Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ghea Dionita Sanora

NIM : 16030244026
Kelas : Biologi 2016

Teori Pergeseran Benua Oleh Alfred Wegener


Jika kita melihat pada peta dunia, benua merupakan daratan yang meliputi 29% dari
permukaan bumi yang terlihat seperti potongan puzzle yang terpisah. Seperti Amerika bagian
Tenggara dan Barat Daya Afrika, mereka seperti pernah bersatu dan bergeser. Fenomena ini
dikemukakan oleh Alfred Wegener, seorang ahli metereologi Jerman. Ia percaya bahwa ada
suatu waktu lampau semua benua yang ada di bumi saling berhubungan dan kemudian
terpisah menjadi keadaan yang kita ketahui saat ini, dan dilanjutkan dengan teorinya yang
mengatakan bahwa semua benua bergerak. Wegener mempercayai bahwa pada suatu waktu
lampau tersebut semua benua yang saling terhubung itu disebut dengan Pangea. Pangea yang
berarti keseluruhan bumi yang besar. Namun, teori ini dianggap aneh oleh kebanyakan orang,
sehingga Weneger menunjukkan 4 bukti yang mendukung teorinya. Bukti pertama yaitu
kecocokan bentuk benua yang saling melengkapi misalnya garis pantai benua amerika bagian
Tenggara dan garis pantai bagian Barat Daya Benua Afrika yang saling melengkapi sehingga
Wegener mempercayai bahwa bukan suatu kebetulan sisi tersebut merupakan sisi yang
pernah menyatu. Akan tetapi bukti tersebut tidak cukup sehingga Wegener mencari bukti
kedua yaitu korelasi fosil yang menunjukkan kecocokan temuan fosil antar benua. Fosil
Mesosaurus, reptile raksasa yang hidup ditemukan di Tenggara Amerika dan Barat Daya
Afrika. Bukti ketiga yaitu korelasi bebatuan dan pegunungan. Wegener menemukan
pegunungan pada dua lokasi berbeda dengan jenis batuan yang sama, meskipun secara
geologi hal tersebut tidak mungkin sehingga diputuskan pegunungan tersebut pernah bersatu
dan keduanya terpisah akibat pergerakan benua yang disebut korelasi batuan dan
pegunungan. Bukti keempat tentang data paleoklimatologi atau data iklim masa lalu yang
lebih kompleks. Bukti ini dilihat dari bukti cuaca panas dan sejuk di bagian berbeda di dunia,
Wegener menemukan goresan glaser di dua tempat yang berbeda dalam hutan hujan tropis
dimana hutan hujan tropis tidak dapat bertahan dalam kurun waktu lama sehingga disimpulan
bahwa kedua benua tersebut awalnya berasal dari kutub selatan yang kondisi lingkungannya
memungkinkan terdapat gleser. Bukti lain ditemukan bahwa batu bara merupakan timbunan
sisa-sisa tumbuhan tersebar di beberapa tempat yang tidak beriklim tropis sedangkan batu
bara merupakan bukti yang ditemukan pada tempat beriklim tropis, seperti halnya dengan
bukti goresan gleser bahwa benua-benua telah bergerak sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai