemanfaatan Sumber Belajar

• Kegiatan Kurikuler Berupa Aksi Nyata Tentang Lingkungan

• Pengembangan Materi PLH Mengikuti Isu Lokal/Global yang terjadi

II. PENGEMBANGAN KEGIATAN BERBASIS PARTISIPATIF

• Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembanagn PLH

• Kegiatan aksi lingkungan yang dikoordinasi oleh sekolah / OSIS

• Kegiatan sekolah yang diprakarsai oleh pihak luar

• Kegiatan kemitraan dengan pihak luar dalam pengembangan PLH


III. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG PLH DI
SEKOLAH

• Sarana sekolah sebagai pendukung kegiatan PBM PLH

• Pengelolaan saran pendukung yang ramah lingkungan

• Upaya penghematan SDA (air, listrik, ATK, dll)

• Upaya pengelolaan kantin sebagai penyedia makanan sehat

• Upaya pengelolaan taman dan tanaman sebagai penunjang keindahan

• Upaya pengeloaan sampah sebagai penunjang kebersihan dan kesehatan


lingkungan sekolah serta untuk didaur ulang

• Upaya pengelolaan air hujan untuk budidaya ikan air tawar

IV. PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH TERHADAP LINGKUNGAN

• Budaya salaman ketika datang ke sekolah

• Membaca asmaulhusnah dan ayat suci alquran sebelum pertama kali


pelajaran dimulai

• Melakukan istiqosah dan doa bersama setiap jumat minggu ke 1 dan ke 3

• Melakukan jumat bersih

• Melakukan lomba kelas terhadap perawatan taman, kebrsihan lingkungan


dan dalam kelas serta penyediaan air bersih untuk minum dan cuci serta
pembuangan sampahsetiap 3 bulan sekali oleh OSIS

• Pembagian tugas dan tanggung jawab kepada kelas terhadap perawatan


taman, kebrsihan lingkungan dan dalam kelas serta penyediaan air bersih
untuk minum dan cucis erta pembuangan sampah

• Pemberian hadiah kepada kelas terbersih dan terindah serta kelas yang
terkotor
BAB III PERMASALAHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Seiring berjalannya waktu semakin membuat dunia pendidikan di Indonesia

semakin lebih maju. Mestinya kemajuan dunia pendidikan tersebut dapat merubah pola

pikir dan pola sikap manusia semakin lebih maju pula. Dan pada akhirnya dapat

membuat manusia hidupnya menjadi lebih sejahtera. Namun yang terjadi justru malah

sebaliknya manusia hidup semakin sengsara. Di kota maupun di desa semua sama

demikian juga di gunung maupun di pantai. Di musim kemarau kekeringan terjadi

dimana-mana, di musim penghujan banjir terjadi dimana-mana, dan ilegalloging

maupun pembakaran hutan selalu dilakukan oleh manusia seolah menggambarkan

mundurnya mutu pendidikan bangsa Indonesia.

Dengan merenung kejadian demi kejadian , maka sudah saatnyalah tumbuh

kesadaran kita untuk menata kembali bumi ini lewat dunia pendidikan. PLH merupakan

salah satu mata pelajaran yang harus di tempuh untuk memulihkan kembali lingkungan

kita yang telah rusak, Dan dengan PLH diharapkan dapat mewujudkan kembali harapan

yang telah sirna yaitu membuat hidup menjadi sejahtera. Dengan demikian cepat atau

lambat jiwa peduli terhadap lingkungan dari generasi muda harus dibangkitkan hingga

pada akhirnya global warning dapat teratasi. Agar semangat untuk mewujudkan tujuan

tersebut dapat tercapai maka perhatian pemerintahpun juga sangat diharapkan.

Adiwiyata itulah sebagai perwujudan.

SMK Negeri 2 Madiun merupakan sekolah yang pada dasarnya sama dengan

sekolah–sekolah lainnya namun perbedaannya SMK Negeri 2 Madiun merupakan salah

satu sekolah kejuruan di Kota Madiun. Oleh sebab itu dalam pengembangan Adiwiyata
diupayakan untuk menjadikan salah satu bagian dari program unggulan sekolah

kejuruan.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Madiun mempunyai lahan terbuka yang

luas (9.772 m2) mempunyai potensi untuk menanam aneka ragam hayati yang

mempunyai nilai ekonomis (misal: pohon mangga, sawo manila, jambu air, jambu biji,

buah naga, sirsat, srikaya, salam, blimbing wuluh, jambu monyet, trembesi, terong,

cabe, tanaman toga, pisang, dan lain-lain). Manfaat keanekaragaman hayati tersebut

selain untuk reboisasi juga mempunyai nilai jual dan menanggulangi polusi udara ( letak

SMKN 2 Madiun di tepi jalan raya yang merupakan jalur utama dengan frekuensi

kendaraan yang lewat dalam waktu kurang lebih 30 menit sebanyak sekitar 8000

kendaraan penghasil polusi udara). Kontribusi jumlah kendaraan yang lewat paling

banyak adalah dari kendaraan siswa dan karyawan (SMK 2, SMA 1, SD Mojorejo, SMP

4 Madiun, PLN, DISPENDA, DIKBUDMUDORA, dan lembaga lain).

Berdasarkan kondisi lingkungan tersebut maka yang menjadi pokok

permasalahan SMKN 2 Madiun adalah pendayagunaan lahan terbuka dengan

menanam keanekaragaman hayati untuk menanggulangi pencemaran udara.

Dengan banyaknya tanaman yang ada maka akan menghasilkan sampah

berupa daun, oleh karena itu untuk rencana kedepan sampah – sampah daun tersebut

akan diolah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut akan dimanfaatkan untuk

memupuk tanaman. Diharapkan dengan pemupukan yang baik akan membuat tanaman

tersebut bisa tumbuh subur dan akan menghasilkan buah, sehingga mempunyai nilai

ekonomis.
Gambar : siklus penanganan polusi udara.
BAB IV RENCANA AKSI LINGKUNGAN

Dengan didasari kebijakan yang tegas baik dari pemerintah daerah maupun
dari pimpinan sekolah maka bukanlah lagi merupakan hal yang sulit untuk mewujudkan
SMK Negeri 2 Madiun sebagai sekolah Adiwiyata walau butuh proses dan waktu.
Pelaksanaan program kegiatan Adiwiyata di SMK Negeri 2 Madiun tampak dalam
kegiatan sehari-hari baik secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang dikoordinasi
oleh OSIS.

Dalam kegiatan intrakurikuler selalu dikembangkan dalam proses PBM baik


secara indoor maupun outdor. Sasaran yang dikembangkan antara lain :

 Pengembangan Model Pembelajaran

 Pengembangan Materi Pembelajaran

 Pengembangan Metode Pembelajaran

 Pemanfaatan Sumber Belajar

 Kegiatan Kurikuler Berupa Aksi Nyata Tentang Lingkungan

 Pengembangan Materi PLH Mengikuti Isu Lokal/Global yang terjadi

Pembelajaran secara indoor prinsip dasarnya sama dengan sekolah lain yaitu
di dalam kelas dengan memanfaatkan sarana yang ada termasuk di dalamnya internet.
Sedangkan secara outdor pembelajaran dilakukan diluar kelas atau di luar sekolah.
Proses kegiatan belajar ini sangat dibutuhkan di SMK Negeri 2 Madiun, karena proses
pembelajaran ini membuat siswa lebih enjoi dan juga bisa langsung menikmati alam
bebas sebebas siswa berpikir dan mengekspresikan kemampuannya. Dan yang lebih
penting lagi prestasi siswa rata-rata diatas nilai KKM yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Ini terjadi Karena belajar secara aktual proses pemahammanya lebih mudah
dan cepat serta ingatannya lebih lama dibanding dengan belajar secara abstrak.

