Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu organisasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan selalu akan
bertemu dengan ketidakpastian, sehingga ketidakpastian dalam bisnis akan menimbulkan
risiko yang akan memberikan ancaman (biaya, kerugian dll) bagi perusahaan. Oleh karena
itu setiap risiko yang terjadi didalam aktivitas bisnis harus senantiasa diminimalisasi.
Dengan demikian untuk meminimalisasi risiko, perusahaan menerapkan pengendalian risiko
karena dengan adanya penerapan pengendalian risiko yang efektif dapat menjadi hal yang
baik bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah
peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
disebut dengan istilah risiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko
menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai
dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Seseorang menyatakan bahwa ada
risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu. Memahami konsep risiko
secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik
manajemen risiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang dikemukakan
dalam berbagai literatur diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas.
Pengendalian risiko adalah tahapan yang harus seseorang atau perusahaan lakukan
setelah mengetahui resiko yang akan dihadapi dan menganalisis risiko tersebut
Menurut Hermanto Darmawi (1997 : 78) ada dua pendekatan dasar dalam menangani
risiko, yaitu : Pengendalian risiko (risk control) dan Pembiayaan risiko (risk financing).
Pengendalian risiko di jalankan dengan metode berikut
1 Menghindari risiko
2 Mengendalikan kerugian
3 Pemisahan
4 Kombinasi atau pooling
5 Pemindahan risiko
Jika exposure tidak di hilangkan, maka tidak akan ada alternatif lain, selain dari
mengunakan tekning financing.
2
2.2 Menghindari Resiko
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni, adalah menghindari harta, orang
atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan
Pertama : boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko makin luas risiko yang
di hadapi, makin besar ketidak mungkinan menghindarinya.
Kedua : faedah laba potensial yang bakal di terima dari sebab pemilikkan suatu harta,
memperkerjakan pengawai tertentu, atau bertangung jawab atas suatu kegiatan, akan
menghilang, jika di laksanakan penghindaran risiko
Ketiga : makin sempit risiko yang di hadapi, maka akan semakin besar peluang
mengatasi resiko
2.3 Pengendalian Kerugian ( Loss Control )
Pengendalian risiko dikatakan berhasil jika tidak terjadi kerugian yang di sebabkan
risiko yang ingin dihindarkan itu.
1 Kerugian
2 Menurut sebab akan terjadinya yang akan di kontrol.
3 Menurut lokasi dari pada kondisi yang akan di kontrol.
4 Menurut timingnya.
3
Metode pencegahan kerugian dan metode pengurangan kerugian
Minimization program
Salvage program
Pendekatan engineering, menekankan kepada sebab sebab yang bersifat fisikal dan
mekanikal, misalnya memperbaiki kabel yang tidak memenuhi sarat,
Pendekatan hubungan manusia ( human relation), menekankan sebab-sebab
kecelakaan yang di sebakan oleh faktor manusia, seperti kelengahan, suka
menghadang bahaya, sengaja tidak memakai alat pengaman yang haruskan , dan
lain-lain faktor psikologis.
4
10. Menstabilkan, mereparasi, dan merehabilitasi objek yang terkena msibah.
Tindakkan pengendalain risiko dapat pula di klasifikasikan menuru lokasi dari pada kondisi
yang direncanakan untuk di kendalikan.
Menurut Dr. Haddon menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian dari
kecelakan lalu-lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
1. Sebelum kecelakaan
2. Selama kecelakaan terjadi
3. Sesudah kecelakaan itu
Klasifikasi ini juga digunakan untuk pembeda antra minimization dan salvage.
Tidakkan pencegahan kerugian ( berdasarkan definisi) semuanya dilaksanakan sebelum
kejadian
5
Analisis Kerugian dan Analisis Hazard
Analisis Kerugian
Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendali kerugian perlu untuk
membnagun :
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini utama tempat terjadinya
kecelakaan ialah yang bertangung jawab memberikan informasi tentang kronolagi terjadinya
kecelakaan dan mengisi formulir dengan sempurna merekan akan lebih waspada terhadap
kecelakaan.
6
2.3 Analisis Hazard
Analsis hazard tidak dapat dibatasi pada analisi hazard yang telah menybabkan
kecelakaan saja. Perlu menyelidiki hazard yang mungkin akan muncul, berdasarkan
pengalam perusahaan.
Misalnya hazard dalam produk baru seperti obat baru merupakan hazard yang belum
pernah dialami bahkan oleh perusahaan lain, tetapi melalui percobaan labotorium hazard
mungkin ditemukan.
Checklist
Fault tree analysis
Walaupun pencegahan segala kerugian diinginkan, tetapi ditinjau dari sisi ekonomis
ada biaya yang harus di keluarkan untuk mencegahnya di antaranya pertimbangan yang
bersifat ekonomis adalah
Pertama karena manfaat biaya tidak pasti, maka benefit itu harus dikalikan dengan
probobilitas mafaat itu akan terjadi. Baik manfaat (benefit) maupun biaya bisa di sebarkan
7
pada biaya unurk beberapa tahun. Akibatnya orang harus mebnadingkan present value dari
expected cost.
Evaluasi
Pemisahan
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, kita harus selalu mengidentifikasi risiko-
risiko yang kemungkinan terjadi. Baik itu nanti risiko yang berklasifikasi dan berakibat
tinggi, sedang atau rendah bagi perusahaan. Tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi
masyarakat yang tidak lain adalah masysrakat Indonesia sendiri. Mengembangkan inovasi
terbaru itu juga perlu, apalagi dijaman yang sekarang sudah modern atau era globalisasi
seperti ini. Harus banyak berkreatifitas agar mampu bersaing.
9
DAFTAR PUSTAKA
Berrado, Abdelaziz, dkk. 2011. The Open Transportation Journal: A Framework for Risk
Management in Railway Sector: Application to Road-Rail Level Crossings.
http://mancaria.blogspot.com
10