SURABAYA
Disusun Oleh:
(183.0093)
No. RM : 08-78-70
I. BIODATA
a. Identitas Klien ;
1. Nama : Ny. S
2. Usia : 71 th
5. Agama : Islam
7. Pendidikan/pekerjaan : SMA
9. Alamat : Surabaya
1. Nama : Tn. A
3. Umur : 40 th
a. Keluhan Utama
Batuk darah
pada tanggal 20 September 2018, saat istirahat klien mengeluh batuk tidak sembuh
sembuh selama 10 hari, dahak susah keluar, perut terasa sakit sampai perut bagian
belakang dan keluar keringat. Klien mengatakan ketika dirumah diberikan sirup nilco,
lasterine dan madu TJ, dan tidak ada perubahan. Klien mengatakan jam 04.00 batuk keluar
darah kurang lebih 3 sendok makan, darah yang dikeluarkan berwarna merah segar.
e. Riwayat Alergi
71
Laki laki
Perempuan
Pasien
Tinggal serumah
Tanda Vital : TD 161/94 mmHg, Nadi 89 X/mt, Suhu 36 °C, RR 24 X/mt SPO2 97%
b. B1 Breath / Pernafasan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Subyektif
- pasien mengatakan batuk sudah 10 hari dan keluar darah segar kurang lebih 3 sendok
makan
Inspeksi
- Nadi teraba dengan frekuensi 89 x/mt, irama reguler, cepat, volume penuh dan kuat
- Ictus cordis pada mid clavicula line kiri pada costae 5 dua jari kearah lateral kiri
Auskultasi
d. B3 Brain / Persarafan
Inspeksi
- Reflek cahaya +
Palpasi
d. B4 Bladder / Perkemihan
Inspeksi
Palpasi
Subyektif
e. B5 Bowel / Pencernaan
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
f. B6 Bone / Musculoskeletal
Inspeksi
Palpasi
g. Sistem Endokrin
Pada saat pemeriksaan tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, Nafas tidak bau keton,
tidak ada luka ganggren. Terdapat hiperglikemia 2jpp : (411)
Tidak ada masalah dalam kemampuan seksual dan reproduksi klien mempunya 7 orang
anak
i. Sistem Aktivitas dan Kemampuan perawatan diri
Klien beraktivitas secara mandiri selama dirumah, selama di RS, klien dibantu
aktivitasnya oleh anak laki-laki nomor 4, klien banyak tirah baring di tempat tidur karena
klien dilarang dokter untuk beraktivitas atau duduk.
Subjektif: pasien mengatakan ingin duduk tetapi tidak disarankan dokter untuk duduk
terlebih dahulu dikarenakan batuk darah belum sembuh.
Pada saat pemeriksaan, didapatkan klien mandi 2 x sehari dan keramas 2 hari sekali
sebelum dirawat di RS. Selama di RS Klien diseka dengan wash lap oleh anaknya dan
klien belum mencuci rambut. Klien sikat gigi 1 x sehari
Sebelum MRS klien tidur 7-8 jam sehari dengan nyenyak, selama MRS klien tidur dengan
menggunakan 1 bantal. Saat masuk rumah sakit tidur sekitar 3-4 jam, pasien mengatakan
saat batuk susah untuk tidur.
Klien mengatakan sehat itu penting, oleh karena itu klien saat sehat suka melakukan
aktivitas sesuai kemampuannya, klien ingin cepat pulang.
- Konsep diri
Klien mengatakan sehat adalah bisa melakukan apa saja, klien ingin cepat sembuh dan
sering bertanya tentang penyakitnya.
- Konsep diri
Klien mempunyai konsep diri positif terhadap dirinya. Klien dekat dengan anak
anaknya dan sering mengajak nonton bareng untuk mengisi waktu senggang. Kemampuan
bicara klien baik dan mampu beradaptasi dengan sesama klien dan perawat. Klien
mengatakan bila di rumah mengikuti pengajian agama. Selama dirawat klien sholat. Klien
merasa kurang tahu dengan penyakitnya karena klien tidak pernah sakit seperti sekarang,
klien juga ingin segera pulang dan beraktivitas kembali dengan normal.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 22-9-2018
c. Lain lain :
Pemeriksaan ECG
SKOR KRITERIA
A Mandiri dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan
mandi
B Mandiri 5 fungsi, kecuali salah satu dari fungsi diatas
C Mandiri 4 fungsi, kecuali mandi dan satu fungsi yang lain
D Mandiri 3 fungsi, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
E Mandiri 2 fungsi, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
lain
G Ketergantungan untuk semua fungsi
Data obyektif
- Gula darah 2jpp 411
- TD: 161/94, nadi: 89.
