Anda di halaman 1dari 71

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Selasa , 11 Oktober 2016

Interaksi 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien :
DS: Klien mengatakan mendengar suara-suara banyak orang yang mengolok-olok
dia, biasanya datang saat sendirian, dalam sehari tidak menentu
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus (TUK)
 TUK 1 : pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
 TUK 2 : pasien dapat mengenali halusinasinya
 TUK 3 : pasien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan
a. BHSP
b. Mengidentifikasi jenis halusinasi
c. Mengidentifikasi bentuk halusinasi
d. Mengidentifikasi waktu halusinasi
e. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
f. Mengidentifikasi respon halusinasi
g. Melatih klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik
h. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 50


B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang mas, perkenalkan nama saya Helda Kusuma Wardani, bisa
dipanggil Helda. Saya mahasiswa dari STIKes Kendedes Malang. Saya praktek
disini selama 2 minggu, kalau boleh tau nama mas siapa ?
Senangnya di panggil apa ?
2. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan mas hari ini ??
Bagaimana ceritanya sampai dibawa ke RSJ ?

3. Kontrak
Topik : mas bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan yang
sudah mas alami selama ini?
Waktu : Nanti mas maunya ngobrol berapa lama? bagaimana kalau kita
ngobrolnya 15 menit saja??
Tempat : mas maunya kita ngobrol dimana? bagaimana kalau di teras saja?

b. FASE KERJA
“apakah mas dengar suara tanpa ada wujudnya ? coba mas ceritakan suara itu
mengatakan apa?
“apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? kapan yang paling sering
terdengar suara itu? berapa kali sehari yang mas dengar? pada keadaan apa suara itu
terdengar ? apakah pada waktu sendiri ?
“bagaimana perasaan mas ketika mendengar suara itu ?”
“ mas, bagaimana kalau kita belajar cara – cara untuk mencegah suara – suara itu
muncul ?”
“mas, ada empat cara untuk mencegah suara – suara itu muncul , pertama dengan cara
menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain ,

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 51


ketiga melakukan kegiatan yang suda terjadwal dan cara ke empat minum obat
teratur.
“ bagaimana kalau kita belajar dengan satu cara dulu, yaitu dengan menghardik,
caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung mas tutup telinga bilang kamu tidak
nyata. Stop jangan ganggu saya ! begitu di ulang – ulang sampai suara itu tidak
terdengar lagi.
Coba mas peragakan! nah begitu bagus ……. Mas sudah dapat menghardiknya.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi subyek (klien)
Bagaimana perasaan mas setelah peragaan latian tadi? kalau suara – suara
itu muncul lagi silakan coba suara tersebut
 Evaluasi obyektif ( perawat)
Nah , sekarang mas sudah mengerti bagaimana terjadinya halusinasi dan
bagaimana mengontrol halusinasi coba mas ulangi lagi bagaimana
caranya?
2. Rencana tindak lanjut
“bagaimana, apakah mas ingin berlatih lagi mengontrol halusinasi dengan cara
yang lain?
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Mas, nanti kita akan bertemu lagi untuk belajar cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang lain ya mas? mas tidak keberatan kan ? kalau
begitu kita tulis jadwalnya ya mas ?
Waktu : enaknya kita nanti belajarnya jam berapa? bagaimana kalau sehabis
makan saja?

Tempat : dimana kita nanti akan berbincang-bincang? bagaimana kalau di tempat


yang sama.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 52


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. “E”


No.Reg : 107207
Ruang : Kemuning
Unit : Dewasa

No Tanggal / jam Diagnosa Keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi TTD


1. 11/10/2016 Gangguan persepsi sensori: SP 1 S:
halusinasi dengar 1. Membina hubungan saling
percaya
“Selamat siang mas” - Siang mbak
“Perkenalkan nama saya - Ya mbak, nama saya E
Helda , saya mahasiswa
praktek dari STIKes
Kendedes , nama mas
siapa ?”
“Bagaimana perasaan mas - Biasa aja mbak
hari ini ?”
“Bagaimana kalau kita - Ya mbak
sekarang bercakap-cakap
tentang perasaan mas hari
ini ?”

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 53


“Bagaimana mana kalau - Ya mbak, mau
kita bercakap-cakap di
teras, mas mau ?”
“Nanti berapa lama mas , - Ya mbak
bagaimana kalau 15
menit?”
2. Membatu pasien mengenal
halusinasi
“kenapa mas bisa dibawa - Saya mendengar suara-
ke sini ?” suara

“Apakah mas mendengar - Ya mbak cuma suara-suara


suara-suara tanpa ada yang mengolok-olok saya
wujudnya, bagaimana
suaranya mas?”
“Apakah suaranya terus - Tidak mbak
menerus mas?”
“Kapan paling sering - Kalau saya sendirian mbak
terdengar suara itu mas?”
“Pada waktu apa suara itu - Pada waktu saya melamun

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 54


terdengar mas?” pikiran saya kosong mbak

“Bagaimana perasaan mas - Biasa saja


saaat mendengar suara
itu?”

3. Membimbing mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik.
“Mas bagaimana kalau kita - Iya mbak
belajar mencegah jika suara
itu muncul?”
“Ada empat cara untuk
mencegah suara – suara itu
muncul , pertama dengan
cara menghardik suara
tersebut. Kedua dengan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain , ketiga
melakukan kegiatan yang
suda terjadwal dan cara ke

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 55


empat minum obat teratur.”
“bagaimana kalau kita - Saya tidak mau dengar,
belajar dengan satu cara kamu tidak nyata. Stop
dulu , yaitu dengan jangan ganggu saya
menghardik,
caranya , saat suara-suara
itu muncul, mas tutup
telinga, bilang saya tidak
mau dengar, kamu tidak
nyata. Stop jangan ganggu
saya! begitu di ulang –
ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.

“Saya buatkan jadwal ya - Ya


mas, nanti kegiatan mas
sehari-hari masukkan sini ya
mas.?”

O:
- Pasien mampu
berinteraksi dengan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 56


baik dan kooperatif
- Ada kontak mata
- Ekspresi pasien datar

A:
- Pasien mampu
membuna hubungan
saling percaya dengan
perawat.
- Pasien mampu
mengenali
halusinasinya
- Pasien sudah tahu
bagaimana cara
mengontrol
halusinasinya

P:
- Pasien : anjurkan
pasien latihan
mengontrol
halusinasinya dengan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 57


cara menghardik.
- Perawat : melanjutkan
ke SP 2 pasien.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 58


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Selasa, tanggal 11 Oktober 2016

Interaksi II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan mendengar suara-suara banyak orang yang mengolok-olok
dia, biasanya datang saat sendirian, dalam sehari tidak menentu
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus (TUK)


TUK 3 : pasien dapat mengontrol halusinasinya

4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan yang lalu
b. Melatih pembicaraan dengan orang lain saat halusinasinya muncul
c. Memasukkan ke jadwal kegiatan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang mas,
2. Evaluasi / Validasi
 Bagaimana perasaan mas hari ini? Bagaimana tidurnya ?
 Apakah mas masih ingat tadi kita melakukan latihan apa ?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 59


3. Kontrak
Topik : Hari ini kita akan melatih bagaimana cara mengontrol halusinasi dengan
cara berbicara dengan orang lain saat halusinasi muncul mas
Waktu : bagaimana kalau hari ini kita berbicara selama 10 menit ?
Tempat : Mas maunya dimana? Bagaimana kalau disini saja?

b. FASE KERJA
“Baik mas, setelah kita melakukan cara pertama mengontrol halusinasi dengan
menghardik sekarang kita belajar cara kedua untuk mencegah / mengontrol halusinasi
yang lain adalah bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau mulai dengar suara-
suara itu langsung cari teman untuk mengobrol dengan mas. Contohnya begini
“Tolong, saya mendengar suara-suara aneh. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau
ada orang didekat mas katakan ayo ngobrol dengan saya”.
Begitu, coba mas lakukan seperti saya lakukan tadi.
“ Ya begitu mas bagus!”
“ Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah yaitu dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain ya mas ?”

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan mas setelah ini ?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


Coba mas ulangi lagi apa yang sudah kita bicarakan.
Jadi ada berapa cara untuk mengontrol halusinasi?
2. Rencana Tindak Lanjut
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 60


3. Kontak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita latih cara ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal
Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Tempat : Mau dimana? Atau dihalaman samping? Kalau begitu sampai jumpa
besok ya mas.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 61


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : Dewasa

Diagnosa
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan
1 11 Oktober Gangguan persepsi SP 2 S:
2016 sensori : Halusinasi - Selamat sore mas? - Sore mbak
pendengaran.
- Bagaimana perasaan - Biasa aja mbak
mas sore ini?

- Apakah mas ingat tadi - Iya, ingat mbak


kita melakukan apa?

- Sekarang kita akan - Iya mbak


melatih bagian cara
mengontrol halusinasi
dengan cara berbicara
dengan orang lain,

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 62


bagaimana mas mau?

- Baik mas, sekarang kita - Iya mbak


lakukan cara kedua
yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain yah
mas?

- Contohnya begini ya - Iya mbak


mas, “ Tolong saya (pasien
mendengar suara-suara mempraktekkan)
aneh, ayo ngobrol “ Tolong saya
dengan saya”. Coba mendengar suara-
mas contohkan? suara aneh, ayo
ngobrol dengan
saya?”

- Nah, bagus! Ya gitu - Iya mbak nanti


mas, jangan lupa di saya coba!
praktekkan ya mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 63


O:
- Pasien sudah mau
mempraktekkan
cara yang
dianjurkan untuk
mengontrol
halusinasi
- Ekspresi pasien
datar.
- Kontak mata ada

A:
SP 1 dan 2 tercapai

P:
Pasien : dapat
melakukan
mengontrol
halusinasi yang di
ajarkan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 64


Perawat :
melanjutkan SP 3.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 65


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Rabu, tanggal 12 Oktober 2016

Interaksi I

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan mendengar suara-suara banyak orang yang mengolok-olok
dia, biasanya datang saat sendirian, dalam sehari tidak menentu hari ini 3-4 x
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus

b. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

c. Tujuan Khusus (TUK)


TUK 3 : pasien dapat mengontrol halusinasinya

d. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, SP 2 pasien)
b. Melatih kegiatan agar halusinasinya tidak muncul
c. Memasukkan ke jadwal kegiatan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi mas ?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 66


2. Evaluasi / Validasi
 Apakah kegiatan yang kita latih kemarin sudah dilakukan? Bagus sekali

3. Kontrak
Topik : Nah, sekarang kita akan latihan lagi agar halusinasi tidak muncul
kembali.
Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?
Tempat : mau dimana? Bagaimana kalau disini saja?

b. FASE KERJA
“ Baik mas, sekarang kita coba ulangi cara kedua kemarin, cara untuk mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain?”
“ Ya begitu mas bagus!”
“ Bagaimana kalau sekarang kita belajar cara ketiga yaitu praktekkan kegiatan lain
yaitu menyapu,
“ Nanti mas coba lakukan kegiatan menyapu ya…

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi Subyektif (Klien)


Bagaimana perasaan mas setelah mencoba kegiatan menyapu ?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


“ Jadi sewaktu-waktu jika halusinasi muncul mas silahkan melakukan kegiatan
yang sudah diajarkan ya mas?
“ Coba ulangi kegiatan yang sudah diajarkan!”

