Satpam
Satpam
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam hal penyusunan pedoman di setiap unit kerja, perlu diperhatikan adanya 2
(dua) pedoman yang harus dibuat sebagaimana diatur dalam ketentuan akreditasi
rumah sakit, yaitu Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan. Dengan
demikian, setiap unit kerja akan mendasarkan pelaksanaan kegiatannya menurut tugas
dan fungsi setiap SDM dalam pengorganisasinanya serta menyelenggarakan
pelayanannya sesuai dengan tata laksana yang telah ditetapkan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
Dari tahun ke tahun jumlah fasilitas semakin bertambah dan jumlah
kunjungan pasien juga semakin meningkat akhirnya pada tahun 1970 Pastor
Dokter Lemens Clemens meminta bantuan dari suster-suster tarekat JMJ yang
bergerak di bidang kesehatan untuk berkarya secara permanen di Rumah Sakit
Santa Anna.Di sini beberapa suster JMJ mulai mengembangkan misi pelayanan
kesehatan untuk wilayah Sulawesi Tenggara disamping mereka sebagai pelayan
umat di bidang pastoral. Ada beberapa Suster JMJ yang mengembangkan misi
pelayanan kesehatan di wilayah kota Kendari dan Sulawesi Tenggara pada
umumnya yaitu : Sr.Betranda JMJ,Sr.Cristophora JMJ,Sr.Guisepha.L JMJ. Tahun
pun terus berganti terjadilah rotasi suster-suster JMJ,ada yang datang dan ada
yang meninggalkan Rumah Sakit Santa Anna. Selanjutnya ada beberapa suster
JMJ yang masuk menggantikan suster yang datang di tahun 1970,antara lain :
Sr.Theodora Kaunang JMJ, Sr.Beatrix Umboh JMJ, Sr.Josephi Kaparang JMJ,
Sr.Asumtiah JMJ.
Awal tahun 1973, Pastor Dokter Lemmens Clemens di dampingi oleh
seorang dokter lainnya yaitu Dokter John Manupassa dan di tambah lagi dengan
beberapa tenaga para medis,yang secara bersama-sama dan bahu membahu
membangun Rumah sakit dan meningkatkan kualitas dan sumber dayayang
dimiliki,untuk semakin memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya bagi
masyarakat kota kendari dan bahkan Sulawesi Tenggara pada umumnya.
Akhirnya Rumah Sakit Santa Anna ini mulai berkembang dan namanya semakin
terkenal di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Bukti keprihatinan dan kecintaannya terhadap masyarakat Sulawesi
Tenggara, Pastor Dokter Lemmens Clemens telah menyiapkan sebuah Rumah
Sakit Umum Swasta yang beliau berinama Rumah Sakit Umum Santa Anna,yang
akhirnya pada 11 Agustus tahun 1974 Pastor Dokter Lemmens Clemens
meninggal dunia akibat serangan jantung.Mulai saat itu sebagai penanggung
jawab di Rumah Sakit Santa Anna di angkatlah dokter John Manupassa sebagai
Direktur Rumah Sakit Santa Anna. Selanjutnya Dokter John Manupassa
mengembangkan tugasnya sebagai Direktur Rumah Sakit Santa Anna sampai
tahun 1978.
4
Pada tahun 1978, Kepemimpinan di Rumah Sakit ini pun di ganti dari
pimpinan sebelumnya Dokter John Manupassa ke Pimpinan yang baru yaitu
Dokter Robby Waelan. Ditangan kepemimpinan dokter Robby Waelan, Rumah
Sakit Santa Anna pun semakin berkembang,sehingga pada tanggal 31 Maret
tahun 1982 Rumah Sakit Santa Anna menerima suster Joseo Mandagi JMJ utusan
dari keuskupan Agung Ujung Pandang sebagai pengelola yayasan Sentosa Ibu
yang akan menyerahkan Rumah Sakit Santa Anna ke Yayasan Yoseph milik
tarekat JMJ,untuk mengelola Rumah Sakit Santa Anna selanjutnya. Pada saat
yang bersamaan kepemimpinannya pun di ganti dari Direktur sebelumnya dokter
Robby Waelan ke direktur yang baru yaitu dokter Johanes Tendean.
Pada masa kepemimpinan dokter Johanes Tendean,Rumah Sakit Santa
Anna berada di bawah naungan Yayasan Yoseph,yang semakin berbenah dan
memperlihatkan sistem pelayanan yang sangat baik,sehingga setiap saat Rumah
Sakit Santa Anna pun menerima rujukan dari setiap daerah yang ada di Sulawesi
Tenggara. Pembenahan dari waktu ke waktu membuat Rumah Sakit Santa Anna
menambahkan beberapa fasilitas tempat tidur yakni menjadi 63 Tempat tidur di
masa kepemimpinan dokter Johanes Tendean. Seiring dengan perjalanan waktu
kepemimpinan dokter Johanes pun berakhir di tahun 1999.