Suhu: 36ºC, RR:
24X/menit
Data subyektif Mukus berlebihan Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan batuk
selama 10 hari
- Pasien mengatakan batuk
keluar darah, dengan
warna merah segar kurang
lebih 3 sendok makan
- Pasien mengatakan dahak
susah keluar
Data Obyektif
- pasien tampak batuk
- adanya suara nafas tambahan
- ronkhi
- TD: 161/94, nadi: 89. Suhu:
36ºC, RR: 24X/menit
2 Resiko ketidakstabilan gula Tujuan 1. monitor kadar glukosa darah 1. Mengetahui kondisi glukosa
darah Setelah dilakukan 2. mengidentifikasi kemungkinan dalam darah apakah mengalami
Data Subyektif tindakan keperawatan penyebab hiperglikemi peningkatan atau penurunan
- Pasien mengatakan saat selama 2 x 24 jam 3. menginstruksikan pasien dan 2. Mengetahui penyebab glukosa
dirumah makan tidak diharapkan gula darah keluarga terhadap pencegahan, meningkat
dibatasi dan apa saja dalam batas normal pengenalan manajemen dan 3. Memanajemen diabetes yang
yang ada dirumah Kriteria hasil hiperglikemi dialami oleh pasien dan
dimakan 1. gula darah dalam 4. kolaborasi dengan dokter jika mengetahui cara penanganan
- Pasien mengatakan saat batas normal (80-144 tanda dan gejala hiperglikemia terhadap hiperglikemi
dirumah tidak pernah mg/dL) menetap atau memburuk 4. Mencegah terjadinya komplikasi
cek gula darah 2. pemahaman dari hiperglikemi
manajemen diabetes
Data obyektif
- Gula darah 2jpp 411
- TD: 161/94, nadi: 89.
Suhu:036ºC,RR:24X
3 Intoleransi aktivitas Tujuan 1. observasi TTV 1. mengetahui peningkatan tekanan
berhubungan dengan Setelah dilakukan 2. observasi adanya pembatasan darah, nadi dan RR pasien
imobilitas tindakan keperawatan pasien dalam melakukan 2. keterbatasan pasien dalam
Data subyektif selama 1 x 24 jam aktivitas melakukan aktivitas kemandirian
- Pasien mengatakan tidak diharapkan pasieb 3. bantu klien untuk 3. meningkatkan motivasi pasien
disarankan oleh dokter bertoleransi terhadap mengidentifikasi aktivitas yang agar lebih efektif
untuk duduk aktivitas mampu dilakukan 4. menumbuhkan kemandirian pasien
- Pasien mengatakan 4. bantu klien untuk melakukan dan meningkatkan mobilitas
bosan tiduran terus Kriteria hasil aktivitas/latihan fisik secara
- Pasien mengatakan jika 1. berpartisipasi dalam teratur.
turun dari tempat tidur aktivitas fisik tanpa
dibantu oleh anaknya disertai peningkatan
Data Obyektif tekanan darah, nadi
- Pasien tampak sedang dan RR (respiration
tidur-tiduran rate)
- Pasien sering bertanya 2. pasien tidak tampak
kapan bisa duduk lemah
- Pasien tampak lemah 3. mampu melakukan
- TD: 161/94, nadi: 89. aktivitas dengan
Suhu:036ºC,RR:24X mandiri
E. EVALUASI KEPERAWATAN
O
- tidak terdengar suara ronkhi
- TD: 130/90, nadi 85x/menit, RR: 20x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Resiko ketidakstabilan gula darah 24-9-2018 S: pasien mengatakan sudah tidak makan sembarangan
Pasien mengatakan membatasi makanan yang dikonsumsi
O: pemberian inj. Novorapid
GDA: 140
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Intoleransi Aktivitas 23-4-2018 S: pasien mengatakan ke kamar mandi tidak dibantu siapa-siapa
O: tidak terdapat keluarga diruangan pasien
Pasien terlihat semangat untuk
melakukan aktivitas secara mandiri
TD: 140/80, Nadi: 86. RR: 20
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan teoritis dan anamnesa dari pasien, kemudian
data dikumpulkan dan dianalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan klien sesuai dengan
permasalahan yang ada. Pada tinjauan pustaka menggunakan pengkajian primer dan sekunder
yang sering digunakan pada kasus gawat darurat sedangkan penulis mengkaji dengan
menggunakan pengkajian persistem meliputi identitas, riwayat penyakit, genogram,
pemeriksaan fisik (B1 – B6),pemeriksaan penunjang, terapi, the norton scale, Adaptasi
Morse Fall Scale, Pain Scale, Indeks Katz dan GCS . Data-data tersebut sudah menunjang
untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya, karena semua data sudah didapatkan
dengan jelas dan akurat.