2. Rencana Tindak Lanjut


“ Kegiatan yang kita latih, tolong mas lakukan secara teratur ya mas?”
“ Kita masukkan jadwal kegiatan harian ya mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 67


3. Kontak yang akan datang?
Topik : Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya kita coba lagi kegiatan tadi?
Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11.00?
Tempat : Mau dimana? Atau di halaman samping? Kalau begitu sampai jumpa
besok ya mas.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 68


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : Dewasa

Diagnosa
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan
1 12/10/2016 Gangguan persepsi SP 3 S:
sensori : Halusinasi - Selamat pagi mas? - Pagi mbak
pendengaran. - Bagaimana tidurnya - Nyenyak mbak
semalam mas nyenyak?
- Kemarin dengar suara- - Dengar mbak
suara lagi gak mas?
- Berapa kali mas? - Kayaknya 3 kali
mbak
- Apakah masih ingat - Iya, ingat mbak
kita kemarin melakukan
apa?
- Baik mas, sekarang kita - Iya mbak
ulangi mengontrol ( pasien
halusinasi dengan cara mencontohkan
bercakap-cakap dengan bercakap-cakap

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 69


orang lain. dengan orang lain )
- Bagaimana, kalau - Iya mbak mau,
sekarang kita belajar (pasien
cara ketiga yaitu mempraktekkan
praktekkan kegiatan menyapu)
selain menyapu? Mau
kan mas?
- Nah, bagus! Jadi seperti - Iya mbak nanti
itu ya mas kegiatan saya lakukan.
yang dilakukan jika
halusinasi muncul?
O:
- Pasien terlihat
antusias ketika
diajari
- Pasien
mempraktekkan
kegiatan yang
diajarkan.

A:
Pasien mampu

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 70


mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan

P:
Pasien : latihan
melakukan kegiartan
sesuai jadwal agar
halusinasi tidak
muncul lagi

Perawat : lanjut SP3


pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 71


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Rabu, tanggal 12 Oktober 2016

Interaksi II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan mendengar suara-suara banyak orang yang mengolok-olok
dia, biasanya datang saat sendirian, dalam sehari tidak menentu hari ini 3-4 x
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus (TUK)


TUK 3 : pasien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, SP 2 pasien)
b. Melatih kegiatan agar halusinasinya tidak muncul
c. Memasukkan ke jadwal kegiatan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang mas?
2. Evaluasi / Validasi
Apakah kegiatan yang kita lakukan seperti kemarin sudah mas coba lakukan
lagi ? bagus sekali, diulangi lagi ya mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 72


3. Kontrak
Topik : Nah, sekarang kita akan latihan lagi seperti tadi agar halusinasi
tidak muncul kembali.
Waktu : Bagaimana kalau nanti kita bercakap- cakap10 menit saja?
Tempat : mau dimana nanti? Bagaimana kalau di teras saja?

b. FASE KERJA
“Baik mas, sekarang kita ulangi lagi cara agar halusinasi tidak muncul kembali
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain!”
“Ya begitu bagus! Mas harus sering bercakap-cakap dengan orang lain ya agar
halusinasinya tidak muncul lagi?”
“Nanti kalau mas sudah biasa cara kedua bercakap-cakap degan orang lain.
Kita akan lanjutkan cara ketiga ya mas?”
“Cara ketiga yaitu melakukan kegiatan seperti menyapu, bagaimana mas mau?

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi Subyektif (Klien)


Bagaimana perasaan mas setelah mencoba bercakap-cakap dengan oraang
lain ?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


“ Jadi sewaktu-waktu jika halusinasi muncul mas silahkan melakukan
kegiatan yang sudah diajarkan ya mas?
“ Coba ulangi kegiatan yang sudah diajarkan!”

2. Rencana Tindak Lanjut


“ Kegiatan yang kita latih, tolong mas lakukan secara teratur ya mas?”
“ Kita masukkan jadwal kegiatan harian ya mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 73


3. Kontak yang akan datang?
Topik : Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya kita coba lagi kegiatan
tadi?
Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Tempat : Mau dimana? di ruang TV ya mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 74


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : dewasa

Diagnosa
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan
1 12/10/2016 Gangguan persepsi SP 3 S:
sensori : Halusinasi - Selamat siang mas? - Sore mbak
pendengaran. - Baik mas, sekarang kita - (pasien mencoba
ulangi agar halusinasi bercakap-cakap
tidak mmuncul lagi, dengan orang lain)
bagaimana mas? sama menyapu
- Nah, bagus, nanti mas mbak
praktekkan terus ya?
- Besok kita lanjut - Iya mbak
latihan melakukan
kegiatan ya mas! Nanti - Iya mbak saya mau
kita bisa melakukan
kegiatan menyapu ya,
mau kan mas?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 75


O:
- Pasien tersenyum
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Gerakan mata
cepat

A:
Pasien mampu
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap

P:
Pasien : latihan
melakukan
kegiartan sesuai
jadwal agar
halusinasi tidak
muncul lagi

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 76


Perawat : lanjut
SP4 pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 77


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Kamis, tanggal 13 Oktober 2016

Interaksi 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus (TUK)


TUK 5 : pasien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengendalikan
halusinasinya.

4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal pasien yang lalu ( SP1,2,3)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi mas ?

2. Evaluasi / Validasi
“ bagaimana perasaan mas hari ini ?”

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 78


“apakah mas ingat kita kemarin melakukan kegiatan apa ?”

