Sebagai negara agraris, kebutuhan air bagi Indonesia sangat tinggi demi
mendukung sektor pertanian. Ketersediaan air di sektor pertanian tentunya dapat
menunjang kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat. Namun, ada saaatnya air
yang tersedia cukup melimpah dan ada saatnya ketersediaan air sangat minim
tergantung pada musim. Selain itu, lahan yang jauh dari sumber air akan
mengalami kesulitan dalam penyediaan air untuk pertanian. Dengan demikian
keberadaan bangunan air dan irigasi sangat diperlukan untuk menjamin
ketersediaan dan distribusi air bagi lahan baik dekat maupun jauh dari sumber
mata air.
Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena
tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan
dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi
juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah
kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model
seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. Daerah irigasi adalah kesatuan
lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana system irigasi di Indonesia dan apa yang terjadi
dengan system tata air di Indonesia sekarang ini.
masalah yang dihadapi para petani dalam beririgasi, yaitu mulai dari kondisi
irigasi yang masih belum mencukupi untuk mengairi setiap petak sawah dan
pengelolaan irigasi yang belum teratur yang meliputi: pengaliran dan pembagian
air ke lahan-lahan pertaniannya, sehingga para petani kesulitan dalam mengolah
lahan pertaniannya, dan hal ini juga menyebabkan hasil produksi padi semakin
berkurang dari tahun ke tahun.