TINJAUAN PUSTAKA
paling fatal. Selain itu, tumor ganas ovarium tipe epitel dikenal sebagai
diketahui telah menyebar ke bagian tubuh lain. Secara klasik, tumor ganas
Angka kejadian tumor ganas ovarium tipe epitel ini kira-kira 20%
tumor ganas ovarium tipe epitel sekitar 4 % dari seluruh keganasan pada
kanker, diperkirakan pada tahun 2003 akan ditemukan 25.400 kasus baru
menyebar dalam rongga abdomen atas (stadium III) atau lebih luas
(stadium IV) dengan harapan hidup selama 5 tahun hanya sekitar 15–
7
Penyebab pasti tumor ganas ovarium tipe epitel belum diketahui
tumor.
tipe epitel.
8
Stadium tumor ganas ovarium tipe epitel disusun menurut keadaan
berikut:9
Stadium Karakteristik
ovarium
rongga pelvis
retroperitoneal
9
pinggiran pelvis) dengan hasil positif kelenjar getah bening
retroperitoneal
abdomen)
1. Anamnesis
awal Tumor ganas ovarium tipe epitel ini muncul dengan gejala-
adalah haid yang tidak teratur. Bila massa tumor telah menekan
10
lanjut gejala-gejala yang ditemukan umumnya berkaitan dengan
2. Pemeriksaan fisik
Tanda paling penting adanya tumor ganas ovarium tipe epitel adalah
3. Pemeriksaan Laboratorium
125 adalah biomaker untuk tumor ganas ovarium tipe epitel dengan
ovarium tipe epitel stadium awal dan >85% pada stadium lanjut
4. Pemeriksaan radiologis
Untuk membedakan tumor jinak dan tumor ganas ovarium tipe epitel
11
echogenik, besar (>5 cm), dan memiliki septa tebal dengan daerah
dalam membedakan massa ovarium jinak dan ganas. Dalam hal ini,
epitelial mencakup lebih dari 60% tumor jinak ovarium tipe epitel dan lebih
epitelial di tuba fallopi pada tumor berdiferensiasi baik atau sel anaplastik
mengandung sel epitelial terisi dengan musin, dan jinak. Sel ini mirip
dengan sel di endoserviks dan sel intestinal. Tipe clear cell terlihat sel
dengan glikogen yang terbanyak dan Hobnail cell pula memiliki nuklei
yang menonjol jauh ke dalam kistik lumen luar dari batas jelas
12
neoplasma. Metastasis adalah suatu proses kompleks di mana sel tumor
kepada organ.4,5
sebagai berikut:22
13
3. Penyebaran hematogen: jarang terjadi, bila ada dapat ditemukan di
ginjal.
ovarium normal, folikel de graff atau korpus luteum atau kista ovarium.
Tumor jinak ovarium tipe epitel dapat timbul akibat pertumbuhan dari
14
tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas
Tidak semua tumor jinak ovarium tipe epitel adalah kista patologis.
Ada kista yang bersifat fisiologis pada wanita di usia reproduksi. Sesuai
15
Tumor jinak ovarium tipe epitel dilihat menurut klasifikasinya yaitu
tumor jinak ovarium tipe epitel nonneoplastik dan tumor jinak ovarium tipe
1. Tumor Nonneoplastik
permukaan ovarium.
16
pemeriksaan mikroskopis akan tampak tunika yang tebal dan
fibrotik.
besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus,
keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning
17
warnanya.
saat dewasa akan menjadi sel sel folikel rambut, tulang, serta
terdiri atas epitel epitel, yang dikelilingi jaringan ikat yang luas
dan padat.
1. Anamnesis
18
mungkin ada keluhan rasa berat, gangguan atau kesulitan defekasi
balik atau limfa dan rasa sesak karena desakan diafragma ke kranial.
