Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif
karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar
(cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air
tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan
dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri,

protista lain, dan sampah organisme.

Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6
mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa
meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa
hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa
membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang
sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas
(soliter).

2. Rumusan Masalah

 Bagaimanakah sistem hidup pada organisme protozoa?

 Bagaimanakah klasifikasi pada organism protozoa?

3. Tujuan

 Untuk mengetahui dan memahami tentang kehidupan pada organisme protozoa serta
klasifikasinya.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu
protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa
merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari
prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae
karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel,
serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

2. Bentuk Tubuh Protozoa

Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran tubuhnya antara 3-1000
mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian,
Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki flagel
atau bersilia.

3. Habitat Protozoa

Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan
terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada
organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti
algae, sampai vertebratayang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di
dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban
yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau,
sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam
usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia
karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka
memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.[2]. Protozoa
hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton.
Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun
dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki
rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba
menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel
antara lain nucleus, badangolgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-
macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang
holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan
klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari
organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan
tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan
evolusinya.

4. Ciri-ciri Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom
Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-
organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :

• Organisme uniseluler (bersel tunggal)

• Eukariotik (memiliki membran nukleus)

• Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

• Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.

• Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

• Hidup bebas, saprofit atau parasit

• Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan penting sebagai
indikator polusi

• Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.

• Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

• Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau . Memiliki membran sel
dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan
sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan bakteri dan amuba. Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan
adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara
setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua.
Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing
menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan
pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya
dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba
bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba
akan membentuk kista. Didalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang
lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-
amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran
tertentu, dia akan membelah diri seperti semula.

5. Morfologi Protozoa

Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk
mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak
vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif
(trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak
menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada
keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak
mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae.
Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai denganfleksibilitas ektoplasma yang
ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar
sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat
partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka
luarForaminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat
membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas
menggunakan pseudopodia (kaki semu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak
aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan
ke dalam 4 kelas.

6. Fisiologi Protozoa

Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada
lingkung anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa
aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk
menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa
umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik,
baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan
air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul
yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan
masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane
yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel,
selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar
dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok
Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian
mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk
mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan
didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari
sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ
mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan
dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan,
sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom. Pada umumnya Protozoa
membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya antara 36-
40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses metabolismenya adalah antara pH 6-8.

7. Adaptasi Protozoa

Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi.
Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai
makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan
biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya
amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut
pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut
mereka seperti kompartemen disebut vakuola.

Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting bagi
microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer bakteri dan ganggang
produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium
spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan
multisel.

Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya
trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti
terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap
nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan
untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke
yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi
makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil
bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite
disebutexcystation.

Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa protozoa
bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan kombinasi, (mis.
Coccidia). Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.

Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria atau
disentri amuba.

8. Cara Reproduksi Protozoa

Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara aseksual/vegetatif dan
seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri atau pembagian
selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik secara membujur atau melintang pada sepanjang
selnya sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama. Jika pada
proses pembelahan diri (pembagiannya) menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan
biner, namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap (multipel
fission). Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara penggabungan
atau penyatuan fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan
demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu tersebut dan menghasilkan
satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan konjugasi. Berikut adalah gambar dari proses
konjugasi

9. Klasifikasi Protozoa

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

1. Rhizopoda (Sarcodina)

Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut
pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Selain
Amoeba, ada beberapa Protozoa yang termasuk dalam Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella.
Keduanya merupakan Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang. Bentuk sel amoeba tidak tetap,
sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme ini di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma
Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma
tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Dengan cara ini Amoeba bergerak
untuk menangkap makanan. Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil
makanan. Mula-mula kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah makanan lalu mengelilingi makanan
tersebut. Kemudian, membran plasma bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi
makanan. Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola. Makanan dicerna di dalam
vakuola makanan. Dari sini, sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berupa
cairan dikeluarkan melalui vakuola berdenyut. Cara Amoeba mendapatkan makanannya dapat dilihat
padaa gambar berikut.

Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap
mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan
sitoplasma. Pembelahan inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama akan
putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak ini akan mengalami pembelahan
biner sehingga menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Apabila kondisi
lingkungan tidak menguntungkan, amoeba dapat mempertahankan hidupnya dengan membentuk
kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi diri dari lingkungan yang tidak
menguntungkan. Berikut adalah gambar dari proses pembelahan biner dan kistanya pada Amoeba sp
.

Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda:

1. Amoeba

Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:

a) Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus,
disebut juga Entamoeba histolitica.

b) Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.

c) Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetap kadang-kadang menyebabkan
diare.