3. Kontrak
Topik : mas bagaimana kalau hari ini kita akan membahas pengobatan mas
sebelumnya ?
Waktu : bagaimana kalau kita hari ini membahas selama 10 menit
Tempat : mau dimana mas? Bagaimana kalau di taman seperti kemarin?

b. FASE KERJA
“ mas sekarang saya mau Tanya , mas sebelumnya pernah berobat kemana?
“ pernah putrus obat atau tidak mas ?”
“loh kenapa mas bisa putus obat ?”
“kenapa males?”
“oh jadi begitu alesan mas! seharusnya mas tidak boleh seperti itu mas harus rutin
agar mas bisa merasa tenang dan tidak muncul suara-suara mengolok lagi?
“ mau kan mas mulai sekarang teratur minum obat?”
“bagus, ya seperti itu mas?”

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi Subyektif (Klien)


Bagaimana maukah nanti rutin minum obat ?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


“tadi kan saya sudah menanyakan mas pengobatan sebelumny , seharusnya mas
tidak boleh putus obat. Harus teratur minum obat agar tidak muncul lagi
halusinasinya”

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 79


4. Rencana Tindak Lanjut
“ jadi nanti jika sudah keluar rumah sakit mas harus rutin control dan minum
obat teratur ya mas !

5. Kontak yang akan datang?


Topik : Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya, kita akan membahas cara
minum obat?
Waktu : nanti bagaimana kalau 10 menit saja.
Tempat : bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di taman ?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 80


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : Dewasa

Diagnosa
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan
1 Rabu Gangguan persepsi SP 4 pasien S:
13/10/2016 sensori : Halusinasi - Selamat pagi mas? - Pagi mbak
pendengaran. - Bagaimana perasaan - Baik mbak
mas hari ini?
- Hari ini sudah - Belum mbak
menyapu?
- Lho? Kenapa? - Gak kenapa-napa
- Nanti dilakukan ya? - Iya mbak
- Mas saya mau nanya, - Di sini mbak,
mas sebelumnya pernah tahun 2012
berobat kemana?
- Pernah putus obat atau - Pernah mbak
tidak mas?
- Kenapa mas bisa putus - Malas mbak, saya
obat udah enakan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 81


- Oh jadi seperti itu - Iya mbak
alasan mas, seharusnya
mas tidak boleh putus
obat, agar mas bisa
tetap tenang dan tidak
muncul lagi
halusinasinya ya mas ?
- Mas maukah nanti - Iya mau mbak
teratur minum obat ?
- Nah , bagus seperti itu - Iya mbak
ya selanjutnya. O:
- Pasien
memperhatikan
apa yang diberikan
perawat

A:
Pasien mau
mengikuti saran
perawat
P:
Pasien : mengikuti

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 82


saran yang
diberikan perawat

Perawat : ulangi
SP4 pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 83


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Kamis, tanggal 13 Oktober 2016

Interaksi II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara
DO: Klien kooperatif, pandangan mata klien kosong dan tidak fokus
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus (TUK)


TUK 5 : pasien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengendalikan
halusinasinya.

4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal pasien yang lalu ( SP1,2,3)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya
c. Menjelaskan tentang pengobatan (5 benar)

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang mas ?

2. Evaluasi / Validasi
“ bagaimana, sudah makan siang mas?”

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 84


“apakah mas sudah mengerti apa yang kita bicarakan tadi pagi ?”

3. Kontrak
Topik :” mas bagaimana kalau hari ini kita akan membahas tentang pengobatan
(5 benar).”
Waktu : “bagaimana kalau kita hari ini membahas selama 10 menit”
Tempat : “bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman saja?”

b. FASE KERJA
“ baik mas sekarang kita akan membahas tentang pengobatan (5benar) ya?”
“mas tau tidak apa itu (5 benar)”?
“pengobatan (5 benar) yang pertama yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat cara
pemakaiannya, tepat dosisnya, dan tepat obat yang diminum atau di suntik, mas
mengerti maksudnya?”
“contohnya seperti obat yang mas minum, jika pagi minum satu obat warna merah
muda sama biru, siang sama sore sama juga, tau kan mas?”
“baiklah mas kan sudah tau , jadi minum obat teratur yam as?”

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi Subyektif (Klien)


Bagaimana mas sudah mengerti yang saya jelaskan kan ?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


“mas tadi kan sudah saya jelaskan,bagaimana kalau sekarang coba mas ulangi
perkataan saya tadi?”

2. Rencana Tindak Lanjut

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 85


“ nah,saya harap setelah kita berbincang-bincang tadi, mas tidak lupa untuk
minum obat ya?”

3. Kontak yang akan datang?


Topik : Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya ,kita mengevaluasi
pengobatan (5 benar)
Waktu : kita bercakap-cakap hari jumat ya mas? 10 menit saja?”
Tempat : bagaimana kalau di taman saja ?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 86


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : Dewasa

Diagnosa
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan
1 Kamis, Gangguan persepsi SP 4 pasien S:
14/10/2016 sensori : Halusinasi - Selamat sore mas? - Sore mbak
pendengaran. - Baik mas sekarang kita - Iya mbak
akan membahas tentang
pengobatan 5 benar ya?
- Pengobatan yang - Iya mbak sedikit
pertama yaitu tepat mengerti
pasien,tepat obat, tepat
cara pemakaian, tepat
dosisnya, tepat obatnya
diminum atau disuntik,
mas mengerti
maksudnya?
- Contohnya seperti obat - Iya mbak saya
yang biasanya mas sudah tau biasanya

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 87


minum.jika pagi minum minumnya seperti
1 obat warna biru sama itu.
merah muda,siang sama
sore sama, tau kan
mas?
- Baiklah mas,kan sudah - Iya mbak nanti
tau,jadi mas minum saya minum obat
obat teratur ya? teratur.
O:
- Pasien tidak
terlihat gelisah dan
mondar-mandir

A:
Pasien dapat
minum obat teratur
dan terjadwal
P:
Pasien :
Pasien mengerti
penjelasan perawat