B. Diagnosa
Pada tahap ini penulis membandingkan antara diagnosa yang ditemukan pada tinjauan
pustaka dan tinjauan kasus.
Diagnosa tinjauan pustaka :
1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi,
dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup
3. Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan,
asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli
4. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.
5. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium
oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal
6. Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam
lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.
2. Kelebihan volume cairan b/d menurunnya laju filtras glomerulus (menurunnya curah
jantung)
Penulis merumuskan diagnosa dengan menganalisis data - data yang diperoleh dari hasil
pengkajian. Berdasarkan hasil pengkajian terhadap kasus yang penulis observasi, muncul 5
diagnosa, sedangkan pada tinjauan teoritis penulis menemukan 7 Diagnosa keperawatan,
setelah penulis membandingkan antara tinjauan teoritis dan kasus yang penulis menemukan 2
diagnosa pada tinjauan kasus tidak ditemukan di tinjauan pustaka yaitu diagnosa intoleransi
aktivitas dan gangguan pola tidur hal ini karena disesuaikan dari kebutuhan dasar yang
ditemukan pada pasien saat pengkajian. Untuk menentukan etiologi penulis menggunakan
buku SDKI dan Nanda 2018 - 2020 sebagai dasar pembuatan diagnosa berdasarkan batasan
karakteristik yang ada.
C. Intervensi
Pada tahap ini penulis berusaha untuk melakukan intevensi berdasarkan prioritas masalah.
Didalam melakukan penyusunan rencana tindakan keperawatan penulis tidak mengalami
kesulitan. Dengan panduan intervensi dari NIC dan NOC yang telah disesuaika dengan
kebutuhan pasien. Intervensi yang disusun sesuai dengan prioritas masalah pada klien Tn S
D. Implementasi
Pada tahap ini penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah ditetapkan. Dimana dalam melakukan tindakan keperawatan penulis
tidak semata-mata melakukan sendiri tetapi melibatkan keluarga pasien serta bantuan dari
perawat ruangan. Implementasi dibuat secara berkesinambungan sampai dengan masalah
yang ada dapat teratasi.
E. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan merupakan upaya untuk melihat sejauh mana keberhasilan
asuhan keperawatan yang telah di capai dengan mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil.
Kegiatan evalusi yang dilakukan setelah tujuan dari masalah yang ada pada klien tercapai.
Dari tiga diagnosa keperawatan yang ada pada tahap akhir evaluasi, maka 3 masalah teratasi
teratasi. Klien keluar rumah sakit satu hari setelah masalah teratasi dengan discharge planing.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dalam makalah ini, antara pengkajian pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus sudah
terdapat perbedaan format tetapi pada dasarnya dapat diaplikasikan keduanya tergantung dari
kebutuhan penulis.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul yang ada pada tinjauan teoritis tidak seluruhnya
muncul pada tinjauan kasus. Namun diagnosa yang diangkat sesuai dengan masalah yang ada
pada tinjauan kasus sudah cukup mewakili dan sesuai dengan tinjauan teoritis.
3. Intervensi
Intervensi yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang ada pada tinjauan kasus
sudah sesuai dengan tinjauan teoritis.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Hasil evaluasi dari implementasi keperawatan pada tinjauan kasus setelah dilakukan
perawatan selama 3 x 24 jam dapat menyelesaikan masalah keperawatan yang ada.
B. Saran
1. Untuk Institusi
a. Mengupas secara jelas tentang konsep teoritis dan asuhan keperawatan pada klien dengan
Congestive Heart Failure (CHF).
b. Mendemonstrasikan kepada mahasiswa tindakan keperawatan yang benar pada klien
Congestive Heart Failure (CHF).
2. Untuk Rumah sakit
a. Memperbaiki sistem manajemen Rumah sakit, sehingga mempermudah proses
keperawatan.
b. Memperhatikan jadwal pemulangan klien dengan Congestive Heart Failure (CHF).
c. Meningkatkan mutu pelayanan.
3. Untuk Perawat
a. Melakukan perawatan terhadap klien dengan gangguan Congestive Heart Failure (CHF)
dengan keperawatan professional
b. Melakukan perawatan sesuai dengan prosedur tetap.
c. Melibatkan keluarga dalam proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia Lanjut
dengan Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari - Desember 2006. Semarang:
UNDIP
Johnson, M.,et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Mc Closkey, C.J., Iet all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika