PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN
SECARA HOLISTIK
DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
Disusun oleh :
Kelompok III
Dian Siliana (09061004)
Sinthia Mangodeng (09061012)
Gusti M,A,R Subagia (09061025)
Theresia Ngala (09061027)
Alfiester Reppi (09061037)
Kristi Manorek (09061042)
Lani Makaminang (09061043)
Enjelita Macpal (09061047)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena tugas
makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Makalah ini di buat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan 2 dan untuk
mengetahui tentang Prinsip-prinsip secara holistik dalam konteks keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami dari kelompok 3 mengalami banyak
kesulitan karena kurangnya pengetahuan baik dari cara penulisan maupun materi
yang di perlukan, untuk itu di sampaikan terima kasih terhadap pihak-pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini terlebih khusus kami ucapkan
terima kasih kepada Ns. Natalia Elisa Rakinaung, S.Kep. yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
karena itu jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Kami harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Sekian dan
terima kasih.
Manado, September
2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1. Tujuan Umum........................................................................... 2
2. Tujuan Khusus.......................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan.......................................................................... 2
D. Metode Penulisan........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prinsip-Prinsip Pendekatan Secara Holistik.................................... 4
B. Teori Sistem.................................................................................... 5
C. Konsep Berubah ........................................................................... 9
1.Pengertian dan Jenis Perubahan .................................................9
2.Teori Proses Berubah ............................................................... 11
3. Prinsip dan Strategi Berubah..................................................... 17
4. Reaksi-Reaksi Terhadap Perubahan.......................................... 19
BAB III PEMBAHASAN
A. Teori Sistem .................................................................................. 23
1. Tujuan Sistem........................................................................... 24
2. Klasifikasi Sistem..................................................................... 24
3. Pendekatan ............................................................................. 25
B. Konsep Berubah.............................................................................26
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 28
B. Saran .............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori
sistem ini kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan
keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi, serta
perubahan hubungan internal dan lingkungan di sekitarnya.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter
atau tim kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling
menunjang dalam melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan bagian penting
dalam pelayanan kesehatan.
Para perawat diharapkan juga dapat memberikan pelayanan secara
berkualitas sehingga masyarakat akan merasa di dukung dan di perhatikan dalam
meningkatkan kesehatan, sehingga tidak ada perbedaan pendapat yang akan
terjalin antara perawat dan pasien. Di samping itu dalam menerapkan prinsip-
prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara bersama-sama tidak
membeda-bedakan, harus menyeluruh (Holistik).
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan
dengan merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan
yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau
beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Suatu perubahan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam
masyarakat sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka,
apalagi bila seorang perawat berhasil menerapkan praktek kesehatan yang baik
dalam masyarakat. Karena itu akan memudahkan seorang perawat dalam
menyelesaikan tugas sebagai seorang perawat, dan nantinya dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit, seorang perawat akan merasa bangga karena bisa
melakukan praktek kesehatan apapun jenisnya dan akan merasa bahwa inilah
seorang perawat yang profesional karena dapat memberikan pelayanan yang
terbaik dari yang lainnya.
Kami kelompok 3 sangat tertarik dengan materi ini karena, dalam materi
ini kami dapat mempelajari lebih luas mengenai bagaimana seorang perawat
berperan sebagai individu dan klien, dalam berinteraksi di mana satu dengan yang
lainnya saling mempengaruhi terhadap tingkat kebutuhan dan kepuasan yang
merupakan fokus dari asuhan keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam
bidang keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penerapan teori sistem dalam keperawatan,
b. Untuk mengetahui Konsep Berubah yang ada dalam pelayanan kesehatan
C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiwa dapat mempelajari bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip
pendekatan secara holistik.
2. Mahasiswa dapat mempelajari bagaimana cara menerapkan teori sistem
dalam keperawatan.
3. Mahasiswa dapat mempelajari bahkan dapat menerapkan konsep berubah
serta bagian-bagiannya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan dari makalah ini terdiri dari IV bab yaitu : Bab I
menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan penulisan yang terdiri dari tujuan
umum dan khusus, manfaat penulisan dan metode penulisan.
Bab II menjelaskan tentang prinsip pendekatan secara holistic yang
mendasari tindakan keperawatan yang meliputi 4 dimensi, menjelaskan tentang
teori sistem dan konsep berubah yang meliputi pengertian dan jenis perubahan,
teori proses berubah, prinsip dan strategi berubah serta reaksi-reaksi terhadap
perubahan.