Selanjutnya di tahun 1999 terjadi serah terima jabatan Direktur baru dari
direktur sebelumnya dokter Johanes Tendean ke direktur yang baru Letkol CKM
(Purn)dokter Aloysius Unggul Pribadi,pada masa kepemimpinan dokter
AL.Unggul Pribadi status pengelolaan Rumah Sakit Santa Anna diserahkan ke
Yayasan Ratna Miriam.Dimasa kepemimpinan dokter AL.Unggul
Pribadi,Fasilitaspun semakin di benahi seperti pembangunan ruang ICU, hingga
meningkatkan jumlah tempat tidur dari 63 menjadi 67 tempat tidur. Beliau
menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Santa Anna hingga tahun 2011 yang
akhirnya beliau mendapt serangan jantung dan meninggal dunia.
Setelah dokter Al.Unggul Pribadi meninggal dunia, tongkat kepemimpinan
di Rumah Sakit Santa Anna pun di serahkan ke dokter Mario Polo
Widjaya,M.Kes,Sp.OT,dan status pengelolaan Rumah Sakit inipun beralih ke
PT.Citra Ratna Nirmala. Dalam mengemban tugasnya sebagai direktur, beliau
banyak membenahi Rumah Sakit ini, merenovasi UGD,Laboratorium,pengadaan
5
peralatan poliklinik gigi dsb. Dokter Mario Polo Widjaya,M.Kes,Sp.OT
memimpin Rumah Sakit Santa Anna dari tahun 2011 sampai saat ini.
6
Oleh : WalikotaKendari
Status : Ijin Tetap - Perpanjangan (5 tahun)
j. Akreditasi RS : Akreditasi Dasar
k. Alamat : Jl. DR. Moh.Hatta No. 65 A Kelurahan
Sanua Kecamatan Kendari, PO Box 10,
Kota Kendari 93001 Sulawesi
Tenggara.
l. Telepon : (0401) 3123092
Faksimile : (0401) 3124872
E-mail : rs.santa.anna@gmail.com
rs_santa_anna@yahoo.co.id
m. Luas Tanah & Bangunan : Luas Tanah : 5.318 m2
Luas Bangunan : 3.340 m2
n. Kapasitas Tempat Tidur : 64 Tempat Tidur
(Termasuk ICU = 6 TT)
o. Direktur : dr.Mario Polo Widjaya,M.Kes,Sp.OT
7
e. Instalasi Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Radiography (Foto
dengan / tanpa bahan kontras), dan USG.
f. Instalasi Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten
selama 24 Jam.
h. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Kardiografi (EKG).
i. Pelayanan Medical Check-Up Rumah Sakit Santa Anna diklasifikasikan ke
dalam beberapa paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium –
A/B
8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN
3. Falsafah
Sebagai Rumah Sakit yang selalu siap sedia memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan.
4. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan dan dilandasi dengan
semangat cinta Kasih Kristus kepada sesama.
5. Motto
"Melayani Dengan Cinta Kasih"
9
B. UNIT SATUAN KEAMANAN
1. Visi
10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT SANTA ANNA
11
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASIUNIT SATUAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT SANTA ANNA
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT SATUAN KEAMANAN
RS. SANTA ANNA
DIREKTUR
Pelaksana Satpam
14
BAB VI
URAIAN JABATAN
1. KOORDINATOR
Nama Jabatan : Kasubag SDM & Umum
Atasan Langsung : Kabag Umum & Keuangan
AtasanTak Langsung : Direktur RS Santa Anna
TugasPokok :
2. ANGGOTA
Nama Jabatan : Pelaksana Satpam
AtasanLangsung : kasubag SDM & Umum
Atasan Tak Langsung : kabag Umum & Keuangan
Tugas Pokok :
Wewenang :
15
Tugas Tambahan :
1. Mengontrol masuknya Oksigen dari suplayer dan melakukan
pemasangan O2 di ruang perawatan atas permnintaan perawatan
diruangan.
2. Masuk dinas kemudian serah terima tugas jaga
3. Merapihkan dan membersihkan pos jaga
4. Mengikuti Briefing di Aula untuk update informasi, mendapatkan
solusi untuk permasalahan di bagian.
5. Mengontrol penjaga pasien, barang bawaan pasien sekaligus kartu
jaga pasien, apabila penjaga pasien belum memiliki kartu jaga agar
di arahkan ke kasir.
16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
KamarOpera
Farmasi 3 4 5 si
6
2
7
1 Sarana
ICU
18 8
Radiologi 9 Admission
Transportasi 17 Unit
16 SatuanKeama 10
RekamMedis
Pastoral Care nan
11
1 12
15 14 13
0 UGD
1. Farmasi
Kebutuhan obat dan alatmedis di ruang rawat Intensif, diperoleh dari bagian
logistic farmasi.(sesuai SPO).
2. LogistikUmum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor satpam, diperoleh dari
logistic umum(sesuai SPO).
