KLASTER
SMP NEGERI 1 LK. TUPABBIRING
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sekolah. Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami
konsep Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan serta untuk membantu
mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut
di sekolah.
B. Landasan Hukum
2
13. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor: 420/176/SJ dan Nomor: 0258/MPK.A/KR/2014, Hal:
Implementasi Kurikulum 2013.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
tingkat SMP adalah memberi penguatan kepada sekolah agar dapat melaksanakan
Kurikulum 2013 dari tahapan merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pencapaian kompetensi peserta didik dengan
baik.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah meningkatkan
kemampuan guru sehingga mampu dalam:
1) Menyusun RPP;
2) Menyusun instrumen (termasuk rubrik) penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
3) Menyajikan pembelajaran dengan langkah-langkah pendekatan ilmiah;
4) Melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) Mengelola nilai peserta didik (termasuk mengisi buku laporan pencapaian
kompetensi peserta didik);
6) Memahami buku guru, buku siswa, dan mengadaptasi bahan ajar;
7) Melaksanakan muatan lokal;
8) Merencanakan kegiatan ekstrakurikuler;
9) Menelusuri bakat dan minat peserta didik;
10) Melaksanakan matrikulasi (bridging course);
11) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pada RPP guru;
12) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pada instrumen penilaian;
13) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan penilaian yang mereka
laksanakan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya, yang
selanjutnya dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus.
3
D. Hasil yang Diharapkan
4
BAB II
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 TINGKAT SMP KABUPATEN PANGKEP
KLASTER SMPN 1 LK. TUPABBIRING
A. PERSIAPAN
1. Persiapan Umum
2. Persiapan Khusus
a. Rencana Pendampingan di Induk Klaster (In)
5
masing-masing sekolah tersebut sebanyak 10 orang yang meliputi 9 (sembilan) orang
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, IPS, Matematika, IPA, Bahasa Inggris,
Seni Budaya, Prakarya, PJOK serta Bimbingan dan Konseling (BK), masing-masing
1 orang.
6
Sasaran dalam format Biodata, yang meliputi data tentang nama guru, pangkat dan
golongan, jenis guru dan mata pelajaran yang diampu, dan lainnya yang diperlukan.
Untuk kelancaran dan kepastian pelaksanaan pendampingan kedua jenis
pertemuan In dan On, maka coordinator menyusun jadwal pelaksanaan secara
operasional yang harus dijadikan pedoman bagi masing-masing guru pendamping
dan guru sasaran serta bagi sekolah agar masing-masing mempersiapkan diri
seperlunya.
B. PELAKSANAAN
1. Sasaran Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Matematika pada Klaster SMPN 1 Lk. Tupabbiring meliputi sekolah dan guru sasaran
sebagai berikut:
2. Strategi Pendampingan
7
Pendampingan dilaksanakan melalui tahapan: In-1, On-1, In-2, On-2, In-3
a. Pertemuan Awal (In-1) yaitu kegiatan pengkondisian, penjelasan tujuan,
materi pendampingan, agenda kegiatan, serta informasi lain yang
dibutuhkan bagi kelancaran pelaksanaan pendampingan dilaksanakan rapat
pertemuan In-1 Pertama-tama guru sekolah sasaran dikumpulkan dan diberi
pendampingan di Induk Klaster selama 3 hari (In-1) pada tanggal 14 - 17
November 2014.
Kegiatan tahap In-1 dilaksanakan dengan struktur materi kegiatan sebagai
berikut:
MATERI IN
NO.
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Review Rencana
Kebijakan Umum
1 Pelaksanaan Merancang
Implementasi K 13
Pembelajaran RPP dan
Penjelasan Umum Program Review Sistem Penilaian perangkat
2
Pendampingan K 13 K 13 penilaian
Penjelasan Teknis Pelaksanaan Merancang RPP dan nya.
3
Program Pendampingan K 13 perangkat penilaiannya.
ON 1 H1 ON 1 H2 ON 1 H3
NO. INDUK KLASTER/IMBAS
21/11 22/11 24/11
SMP I LIUKANG Semua maple
1
TUPABBIRING dan BK
SMP TERBUKA LIUKANG Semua Mapel
2
TUPABBIRING dan BK
SMP 2 SATAP LIUKANG PPKn, BIND, IPS, BING, Seni,
3
TUPABBIRING MAT, IPA PJOK, PKR, BK
SMP 3 SATAP LIUKANG IPS, BING, Seni, PPKn, BIND, MAT,
4
TUPABBIRING PJOK, PKR, BK IPA
SMP 7 SATAP LIUKANG PPKn, BIND, IPS, BING, Seni,
5
TUPABBIRING MAT, IPA PJOK, PKR, BK
8
ON 1 H1 ON 1 H2 ON 1 H3
NO. INDUK KLASTER/IMBAS
21/11 22/11 24/11
SMP 8 SATAP LIUKANG Semua Mapel
6
TUPABBIRING dan BK
SMP 11 SATAP LIUKANG IPS, BING, Seni, PPKn, BIND, MAT,
7
TUPABBIRING PJOK, PKR, BK IPA
MATERI IN
NO.