Bab III menjelaskan tentang teori sistem yang meliputi tujuan sistem,
klasifikasi sistem serta pendekatan. Dan juga menjelaskan tentang konsep
berubah.
Bab IV meliputi, kesimpulan dari kami selaku kelompok III serta saran dari
kami sebagai pembuat makalah prinsip-prinsip pendekatan secara holistic
dalam konteks keperawatan.
Demikian metode penulisan makalah kami.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendekatan Holistik
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu
dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan
kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi
yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki
individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Teori adaptasi Sister
Callista Roy dapat digunakan.
Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien
untuk melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.
Tindakan direncanakan dengan tujuan mengubah stimulus dan difokuskan pada
kemampuan individu dalam beradaptasi terhadap stimulus. Sedangkan evaluasi
yang dilakukan dengan melihat kemampuan klien dalam beradaptasi dan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Kemampuan adaptasi
ini meliputi seluruh aspek baik biologis, psikologis maupun sosial (holistik).
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan
konsep yang harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas kepada klien.
B. Teori Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan
hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri atas tujuan,
proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga tujuan
dapat memberikan arah pada sistem. Proses berfungsi dalam memenuhi tujuan
yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang membentuk suatu sistem.
Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus memahami teori
tentang sistem. Karena teori tentang sistem akan memudahkan dalam
memecahkan persoalan yang ada dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari
subsistem yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan yang lainnya
harus saling mempengaruhi.
Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari
input, proses, output, dampak, umpan balik, dan lingkungan yang kesemuanya
saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan
sebagai berikut:
Feedback
Lingkungan
Gambar 1. Subsistem yang saling berhubungan
1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan
untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka
masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana
kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu
masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem
tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem
pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi
relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat
dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau
oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan
dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas
tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis,
atau situasi kondisi sosial yang ada dimasyarakat seperti institusi diluar
pelayanan kesehatan.
C. Konsep Berubah
1. Pengertian dan Jenis Perubahan
Berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara
seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif
atau negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses
membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan
Decker,2001). Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada.
Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun
organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta
dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang keperawatan,
seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan.
Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga, komunitas,
organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem pemberian
perawatan kesehatan.
Perubahan dapat meliputi mendapatkan pengetahuan, mendapatkan
keterampilan baru, atau mengadaptasi pengetahuan saat ini dari segi
informasi baru. Perubahan ini terutama sulit saat muncul tantangan terhadap
nilai dan keyakinan seseorang, cara berpikir, atau cara berhubungan.
Misalnya, orang yang kecewa menjadi marah dan berbuat negatif serta
melakukan perilaku destruktif (Tomey,2000).
Perubahan akan mengganggu bagi mereka yang mengalaminya, dan
seringkali berkembang resistensi. Perubahan paling mengancam apabila ada
perasaan tidak aman. Penyebab resistensi terhadap perubahan adalah
ancaman terhadap kepentingan diri, keadaan memalukan, perasaan tidak
aman, kebiasaan, kepuasan dengan diri sendiri, kehilangan kekuasaan, dan
ketidak setujuan objektif.
Perubahan tidak selalu merupakan hasil pengambilan keputusan rasional.
Perubahan biasanya terjadi sebagai respons terhadap tiga aktifitas yang
berbeda yaitu :
a. Perubahan Spontan
Perubahan spontan juga disebut perubahan yang reaktif atau tidak
direncanakan, karena perubahan ini tidak benar-benar di antisipasi, tidak
dapat dihindari dan terdapat sedikit atau tidak ada waktu untuk
merencanakan strategi respons. Contoh perubahan spontan yang
memengaruhi individu adalah infeksi virus akut, cedera medula spinalis,
dan tawaran sukarela posisi baru.
b. Perubahan Perkembangan
Perubahan perkembangan mengacu pada perubahan fisiopsikologis
yang terjadi selama siklus kehidupan individu atau perkembangan
organisasi menjadi lebih kompleks.
Contoh perubahan perkembangan individu adalah bertambahnya
ukuran dan kompleksitas embrio manusia dan janin dan berkurangnya
kemampuan fisik pada lansia.
c. Perubahan Terencana
Persiapan berubah
Langkah 2 Bergerak
(moving)
Langkah 3 Pembekuan
(refreezing)
Mempertahankan hasil
perubahan
Tahap ini terjadi penilaian tarhadap sesuatu yang baru agar tidak
terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan
perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam
melakukan perubahan.