Berikut adalah gambar dari Amoeba

2. Foraminifera, hidup di laut, terlindung kerangka luar yang beruang banyak yang terbuat dari
kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut dan merupakan tanah
"globigerina". Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi. Contoh gambar dari
spesies ini adaslah sebagai berikut.

3. Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat

membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok. Contoh dari
spesies ini adalah sebagai berikut.

2. Flagellata (Mastigophora)

Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk,
phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh
flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula
yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan
reproduksi seksual belum banyak diketahui.

Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau
klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:

a) Euglena viridis, hidup di air tawar. Contoh gambar Euglena viridis adalah sebagai berikut.

b) Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu
yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.

Contoh gambar dari spesies ini adalah sebagai berikut.

c) Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek,
hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.

2) Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata. Contoh:

a) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia.
Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma
hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.

b) Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.

c) Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda

demam dan anemia.

d) Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit

oriental.

e) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak.

3. Cilliata (Ciliophora)

Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia). Rambut getar ini
adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut getar,
makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air.Alat gerak berupa cilia atau bulu
getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada
yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Contoh:

1) Paramaecium caudatum, adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran
kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya
diselubungi oleh pelikel. Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus) dan inti besar
(makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta vakuola kontraktil
(pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan menggetarkan cilianya.
Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya sangat cepatbereproduksi secara
aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, seksual dengan konjugasi dengan terjadi
pertukaran inti kecil (mikronukleus).

Contoh gambar dari Paramecium caudatum adalah sebagai berikut.

2) Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat. Contoh gambar spesies ini adalah
sebagai berikut.

3) Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk

lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya. Contoh gambarnya adalah sebagai berikut.

3) Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium. Contoh gambar
spesies ini adalah

4) Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun
yang terendam air. Contoh gambarnya adalah sebagai berikut.

5) Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan
pada perut).

Bagaimana cara Ciliata mendapatkan makanan? Ciliata mempunyai mulut sel. Pada saat bergetar,
rambut di sekitar mulut sel akan bergetar pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar masuk air pada
mulut sel. Air yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau bahan organik atau
bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di dalam mulut sel. Makanan yang
terkumpul akan masuk dalam sitofaring (kerongkongan sel) lalu masuk ke dalam vakuola makanan
untuk dicerna

dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari makanan terjadi di dalam sitoplasma. Sisa
makanan padat dikeluarkan melalui membran plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan
dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.
4. Sporozoa

Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya, bersifat
parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu
ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit
pada manusia dan hewan. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi
tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan
tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh. Beberapa contoh hewan
yang termasuk dalam filum Sporozo adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit
Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya
daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii
membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat
membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada
manusia. Contoh lainnya adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax.
Gregarina.

Reproduksi dibagi menjadi dua:

1) Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh inang dan sporogoni, yaitu
membuat spora di dalam tubuh inang perantara.

2) Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh nyamuk.

10. Peranan Protozoa dalam Kehidupan Manusia

a. Peran yang Menguntungkan

Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu
sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat
bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena
protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di
dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan
sebagai bahan

penggosok.

b. Peran yang Merugikan

Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu,
beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:

• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;

• Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;

• Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,

penyebab penyakit tidur;

• Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;

• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin

wanita;

• Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Protozoa bisa diartikan sebagai hewan pencetus atau hewan pertama . Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukaryotic. Protozoa memiliki ukuran tubuh yang mikroskopik yaitu berukuran
antara 3-1000mikron. Tubuhnya Uniseluler. Tubuhnya ada yang berbentuk bola, memanjang, lonjong,
berflagel, dan bersilia

Protozoa hidup di air atau di tempat yang basah. Beberapa spesies bersifat parasit. Hidupnya secara
soliter ada juga yang berkoloni dan kosmopolit. Mempunyai alat gerak berupa pseudopodia, silia ,
atau flagella dan memiliki vakuola kontraktil sebagai system reapirasinya. Bereproduksi secara
seksual dan aseksual.

Klasifikasi protozoa antara lain : Rizhopoda , Flagellata, cilliata , Sporozoa. Protozoa juga berperan
penting dalam kehidupan, salah satunya sebagai penyeimbang ekosistem. Beberapa protozoa juga
merugikan karena menyebabkan penyakit.
2. Saran

Dalam pembelajaran matakuliah Avertebrata Air diharapkan mahasiswa dapat mengenal lebih jauh
tentang organisme protozoa, habitatnya, cara bereproduksinya serta klasifikasinya. Sewajibnya kita
memahami apa itu protozoa dalam mata kuliah Avertebrata air.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, M. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA).
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pelczar, M. J. & Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Sulistroyini, A. 2009. Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas


X.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya dalam ilmu taksonomi, seluruh makhluk hidup dikelompokkan
ke dalam dua kerajaan (kingdom) yakni kingdom tumbuhan (kingdom plantae) dan
kerajaan hewan (kingdom animalia). Pengelompokan tersebut didasarkan atas
persamaan ciri-ciri atau persamaannya. Tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu,
yakni mempunyai klorofil (zat hijau daun) dan hewan mempunyai ciri-ciri tersendiri
pula yakni dapat bergerak.
Dalam sebuah penelitian ditemukan adanya beberapa makhluk hidup bersel
satu yang sekaligus mempunyai ciri-ciri tumbuhan dan ciri-ciri hewan (mempunyai
klorofil dan dapat bergerak leluasa). Akhirnya sebagian ahli berpendapat bahwa
bahwa makhluk-makhluk hidup ini sebaiknya dikelompokkan ke dalam kingdom
animalia, filum protozoa. Di dalam uraian ini, kita mengikuti pendapat yang kedua.
Protozoa kita masukkan ke dalam kingdom animalia, kelompok avertebrata.
Oleh karena itu, maka praktikum ini dilakukan untuk organisme-organisme
apa saja yang tergolong dalam Protozoa begitupun dengan bagian-bagian serta
susunan klasifikasinya.

1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu :
1. Untuk mengamati organisme yang tergolong Protozoa pada Air Kolam, Air Sawah,
Air Hujan
2. Untuk menggambar bagian-bagiannya serta menuliskan susunan klasifikasinya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Protozoa termasuk organism (Micros=kecil, Organisme= mahluk hidup),


besarnya antara3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat
barair/tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat cyste (Kristal)Kegiatan
hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat alat-alat yang melakukan
kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya :inti (nukleus), butir inti (nukleulus), rongga
(vacuola), mitrokondria. (Adun Rusyana. 2011.Zoologi Invertebrata.Bandung :
Alfabet, h. 05)
Potozoa merupakan sekelompok makhluk yang bersel tunggal, heterogen,
meliputi kurang lebih 50.000 spesies yang telah diberi nama dan 20.000 spesies
lainnya telah berupa fosil. Ribuan spesies telah berhasil dideskripsikan sebagai
makhluk yang hidup bebas dan sebagiannya lagi hidup secara parasit pada hewan
lain terutama hewan tingkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam suatu tempat
sering sangat menakjubkan, misalnya dalam suatu kolom dapat mencapai jutaan
hewan bahkan milyaran.

Protozoa adalah organisme-organisme heterotrofik yang ditemukan di semua


habitat utama. Sebagian di antaranya hidup bebas, sedangkan yang lainnya hidup
sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Sebagaian protozoa juga menjalani gaya
hidup simbiotik berupa komensalisme dan mutualisme. Protozoa parasitik
menyebabkan beberapa penyakit manusia yang paling tersebar luas dan
membahayakan. Pada umumnya, reproduksi protozoa adalah aseksual, tetapi terjadi
juga pola-pola seksual yang kompleks
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai
struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun
hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna.
Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoology
menamakan protozoa itu selular tetapi keseluruhan organisme itu dibungkus dengan
satu plasma membrane. Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron
dan, walaupun jarang ada yang mencapai 6 milimeter
Protozoa membentuk suatu subkerajaan dari kerajaan protista dalam klasifikasi
lima kerajaan makhluk-makhluk hidup (Monera, protista, Plantae, Fungi, dan
Animalia). Mereka lebih primitive dari hewan. Bagaimanapun kompleks badan-badan
mereka dan banyak dari mereka sangat kompleks, semua struktur berbeda tersebut
berada di dalam satu sel. Tetapi beberapa protozoa mempunyai stadium di dalam
siklus hidupnya di mana tidak ada dinding-dinding sel diantara nukleit, dan beberapa
spesies membentuk koloni-koloni yang berenang sebagai satu unit dan berisi
organisme somatic dan reproduktif yang kelihatannya berbeda. Protozoa berukuran
mikroskopik, hanya sedikit yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa
flagelata berisi klorofil dan oleh beberapa dianggap sebagai algae, banyak species
protozoa yang tidak berwarna, berbeda dari yang hijau karena tidak mempunyai
kromator, namun kehilangan kromator itu dapat dibuat secara eksperimental
Protozoa adalah hewan-hewan yangmemiliki struktur majemuk dari sel tunggal
hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa
merupakan organism sempurna. Karna sifat srtruktur yang demikian itu,
maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa itu asaluler tetapi
keseluruhan organism itu dbungkus oleh satu plasma membrane. ( Mukayat
Djorubito.1994.Zoologi Dasar,Jakarta:Erlangga,h.60)
Menurut Mukayat Djarubito Brotowidjojo protozoa hidup di dalam air tawar,
dalam air laut, tanah yang lembab, atau dalam tubuh hewan yang lain. Protozoa
terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :

A. Kelas Sarcodina (Rhizopoda)


Rhizopoda bergerak dan makan dengan menggunakan pseudopodia (kaki
semu). Hewan-hewan anggota kelas ini bersifat amoeboid, yaitu bentuk tubuhnya
tidak tetap (selalu berubah-ubah) karena aliran protoplasma yang membentuk
pseudopodia (kaki semu). Tidak semua anggota Rhizopoda itu telanjang seperti
amoeba, misalnyaForaminifera yang tubuhnya berselubung. Foraminifera sebagai
fosil sangat berguna untuk menentukan umur lapisan batu-batuan, jadi penting
dalam geologi dan arkeologi. Beberapa contoh Rhizopoda antara lain : Amoeba
sp, Foraminifera,Radiolaria, dan Nonion (seekor foraminifera).

B. Kelas Mastigophora (Flagellata)


Hewan-hewan yang termasuk kelas ini mempunyai satu atau lebih flagela
(bulu cambuk). Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh
suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellice, di sebelah luarnya terdapat selaput
plasma. Hidup di air tawar, di laut atau parasit pada organisme lain/manusia. Contoh
hewan anggota kelas ini yaitu Euglena, Volvox, Tripanosoma, dan Trichomonas.

C. Kelas Infusoria (Ciliata)


Hewan-hewan anggota kelas ini mmpunyai ciliata (rambut getar) untuk
brgerak atau mencari makan. Hidupnya mandiri atau sebagai komensal dalam
saluran pencernaan herbivora dan sebagainya. Ciliata hidup di air tawar yang
banyak mengandung bakteri atau zat-zat organik. Adapun contoh hewan
dari Ciliata antara lain yaitu Paramecium sp., Balantidium, Didinium, dan Vorticella.

D. Kelas Sporozoa
Umumnya hewan-hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan hidupnya parasit
di dalam darah, dalam saluran usus, atau dalam jaringan tubuh lainnya. Berbiak
dengan spora dan berlangsung cepat. Penyakit malaria pada manusia dan hewan,
penyakit mencret berdarah pada unggas disebabkan oleh hewan-hewan anggota
kelas ini. Contoh hewan dari kelas ini yaitu : Plasmodium sp, Babesia dan Theileria.

E. Kelas Suctoria
Bentuk muda hewan ini mempunyai cilia yang oleh karena itu beberapa ahli
memasukkannya dalam kelas ciliata. Bentuk dewasanya hidup mandiri, mempunyai
tentakel dan melekat pada sesuatu benda dengan tentakelnya. Beberapa jenis
bersifat parasitis. Tentakel berguna untuk menusuk atau menghisap dan tidak
mempunyai cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reproduksi dengan
pembentukan tunas-tunas. Adapun contoh hewan dari kelas ini
yaitu : Acineta dan Ephelota.
Selain itu sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau
berserabut ganggang,bakteri, dan mikrofungi. Protozoa memainkan peran baik
sebagai herbivora dan konsumendi dekomposer link dari rantai makanan. Protozoa
juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri
dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka,
beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain
lagi memiliki bukan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan.
Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen
disebut vakuola.
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan
sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur
tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat
yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat
membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada
keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya.
Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandungselulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan
protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai
dengan fleksibilitasektoplasma yang ada dalam membransel. Beberapa jenis
protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun
dari Si dan Ca.

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini yaitu :
Hari/tanggal : Selasa / 05 Mei 2015
Pukul : 11.30 s.d. 12.30 wib
Tempat : Laboratorium Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negri RADEN INTAN Lampung

3.2 Alat dan Bahan


Alat: :
 deck glass mikroskop,
 pipet pasteur (pipet halus),
 dan preparat

Bahan :
 air sawah,
 air kolam dan
 air hujan

3.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengambil sampel air dengan menggunakan pipet, kemudian dengan hati-hati
meletakkannya di atas objek gelas lalu mengamati pada mikroskop (mengusahakan
mulai pada perbesar terkecil).
3. Setelah mendapatkan organisme pada berbagai air kemudian memperhatikan
perbesaran yang digunakan.
4. Menggambar organisme tersebut, mengamati struktur morfologi dan anatomi dari
organisme yang ditemukan, mencatat jenis, perbesaran, atau arah pergerakannya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Sumber air : Air Hujan
Species : Stylonychia mytilus
Perbesaran : 10 x 0,25

Keterangan:
1. Silia
2. Stigma
3. Vakuola makanan
4. Silia

Sumber air : Kolam


Species : Euglena viridis
Perbesaran : 10 x 0,25

Sumber air : Sawah


Species : Paramecium sp
Perbesaran : 10 x 0,25

Keterangan:
1. Flagel
2. Stigma
3. Vakuola kontraktil
4. Kloroplas
5. Makronukleus
6. Mikronukleus
7. Vakuola makanan