Hari ke-1 Hari ke-2
Merancang RPP dan perangkat
1 Refleksi hasil pelaksanaan On 1
penilaiannya.
Pendekatan Saintifik dalam Telaah RPP dan perangkat penilaian
2
Pembelajaran K 13 hasil rancangan
Pengelolaan dan Pelaporan hasil
3 Praktek Pembelajaran yang baik
pencapaian kompetensi peserta didik.
Merancang RPP dan perangkat Modelling
4
penilaiannya.
9
klaster SMPN 1 Lk. Tupabbiring pelaksanaan on 2 dilakukan selama 3 hari
dengan pegaturan tanggal, sekolah, dan mata pelajaran pada halaman
berikut.
ON 2 H1 ON 2 H2 ON 2 H3
NO. INDUK KLASTER/IMBAS
3/12 4/12 5/12
SMP I LIUKANG Semua mapel
1
TUPABBIRING dan BK
SMP TERBUKA Semua Mapel
2
LIUKANG TUPABBIRING dan BK
SMP 2 SATAP LIUKANG PPKn, BIND, IPS, BING, Seni,
3
TUPABBIRING MAT, IPA PJOK, PKR, BK
SMP 3 SATAP LIUKANG IPS, BING, Seni, PPKn, BIND,
4
TUPABBIRING PJOK, PKR, BK MAT, IPA
SMP 7 SATAP LIUKANG PPKn, BIND, IPS, BING, Seni,
5
TUPABBIRING MAT, IPA PJOK, PKR, BK
SMP 8 SATAP LIUKANG Semua Mapel
6
TUPABBIRING dan BK
SMP 11 SATAP LIUKANG IPS, BING, Seni, PPKn, BIND,
7
TUPABBIRING PJOK, PKR, BK MAT, IPA
C. HASIL PENDAMPINGAN
1. Hasil Pendampingan In-1
Hasil pendampingan tahapan In 1 berupa tersampaikannya informasi-informasi
yang bersfat konseptual dan procedural mengenai materi-terkait erat dengan
10
konsep dan prosedur implementasi kurikulum dan materi-materi teknis
pelaksanaan pendampingan. Secara rinci adalah sebagai berikut:
a) Kebijakan Umum Implementasi K 13
b) Penjelasan Umum Program Pendampingan K 13
c) Penjelasan Teknis Pelaksanaan Program Pendampingan K 13
d) Review Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
e) Review Sistem Penilaian K 13
f) Merancang RPP dan perangkat penilaiannya.
g) Jadwal pelaksanaan pendampingan berikutnya.
Kegiatan berjalan dengan strategi pleno klasikal yang dipandu langsung
oleh salah seorang pendampingan secara bergantian dan kelompok mata pelajaran
yang langsung interaksi peendamping dan guru-guru yang didampingi.
Yang dihasilkan dalam kegiatan tahap In 1 ini adalah: (1) tambahan
wawasan dan pemahaman guru sasaran mengenai konsep-konsep implementasi K
13 pada tiap-tiap mata pelajarannya, dan (2) pemahaman terhadap konsep dan
prosedur pelaksanaan pendampingan yang lebih lanjut secara teknis disajikan
dalam jadwal pelaksanaan pendampingan klaster. (3) rancangan awal RPP dan
perangkat penilaian, serta bahan belajar siswa.
2. Hasil Pendampingan On-1
Berdasarkan hasil review terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan
pelaksanaan penilaian selama On 1 dapat disajikan simpulan-simpulan sebagai
berikut:
No. Komponen Deskripsi
Secara akumulatif, kemampuan guru menyusun RPP K 13
cukup tinggi pada sebagian besar komponen penyusunan
1 RPP RPP, tetapi pada beberapa komponen pencapaiannya
rendah, yaitu pada variasi penggunaan sumber belajar dan
media pembelajaran serta penggunaannya.
Secara akumulatif, pencapaian kemampuan guru praktek
pembelajaran K 13 sudah mencapai kategori tinggi pada
sebagian besar komponen pelaksanaan pembelajaran.