Awareness (1)
Interest (2)
Evaluasi (3)
Trial (4)
Adoption (5)
Langkah 2
Pengkajian Motivasi dan
kemampuan
Langkah 3
Pengkajian Hasil
Langkah 4
Penetapan Tujuan
Langkah 5
Penetapan peran
pembaharu
Langkah 6
Mempertahankan Hasil
Langkah 7
Penghentian Bantuan
A. Teori Sistem
Sistem merupakan suatu komponen yang didalamnya memiliki subsistem
yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas. Dalam
keperawatan, teori sistem merupakan suatu kesatuan yang harus di pelajari oleh
seorang perawat sehingga dapat diterapkan dalam proses pelayanan kesehatan
pada masyarakat.
Dalam sistem ada beberapa subsistem yang saling mendukung. Dalam hal
ini perawat harus mengetahui apa keluhan atau masalah yang dialami pasien di
dalam kehidupan masyarakat, di sini seorang perawat harus tahu bagaimana
mempelajari masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat karena persepsi
setiap orang dalam menanggapi suatu masalah yang terjadi berbeda.
Proses tindakan yang akan di lakukan perawat untuk mengubah masukan
yang telah muncul dalam kehidupan masyarakat, perawat harus mengubah cara
pikir dari masyarakat terhadap berbagai masukan yang muncul. Setelah
memberikan pelayanan kesehatan perawat melihat dan memahami bagaimana cara
dari anggota masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan serta dampak atau
apa akibat yang timbul dalam masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang di
berikan.
Pasien akan memberikan Umpan balik terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan perawat, dan pasien akan bertanya atau memberikan kritik tentang suatu
masalah yang di hadapi. Disamping itu juga, Perawat harus mengetahui
bagaimana lingkungan kediaman dari pasien tersebut sehingga memudahkan
perawat mengetahui apa sebernarnya yang dialami pasien sampai menyebabkan
penyakit.
Perlu di ketahui jika dalam suatu sistem telah kehilangan satu komponen
maka sistem tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Suatu sistem
akan berjalan dengan baik apabila di lakukan secara bertahap dan tetap
berdasarkan tujuan.
1. Tujuan Sistem
Suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai
suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas,
sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu
system dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika
tujuannya tersebut tidak tercapai.
2. Klasifikasi Sistem
a. Kesatuan atau Nonsumatisivitas
Suatu sistem yang dicirikan oleh sifat-sifat kesatuan. Keseluruhan
lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya, dan merupakan cara yang
lazim untuk mendefinisikan konsep ini (Wright dan Leahey, 18984,
young, 1982)
b. Sistem Sosial
Sistem sosial ialah suatu model organisasi sosial, sistem sosial
merupakan suatu sistem yang hidup, yang memiliki suatu sistem unit
yang berbeda-beda dengan bagian-bagian komponennya dan dapat
dibedakan dari lingkungan oleh suatu batas yang didefinisikan secara
jelas. Parson dan Bales (1955), mendefinisikan suatu sistem sosial suatu
sistem yang terdiri dari peran-peran sosial yang dilihat oleh interaksi dan
saling ketergantungan satu sama lain. (Anderson & Carter, 1974).
c. Sistem Terbuka
Sistem yang dicirikan oleh tingkat interaksi sistem tersebut dengan
lingkungan sekitarnya. Sebuah sistem terbuka adalah terdapat dalam
suatu lingkungan yang dengannya sistem tersebut berinteraksi, sistem
terbuka tersebut memperoeh asupan dan terhadap lingkungan sistem
tersebut memberikan keluaran. Interaksi lingkungan sangat penting bagi
keberlangsungan hidup sistem tersebut ( Buckley, 1967). Berdasarkan
definisi ini suatu sistem yang hidup adalah sestem terbuka.
d. Sistem Tertutup
Secara teoritis, sebuah sistem tertutup berbeda dengna sistem terbuka,
sistem ini tidak berinteraksi dengan lingkungan. Sebuah inti yang self
complete, untuk kelangsungan hidupnya, sistem ini tidak tergantung
kepada pertukaran lingkungan yang berlangsung terus-menerus. Karena
belum ada sistem tertutup murni yang mendemonstrasikan dalam realita,
“tertutup” menyatakan suatu kurangnya pertukaran energi yang melewati
batas-batas suatu sistem(Parson & Bales, 1955).
2. Pendekatan Pendekatan Yang Dapat digunakan untuk Menerangkan Dalam
Sistem
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu". Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal
(tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih
departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu". Suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari
beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
B. Konsep Berubah
Bagi sebagian individu, perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan
juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan
hilangnya penghargaan yang selama ini didapat.
