Anda di halaman 1dari 11

Selamat Datang

Para Mahasiswa

Tutorial Online
Inisiasi 1

Universitas Terbuka
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik 2018.1
By: Ir. Ferry D. Iskandar, MBA
Email Address: ferrydi@gmail.com
Pengertian Pajak
Oleh para ilmuwan dan pakar perpajakan

1. Mr. Dr. N. J. Feldman


Pajak adalah prestasi yang dipakasakan sepihak oleh dan terutang kepada
penguasa, tanpa ada kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup
pengeluaran-pengeluaran umum.

2. Prof. Dr. M. J. H. Smeets


Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma
umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat
ditunjukkan dalam hal individual; maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.

3. Dr. Soeparman Soemohamidjojo


Pajak sebagai iuran wajib, berupa uang dan barang, yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang
dan jasa-jasa secara kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Pengertian Pajak
Oleh para ilmuwan dan pakar perpajakan

4. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.


Pajak sebagai suatu iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk dan yang
digunakan untuk membiayai keperluan umum.

5. Prof. S. I. Djojoniningrat
Pajak adalah sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan kepada
negara disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan
yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari
negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.

6. P. J. A. Adriani
Pajak adalah iuran kepada negara yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yg langsung
dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Ciri-ciri Pajak
1. Pajak dipungut oleh Negara, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksananya.
2. Pemungutan pajak menghendaki adanya alih dana dari sektor swasta ke sektor
negara.
3. Tidak terdapat suatu hubungan langsung antara pembayaran pajak dengan
imbalan jasa, artinya si pembayar pajak tidak mendapatkan imbalan langsung
atas pembayaran yang dilakukannya.
4. Pemungutan pajak diperuntukkan keperluan pembiayaan umum pemerintah
dalam rangka menjalankan pemerintahannya, baik rutin maupun pembangunan.
5. Pemungutan pajak dihubungkan dengan adanya duatu keadaan, kejadian, dan
perbuatan yang memberika kedudukan tertentu pada seseorang.
Pajak Daerah

Ialah iuran kepada pemerintah berdasarkan


undang-undang yang dapat dipaksakan,
diprioritaskan untuk membiayai sektor pajak
yang bersangkutan dan pembiayaan umum
suatu pemerintah daerah.
Administrasi Pajak dalam Arti Luas
A. Aspek Fungsi
Meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

B. Aspek Sistem
Administrasi pajak sebagai suatu sistem merupakan subsistem dari system keuangan
negara. Setiap system merupakan suatu subsistem dari system yang lebih luas yang satu
sama lain saling berhubungan, saling berkaitan dalam suatu lingkungan yang kompleks.

C. Aspek Lembaga
Administrasi pajak dapat dilihat sebagai suatu lembaga, yaitu sebagai salah satu
Direktorat Jenderal pada Departemen Keuangan RI, yang terwujud pada adanya kantor-
kantor mulai dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Kantor-Kantor
Wilayah, Kantor Pelayanan Pajak, dsb.

D. Aspek Manajemen Publik


Administrasi pajak yang terdiri dari pimpinan, staff, peralatan, pengetahuan, dan
sistem yang ada, pada tataran makro pada hakikatnya adalah manajemen publik yang
merupakan pertautan antara manajemen, politik, dan hukum.
Administrasi Pajak dalam Arti Sempit

Administrasi pajak dalam arti sempit adalah penatausahaan


dan pelayanan terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak
wajib pajak, baik penatausahaan dan pelayanan tersebut
dilakukan di kantor fiskus maupun di kantor wajib pajak.

Yang termasuk dalam kegiatan penatausahaan (clerical


works) adalah pencatatan (recording), penggolongan
(classifying), dan penyimpanan (filing).
Kewajiban Wajib Pajak
1. Mendaftarkan diri pada KPP untuk mendapatkan NPWP.
2. Mengambil formulir SPT (Surat Pemberitahuan) di KPP.
3. Mengisi dan menandatangani SPT.
4. Menyampaikan SPT ke KPP dalam jangka waktu tertentu.
5. Melunasi pajak yang tertutang tepat pada waktunya.
6. Mengadakan pembukuan bagi orang atau badan yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
7. Memikul sanksi perpajakan apabila lalai atau sengaja melanggar
kewajiban perpajakan.
Tugas Administrasi Pajak

1. Enumeration
Mengidentifikasi Wajib Pajak dalam bentuk pemberian Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Estimation
Menghitung atau mengestimasi berapa jumlah pajak yang akan terutang
dan harus dibayar oleh Wajib Pajak
3. Enforcement
Melakukan upaya dan tindakan supaya utang pajak dibayar oleh
Wajib Pajak tepat pada waktu

Anda mungkin juga menyukai