Anda di halaman 1dari 27

ii

BAB I
PENDAHULUAN

Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang


dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS
diharapkan ada perbaikan sistem di RS yang meliputi input, process dan product
output (meliputi output dan outcome). Untuk itu, dalam proses akreditasi ini
dibutuhkan suatu pedoman regulasi yang nantinya akan membantu terwujudnya suatu
sistem perbaikan mutu.
Dalam hal ini, dokumen regulasi di RS dapat dibedakan menjadi :
a) Regulasi pelayanan RS, yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Rencana jangka panjang (Renstra, Rencana strategi bisnis, bisnis plan,
dll)
 Rencana kerja tahunan (RKA, RBA atau lainnya)
b) Regulasi di unit kerja RS yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Program (Rencana kerja tahunan unit kerja)
Kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur merupakan kelompok dokumen
regulasi sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan, dimana kebijakan merupakan
regulasi yang tertinggi di RS, kemudian diikuti dengan pedoman/panduan dan
kemudian prosedur (SPO).Karena itu untuk menyusun pedoman/panduan harus
mengacu pada kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh RS, sedangkan untuk
menyusun SPO harus berdasarkankebijakan dan pedoman/panduan.
Pedoman sebagai salah satu dokumen regulasi, memuat ketentuan dasar yang
memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.

1
Dalam hal penyusunan pedoman di setiap unit kerja, perlu diperhatikan adanya 2
(dua) pedoman yang harus dibuat sebagaimana diatur dalam ketentuan akreditasi
rumah sakit, yaitu Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan. Dengan
demikian, setiap unit kerja akan mendasarkan pelaksanaan kegiatannya menurut tugas
dan fungsi setiap SDM dalam pengorganisasinanya serta menyelenggarakan
pelayanannya sesuai dengan tata laksana yang telah ditetapkan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM RS. SANTA ANNA


Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk
organisasi jasa yang memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan
kesehatan. Dalam penyelenggaraannya, Rumah Sakit mengalami berbagai
dinamika yang dipengaruhi oleh kebijakan politik dari Pemerintah baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan,
maka pada saat ini Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif,
promotif, preventif dan rehabilitatif sebagaimana telah diatur dalam Undang-
Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dengan demikian, perubahan
yang terjadi di lingkungan industri Rumah Sakit Indonesia berdampak pada
kelembagaan Rumah Sakit itu sendiri.
Rumah Sakit Santa Anna,merupakan salah satu Rumah Sakit Sakit umum
swasta yang ada di kota Kendari yang didirikan oleh seorang Misionaris asal
Belgia yakni Pastor Dokter Lemens Clemens pada 10 Agustus tahun 1968.
Tujuan berdirinya Rumah Sakit Santa Anna pada mulanya adalah sebagai
sebuah balai pengobatan/poliklinik dan BKIA dengan jumlah tempat tidur yang
sangat terbatas yakni 10 tempat tidur. Fungsi utama dari berdirinya Rumah Sakit
ini adalah guna melayani masyarakat umum yang sangat membutuhkan pelayanan
kesehatan, dimana pada masa ini fasilitas kesehatan di kota Kendari masih sangat
terbatas.
Melihat dengan perkembangan selama setahun, akhirnya pada tahun 1969
Poliklinik Santa Anna ini di resmikan oleh bapak Gubernur Sulawesi Tenggara
H.Eddy Sabara yang sekaligus merubah status dari poliklinik menjadi Rumah
Sakit Umum Santa Anna. Pada saat diresmikan tahun 1969,fasilitas di Rumah
Sakit ini sudah semakin berkembang dan jumlah tempat tidur juga bertambah
menjadi 52 tempat tidur.