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 88


Perawat : ulangi
SP4 pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 89


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Jumat tanggal 14 Oktober 2016

Interaksi 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
DS: Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara
DO: Klien kooperatif, klien tampak mondar-mandir, ekspresi pasien datar
pandangan mata klien kosong dan tidak fokus
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi – sensori ( halusinasi dengar )

3. Tujuan Khusus ( TUK ) SP4 pasien


TUK 5 pasien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengenali
halusinasinya

4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal pasien yang lalu ( Sp 1,2,3,4)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya
c. Menjelskan pengobatan 5 ( benar)
d. Melatih pasien minum obat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Selamat pagi mas

2. Evaluasi / validasi
“bagaimana perasaan mas hari ini ?
“apakah masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin tentang pengobatan 5 benar

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 90


3. Kontrak
Topik : “mas,bagaimana kalau kita hari ini bahas lagi bagaimana pengobatan 5
benar
Waktu : bagaimana kalau 10 menit saja
Tempat : kita bercakap – cakap di dalam ruangan saja bagaimana ?
b. FASE KERJA
“ baik mas sekarang kita bahas lagi ya seperti kemarin tentang pengobatan 5 benar ,
mas mau kan agar mas lebih ingat lagi ?
“coba sekarang mas ulangi apa yang saya ajarkan kemarin?
“bagus mas, sudah mengerti kah bagaimana pengobatan 5 benar itu ?
“ jadi besok kalau pulang ,mas suda tau jadwal dan pemakaian obatnya ya ?

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subyektif (klien)
“ bagaimana mas , sudah mengerti kan apa itu pengobatan 5 benar

Evaluasi obyektif ( perawat)


“ tadi kan sudah saya jelaskan tadi , mas harus ingat – ingat ya agar tidak sampai
putus obat

2. Rencana tindak lanjut


“baik setelah saya jelaskan tadi, mas tidak lupa untuk secara teratur minum obat
sesuai anjuran dokter ya ?

3. Kontrak
Topik : mas bagaimana kalau pertemuan selanjutnya kita akan belajar latihan
minum obat sehari ya ?
Waktu : besok mas mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 10.00
Tempat : bagaimana kalau besok kita bercakap – cakap di dalam ruangan saja ?

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 91


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No.RM : 107207 Unit : Dewasa

NO Tanggal / Diagnosa Tindakan kepwaratan Evaluasi TTD


Jam Keperawatan
1. Jumat Gangguan persepsi – SP 4 pasien S:
15/10/2016 sensori ( halusinasi - Selamat pagi mas ? - Selamat Pagi mbak
dengar ) - Baik mas sekarang - Iya mbak
kita bahas lagi ya
seperti kemarin ,
mas masih ingat ?
- Coba mas ulangi apa - Iya ingat mbak ,
yang saya ajarkan harus tepat
kemarin , mas masih waktu,tepat obatnya
ingat kan ? , tepat cara
pemakaiannya ,
tepat dosisnya, dan
tepat cara minum
obatnya
- Bagus mas , sudah - Iya mengerti mbak

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 92


mengerti kan
bagaimana
pengobatan 5 benar
- Jadi besok mas kalau - Iya mbak tau
sudah pulang , mas
sudah tau bagaimana
jadwal dan dosis
pemakaian obat ya ?
- Coba berapa kali - Kalau pagi saya
minum obat dan minum obat 1
bagaimana jenis macam warna
obatnya ? orange kalau siang
warna abu – abu
mbak terus kalau
sore warna 2 jenis
warna orange dan
abu-abu

O:
- Pasien terlihat
mengerti
pengobatan 5 benar

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 93


A : pasien dapat minum
obat teratur dan terjadwal

P : - pasien : pasien
mengerti penjelasan
perawat
- Perawat : ulangi SP
4 Pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 94


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Jumat tanggal 14 Oktober 2016

Interaksi II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
DS: Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara
DO: Klien kooperatif, ekspresi pasien datar, pandangan mata klien kosong dan
tidak fokus
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi – sensori ( halusinasi dengar )

3. Tujuan Khusus ( TUK )


TUK 5 pasien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengenali
halusinasinya

4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal pasien yang lalu ( Sp 1,2,3,4)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya
c. Menjelskan pengobatan 5 ( benar)
d. Melatih pasien minum obat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Selamat siang mas

2. Evaluasi / validasi
“bagaimana mas masih ingatkan bagaimana cara minum obat 5 benar yang saya
ajarkan kemarin

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 95


3. Kontrak
Topik : “baik , sekarang kita akan bercakap-cakap dan berlatih minum obat ya
mas ?
Waktu : bagaimana kalau 10 menit kita berbicara
Tempat : kita bercakap – cakap di taman bagaimana mas ?

b. FASE KERJA
“ baik mas sekarang kita akan bercakap –cakap dan berlatih minum obat ya mas?
“ mas kan sudah tau ya jadwal minum obatnya
“mas kan juga sudah tau macam obatnya yang harus di minum?”
“mas tau sesudah atau sebelum makan minum obatnya ?
‘ iya bener mas , jadi mas sudah bias minum obat obat sendiri dirumah ya ?
“jadi mas harus teratur minum obat sesuai jadwal dan sesudah makan , meskipun
tidak ada yang mengingatkan , mas sendiri harus rutin minum obat ya ?

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi responklien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subyektif ( Klien )
“ bagaiamna mas , mas kan suda mengerti cara , jadwal dan dosis minum obat kan ?

Evaluasi Obyektif ( perawat )


Mulai kemarin saya sudah ajarkan ya mas ! mas sudah banyak mengerti kan ?

2. Rencana tindak lanjut


Mulai sekarang mas kan sudah mengerti , jadi jangan sampai putus obat ya ?