Terdapat pencapaian yang masih rendah pada beberapa
2 PBM
komponen, yaitu kegiatan pendahuluan belum optitmal
dilaksanakan, dan kegiatan akhir yang cenderung tidak
melakukan refleksi dan pemberian umpan balik atau
penguatan pembelajaran.
3 Penilaian Secara umum, guru belum melaksanakan penilaian pada
11
No. Komponen Deskripsi
implementasi K 13 pada ketiga ranah kompetens, dan
terlebih belum mendokumentasikannya. Kebanyakan
rancangan penilaian masih dalam kerangka piker dalam
bagian akhir RPP yang belum diwujudkan dalam
rancangan instrument secara khusus pada ketiga ranah
kompetensi.
12
No. Komponen Deskripsi
Secara akumulatif, pencapaian kompetensi penyusunan RPP
K 13 guru sasaran mencapai minimal kategori tinggi pada
1 RPP sebagian besar komponen penyusunan RPP on 2. Pencapaian
yang belum optimal adalah pada penyediaan/pemilihan dan
penggunaan sumber belajar yang belum variatif.
Secara akumulaitf, pencapaian kompetensi praktek
pembelajaran K 13 guru sasaran mencapai kategori minimal
tinggi pada semua komponen pelaksanaan pembelajaran on
2 PBM 2.
Terdapat satu butir pengamatan yang tidak pernah dicapai
oleh semua guru sasaran, yaitu melakukan fasilitasi
perumusan pertanyaan oleh guru.
Pada umumnya pencapaian kompetensi guru sasaran dalam
pelaksanaan penilaian K 13 masih rendah pada on 2, pada
seluruh komponen penilaian yang direview. Pada sebagian
kecil guru (2 dari 7 guru) yang sudah melaksanakan penilaian
3 Penilaian
kompetensi siswa aspek sikap dan pengetahuan, tetapi belum
melaksanakan pada aspek keterampilan. Sementara lainnya
belum menunjukkan indikasi pelaksanaan penilaian pada
ketiga aspek kompetensi siswa.
13
Bio
No. Nama Guru Status RPP Penilaian Keterangan
data
instrument, belum
dilaksanakan
Ada rancangan
3 ANRI YASRI, S.Pd. GS Ada Ada Belum Ada instrument, belum
dilaksanakan
Ada rancangan
4 SAPRIL MAHMUD, S.Pd. GS Ada Ada Belum Ada instrument, belum
dilaksanakan
Sikap &
5 ADI SUFRIADI, S.Pd. GS Ada Ada Ada
Pengetahuan
Ada rancangan
6. SYAFARUDDIN, S.Pd. GS Ada Ada Belum Ada instrument, belum
dilaksanakan
Ada rancangan
7. IRWANA, S.Pd. GS Ada Ada Belum Ada instrument, belum
dilaksanakan
8. Drs. Trisdyanto, M.Pd. GP Ada
Keterangan: GS = Guru Sasaran, GP = Guru Pendamping
1. Dukungan
Pelaksanaan kurikulum 2013 ini sepenuhnya didukung oleh :
14
a. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama Kemendikbud.
b. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
d. Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep
e. Guru Pendamping
f. Guru sasaran
g. Kepala SMPN 1 Lk. Tupabbiring sebagai Induk Klaster
h. Sekolah-sekolah Anggota Klaster
Faktor lain pendukung keterlaksanaan program pendampingan adalah adanya
komitmen dari banyak pihak di atas dalam wujud kebijakan, fasilitasi, dorongan
material dan spiritual, motivasi dan semangat guru pendamping dan guru sasaran
dan para kepala sekolah induk klaster dan kepala sekolah anggota klaster.
2. Hambatan
Pelaksanaan program pendampingan implementasi kurikulum 2013 di
sekolah sasaran sudah berjalan dengan baik. Pencapaian program pendampingan
sangat bergantung pada banyak pihak, utamanya gur, namun masih ada kendala,
pendamping dan guru sasaran yang didampingi. Bagamanapun baiknya guru
pendamping melaksanakan tugas pendampingan tetap memiliki keterbatasan dan
terlebih bagi guru yang didampingi, yang pada umumnya dengan basis kompetensi
yang kurang sehingga hasil pendampingan tidak bisa optimal.
Beberapa hal yang menjadikan hasil pendampingan tidak optimal dan
menjadi kendala pencapaian tujuan pendampingan adalah:
1. Kondisi geografis sekolah yang berada di wilayah kepulauan di tengah-tengah
kautan dengan jarak tempuh yang berbeda-beda dan tingkat resiko yang tinggi
mengakibatkan tingkat kesiapan guru yang cenderung dengan perangkat
pembelajaran seadanya.