3
Dari tahun ke tahun jumlah fasilitas semakin bertambah dan jumlah
kunjungan pasien juga semakin meningkat akhirnya pada tahun 1970 Pastor
Dokter Lemens Clemens meminta bantuan dari suster-suster tarekat JMJ yang
bergerak di bidang kesehatan untuk berkarya secara permanen di Rumah Sakit
Santa Anna.Di sini beberapa suster JMJ mulai mengembangkan misi pelayanan
kesehatan untuk wilayah Sulawesi Tenggara disamping mereka sebagai pelayan
umat di bidang pastoral. Ada beberapa Suster JMJ yang mengembangkan misi
pelayanan kesehatan di wilayah kota Kendari dan Sulawesi Tenggara pada
umumnya yaitu : Sr.Betranda JMJ,Sr.Cristophora JMJ,Sr.Guisepha.L JMJ. Tahun
pun terus berganti terjadilah rotasi suster-suster JMJ,ada yang datang dan ada
yang meninggalkan Rumah Sakit Santa Anna. Selanjutnya ada beberapa suster
JMJ yang masuk menggantikan suster yang datang di tahun 1970,antara lain :
Sr.Theodora Kaunang JMJ, Sr.Beatrix Umboh JMJ, Sr.Josephi Kaparang JMJ,
Sr.Asumtiah JMJ.
Awal tahun 1973, Pastor Dokter Lemmens Clemens di dampingi oleh
seorang dokter lainnya yaitu Dokter John Manupassa dan di tambah lagi dengan
beberapa tenaga para medis,yang secara bersama-sama dan bahu membahu
membangun Rumah sakit dan meningkatkan kualitas dan sumber dayayang
dimiliki,untuk semakin memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya bagi
masyarakat kota kendari dan bahkan Sulawesi Tenggara pada umumnya.
Akhirnya Rumah Sakit Santa Anna ini mulai berkembang dan namanya semakin
terkenal di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Bukti keprihatinan dan kecintaannya terhadap masyarakat Sulawesi
Tenggara, Pastor Dokter Lemmens Clemens telah menyiapkan sebuah Rumah
Sakit Umum Swasta yang beliau berinama Rumah Sakit Umum Santa Anna,yang
akhirnya pada 11 Agustus tahun 1974 Pastor Dokter Lemmens Clemens
meninggal dunia akibat serangan jantung.Mulai saat itu sebagai penanggung
jawab di Rumah Sakit Santa Anna di angkatlah dokter John Manupassa sebagai
Direktur Rumah Sakit Santa Anna. Selanjutnya Dokter John Manupassa
mengembangkan tugasnya sebagai Direktur Rumah Sakit Santa Anna sampai
tahun 1978.

4
Pada tahun 1978, Kepemimpinan di Rumah Sakit ini pun di ganti dari
pimpinan sebelumnya Dokter John Manupassa ke Pimpinan yang baru yaitu
Dokter Robby Waelan. Ditangan kepemimpinan dokter Robby Waelan, Rumah
Sakit Santa Anna pun semakin berkembang,sehingga pada tanggal 31 Maret
tahun 1982 Rumah Sakit Santa Anna menerima suster Joseo Mandagi JMJ utusan
dari keuskupan Agung Ujung Pandang sebagai pengelola yayasan Sentosa Ibu
yang akan menyerahkan Rumah Sakit Santa Anna ke Yayasan Yoseph milik
tarekat JMJ,untuk mengelola Rumah Sakit Santa Anna selanjutnya. Pada saat
yang bersamaan kepemimpinannya pun di ganti dari Direktur sebelumnya dokter
Robby Waelan ke direktur yang baru yaitu dokter Johanes Tendean.
Pada masa kepemimpinan dokter Johanes Tendean,Rumah Sakit Santa
Anna berada di bawah naungan Yayasan Yoseph,yang semakin berbenah dan
memperlihatkan sistem pelayanan yang sangat baik,sehingga setiap saat Rumah
Sakit Santa Anna pun menerima rujukan dari setiap daerah yang ada di Sulawesi
Tenggara. Pembenahan dari waktu ke waktu membuat Rumah Sakit Santa Anna
menambahkan beberapa fasilitas tempat tidur yakni menjadi 63 Tempat tidur di
masa kepemimpinan dokter Johanes Tendean. Seiring dengan perjalanan waktu
kepemimpinan dokter Johanes pun berakhir di tahun 1999.
Selanjutnya di tahun 1999 terjadi serah terima jabatan Direktur baru dari
direktur sebelumnya dokter Johanes Tendean ke direktur yang baru Letkol CKM
(Purn)dokter Aloysius Unggul Pribadi,pada masa kepemimpinan dokter
AL.Unggul Pribadi status pengelolaan Rumah Sakit Santa Anna diserahkan ke
Yayasan Ratna Miriam.Dimasa kepemimpinan dokter AL.Unggul
Pribadi,Fasilitaspun semakin di benahi seperti pembangunan ruang ICU, hingga
meningkatkan jumlah tempat tidur dari 63 menjadi 67 tempat tidur. Beliau
menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Santa Anna hingga tahun 2011 yang
akhirnya beliau mendapt serangan jantung dan meninggal dunia.
Setelah dokter Al.Unggul Pribadi meninggal dunia, tongkat kepemimpinan
di Rumah Sakit Santa Anna pun di serahkan ke dokter Mario Polo
Widjaya,M.Kes,Sp.OT,dan status pengelolaan Rumah Sakit inipun beralih ke
PT.Citra Ratna Nirmala. Dalam mengemban tugasnya sebagai direktur, beliau
banyak membenahi Rumah Sakit ini, merenovasi UGD,Laboratorium,pengadaan