3. Kontrak
Topik:
Waktu:
Tempat :

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 96


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No.RM : 107207 Unit : Dewasa

NO Tanggal / Diagnosa Tindakan kepwaratan Evaluasi TTD


Jam Keperawatan
1. 14/10/2016 Gangguan persepsi – SP 4 pasien S:
sensori ( halusinasi 1. Melatih pasien minum
dengar ) obat
“Baik mas , sekarang - “iya mbak”
kita akan bercakap –
cakap dan berlatih
minum obat ?”

“Mas kan sudah tau ya - “iya sudah tau


jadwal minum mbak,warna orange
obatnya?” dan abu- abu”

“Mas sudah tau kan - “iya mbak tau


minum obatnya sesudah makan”
sebelum makan atau

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 97


sesudah makan ?”

“Iya benar , jadi mas - “iya mbak sudah


nanti kalau sudah bisa”
pulang bisa minum
obat secara teratur”
“Jadi mas sudah tau - “iya mbak”
kan harus minum obat
teratur , sesuai dengan
jadwal dan sesudah
makan ?”
O:
- Pasien
mengerti apa
yang akan
dilakukan
jadwal minum
obat saat
dirumah
A:
- pasien mampu
minum obat

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 98


teratur dan
sesuai jadwal

P:
- pasien : pasien
mengerti
penjelasan
perawat
- Perawat :
ulangi SP 4
Pasien

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 99


FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Nama : Tn. E Ruang : Kemuning


No. RM : 107207 Unit : Dewasa

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : selamat siang mas P: Tampak tersenyum Merasa ragu apakah klien Sedikit terkejut dan Melakukan interaksi
K :selamat siang mbak dan berjabat tangan mau menerima melihat kea rah perawat dengan BHSP
K: menatap sambil keberadaan perawat
tersenyum
P : saya Helda mas, P: duduk di samping Berharap bisa Klien duduk bersebelahan Perkenalan
saya klien dan berjabat melanjutkan perencanaan dengan perawat, ekspresi diharapkan
mahasiswa dari tangan dengan klien wajah ragu dan curiga meningkatkan BHSP
STIKes Kendedes K: membalas jabatan
yang sedang praktek tangan dan tersenyum
di sini, kalo boleh
tahu nama mas
siapa?
K : nama saya Edi
mbak
P : hallo mas Edi, biasa P: tetap tersenyum Berfikir apakah klien Menjawab pertanyaan Menjelaskan tujuan
di panggil siapa menatap klien dengan mampu melanjutkan perawat dengan baik berinteraksi dengan
mas? sikap terbuka interaksi bersama klien
K : Edi saja mbak K : menatap perawat
P : mas mau ngak kita P : menatap klien dan Berharap klien mau Ekspresi wajah datar Membuat
ngobrol-ngobrol menunggu jawaban menerima tawaran untuk kesepakatan waktu
selama 15 menit? K : menatap perawat mengobrol-ngobrol
K: ohhh, mau mbak

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 100


P : tempat ngobrolnya P : menatap kea rah Berharap klien memilih Menjawab sambil Menanyakan
mau dimana mas? klien tempat yang nyaman memandang ke seleruh pendapat klien
K :di sini saja mbak K : tampak berfikir ruangan
P : bagaimana kabar P : tampak menatap Berharap klien mau Menjawab pertanyaan
Menggunakan
mas klien berinteraksi dengan baik dengan ekspresi wajah kalimat terbuka
siang ini? K : menatap perawat datar untuk memberikan
K : oh, baik mbak tanpa ekspresi kesempatan kepada
klien
mengungkapkan
perasaan
P : mas bias ceritakan P : ekspresi tersenyum Berharap klien mau Tampak sedikit untuk mengetahui
kenapa mas ada di K:tampak ragu untuk menceritakan masalahnya menyembunyikan masalah penyebab klien
sini? menjawab berada di sini
K : saya dibilang suka
menyendiri, tidak mau
berbicara, dan saya di
bawa kesini untuk
berobat, karna saya di
bilang gila oleh
keluarga saya
P : terimakasih yam as P : tersenyum ke klien Mengulurkan tangan Menyambut uluran tangan Agar lebih
Edi karena sudah K : memandang perawat untuk menjabat klien perawat meyakinkan klien
mau berkenalan
dengan saya
K : iya mbak, sama
sama
II
P: selamat siang mas P: tersenyum ke klien Menyapa klien Menyambut sapaan Agar terbina BHSP
Edi K: menatap perawat perawat yang lebih baik
K: selamat siang mbak dengan wajah datar
P: bagaimana keadaan P: berhadapan dengan Bersemagat untuk Bersikap canggung dengan Untuk mengetahui
nya siang ini mas? klien menjelaskan kepada klien perawat keadaan klien
K: oh baik mbak K: menatap perawat

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 101


P: mas masih ingat P: tersenyum kearah Berharap klien masih Duduk berhadapan dengan Mengatakan tujuan
nama klien ingat perawat dari pertemuan ke
saya? K:menjawab dengan dua
K: masih mbak. Mbak ragu
helda ya
P: baik kalo begitu P: memulai pembicaraan Berpikir apa klien mau Tampak mali-malu Kontrak waktu untuk
sekarang kita ngobrol K: menatap perawat melanjutkan sesi memperjelas tujuan
lagi 15 menit disini
yam as?
K: iya mbak
P: mas Edi, apakah mas P: memulai penjelasan Berharap klien mau Mendengarkan perawat Analisa frekuensi
mendengar suara K:mendengarkan bercerita dengan seksama halusinasi
suara? engan seksama
K: iya mbak
P: apa yang mas P: memulai penjelsan Memandang klien Menceritakan isi halusinasi Agar px dapat
dengar? K:mendengarkan dan kepada perawat terbuka dengan
K: banyak orang menjawab pertanyaan perawat
mengolok-olok saya, perawat
mengatakan bahwa saya
adalah orang miskin
P: berapa lama suara itu P:menatap dan Tampak mendengarkan Menceritakan masalah
terdengar mas? Dan mendengarkan klien masalah klien klien
kapan saja suara itu K: menjelaskan masalah
muncul px, bicara jelas, nada
K: biasanya Cuma bicara santai, namun
sebentar mbak, terlihat gelisah
munculnya itu saat saya
sedang sendiri
P: oh iya mas situasi P: memandang px Memberikan penguatan Memberikan
dan K:px menceritakan agar klien tetap britaerce dorongan dan
bagaimana yang masalah-masalahnya penguatan terhadap
membuat mas dapat pernyataan klien
mendengar suara