17
3. Kasir
Pasien yang akan keluar rumah sakit, sebelum meninggalkan rumah sakit harus
menyelesaikan administrasi rumah sakit di bagian kasir (sesuai SPO).
4. Poliklinik
Pasien Poliklinik yang akan dirawat dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh
dokter penanggungjawab Poliklinik. Keluarga pasien dianjurkan kebagian
admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggungjawab/keluarga
pasien menandatanganisuratpersetujuanrawatinap, maka pasien akan diantar
oleh perawat, dengan membawa berkas rekam medis yang lengkap (prosedur
sesuai SPO).
5. Laboratorium
Pasien diarahkan untuk pemeriksaan laboratorium prosedur sesuai dengan
SPO
6. Radiologi Pasien diarahkan keradiologi sesuai SPO
7. Kamar Operasi (OK) Pasien diarahkan ke OK sesuai SPO
8. Sarana
Kerusakan alat satpam akan dilaporkan dan diajukan perbaikan kebagian
umum dengan prosedur permintaan perbaikan. (sesuai SPO).
9. Admission
Pasien dan keluarga diarahkan kekasir sesuai SPO
10. Rekam Medis
Pasien dan keluarga diarahkan ke RM sesuai SPO
11. UGD
Pasien dan keluarga diarahkan ke UGD sesuai SPO
12. InstalasiGizi
Pasien dan keluarga diarahkan kedapur sesuai SPO
13. Ruang Rawat Inap
Pasien dan keluarga diarahkan keruangan sesuai SPO
14. Unit Kamar Mayat
Jika ada pasien yang meninggal di ruang maka perawat ruangan akan
menghubungi unit kamar mayat untuk penjemputan jenasah ke unit kamar
mayat (sesuai SPO).
18
15. Linen
Semua linen dari Satpam, yang sudah kotor akan dikumpulkan oleh pekarya
untuk diserahkan kebagian Linen, selanjutnya akan diambil kembali setelah
dibersikan (sesuai SPO).
16. Pastoral Care
Pasien di ruang yang membutuhkan pelayanan pastoral care maka perawat
dapat menghubungi bidang pelayanan pastoral care. (sesuai dengan SPO)
17. Transportasi (Ambulance)
Pasien yang membutuhkan transportasi (ambulance), maka perawat dari ruang
rawat menghubungi langsung kebagian transportasi (sesuai dengan SPO).
18. ICU
Pasien dan keluarga diarahkan ke ICU sesuai SPO
19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM
20
Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan
1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Satuan Keamanan
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Penarikan calon SDM dilakukan karena
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang telah ditetapkan.Dilihat dari
sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :
a. Internal RS. Santa Anna (internal resources)
Menarik calon SDM dari internal RS Santa Anna (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS. Calon SDM akan masuk ke
Unit Satuan Keamanan melalui proses mutasi atau promosi.
Calon SDM diperoleh melalui :
Informasi lisan
Informasi melalui Website Rumah Sakit akan adanya kebutuhan
tenaga di Unit SatuanKeamanan RS Santa Anna
b. Dari luar RS. Santa Anna(external resources)
Proses penarikan calon SDM dari luar RS. Santa Anna dapat dilakukan dengan
cara :
Informasi lisan
Berkas lamaran dari calon SDM
Lembaga-lembaga pendidikan
21
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus olehUnit Satuan KeamananRS Santa Anna. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Unit Satuan Keamanan) RS Santa Anna ini
menyangkut pengetahuan dan kompetensi.
22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Tabel 9.1
Tabel Orientasi Umum SDMRuangRawatJalan (Poliklinik)
RS Santa Anna
23
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
Unit SatuanKeamanan
30 menit
24
BAB X
RAPAT
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kabag Umum & Keuangan, Kasubag SDM & Umum, Staf
Pelaksana, dan unit terkait (bila diperlukan)
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
rekomendasi / usulan kepada Direksi RS. Santa Anna
25
BAB XI
PELAPORAN
2. Laporan Bulanan
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan klasifikasi pengunjung
b. Laporan daftar dinas
c. Laporan rekapitulasi kehadiran
d. Laporan realisasi dinas (lembur)
3. LaporanTahunan
a. Laporan daftar inventaris barang dan anggaran
Merekap semua inventaris yang ada di Unit Satuan Keamanan baik
yang masih digunakan maupun yang tidak digunakan di RumahSakit
Santa Anna. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada bulan
Juni tahun berikutnya.
b. Laporan jadwal cuti karyawan
26
Merekap semua jadwal cuti karyawan yang ada di Unit Satuan
Keamanan Rumah Sakit Santa Anna. Laporan ini diserahkan selambat
–lambatnya setiap awal tahun.
c. Laporan program kerja
Merekap semua program kerja yang terlaksana maupun yang belum
terlaksana di Unit Satuan Keamanan Rumah Sakit Santa Anna Laporan
ini diserahkan selambat-lambatnya bulan Juni tahun berikutnya.
27