5
peralatan poliklinik gigi dsb. Dokter Mario Polo Widjaya,M.Kes,Sp.OT
memimpin Rumah Sakit Santa Anna dari tahun 2011 sampai saat ini.

Visi Rumah Sakit Santa Anna :


"Menjadi Rumah Sakit UmumPilihandi Wilayah Sulawesi
Tenggaramelaluipelayanan yang Prima danTerpercaya"

Misi Rumah Sakit Santa Anna :


1. Tetap memperhatikan golongan masyarakat lemah.
2. Memberikanpelayanankesehatan professional yang dilandasiolehcintakasih.
3. Pelayanan kesehatan dengan standarkedokteransesuaidengantuntutanzaman.
Dalam perkembangan pelayanannya, RS. Santa Anna Kendari telah
melakukan berbagai upaya pembenahan, baik dari aspek Sumber Daya Manusia
(SDM), Sarana & Prasarana, maupun Sistem Tata Kelola untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat.
Secara rinci, data dasar dan jenis pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit
Santa Anna Kendaridapat diuraikan sebagai berikut :

1. Data Dasar Rumah Sakit :


a. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Santa Anna
b. Pemilik : Tarekat Soc. JMJ – Indonesia
c. Badan Hukum : PT. Citra Ratna Nirmala
d. Status Kepemilikan : Swasta Katolik
e. Kategori : Rumah Sakit Umum
f. Tipe / Kelas : C / Utama
g. Nomor Kode RS : 7403044
h. Tanggal Pendirian : 10 Agustus 1968
i. Surat Ijin OperasionalTetapdariWalikotaKendari
Nomor : 29/IZN/VI/2016 / 001
Tanggal : 14 Juni 2016 s/d 14 Juni 2021

6
Oleh : WalikotaKendari
Status : Ijin Tetap - Perpanjangan (5 tahun)
j. Akreditasi RS : Akreditasi Dasar
k. Alamat : Jl. DR. Moh.Hatta No. 65 A Kelurahan
Sanua Kecamatan Kendari, PO Box 10,
Kota Kendari 93001 Sulawesi
Tenggara.
l. Telepon : (0401) 3123092
Faksimile : (0401) 3124872
E-mail : rs.santa.anna@gmail.com
rs_santa_anna@yahoo.co.id
m. Luas Tanah & Bangunan : Luas Tanah : 5.318 m2
Luas Bangunan : 3.340 m2
n. Kapasitas Tempat Tidur : 64 Tempat Tidur
(Termasuk ICU = 6 TT)
o. Direktur : dr.Mario Polo Widjaya,M.Kes,Sp.OT

2. Jenis pelayanan Rumah Sakit :


a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna, Jantung, Anak, Saraf, Bedah,
Orthopedy, THT, Obgyn, Kulit & Kelamin, Gigi & Mulut, Kebidanan.
b. Pelayanan Gawat Darurat :
1) IGD Bedah
2) IGD Non Bedah
c. Pelayanan Rawat Inap :
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Santa Anna mencakup pelayanan
kesehatan : Interna, Kesehatan Anak, Obgyn, Syaraf, THT, dan Jantung.
d. Instalasi Laboratorium, melayani pemeriksaan diagnostik : Pemeriksaan
Feases (Tinja), Urine, Mikrobiology, Lemak Darah, Glucose, Imunologi,
FungsiHati&FungsiGinjal.