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 102


suara?
K: biasanya saat saya
menyendiri dan
duduk
diam
P: mastahu ngak cara P: menatap klien Mengingat-ingat apa yang Mengingat-ingat apa yang Mengidentifikasi
agar suara-suara itu K:menceritakan masalah di lakukan agar bayangan dilakukan agar bayangan kegiatan atau hal-hal
pergi? nya dan suara bias hilang dan suara bias hilang yang dilakukan klien
K: tidak mbak ketika terjadi
halusinasi
P: nah begini caranya P:menjelaskan sambil Memberikan teknik untuk Mengajarkan px agar
mas, jika suara itu menatap kea rah klien mengontrol halusinasi dapat mengontrol
muncul mas tutup K:pandangan kearah lain halusinasi
telinga kemudian tidak menatap
katakana “pergi perawat
kamu, kamu tidak
nyata”
K: gitu ya mbak, baik
mbak
P: mas ayo coba di P: mempraktekan cara Memperagakan cara Mengingat-ingat apa yang
praktekan? menghardik menghardik dijelaskan perawat tadi
K: iya mbak ( klien K: pandangan menatap
menutup telingan dan kearah perawat
mengatan “pergi kamu,
kamu tidak nyata”)
P: nah benar mas Edi, P: menatap klien
jangan lupa dipelajari K:mendengarkanpenjelasan
dan di praktekan kan perawat sambil
lagi ya menganguk-angguk
K: baik mbak
P: Besok kita bertemu P: berharap dengan klien Tampak menyalami klien Tampak menyalami klien Informing
lagi ya di ruangan ini, K:berharap dengan perawat menjelaskan kontrak
besok kita ngobrol untuk memudahkan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 103


ngobrol lagi yam as interaksi selanjutnya
Edi, mau?
K: iya mbak
P: Jagan lupa di pelajari P: tersenyum kea rah klien
lagi ya apa yang K:px tampak tersenyum
sudah saya ajarkan kea rah perawat
K: baik mbak
P : selamat siang mas P: tersenyum kepada klien Menyapa klien Menyambut sapaan
Edi, bagaimana K: klien tampak tersenyum perawat
kabarnya siang ini?
K : siang mbak Helda,
baik mbak
P : sudah makan siang P: tersenyum kearah klien Menatap klien Menjawab pertanyaan Untuk mengetahui
dan minum obat tadi K: menatap perawat apakah klien sudah
mas? makan dan
K : sudah mbak meminum obat
P : mas Edi apakah P: mengevaluasi SP 1 Melihat klien Mempraktikan cara Mengevaluasi klien
masih ingat apa yang K: mempraktikan cara memperagakan cara menghardik apakah klien masih
saya ajarkan kemarin? menghardik menghardik mengingat SP 1 atau
K : masih mbak cara menghardik
P : nah untuk hari ini P: menjelaskan cara Menjelaskan SP 2 Klien memperhatikan Agar klien mampu
saya akan mengajarkan mengontrol halusinasi yang untuk mengontrol
cara yang ke 2 yaitu ke 2 halusinasi dengan
berbincang-bercang K: tidak mampu cara yang kedua
atau mengobrol dengan mempertahankan kontak
orang lain jika mata
halusinasinya datang
K : oh iya mbak
P : cara yang kedua jika P: perawat menjelaskan Mendengarkan perawat
hulusinasinya mas K: memperhatikan, diam,
datang (ex: ada tenang, kontak mata kurang
mendengar suara) mas
Edi bisa mencari orang

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 104


atau sahabat yang bisa
di ajak mengobrol agar
halusinasinya hilang
K : oh gitu ya mbak
P : coba mas praktikan P: melihat klien Berharap klien mau Mempraktekan dengan Agar klien tidak
dengan Nelly K: mempraktekan dengan mengikuti instruksi teman yang ada di merasa rendah diri
K : baik mbak teman disebelahnya sebelahnya dan mampu
mengontrol
halusinasi
P : gimana mas Edi P: mengevaluasi klien Mengingat-ingat apa yang Klien dapat
sudah mengerti cara K: tampak mengerti dan sudah dijelaskan perawat menerapkan apa
nya? mampu mempraktikan tadi yang di ajarkan oleh
K : sudah mbak perawat jika
halusinasinya
muncul
P : baik mas, nanti jika P: menatap klien Berharap klien
suaranya muncul lagi K: membalas tatapan mata menerapkan cara-cara
mas bisa gunakan cara yang diajarkan untuk
1 yang kemaren sudah mencegah halusinasi
kita pelajari ataupun
menggunkan cara yang
baru saja kita pelajari
tadi yaitu dengan
mengobrol-ngobrol
dengan orang lain.
Apakah mas Edi sudah
mengerti?
K : baik mbak Helda,
saya sudah mengerti
P : baik mas kalo mas P: meyakinkan klien
Edi sudah mengerti K: menatap perawat
perbincangan kita
cukup sampai disini