2. Pemeriksaan Fisik
rata. Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga
3. Pemeriksaan radiologis
gambaran massa ginekologik yang lebih baik. MRI ini biasanya tidak
diperlukan
19
2.3. Gen KiSS1
berbeda dengan Nm23 dan KAI1 yang berperan mensupresi adhesi dan
ditemukan dalam kanker payudara dan melanoma dan peran pada tumor
pada sel C8161 dengan efek supresi pada sel kanker payudara
bahwa ekspresi KiSS1 ada pada kromosm 1q32 dan diregulasi oleh
20
DRIP130 pada kromosom 6q16.3-q23 dan AP2alpha pada kromosom
terutama pada sel sinsitiotropoblas. Gen ini juga ditemukan pada sistem
saraf pusat, tetis, ovarium, pankreas, dan usus halus. Gen KiSS1
sekuensi sinyal sekretori pada terminal N (aa. 1-19). Gen ini memiliki 19
primer dari gen ini adalah Kisspeptin. Kisspeptin adalah peptida mayor
yang tidak stabil dan dipecah secara proteolisis menjadi 3 fragmen yaitu
dengan empat ekson (ekson 5’ dan 3’), salah satu gen yang diregulasi
q23).11,12
21
Gambar 1. Gen KiSS1 dan turunannya33
terminal teramidasi. Gen KiSS1 termasuk dalam famili ligan peptida amida
fungsi dalam tubuh seperti seksresi GnRH, aksi pada steroid seks,
22
ini dikenal sebagai reseptor Kisspeptin (KiSS1) dengan 7 domain
transmembran.9,10
23
untuk mengekspresikan GPR54 sampai Kisspeptin-1 menunjukkan
tipe epitel. Ekspresi protein metastin pada tumor ganas ovarium tipe epitel
epitel primter lebih tinggi secara signifikan pada tumor ganas ovarium tipe
ganas ovarium tipe epitel epitel. Hasil penelitian juga menunjukkan sinyal
KiSS1 dengan pro-MMP ditemukan pada kadar yang tinggi dan kompleks
oleh KiSS1. Bagaimanapun, mekanisme jelas dari aksi ini masih dalam
penelitian.41
24
Metastin ditemukan berperan sebagai ligan reseptor G-protein yang
sekuensi mirip GalR1 dan Galre (34-35%). Penelitian Ohtaki et al. (2001)
Profil ekspresi dan peran gen KiSS1 pada kanker masih belum
diketahui dengan jelas. Aktivasi GPR54 oleh gen ini akan memicu
25
invasi sel tumor ganas ovarium tipe epitel yang lebih agresif dan signfikan
bila digunakan sebagai faktor prognostik bagi pasien tumor ganas ovarium
juga menunjukkan kadar KiSS yang tinggi menjadi faktor inhibitor invasi
gaster.18,43-50
ke suatu tempat.49-52
26
Downregulasi gen KiSS1 disebabkan karena delesi homozigot,
promoter metilasi, dan mutasi gen KiSS1. Stafford et al. (2002) yang
menghambat NF-kB yang diinduksi TNF alfa dan aktivasi Tho 1 di mana
GTPase Rho. KiSS1 menghambat aktivasi NFkB melalui jalur ini yang
menyebabkan hambatan pada migrasi dan invasi sel kanker. Selain itu,
migrasi sel tetapi bukan proliferasi sel. Peneliti juga menunjukkan ekspresi
KiSS1 pada sel ovarium aktivasi protein kinase C dapat mereversi 80%
inhibisi migrasi sel yang dipicu oleh KiSS1, di mana downregulasi pkC alfa
27
dengan shRNA mengembalikan efek KiSS1, yang menunjukkan bahwa
Produk gen KiSS1 terdiri dari domain fosforilasi protein kinase, suatu
sinyal sekretori, dan regio yang kaya akan poliprolin, dan memiliki motif
berbeda pada lini sel tumor ganas ovarium tipe epitel.Sel SKOV3
KiSS1 pada sel ini, ditemukan inhibisi migrasi sel SKOV3 dan penurunan
formasi koloni sel SKOV3 tanpa menganggu proliferasi sel. Hasil ini
Zhang et al. (2005) dan Hata et al. (2007) yang melakukan evaluasi
ekspresi RNA KiSS1 dan GPR54 pada 100 kasus tumor ganas ovarium
tipe epitel menunjukkan prognosis yang baik bila kadar keduanya tinggi.