Selain itu model pembelajaran kolaborasi degan melibatkan beberapa mata


pelajaran juga merupakan andalan program pembelajaran di SMK Negeri 2 Madiun. Di
sini pola pikir dan pola sikap anak di bentuk lebih tinggi dibanding dengan model
pembelajaran biasa, karena anak harus dapat menggabungkan beberapa disiplin ilmu
menjadi suatu kesatuan yang utuh khususnya didalam memecahkan suatu masalah
yang berkaitan dengan lingkungan. Misalnya disuatu tempat terjadi tanah longsor tidak
akan mungkin orang biologi datang hanya meneliti pepohonannya saja, kemudian
geografi datang meneliti tekstur tanahnya saja dan sosiologi datang meneliti sikap
masyarakatnya. Sebab bila hal ini terjadi sama halnya mengajak orang berpikir
terkotak-kotak seolah antara ilmu satu dengan yang lain tidak berkaitan padahal
permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang kompleks dan pemecahanya
harus menyeluruh.

Sedang ekstrakurikuler kegiatan yang dilakukan berorientasi pada lingkungan


hidup sangatlah menonjol. Hampir semua ekstra memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk mengekspresikan kepeduliannya terhadap sekolah, serta
masyarakat sekitar dengan dibawah kendali OSIS
KAJIAN LINGKUNGAN SEKOLAH
NO APA MENGAPA KAPAN DIMANA SIAPA BAGAIMANA FASILITAS
1 Lahan luas  Kosong dan Februari  Halaman sekolah  Warga  Menambah jenis  Bibit tanaman
terbuka  Sekitar sekolah sekolah tanaman  Peralatan tanam
 Kurang tanaman  Masyarakat
sekitar
2 Lahan luas  Kosong dan Februari  Halaman sekolah  Warga  Mengidentifikasi  Bibit tanaman
terbuka  Sekitar sekolah sekolah jenis taman
 Kurang tanaman  Masyarakat
sekitar
3 Jalan raya  Polusi udara Februari  Di depan sekolah  Warga  Menanam  Bibit tanaman
sekolah bermacam-macam  Peralatan tanam
 Masyarakat jenis tanaman
sekitar
4 Ruang Tata  Kebutuhan Mei  Halaman sekolah  Warga  Penghijauan  Brosur Ruang Tata
Hijau (RTH) oksigen  Lahan kosong sekolah  Reboisasi Hijau
 Menyerap air  Masyarakat  Bibit tanaman
hujan sekitar  Alat menanam
 Mengurangi banjir  Angkutan
 Menyerap Co2 ,
 Penyelesaian
perubahan iklim
 Kenyamanan
5 Saluran  Genangan air Juni  Halam sekolah  Warga  Perbaikan saluran  Brosur saluran
 Banjir  Sekittar sekolah sekolah  Kersihan saluran  Alat kebersihan
dan perumahan  Masyarakat saluran
sekitar
6 Toilet  Jumlah Kurang Juli Lingkungan Warga  Brosur penggunaan  Toilet
 Kotor sekolah sekolah toilet  Alat kebersihan
 Bau  Piket kebersihan dan pengharum
 Tidak ada air/  Air bersih
boros air
7 Pemborosan  Boros air Agustus  WC, Wudhu Warga  Brosur  Kran air
Energi  Boros listrik  Lampu, AC sekolah  Prilaku hemat  Lampu hemat
 Boros ATK  Tata Usaha listrik
 Boros BBM  Ling. Sekolah  Tempat parkir
 Boros bahan  Bengkel dekat pintu masuk
praktek
8 Kantin  Makanan tdk Sep  Belakan  Pengelola  Bentuk kantin dan
ramah sehat  samping sekolah kantin tim kantin
lingkungan  Pengelolaan  Warga  Pengelolaan kantin
makanan tidak sekolah yg baik dan sehat
baik  Pelayanan
 Menimbulkan
sampah, bau
 Pelayanan jelek
 Bentuk kantin
kumuh

Anda mungkin juga menyukai