7
e. Instalasi Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Radiography (Foto
dengan / tanpa bahan kontras), dan USG.
f. Instalasi Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten
selama 24 Jam.
h. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Kardiografi (EKG).
i. Pelayanan Medical Check-Up Rumah Sakit Santa Anna diklasifikasikan ke
dalam beberapa paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium –
A/B

B. GAMBARAN UMUM UNIT SATUAN KEAMANAN


Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan, adalah
satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha
untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka
penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak
mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu,
lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada 30 Desember1980
melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.
Kebijakan dan langkah strategis Direksi RS. Santa Anna ini diambil
terkait dengan upaya peningkatan kinerja mutu pelayanan medic dan
keperawatan untuk diimplemetasikan di SatuanKeamaman dengan unit kerja
lainnya di RS Santa Anna yang erat keterkaitannya dengan poliklinik
Secara umum, aktivitas di unit satuankeamanan mencakupsemua unit
dalamRumahSakit
Berdasarkan ruang lingkup kegiatan tersebut, keamanan harus
berkoordinasi dengan unit/bagian lainnya dalam rangka mengembangkan suatu
langkah terkait upaya peningkatan kinerja dan pengembangan pelayanan di
Rumah Sakit Santa Anna.

8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN

A. RUMAH SAKIT SANTA ANNA


1. Visi
"Menjadi Rumah Sakit umum pilihan diwilayah Sulawesi Tengara melalui
pelayanan yang prima dan terpercaya."
2. Misi
a. Tetap memperhatikan golongan masyarakat lemah
b. memberikan pelayanan kesehatan professional yang dilandasi oleh cinta
kasih
c. Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran sesuai dengan tuntutan
zaman

3. Falsafah
Sebagai Rumah Sakit yang selalu siap sedia memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan.
4. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan dan dilandasi dengan
semangat cinta Kasih Kristus kepada sesama.
5. Motto
"Melayani Dengan Cinta Kasih"

9
B. UNIT SATUAN KEAMANAN

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit umum pilihan diwilayah Sulawesi Tengara melalui


pelayanan yang prima dan terpercaya
2. Misi
a. Memberikan pelayan keamanan yang menyeluruh secara
professional.
b. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan
dan pelatihan.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
3. Falsafah
Pelayanan diberikan melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative dengan tidak membeda – bedakan suku, bangsa, agama
dan golongan.
4. Tujuan
Memberikan pelayanan keamanan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan dan
dilandasi dengan semangat cinta kasih kepada sesama.
5. Motto
"cepat tanggap dan terpercaya"

10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT SANTA ANNA

11
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASIUNIT SATUAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT SANTA ANNA

SatuanKeamanan RS.Santa Anna dipimpin oleh Seorang Kasubag yang


bertanggung jawab langsung terhadap Kabag . Dalam menyelenggarakan fungsi,
peran, dan tanggung jawabnya, Kepala Ruang anggotanya.
Secara umum, struktur organisasi unit satuan keamanan RS. Santa Anna dapat
digambarkan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI
UNIT SATUAN KEAMANAN
RS. SANTA ANNA

DIREKTUR

Kabag Umum & Keuanagn

Kasubag SDM & Umum

Pelaksana Satpam

14
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. KOORDINATOR
 Nama Jabatan : Kasubag SDM & Umum
 Atasan Langsung : Kabag Umum & Keuangan
 AtasanTak Langsung : Direktur RS Santa Anna
 TugasPokok :

2. ANGGOTA
 Nama Jabatan : Pelaksana Satpam
 AtasanLangsung : kasubag SDM & Umum
 Atasan Tak Langsung : kabag Umum & Keuangan
Tugas Pokok :

1. Melaksanakan pengawasan keamanan di sekitar area pos jaga dan


lingkungan sekitar Rumah Sakit.
2. Melaksanakan patroli internal RS sesuai waktu yang ditetapkan.
3. Mengawasi setiap pengunjung yang masuk dan keluar melalui pos
jaga.
4. Melaporkan pelaksanaan tugas jaga.
5. Menerapkan tata-tertib yang ditetapkan, khususnya dalam hal
kunjungan ke rumah sakit.
6. Melaksanakan pemulangan pengunjung pasien setelah berakhirnya
jam kunjungan .

Wewenang :

1. Memberikan keputusan dalam implementasi ketentuan tata tertib


Rumah Sakit yang telah ditetapkan.
2. Mengkoordinasikan kebijakan atas kebutuhan mendesak pembesuk
/ keluarga pasien diluar jam kunjungan dengan atasan langsung.
3. Mengkoordinasikan penanganan kasus hukum yang terjadi dengan
atasan langsung.
4. Memberikan masukan terkait pelaksanaan tugas bagian keamanan
kedepannya

15
Tugas Tambahan :
1. Mengontrol masuknya Oksigen dari suplayer dan melakukan
pemasangan O2 di ruang perawatan atas permnintaan perawatan
diruangan.
2. Masuk dinas kemudian serah terima tugas jaga
3. Merapihkan dan membersihkan pos jaga
4. Mengikuti Briefing di Aula untuk update informasi, mendapatkan
solusi untuk permasalahan di bagian.
5. Mengontrol penjaga pasien, barang bawaan pasien sekaligus kartu
jaga pasien, apabila penjaga pasien belum memiliki kartu jaga agar
di arahkan ke kasir.

16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagaimana telah diuraikan pada


pembahasan sebelumnya, Unit SatuanKeamananRS. Santa Anna berkoordinasi dengan
pihak berbagai unit terkait lainnya sebagaimana tergambar pada skema hubungan
kerja, sebagai berikut :

Skema Hubungan Kerja


Unit SatuanKeamanan RS. Santa Anna

Kasir Poliklinik Laboratorium Radiologi


LogistikUmum

KamarOpera
Farmasi 3 4 5 si
6
2
7
1 Sarana
ICU
18 8

Radiologi 9 Admission
Transportasi 17 Unit
16 SatuanKeama 10
RekamMedis
Pastoral Care nan

11
1 12
15 14 13
0 UGD

Linen RawatInap InstalasiGizi


Unit
KamarMaya
t

Keterkaitan Hubungan Kerja Unit Satuan Keamanan dengan unit lain :

1. Farmasi
Kebutuhan obat dan alatmedis di ruang rawat Intensif, diperoleh dari bagian
logistic farmasi.(sesuai SPO).
2. LogistikUmum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor satpam, diperoleh dari
logistic umum(sesuai SPO).

17
3. Kasir
Pasien yang akan keluar rumah sakit, sebelum meninggalkan rumah sakit harus
menyelesaikan administrasi rumah sakit di bagian kasir (sesuai SPO).
4. Poliklinik
Pasien Poliklinik yang akan dirawat dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh
dokter penanggungjawab Poliklinik. Keluarga pasien dianjurkan kebagian
admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggungjawab/keluarga
pasien menandatanganisuratpersetujuanrawatinap, maka pasien akan diantar
oleh perawat, dengan membawa berkas rekam medis yang lengkap (prosedur
sesuai SPO).
5. Laboratorium
Pasien diarahkan untuk pemeriksaan laboratorium prosedur sesuai dengan
SPO
6. Radiologi Pasien diarahkan keradiologi sesuai SPO
7. Kamar Operasi (OK) Pasien diarahkan ke OK sesuai SPO
8. Sarana
Kerusakan alat satpam akan dilaporkan dan diajukan perbaikan kebagian
umum dengan prosedur permintaan perbaikan. (sesuai SPO).
9. Admission
Pasien dan keluarga diarahkan kekasir sesuai SPO
10. Rekam Medis
Pasien dan keluarga diarahkan ke RM sesuai SPO
11. UGD
Pasien dan keluarga diarahkan ke UGD sesuai SPO
12. InstalasiGizi
Pasien dan keluarga diarahkan kedapur sesuai SPO
13. Ruang Rawat Inap
Pasien dan keluarga diarahkan keruangan sesuai SPO
14. Unit Kamar Mayat
Jika ada pasien yang meninggal di ruang maka perawat ruangan akan
menghubungi unit kamar mayat untuk penjemputan jenasah ke unit kamar
mayat (sesuai SPO).