Perubahan muncul dalam beberapa macam, ada yang bersifat positif dan
yang bersifat negatif. Perubahan positif dapat membawa pandangan individu
menjadi lebih berkembang, menjadi lebih luas cara berpikirnya. Perubahan negatif
dapat menyebabkan individu menjadi menurun atau terfokus pada hal-hal yang
dapat merugikan dirinya sendiri.
Perawat harus mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan dari individu
sehingga memudahkannya untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi pada
pasien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu perubahan
yang terjadi pada seorang pasien bergantung pada bagaimana sikap seorang
perawat melakukan pelayanan kesehatan.
Contohnya, dalam memberikan pelayanan kepada seorang pasien yang
sedang sakit parah. Peran seorang perawat disini sangat penting, karena seorang
pasien yang sakit parah sangat membutuhkan banyak dukungan bahkan perhatian
baik dari keluarganya maupun dari perawat itu sendiri. Tapi jika sikap seorang
perawat itu tidak memperhatikan apa yang sedang dibutuhkan pasien tersebut
maka dalam hal ini, seorang perawat di anggap gagal dalam melakukan pelayanan
terhadap pasien. Karena salah satu bagian yang sangat penting, ketika menjadi
seorang perawat adalah bagian dari melayani.
Ketika kita melayani dengan sungguh-sungguh kepada seseorang (pasien),
tanpa melihat latar belakang dari orang (pasien) tersebut, itu dapat di ibaratkan
kita sedang melayani Tuhan. Karena jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh
dan sepenuh hati, maka dampak yang akan kita peroleh juga terutama kita sebagai
seorang perawat, lebih besar dan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
1. Kecepatan Perubahan
Kecepatan suatu perubahan akan meliputi berbagai aspek di antaranya :
a. Jenis dan kecepatan suatu perubahan akan mempengaruhi sistem respon
terhadap perubahan itu sendiri,
b. Perubahan yang terjadi dengan cepat memungkinkan seseorang resisten
terhadap perubahan,
c. Perubahan yang sangat lambat, biasanya diasumsikan sebagai yang
mudah untuk diimplementasikan.
2. Pola Perubahan
Pola perubahan meliputi :
a. Perubahan dapat berlangsung terus menerus , kadang-kadang, atau
jarang,
b. Perubahan yang dapat diprediksi menungkinkan adanya persiapan, tetapi
yang bersifat tiba-tiba atau tidak dapat diperkirakan akan sulit merespon
secara efektif,
c. Perubahan yg tiba-tiba akan sulit untuk ditangani.
3. Karakteristik Perubahan
Karakteristik perubahan yaitu :
a. Tidak semua perubahan itu sama,
b. Tidak dapat dianalisis bersama-sama,
c. Berbeda : jenis, intensitas, pola,dan kecepatan.
4. Alasan Perubahan diperlukan
Alasan mengapa perubahan itu diperlukan dalam praktek keperawatan yaitu:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi perawat dan klien,
b. Meningkatkan profitability,
c. Meningkatkan kinerja ,
d. Memberikan kepuasan bagi individu dan kehidupan sosialnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori diatas kami kelompok dapat menyimpulkan bahwa
prinsip-prinsip keperawatan secara holistik yang di dalamnya memiliki teori
sistem dan konsep berubah merupakan bahan ajar yang memudahkan kami
sebagai seorang perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Sistem akan berjalan lancar apabila di gerakkan secara bersama- sama tanpa
mengesampingkan yang lainnya. Begitu juga dengan konsep perubahan.
Perubahan dapat membawa individu menjadi lebih berkembang sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
B. Saran
1. Sebaiknya sebagai seorang perawat, apabila akan melakukan pelayanan
kesehatan, perawat harus mempelajari dahulu apa-apa yang menjadi
prioritas dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga tidak
menimbulkan hal-hal yang merugikan pasien.
2. Perawat harus mempelajari sistem dan perubahan yang ada dalam diri
seorang pasien tanpa membandingkan status ekonomi dari pasien tersebut
sehingga tidak menimbulkan perbedaan pendapat.
3. Hadapi setiap perubahan dengan tenang dan penuh humor (yakinlah bahwa
perubahan adalah hal yg sulit, dan menjadi agen pembaharuan akan lebih
sulit).
DAFTAR PUSTAKA
http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-
berubah.html. Diakses pada 31 Agustus 2010 Pukul 12:40 wita