Keterangan:
1. Vakuola kontraktil
2. Cilia
3. Vakuola makanan
4. Makronukleus
5. Mikronukleus

3.2 Pembahasan
1. Air Hujan ( Stylonychia mytilus )
Pada praktikum ini dengan pengujian menemukan organisme pada air hujan
yang diduga sebagai protozoa dengan genus stylonychia hal ini kami pertimbangkan
dari segi bentuk protozoa tersebut pengamatan yang kami temukan bedasarkan
hasil pengamatan pada praktikum sebelumnya. Denagn didasarkan bahan bacaan
buku dan internet sebagai sarana sumber penentuan hasil organism tersebut kami
mendapati organisme bersel satu tersebut sebagai protozoa Stylonyhia mytilus.
Adapun anatomi dari Stylonychia yaitu berbentuk oval jika dilihat pada bagian atas dan
itu berfungsi untuk aktivitas gencarnya dan juga gerakannya cepat. Seperti halnya
denganParamecium sp yang memiliki gerakan yang cepat dan juga genus Ciliata (memiliki
rambut pendek seperti ekstensi). Cilia pada Stylonychia sangat khusus dan tidak bebas
didistribusikan melalui tubuhnya.

Adapun habitat dari Stylonychia mytilus yaitu biasanya terdapat pada air tawar
dan tanah, ditemukan pada lumut, dan juga diantara partikel sedimen. Selain itu,
mereka juga biasanya berenang melalui vegetasi yang membusuk sampah kolam
yang mengambang pada air.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Stylonychia mytilus yaitu :
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Spirotrichea
Ordo : Sporadotrichida
Family : Oxytrichidae
Genus : Stylonychia
Species : Stylonychia mytilus

2. Air Kolam ( Euglena viridis )


Euglena yaitu memiliki tubuh yangmenyerupai gelendong dan diselimuti oleh
pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya
meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata
berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan
terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk
berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju
vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan– hewan kecil dicerna.
Penjelasan diatas adalah gambaran sedikit mengenai protozoa Euglena.
Pada praktikum ini dengan pengujian air kolam didapati/ ditemukan organisme
protozoa Euglena, hal ini kami yakini dengan melihat bentuk tubuh yang kami lihat
pada praktikum in dengan bantuan mikroskop dengn daya lensa pembesar 10 x
0,25. Adapun bahan bacaan yang bersumber dari buku dan internet. Hal ini juga
kami sebanding dengan habitat dari Euglena adalah di air tawar dan melimpah di
daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi
kotoran binatang. Menurut hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa Euglenasp ini memiliki bentuk oval,dan memeiliki flagel di interior. Euglena sp
ini memiliki ciri-ciri diantaranya berflagel, memiliki bintik mata (eyespot) dan juga
terlihat warna hijau pada tubuhnya. Pada pengamatan ini
terlihat Euglena sp berjalan sangat cepat, sehingga bagian tubuh yang lainnya tidak
terlihat.
Adapun morfologi dari Euglena yaitu memiliki tubuh yang menyerupai
gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60
mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini
memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan
gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk
berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju
vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna

Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Euglena viridis adalah sebagai berikut :
Kingdom : Excavata
Phylum : Protozoa
Class : Euglenoidea
Ordo : Euglenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Species : Euglena viridis

3. Air Sawah ( Paramecium sp)


Berdasarkan hasil pengamatan, paramecium berbentuk seperti sandal dengan
sedikit cekungan di salah satu sisinya. Bagian luar tubuh diselimuti oleh cilia yang
berfungsi untuk pergerakan. Dibagian dalamnya terlihat beberapa organel yaitu
nucklus yang berfungsi untuk mengatur kegiatan sel, vakuola makanan ini berfungsi
sebgai proses pencernaan makanan.
Adapun anatomi dari Paramecium menurut Rohmimohtarto dalam bukunya
Zoologi Invertebrata (2007) menjelaskan bahwa Paramecium memiliki bentuk oval,
seperti sandal, bulat di bagian depan atau atas dan menunjuk di belakang atau
bawah. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi kulit tipis adalah rambut-
rambut kecil banyak, yang disebut silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal.
Pada bagian luarParamecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan bagian
dalam Paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola
makanan, makronukleus. masing sel anak identik, mempunyai dua nukleus,
sitoplasma dan alat sel lainnya (Rohmimohtarto, 2007).
Paramecium hidup diperairan, biasanya dapat ditemukan pada air sawah
maupun jerami. Berdasarkan hasil pengamatan, paramecium ditemukan di air jerami
saja, pada air sumur, sungai dan kolam tidak ditemukan paramecium, mungkin
karena kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati air sampel
Adapun klasifikasi Paramecium sp sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramaecidae
Genus : Paramaecium
Spesies : Paramaecium sp
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpuan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Saat ini nama Protozoa tidak di gunakan lagi sebagai nama suatu takson, tapi
Kelompok-kelompok taksonomi yang tadinya di bawah protozoa tingkatannya
banyak yang berubah dan banyak yang dinaikan sebagai Phylum. Sebagai contoh
saat ini kinetoplastida yang dalam klasifikasi lama adalah nama salah satu familia
anggota dari Mastiigophora sekarang menjadi salah satu Phylum tersendiri. Banyak
perubahan posisi klasifikasi dari anggota-anggota protozoa, perubahan ini pada
prinsipnya dilakukan setelah ada bukti dan anilisis yang dapat menyimpulkan
tentang posisi kekerabatan dari takson-takson tersebut.
2. Pada Sumber Air Sawah terdapat protozoa dengan spesies Paramecium sp, pada
air Hujan terdapat spesies Stylonychiamytilus, pada Air Kolam species yang
ditemukan adalah Euglena viridis.

DAFTAR PUSTAKA

Adun Rusyana.2O11. Zoologi Invertebrata. Bandung : Alfabeta

Akmal, 2010. Blog Akmal Ilmu Protozoa. http://akmal-hasanuddin.Blogspot. Diakses


tanggal 6 Mei 2015

Mukayat Djorubito. 1994. Zoologi Dasar,. Jakarta: Erlangga

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya dalam ilmu taksonomi, seluruh makhluk hidup dikelompokkan ke
dalam dua kerajaan (kingdom), yakni kingdom tumbuhan (kingdom plantae) dan kingdom
hewan (kingdom animalia). Pengelompkan tersebut didasarkan atas persamaan ciri-ciri atau
persamaannya.
Pada Kelompok kerajaan hewan (kingdom animalia) dapat dibagi manjadi sepuluh
macam filum atau phylum salah satunya adalah Filum Protozoa atau Protosoa. Protozoa
merupakan organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik.Protozoa
berasal dari kata protos, yang artinya pertama dan zoon yang berarti hewan, jadi protozoa
adalah hewan yang pertama kali dikenali.

Pentingnya untuk mengetahui kehidupan protozoa, dalam makalah ini akan


menguraikan permasalahan mikrobiologi organisme makhluk hidup protozoa yang akan
membahas secara rinci mengenai kehidupan protozoa.

2.1 Rumusan Masalah


2.1.1 Apa pengertian Protozoa?
2.1.2 Bagaimanakah karakteristik Protozoa?
2.1.3 Bagaimanakah morfologi pada Protozoa?
2.1.4 Bagaimana cara perkembangbiakan Protozoa?
2.1.5 Bagaimanakah pencernaan pada Protozoa?
2.1.6 Apasajakah klasifikasi dalam filum Protozoa?
2.1.7 Apasaja Manfaat dan Bahaya yang ditimbulkan oleh Protozoa?

2.3 Tujuan
2.3.1 Untuk mengetahui pengertian Protozoa
2.3.2 Untuk mengetahui karakteristik Protozoa.
2.3.3 Untuk mengetahui morfologi Protozoa.
2.3.4 Untuk mengetahui perkembangbiakan Protozoa.
2.3.5 Untuk mengetahui pencernaan pada Prortozoa.
2.3.6 Untuk mengetahui klasifikasi dalam filum Protozoa.
2.3.7 Untuk mengetahui Manfaat dan Bahaya yang ditimbulkan oleh Protozoa.

2.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan mengenai kehidupan protozoa secara lengkap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Protozoa


Tahun 1830an, Protista pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain,
oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang
meliputi Ciliata dan Coral (Wikipedia,2011).
Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua
hewanbersel satu seperti Foraminifera dan Amuba(Wikipedia,2011).
Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan
oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan
hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai kingdom
keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral. Kemudian kingdom mineral dibuang
olehErnst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan protista(Wikipedia,2011).
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya,
"Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah
Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara
istilahprotoctista tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti
sel sepertidiatom, alga hijau dan fungi. Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian
menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista
dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda
antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukaryotik yang
dimasukkan Protista definisi Whittaker(Wikipedia,2011).
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir
abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok
monofiletik) (Wikipedia,2011).
Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan
molekuler, ultrastruktur, dan palaeontological(Wikipedia,2011).
Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan yang
lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta yang
menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur lendir dan jamur air yang
menyerupai jamur. Dulu, bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan
(Animalia, Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari
protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik(Wikipedia,2011).

2.2 Adaptasi Protozoa


Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri,
dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik
sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga
memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat
menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi
dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana
mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti
kompartemen disebut vakuola (Wikipedia,2010).
Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan
penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer
bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti
parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit
dan symbionts dari hewan multisel(Wikipedia,2010).
Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara
tahap proliferatif(misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan
hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya,
atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu.
Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan
memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam
bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi
makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation,
sedangkan proses mentransformasikan kembali
ke trophozoite disebut excystation(Wikipedia,2010).

2.4 Habitat Protozoa


Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup
bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifatparasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat
berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk
manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-
tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun.
Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain
hidup di dasarlaut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit
atau di dalamrumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena
mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka
memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan
lainnya(Wikipedia,2010).
Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa
merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis,
elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-
ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur.
Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk
kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara
lainnucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-
macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada
pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic
dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu
menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat
parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak
perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan
dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya(Wikipedia,2010).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Protozoa


Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasaYunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah
hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa.
Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang
berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya,
beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa.
Contohnya strain mutan algaegenus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat
dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana
sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan
dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan
dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan
tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan
buah (Wikipedia,2010).
3.2 Karakteristik Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
 Organisme uniseluler (bersel tunggal)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus)

 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)


 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella (Haeryn,2012).

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada
jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan
amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang
sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan
pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan
sitoplasmanya, menjadi dua yang masing- masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya
bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya
setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan
membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih
kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah
sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula(Haeryn,2012).
(Abhykatsu,2011).

3.3 Morfologi Protozoa


Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai
pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada
dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada
keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan
hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah
menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandungselulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa
mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada
dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar
sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat
mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang
keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkanskeleton. Kerangka luar yang keras ini
sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luarForaminifera tersusun dari CaO2
sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan
kapur(Wikipedia,2010).
Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas
menggunakanpseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat
bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa
dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan
ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang
bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak
serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai
tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru,
yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora,Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora,
dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung
menjadi satu kelompokSarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam,
maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah
genera Monosiga,Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba,
dan Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain
genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, danStentor. Contoh protozoa
kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexaberanggotakan
genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovellatermasuk
kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota
kelompok Myxospora(Wikipedia,2010).

3.4 Perkembangbiakan Protozoa


Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. Pembelahan multipel, pembelahan dengan cara beberapa inti terbelah lebih dahulu,
kemudian terjadi pembelahan sitoplasma menjadi beberapa individu(Muntaha,2011).
2. Schizogoni, beberapa sel anak dibentuk dari sel induk (Muntaha,2011).
3. Budding atau Tunas, bagian tubuh induk terpotong kemudian berdifferensiasi menjadi
individu sempurna(Muntaha,2011).
4. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk
spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan
disebut sporozoid (Surya,2010).
5. Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi
pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/
memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara
membujur /memanjang (longitudinal) (Surya,2010).

Pembelahan Mitosis. (Surya,2010)

Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :


Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan
dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk(Surya,2010).
(Surya,2010)
Konjugasi. Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan
makronukleus, proses ini disebut singami(Surya,2010).
(Surya,2010).

3.5 Pencernaan pada Prortozoa


Proses pencernaan pada protozoa yang memiliki mulut yaitu dengan memasukkan
makananya melalui mulut kemudian menuju kerongkongan melalui sitofaring dan berakhir
pada vakuola makanan (vakuola nonkontraktif). Sebaliknya bagi protozoa yang tidak
memiliki mulut, yaitu dengan menelan secara utuh mangsanya melalui permukaan selnya.
Sisa-sisa makanan akan dibuang melalui lubang pada ektoplasma (shvoong,2010).

Cara makan protozoa dapat dibedakan menjadi beberapa cara yaitu

1. Bersifat parasit, menyerang makanan berupa cairan tubuh inangnya melalui


permukaan tubuhnya.

2. Holozoik, Protozoa yang memakan organisme lain yang lebih kecil seperti bakteri,
alga, atau protozoa lain.

3. Holofitik, Protozoa yang memiliki kloroplast dan mampu berfotosintesis seperti


tumbuhan hijau.