18
15. Linen
Semua linen dari Satpam, yang sudah kotor akan dikumpulkan oleh pekarya
untuk diserahkan kebagian Linen, selanjutnya akan diambil kembali setelah
dibersikan (sesuai SPO).
16. Pastoral Care
Pasien di ruang yang membutuhkan pelayanan pastoral care maka perawat
dapat menghubungi bidang pelayanan pastoral care. (sesuai dengan SPO)
17. Transportasi (Ambulance)
Pasien yang membutuhkan transportasi (ambulance), maka perawat dari ruang
rawat menghubungi langsung kebagian transportasi (sesuai dengan SPO).
18. ICU
Pasien dan keluarga diarahkan ke ICU sesuai SPO

19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM

Dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal, diperlukan


berbagai upaya dalam menyediakan dan mempertahankan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang tepat bagi organisasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diperlukan
adanya perencanaan SDM sebagai suatu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran internal dan eksternal SDM. Tujuannya adalah untuk memberdayakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat, tersedia
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan terkait.
Selain itu, perencanaan ketenagaan ini dilaksanakan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun pola ketenagaan dan
kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) di Unit SatuanKeamanan) RS. Santa Anna
adalah sebagai berikut

No Jabatan Kualifikasi Formal Jumlah

1. Penanggungjawab a. Pendidikan: S1 1 orang


Unit Satuan Unit
b. Kondisi Fisik :
Sehat Jasmani dan Rohani
2. Anggota a. Pendidikan: SLTA 5 orang
b. Kursus/Pelatihan: Khusus Satuan
Pengamanan
c. Pengalaman Kerja:
Sebagai tenaga Satpam
d. Kondisi Fisik :
Sehat Jasmani dan Rohani

20
Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan
1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Satuan Keamanan
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Penarikan calon SDM dilakukan karena
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang telah ditetapkan.Dilihat dari
sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :
a. Internal RS. Santa Anna (internal resources)
Menarik calon SDM dari internal RS Santa Anna (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS. Calon SDM akan masuk ke
Unit Satuan Keamanan melalui proses mutasi atau promosi.
Calon SDM diperoleh melalui :
 Informasi lisan
 Informasi melalui Website Rumah Sakit akan adanya kebutuhan
tenaga di Unit SatuanKeamanan RS Santa Anna
b. Dari luar RS. Santa Anna(external resources)
Proses penarikan calon SDM dari luar RS. Santa Anna dapat dilakukan dengan
cara :
 Informasi lisan
 Berkas lamaran dari calon SDM
 Lembaga-lembaga pendidikan

2. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit
SatuanKeamananRS Santa Anna dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

21
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus olehUnit Satuan KeamananRS Santa Anna. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Unit Satuan Keamanan) RS Santa Anna ini
menyangkut pengetahuan dan kompetensi.