Median ekspresi mRNA metastin dan AXOR12 adalah 0,047 dan 0,01-
28
metastin dan ACOR12 juga menjadi faktor prognostik yang signifikan
(p=0,049).18,57
plasenta. (a) Sel yang mengekspresikan mRNA metastin di sinsiotropoblas (b) Gambar
a tanpa pewarnaan latar belakang (c) Sel yang mengekspresikan mRNA AXOR12 di
Kisspeptin dan GPR54 pada 514 spesimen tumor ganas ovarium tipe
+1, dan +2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya Kisspeptin dan
29
histologis tumor ganas ovarium tipe epitel clear cell (21,88%),
ovarium. Pola imunoreaktivitas Kisspeptin ditunjukkan pada gambar A-C dan GPR-54
ditunjukkan dengan pola pewarnaaan coklat muda atau tua jarang sepanjang inti tumor,
dan pewarnaan kuat ditunjukkan dengan warna coklat tua di sepanjang sel tumor.
30
ringan miosin yang berperan langsung merangsang ikatan miosin pada
ERK1 dan ERK2 kinase. Protein kinase lain yang teraktivasi adalah sel
kinase. DAG juga merangsang depolarisasi neuron GnRH oleh TRPC dan
inhibisi Kir untuk merangsang sekresi GnRH. Tingginya GnRH, dalam hal
Skema yang menampilkan mekanisme KiSS1 dalam merangsang GnRH. KiSS1 memicu
seksrei kisspeptin oleh sinar matahari, intak makanan, estrogen, androgen, progesteron,
elptin, dan laktasi. Kisspeptin kemudian berikatan pada GPR54, meregulasi sekresi
61
GnRH yang kemudian merangsang FSH/LH.
area preoptik dan nukleus arkuata dengan badan sel GnRH dalam.
31
Ekspresi KiSS1 pada otak diregulasi oleh steroid gonad walaupun regulasi
ovarium tipe epitel dapat diterapi secara efektif dengan operasi dan
adjuvan.61
sekresi GnRH dan LH melalui aksi langsung pada neuron GnRH yang
32
2.6. Perbandingan Kiss1 Antara Tumor Ganas Dan Tumor Jinak
bagaimana ekspresi KiSS1 dan perannya dalam migrasi dan invasi tumor
pada tumor ganas ovarium tipe epitel dan tumor jinak ovarium tipe epitel.
Penelitian pada 46 kasus tumor ganas ovarium tipe epitel dan 17 kasus
tumor jinak ovarium tipe epitel.Lini sel tumor ganas ovarium tipe epitel
dan invasi sel dideteksi dengan RT-PCR, MTT, formasi klon, dan assay
Dalam perbandingan kanker dan tumor jinak ovarium tipe epitel, hasil
signifikan pada tumor ganas ovarium tipe epitel dibandingkan tumor jinak
ovarium tipe epitel (76% vs 47% p<0,05). Ekspresi KiSS1 lebih tinggi
jenis diferensiasi, baik, sedang, maupun buruk (p>0,05). Sel kanker clear
33
Tabel 2.2 Ekspresi KiSS1 Pada Tumor Ovarium Ganas dan Jinak
Kelompok N - + ++
n (%) n (%) n (%)
Tumor ovarium ganas 46 11 (23,9) 23 (50,0) 12 (26,1)
Tumor ovarium jinak 17 9 (52,9) 7 (41,2) 1 (5,9)
Ekspresi KiSS1
34
Gambar 5. Ekspresi KiSS1 pada tumor ovarium ganas pada pemeriksaan
imunohistokimia.
Gambar (a) menunjukkan ekspresi negatif dan gambar (b) menunjukkan ekspresi positif
diintegrasi secara baik ke dalam genomik DNA lini sel tumor ganas
jumlah sel yang menginvasi filter Matrigel menurun secara signifikan pada
Tidak ada perbedaaan proliferasi sel yang signifikan di antara kedua grup.
ganas ovarium tipe epitel dibandingkan dengan tumor jinak ovarium. Gen
35
2.7. Kerangka Teori
36
2.8. Kerangka Konsep
37