4. Saprofitik, protozoa yang memakan bahan organik dari sisa-sisa tumbuhan atau
hewan

3.6 Klasifikasi Protozoa


Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada
yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas),
contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba
yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Gambar Amoeba

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan


flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap
makanan.
Pada kelas Flagelata dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena
viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata.
2. Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens

Gambar Flagellata autotrofik (berkloroplas), ex. Euglena viridis,

Gambar Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas) .Ex. Trypanosoma gambiens

Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai
dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak
dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus),
yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara
mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil)
yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak
ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor,
Didinium, Vorticella, Balantidium coli
Gambar Paramaecium caudatum

Gambar Stensor

Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut
juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan
dengan kesehatan manusia yaitu Toxopinsma dan Plasmodium. Tidak memiliki alat gerak
khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid
memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan
untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan
hewan.Contoh :Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax

Gambar Plasmodium falciparum

Plasmodium vivax

3.7 Manfaat dan Bahaya yang ditimbulkan oleh Protozoa


Beberapa Protozoa dapat memberi manfaat pada kehidupan manusia yaitu
1. Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok. Endapan cangkangradiolaria didasar perairan
akan membentuk tanah radiolarian tanahtersebut mengandung zat kersik dan dapat digunakan
sebagai bahanpenggosok.
2. Sebagai indicator minyak bumi. Endapan kerangka tubuh Globigerinadidasar perairan akan
membentuk tanah globigerina. Endapantersebut biasa digunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.
3. Membantu proses pembusukan sisa makanan. Membantu prosespembusukan sisa-sisa
makanan pada manusia. Misal, Entamoeba Coli (Anonymous,2011).
Beberapa Protozoa dapat memberi bahaya pada kehidupan manusia yaitu
1. Entamoeba Histolytica; hidup didalam usus halus manusia, penyebabpenyakit disentri.
2. Entamoeba Gingivalis; hidup dirongga mulut, penyebab penyakitgingivitis.
3. Balantidium Coli; hidup didalam usus tebal (kolon) manusia, penyebabpenyakit diare
(balontidiosis).
4. Trypanosoma Gambiense dan tryponosoma Rhodesiense, penyebabpenyakit tidur pada
manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tsetse(glossina palpalis dan Glossina morsitans).
5. Trypanosoma evansi; penyebab penyakit sura pada ternak. Hospesperantarannya adalah lalat
Tabanus.
6. Trypanosoma Cruzi; penyebab penyakit chagas pada anak-anak.
7. Leishmania Donovani; penyebab penyakit kala-azar pada manusia.
8. Trichomonas Vaginalis; penyebab penyakit gatal-gatal pada vaginadan keputihan.
9. Plasmadium sp; penyebab penyakit malaria. Hospes perantarannyaadalah nyamuk
Anopheles betina (Anonymous,2011).

BAB IV
KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
 Protozoa merupakan mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista.
 Karakteristik protozoa adalah merupakan organisme uniseluler (bersel
tunggal),Eukariotik (memiliki membran nukleus), Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
(kelompok), Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof), Hidup
bebas, saprofit atau parasit, dan dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.
 Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara pembelahan multiple,
schizogoni, budding atau tunas, spora, dan pembelahan mitosis (biner),
sedangkan perkembangbiakan secara seksual dengan cara peleburan gamet sporozoa dan
konjugasi.
 Cara makan protozoa dapat dibedakan menjadi beberapa cara yaitu bersifat parasit, holozoik,
holofitik, dan saprofitik
 Protozoa diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak yaitu Kelas Rhizopoda
(Sarcodina) yang alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) , Flagellata (Mastigophora)
alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk), Ciliata (Ciliophora) alat gerak berupa silia
(rambut getar) dan Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.

4.2 Saran
Diharapkan masyarakat dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya agar
terhidar dari segala sumber penyakit yang ditimbulkan oleh Protozoa atau mikroorganisme
lain yang dapat memberikan dampak negative pada kesehatan, karena lebih baik mencegah
dari pada mengobati.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2011. Peran Protozoa Dalam Kehidupan.http://www.scribd.com/doc /22196486/ Peran-


Protozoa-Dalam-Kehidupan (Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)
Abhykatsu.2011. Makalah Protozoa. http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/makalah-protozoa. html.
(Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)
Haeryn.2012. Makalah Protozoa Protista. http://haeryn.wordpress.com/2012/05/30/makalah-protista-
protozoa/ (Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)
Shvoong.2010. Sistem Pencernaan Protozoa. http://id.shvoong.com/society-and-news/news-
items/2004733-sistem-pencernaan-protozoa/#ixzz1zuq7YQnh (Diakses pada tanggal 8 Juni
2012)
Surya.2010.Protozoa.http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biolo gi /
Protozoa /materi3.html (Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)
Muntaha.2011.Filum Protozoa. http://www.scribd.com/doc/60006900/1-Filum-Protozoa(Diakses
pada tanggal 8 Juni 2012)
Wikipedia.2010.Protista. http://id.wikipedia.org/wiki/Protista(Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)
Wikipedia.2011.Protozoa. http://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa (Diakses pada tanggal 8 Juni 2012)

Anda mungkin juga menyukai