Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Situasi yang akhir-akhir ini dialami Indonesia membelajarkan kita bahwa permasalahan tidak
tumbuh secara linier, dimana banyak sekali hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Dengan demikian organisasi kesehatan dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya
mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai
organisasi di negara maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus
meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka
perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization),
yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus
melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan
tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu
bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Salah satu bentuk intervensi untuk tercapainya kondisi tersebut adalah dengan dilaksanakannya
Kalakarya Pengembangan Organisasi yang melibatkan seluruh organisasi. Untuk memantapkan
Kalakarya dalam rangka Pengembangan Organisasi maka Pusdiklat Pegawai Depkes Ri
menyusun Buku Pedoman Kalakarya Pengembangan Organisasi di Dinas Kesehatan Dati
II/Kabupaten Kota, yang dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Kalakarya
Pengembangan Organisasi di Dinas Kesehatan Dati II/Kabupaten Kota.
B. PENTINGNYA KALAKARYA
C. TUJUAN KALAKARYA
D. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi berbagai organisasi atau unit kerja
di lingkungan Dinas Kesehatan Dati II/Kabupaten Kota untuk mengembangkan dan
melaksanakan Kalakarya Pengembangan Organisasi di tempat kerja masing-masing.
Bab 2
KONSEP DASAR KALAKARYA PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. PENGERTIAN
Kalakarya pengembangan organisasi merupakan salah satu metoda diklat yang ditujukan untuk
meningkatkan dan memelihara kinerja suatu unit kerja yang ada di dalam organisasi yang
dilakukan melalui paningkatan kemampuan individu yang dilakukan oleh, di dan untuk
organisasi itu sendiri dengan atau tanpa bantuan dari luar, tanpa mengganggu aktifitas
pekerjaannya.
Secara operasional Kalakarya Pengembangan Organisasi adalah suatu proses untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan :
Dari pengertian tersebut jelas bahwa Kalakarya Pengembangan Organisasi pada dasarnya
adalah proses pemecahan masalah-masalah organisasi. Sebagaimana proses pemecahan
masalah pada umumnya, maka proses ini juga merupakan suatu siklus spiral yang tak ada
berhentinya.
B. PRINSIP KALAKARYA
Dalam melaksanakan kalakarya secara efektif dan efisien organisasi perlu mengacu pada
beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Kemandirian
Kebutuhan pelatihan sebuah unit kerja relatif beda dengan unit kerja lainnya. Demikian juga,
kebutuhan pelatihan tiap petugas memiliki perbedaan karakteristik. Kebutuhan pelatihan
bersifat dinamis, selalu berubah sesuai permasalahan yang dihadapi dan tuntutan pasar.
Dengan demikian agar kebutuhan pelatihan setiap pegawai dapat dipenuhi, maka Kegiatan
pembelajaran harus berada sedekat mungkin dan secepat mungkin dilakukan, sebelum
permasalahan berkembang lebih besar
4. Dukungan Pimpinan.
Agar kegiatan kalakarya dapat berlangsung secara efektif dan efisien diperlukan dukungan
pimpinan organisasi secara optimal. Pimpinan bertanggung jawab dalam menentukan
kebutuhan pelatihan bagi pegawainya, menentukan cara/metoda peningkatan
kemampuannya, pemanfaatan hasil pelatihannya, serta dukungan prasarana, sarana dan
anggaran.
5. Keterlibatan Petugas.
Agar para petugas mendukung upaya pembelajaran melalui kalakarya, keterlibatan mereka
dalam menentukan kebutuhan pelatihan, desain pelatihan, pelaksanaan, dan evaluasi mutlak
diperlukan.
6. Tidak Mengganggu Pelaksanaan Pekerjaan.
Proses pembelajaran pada kalakarya melekat pada pekerjaan itu sendiri. Hal ini berarti upaya
pembelajaran dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Agar para petugas tidak jenuh dengan berbagai pelatihan yang diikutinya, proses
pembelajaran harus dilakukan secara bervariasi. Beberapa contoh metoda yang dapat
meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta kalakarya dapat berupa : tugas baca, studi
kasus, diskusi, simulasi, demonstrasi, dan sebagainya. Akan lebih baik lagi bila kegiatan
kalakarya ditunjang dengan berbagai peralatan seperti: audio tapes, video tapes, komputer,
dsb.
Agar setiap pegawai terpacu untuk selalu meningkatkan kemampuannya baik secara mandiri
maupun dengan bantuan orang lain, ciptakan suasana kondusif untuk pembelajaran. Sebagai
contoh: berikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi; sediakan sarana belajar seperti
perpustakaan (bahan bacaan); berikan umpan balik bagi mereka yang menurun prestasinya;
tumbuhkan berbagai forum pembelajaran seperti kelompok belajar; forum diskusi; luangkan
waktu untuk memberikan bimbing teknis, dan sebagainya.
Bab 3
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KALAKARYA PENGEMBANGAN
ORGANISASI
3. Bila seorang pegawai atau tim memiliki kekurangan dalam pengetahuan atau
keterampilan atau sikap tertentu dalam pelaksanaan tugasnya
4. Diantisipasi bahwa beberapa waktu mendatang akan terjadi suatu
perubahan atau masalah, sehingga untuk menghadapi perubahan atau masalah
tersebut seorang pegawai atau tim kerja tertentu perlu dibekali pengetahuan, sikap
dan keterampilan tertentu.
Kalakarya Pengembangan Organisasi tidak akan dimulai tanpa seseorang atau beberapa orang
merasakan adanya gejala-gejala sakitnya organisasi. Penemuan ini biasanya lalu
dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi. Bila kemudian timbul kesepakatan untuk
“mengobati” organisasi yang dimaksud, maka dimulailah langkah-langkah kalakarya
pengembangan orgnisasi.
Gambar diatas merupakan siklus dari kalakarya pengembangan organisasi. Langkah pertama
adalah diagnosis masalah atau mengenali gejala-gejala sakitnya organisasi, dilanjutkan dengan
mendiagnosis (mengenali masalah) dan mnganalisis penyebab-penyebabnya, serta diakhiri
dengan merumuskan dan melaksanakan tindakan-tindakan terapi atau pemecahan masalah,
yang disusul dengan mengenali gejala-gejala baru, dan seterusnya.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa kalakarya pengembangan merupakan kegiatan yang terus
menerus dilakukan sejalan dengan kebutuhan organisasi dalam meningkatkan kemampuan
sumber daya manusianya.
Adapun rincian dari masing-masing langkah kalakarya pengembangan organisasi dapat dilihat
pada uraian berikut ini:
Tahap awal dalam analisis masalah adalah dengan melaksanakan kegiatan analisis
manajemen. Hal ini mengingat bahwa dalam melaksanakan analisis masalah harus
dilakukan kegiatan diagnosis dan analisis terhadap semua unsur dalam organisasi.
Tindakan ini dapat berupa salah satu atau integrasi dari alternatif-alternatif berikut :
a. Mengubah tujuan atau visi dan misi organisasi (bila perlu) dan atau
kebijaksanaan, strategi dan taktik untuk mencapai tujuan.
b. Mengubah struktur organisasi.
c. Mengubah susunan jabatan.
d. Mengubah pendayagunaan orang-orang.
e. Mengubah pedoman kerja, prosedur kerja, tatakerja, peralatan kerja, sistem
pelaporan kerja, dan lain-lain.