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 105


dulu ya, besok kita
ngobrol-ngobrol lagi
K : iya mbak
P : mas besok kita P: berhadapan dengan klien Menjabat tangan klien Membalas jabatan tangan
ngobrol-ngobrol lagi ya, dan berjabat tangan perawat
di tempat ini lagi, oke? K: berhadapan dengan
K : oke mbak perawat dan berjabat
tangan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 106


BAB 4
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
pada bab II dan Bab III pada asuhan keperawatan jiwa pada Tn. E dengan masalah
keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran di ruang Kemuning RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
Adapun pembahasan ini membahas kesamaan dan kesenjangan yang terdapat pada
teori dan kasus, serta faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberian asuhan
keperawatan yang dilaksaanakan pada tanggal 10 – 14 Oktober 2016.
4.1. Pengkajian
Menurut teori terdapat 4 faktor predisposisi pada halusinasi yaitu faktor
perkembangan, faktor biokimia, faktor psikologis, faktor genetik pola asuh dan faktor
sosial kultural. Faktor predisposisi yang ada pada kasus Tn. E adalah faktor genetik dan
perkembangan. Pada faktor genetik dimana ibu pasien juga pernah mengalami gangguan
jiwa dan pada faktor perkembangan dimana pasien dari SMP tidak tinggal bersama orang
tuanya karena ibu pasien mengalami gangguan jiwa, sehingga dirawat oleh nenek, kakek
dan bibinya. Proses perkembangan pasien saat ini adalah pasien berstatus duda dengan 1
orang anak, dan pekerjaan pasien sebelumnya adalah kuli bangunan. Adapun mekanisme
koping yang digunakan oleh pasien adalah minum alkohol, reaksi lambat/berlebihan,
memendam masalah sendiri. Adapun tanda dan gejala menurut teori adalah : menyeringai
atau tertawa sendiri tanpa sebab, menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan susra,
gerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan asyik sendiri, peningkatan
sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya peningkatan nadi, pernafasan
dan tekanan darah, penyempitan kemampuan konsenstrasi, dipenuhi dengan pengalaman
sensori dan mungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan
realitas, lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya dari pada
menolaknya, kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain, prilaku menyerang teror
seperti panic, sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain, kegiatan
fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk, agitasi, menarik diri atau katatonik,

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 107


tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks dan tidak mampu berespon
terhadap lebih dari satu orang.
Adapun tanda dan gejala yang ada pada Tn. E adalah menggerakkan bibirnya tanpa
menimbulkan susra, gerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan asyik
sendiri.
Pada saat mengkaji penulis mendapat kesulitan dan hambatan dalam rangka
mengumpulkan data karena kondisi pasien yang kurang kooperatif, tidak komunikatif,
hanya diam saja, dan hanya berbicara ketika diajak berbicara atau ditanya.
Solusi penulis dalam menghadapi hambatan tersebut adalah dengan meningkatkan
BHSP kepada pasien, bertanya kepada perawat ruangan, identifikasi visual secara langsung
dan melihat status pasien.
4.2. Diagnosa Keperawatan
Dalam menentukan masalah utama penulis tidak menemukan kesulitan, karena dari
pengkajian banyak data yang mengarah pada diagnosa gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran. Adapun causa pada kasus diatas adalah koping individu inefektif
terhadap respon pasca trauma (perceraian).
Faktor pendukung bagi penulis adalah adanya kerjasama yang baik antara perawat
ruangan dan diri penulis, serta adanya panduan dalam penulisan diagnosa keperawatan.
4.3. Pelaksanaan
Setelah diagnosa keperawatan penulis membuat asuhan keperawatan berdasarkan
prioritas masalah dari semua diagnosa keperawatan yang menurut prioritas utama yaitu
gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran.
Dari semua rencana asuhan keperawatan, yang terlaksana sampai pada SP 4 karena
pasien sudah kooperatif dan bersemangat dalam menjalani pengobatan.
4.4. Evaluasi
Pada evaluasi perawat sudah mendapatkan respon yang diinginkan dari pelaksanaan
SP1-SP4. Perawat dan pasien sudah mampu membina hubungan saling percaya, pasien
mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap, kegiatan dan dengan
obat.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 108


BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan
internal (pikiran) dan rangsangan ekternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau
pendapatnya tentang lingkungan tanpa ada objek rangsangan yang nyata. Sebagai contoh
klien mengatakan melihat bayangan putih berambut panjang atau mendengar suara bisikan
mengancam atau menyuruh untuk membunuh atau bunuhdiri (Kusumawati, 2010).
Tanda dan gejala halusinasi adalah Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara, gerakan mata yang cepat, respon verbal
yang lambat, diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan, peningkatan sistem saraf
otonom yang menunjukkan ansietas misalnya peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan
darah, penyempitan kemampuan konsenstrasi, dipenuhi dengan pengalaman sensori dan
mungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas,
lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya dari pada
menolaknya, kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku menyerang teror
seperti panic, angat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain, kegiatan
fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk, agitasi, menarik diri atau katatonik,
tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks, dan tidak mampu berespon
terhadap lebih dari satu orang.

5.2. Saran

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, besar harapan
kami bagi pembaca untuk memberikan kritik dan saran bagi penyempurnaan makalah ini

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 109


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC

Keliat Budi Ana. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I.Jakarta: EGC

Stuart GW, Sundeen. (1998). Principles and Practice of Psykiatric Nursing


(5 th ed.).USA: St.Louis Mosby Year Book

Townsend, M.C. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri,
edisi 3. Jakarta: EGC.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 110


PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 111
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 112
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 113
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 114
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 115
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 116
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 117
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 118
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 119
PROFESI NERS | STIKes KENDEDES Page 120

Anda mungkin juga menyukai