Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
a
d
f h
Kelompok C
Tahun 2018
d. Kolom
e. Engkol ke arah memanjang
f. Engkol ke arah naik turun
g. Alas mesin
h. Handle ke arah melintang
c
e
b
f
Kelompok C
Tahun 2018
a
b
c
e
g
d
i
f
j
h
Kelompok C
Tahun 2018
d. Nok pembatas
e. Meja mesin
f. Engkol ke arah memanjang
g. Tuas pengunci
h. Baut penyetel
i. Engkol ke arah melintang
j. Engkol untuk ke arah naik turun
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai
dengan prinsipnya seperti :
1. Milling Muka
2. Milling Spiral
3. Milling Datar
4. Pemotongan Roda Gigi
5. Pengeboran
6. Reaming
7. Boring
8. Pembuatan Celah
Kelompok C
Tahun 2018
2) Surface Milling
Mesin milling yang biasa digunakan untuk produksi masal, kepala
spindel dan cutter dinaik turunkan.
Kelompok C
Tahun 2018
5) Copy Milling
Mesin ini digunakan untuk pembuatan benda kerja yang
mempunyai bentuk tidak beraturan. Merupakan mesin milling yang
digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit, maka dibuat master
atau mal sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama. Mesin
ini dilengkapi dengan dua head mesin mesin yang fungsinya sebagai
berikut :
1. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
2. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan
masternya.
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
a. Cutter Mantel
Cutter jenis ini digunakan untuk mesin milling horizontal.
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
\
Gambar 4.22 Cutter Heavy Duty End Mill
Kelompok C
Tahun 2018
Sisi dan
0,33 0,33 0,28 0,15 0,13 0,10 0,20
Muka
Kelompok C
Tahun 2018
3) Cemented Carbide
Susunan bahan ini terdiri dari tungsten, kobalt serta karbon. Cemented
Carbide biasanya di buat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut pada
pemegang alat potongnya. Pada suhu 900oC bahan ini masih mampu
memotong dengan baik. Cemented carbide sangat cocok untuk proses
milling dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotongan dapat
dipersingkat dan putaran yang tinggi dapat menghasilkan kualitas
permukaan yang halus.
Kelompok C
Tahun 2018
bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya, hal ini untuk mencegah pahat
untuk terjepit di celah.
5. Milling Ujung
Biasanya berukuran dari diameter 4 mm-40 mm
6. Shell and Mill
Kelopak ujung milling dibuat untuk disesuaikan di bar pendek yang
dipasang dibagian poros. Kelopak milling ujung lebih mudah untuk diganti
dari pada milling ujung padat.
7. Milling Muka
Pahat ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga
digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat dari
pada Sylindrical Slab Mill atau Milling Slab Silindris. Milling muka
memiliki gigi diujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di
kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
8. Tee Slot Cutter
Pahat ini digunakan untuk milling celah awal, suatu celah atau alur
harus dibuat pada benda kerja sebelum pahat digunakan.
1 12 – 13 Gigi
2 14 – 16 Gigi
3 17 – 20 Gigi
4 26 – 34 Gigi
5 35 – 54 Gigi
6 55 – 134 Gigi
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
c. Gerakan Penyetelan
Gerakan ini untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman
pemakanan, dan pengembalian untuk memungkinkan benda kerja
masuk ke dalam posisi potong cutter. Gerakan ini juga dapat disebut
gerakan pengikatan.
Pengoperasian mesin milling pada dasarnya sama dengan
pengoperasian mesin perkakas lainnya. Mesin milling digunakan untuk
membuat benda-benda kerja dengan berbagai bentuk tertentu dengan jalan
penyayatan. Dari berbagai mesin perkakas yang ada, mesin milling yang
mampu digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk komponen.
Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu
dipertimbangkan sebelum mengoperasikan sebuah mesin milling.
Langkah-langkah tersebut antara lain :
a) Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang
efektif dan efesien.
b) Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk
menentukan jenis cutter dan media pendingin yang akan digunakan.
c) Menetapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan.
d) Menentukan geometri cutter yang digunakan
e) Menentukan alat bantu yang dibutuhkan didalam proses.
f) Menentukan roda-roda gigi pengganti apabila dikehendaki adanya
pengerjaan-pengerjaan khusus.
g) Menentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh
dalam prosese pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat,
kedalaman pemakanan, waktu pemotongan, dll).
Untuk melaksanakan langkah-langkah diatas, kita terlebih dulu harus
dapat menghidupkan mesin. Setiap mesin mempunyai bagian sendiri-
sendiri yang digunakan untuk menghidupkan mesin, sebagai contoh pada
mesin Milling HMT. Untuk menghidupkan kita harus mengaktifkan saklar
aliran listrik kemudian kita menekan tombol “on” untuk mengalirkan arus
listrik, sedangkan untuk mematikan kita cukup menekan tombol “off”
Laporan Proses Manufaktur
Kelompok C
Tahun 2018
Bahan
Halus Kasar Halus Kasar
Kelompok C
Tahun 2018
b) Kecepatan Spindel
Kecepatan spindel utama dapat dihitung apabila kecepatan
penyayatan telah diketahui. Untuk itu langkah pertama yang harus
dilakukan untuk menghitung kecepatan spindel adalah dengan melihat
harga kecepatan potong dari bahan yang akan disayat berdasarkan
pada tabel/referensinya.
c) Memahami Metode Pemotongan
Terdapat beberapa jenis metode pemotongan pada kerja milling.
Diantaranya digolongkan menjadi 3 jenis, antara lain :
a. Pemotongan Searah Jarum Jam
Pemotongan yang datangnya benda kerja seiring dengan
putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang
baik karena meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter.
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Keterangan:
Cs = Cutting Speed (m/menit)
D = Diameter Cutter (mm)
n = Putaran Spindel (Rpm)
π = Konstanta (3,14)
Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat
dihitung secara matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan
potong sendirisendiri berdasarkan karakteristiknya dan harga kecepatan
potong dari tiap material ini dapat dilihat didalam table yang terdapat
didalam buku atau referensi. Untuk lebih jelasnya mengenai harga
kecepatan potong dari tiap material dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Dibawah ini dijelaskan kecepatan potong untuk beberapa jenis bahan
yang berbeda.
Laporan Proses Manufaktur
Kelompok C
Tahun 2018
2 Besi tuang 14 – 21
3 Baja >70 10 – 14
4 Baja 50-70 14 – 21
5 Baja 34-50 20 – 30
8 Plastik 40- 60
Cs
n=
𝜋.d (E.q. 4.2)
Kelompok C
Tahun 2018
1000 Cs
n=
𝜋.d (E.q. 4.3)
Keterangan:
n = Putaran Spindel (rpm)
Cs = Kecepatan Potong (m/menit)
D = Diameter cutter (mm)
π = Konstanta (3,14)
n = 119,42 ≈ 119 rpm
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya hanya digunakan sebagai titik
acuan dalam menyalakan putaran mesin agar sesuai dengan putaran mesin
yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin tersebut. Artinya, putaran
mesin sebenarnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat
dengan hasil perhitungan di atas.
3. Kecepatan Pemakanan (Feeding)
Pada umumnya mesin milling, dipasang tabel kecepatan pemakanan
atau feeding dalam satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar
kecepatan pemakannya 28, artinya kecepatan pemakanan pisau milling
sebesar 28 mm/menit. Makin kecil kecepatan pemakanan pisau milling,
kekasarannya makin rendah atau lebih halus. Tabel besar pemakanan pada
mesin baru berlaku jika mesin milling tersebut dijalankan dengan cara/mode
otomatis.
Kelompok C
Tahun 2018
Keterangan :
f = bergesernya pisau milling (mm) dalam satu putaran
4. Sistem Pembagian (Devider Head)
Di dalam mesin milling atau milling machine, selain mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan proses milling rata, menyudut, membelok, mengatur
dsb, dapat pula mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang atau
bersudut-sudut. Yang dimaksud benda kerja yang berbidang-bidang ialah
benda kerja yang mempunyai beberapa bidang atau sudut atau alur beraturan
misalnya segi banyak beraturan, batang beralur, roda gigi, roda gigi cacing,
dan sebagainya. Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di
atas, mesin milling dilengkapi dengan kepala pembagi (dividing head) dan
kelengkapannya. Kepala pembagi ini berfungsi untuk membuat pembagian
atau mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang tadi dalam sekali
pencekaman.
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Plat
Brown And Sharpe
Pembagi
Plat 1 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20
Plat 2 21 – 23 – 27 – 29 – 31 – 33
Plat 3 37 – 39 – 41 – 43 – 47 – 49
Kelompok C
Tahun 2018
Kelompok C
Tahun 2018
Keterangan :
nc = Putaran Indeks
i = Angka Pemindahan (Rasio)
T = Pembagian Benda Kerja
Perlu diingat bahwa, apabila pembagian yang dikehendaki lebih
dari 40, ulir cacing diputar kurang dari satu putaran, dan bila pembagian
kurang dari 40, ulir cacing diputar lebih dari satu putaran.
Kelompok C
Tahun 2018
2. Conventional Milling
Merupakan metode konvensional, dimana putaran benda kerja
berlawanan arah dengan cutternya. Pemotongan ini dimulai dengan
beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin
milling.
Kelompok C
Tahun 2018
Laporan Proses Manufaktur
Kelompok C
Tahun 2018