22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada SDM baru yang masuk ke RuangRuangUnit


SatuanKeamanan RS Santa Anna. Dalam proses orientasi, pre-test dan post-test
dilakukan sebagai dasar evaluasi kegiatan orientasi. Kegiatan orientasi
dimaksudmencakup :

1. Pengenalan lingkungan kerja di Rumah Sakit


2. Pedoman organisasi dan pedoman kerja di Unit SatuanKeamananRS Santa
Anna
3. Pemahaman tentang Keselamatan Pasien di RS, Hand Hygiene, Resusitasi
Jantung & Paru (RJP), Alat Pelindung Diri (APD), Penggunaan APAR dan
Fasilitas Keselamatan Kerja lainnya

Tabel 9.1
Tabel Orientasi Umum SDMRuangRawatJalan (Poliklinik)
RS Santa Anna

HARI MATERI WAKTU PENGARAH

I Pengenalan personil 10 menit


Orientasi ruangan dan Santa Anna 60 menit Kabag
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
15 menit
organisasi RS.Santa Anna.
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
15 menit
organisasiUnit SatuanKeamanan
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan RS.
45 menit
Santa Anna.

23
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
Unit SatuanKeamanan
30 menit

HARI MATERI WAKTU PENGARAH


II Sosialisasi uraian jabatan dan tata
60 menit
hubungan kerja
Sosialisasi pedoman kerja 60 menit Kabag
Sosialisasi indikator kinerja 60 menit
Sosialisasi perencanaan & evaluasi
60 menit
program kerja
Sosialisasi teknis kegiatan Unit Satuan 240 menit Kasubag
Keamanan
a..Mengenal tugas-tugas dan
tanggungjawab di setiap Unit Satuan
Keamanan
b. Mengenal pembagian tugas
c. Mengenal Administrasi
III d. Mengenal buku-buku registrasi di
unit
e. Mengenal cara menyiapkan laporan
f. Mengenal pembagian dinas dan
formulir-formulir yang ada
g. Pengendalian Mutu (monitoring-
evaluasi)

24
BAB X
RAPAT

A. Rapat Rutin (Morning Briefing)


Rapatrutin yang diselenggarakanberupa morning briefing :
Waktu : Setiap hari
Jam : 07.10 wita – selesai
Tempat : Aula RS Santa Anna
Peserta : seluruh karyawan

Materi : evaluasi pelayanan disemua unit

B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kabag Umum & Keuangan, Kasubag SDM & Umum, Staf
Pelaksana, dan unit terkait (bila diperlukan)
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
rekomendasi / usulan kepada Direksi RS. Santa Anna

25
BAB XI
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan adalah serangkaian kegiatan pengumpulan data dan


pengolahan data kegiatan pelayanan di Unit Satuanpengamanan dalam jangka waktu
tertentu, untuk menghasilkan bahan bagi penilaian kegiatan pelayananUnit
Satuanpengamanan maupun untuk pengambilan keputusan.

Kegiatan pencatatan dan pelaporan di Unit Satuan pengamanan


1. Laporan Harian
Laporan harian ini menjelaskan tentang:
– Sensus harian : yang mencakup jumlah pasien dan kegiatan yang
terjadi pada saat dinas.
– Pemakaian alkes : yang mencakup semua alat yang digunakan
– Inventaris alat-alat yang ada di ruang Satpam baik yang berfungsi
maupun yang tidak berfungsi lagi.
– Logistic : yang mencakup semua barang yang diperlukan di
ruangan seperti alat rumah tangga dan alat tulis menulis..

2. Laporan Bulanan
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan klasifikasi pengunjung
b. Laporan daftar dinas
c. Laporan rekapitulasi kehadiran
d. Laporan realisasi dinas (lembur)

3. LaporanTahunan
a. Laporan daftar inventaris barang dan anggaran
Merekap semua inventaris yang ada di Unit Satuan Keamanan baik
yang masih digunakan maupun yang tidak digunakan di RumahSakit
Santa Anna. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada bulan
Juni tahun berikutnya.
b. Laporan jadwal cuti karyawan

26
Merekap semua jadwal cuti karyawan yang ada di Unit Satuan
Keamanan Rumah Sakit Santa Anna. Laporan ini diserahkan selambat
–lambatnya setiap awal tahun.
c. Laporan program kerja
Merekap semua program kerja yang terlaksana maupun yang belum
terlaksana di Unit Satuan Keamanan Rumah Sakit Santa Anna Laporan
ini diserahkan selambat-lambatnya bulan Juni tahun berikutnya.

27

Anda mungkin juga menyukai