2. Keberadaan guru di sekolah sasaran dengan kondisi geografis tersebut
menjadikan tidak dapat berbuat banyak dalam upaya-upaya peningkatan
kesiapannya melaksanakan pembelajaran karena terbatasnya sarana penunjang
15
penyelesaian administrasi guru seperti penyusunan perangkat pembelajaran
(RPP dan penilaiannya). Keterbatasan-keterbatasan tersebut seperti sumber
daya listrik, jaringan komunikasi yang tidak lancer, transportasi laut yang tidak
selalu baik untuk melakukan perjalanan.
3. Keterbatasan guru sasaran dalam penggunaan perangkat IT menjadi kendala
dalam penyelesaian perancangan perangkat pembelajaran.
4. Rendahnya komitmen guru dalam menyerap informasi konsep dan prosedur
yang disampaikan berdampak pada daya kreatifitas guru mewujudkan
perangkat dan implementasi pembelajaran sesuai harapan kurikulum.
5. Ada kecenderungan guru sasaran kurang terbuka dengan segala
kemampuannya untuk membangun interaksi yang eksploratif untuk
meningkatkan kemampuannya, sehingga guru pendamping cenderung
memberikan informasi yang kurang interaktif (satu arah) saja.
6. Sebagian guru sasaran hanya menerima pesan, saran, ide, dan pendapat guru
pendamping atas pencapaian-pencapaian dari hasil review dan bukan
mengajukan ide-ide yang membutuhkan konfirmasi atau penguatan dari guru
pendamping.
16
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil pendampingan yang terurai pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan: (1) Pelaksanaan program pendampingan
berjalan lancer sesuai jadwal dengan sedikit kendala. (2) Secara umum,
implementasi K 13 pada guru-guru sasaran pendampingan mengalami
peningkatan dari sebelum adanya program pendampingan ke sesudah
mengikuti program pendampingan. (3) Peningkatan kompetensi implementasi
K 13 pada guru sasaran sangat berarti pada aspek perencanaan, dan cukup
berarti pada pelaksanaan, dan kurang berarti pada penilaian. (4) Peningkatan
pencapaian hasil pendampingan terjadi sangat berarti pada beberapa guru
sasaran yang secara basic memiliki minat dan komitmen belajar yang tinggi,
sementara lainnya tidak demikian. (5) pelaksanaan program pendampingan
bagi sebagian besar guru-guru sasaran masih diperlukan, karena pada
umumnya kompetensi guru dalam menyerap dan mengolah informasi konsep
dan prosedur K 13 masih kurang.
B. SARAN
1. Program pendampingan perlu dilakukan secara terus menerus atau berkala
dan lebih merata agar proses penyerapan, pengolahan informasi konsep
dan prosedur implementasi K 13 dapat lebih baik sehingga guru mampu
membuat rancangan dan melaksanakan pembelajaran dapat terus
meningkat lebih baik.
2. Pendampingan perlu melibatkan guru pendamping dengan beban mengajar
khusus sehingga tidak merugikan banyak pihak, utamanya sekolah dan
siswa yang diajar guru pendamping tidak menjadi korban.
3. Pendampingan dilakanakan dengan basis kompetensi guru, tidak pada
semua guru melainkan diutamakan guru-guru yang membutuhkan
pendampingan.
4. Pendampingan dilaksanakan tidak berbasis klaster, tetapi sebagai program
khusus yang membutuhkan kelembagaan khusus pada jajaran dinas
17
pendidikan sehingga dapat meminimalisir dampak dibalik pelaksanaan
pendampingan, yaitu adanya korban siswa yang sering ditinggalkan
gurunya karena melaksanakan tugas pendampingan. Selan itu, status
pendamping akan menjadi lebih memiliki kewibawaan di hadapan kepala-
kepala sekolah utamanya yang cenderung kurang well come.
5. Banyak guru pendamping tiap mata pelajaran masih terbatas, masih
membutuhkan tambahan pendamping agar program pendampingan dapat
menyasar banyak guru sehingga impleentasi K 13 lebih siap pada banyak
guru.
6. Perlu penyediaan dana yang cukup agar pelaksanaan pendampingan
berjalan optimal dan berdampak efektif.
7. Perlu adanya aplikasi khusus bagi guru pendamping untuk menyelesaikan
adminisstrasinya sehingga ada hasil pendampingan dalam format yang
standar dan mudah dijadikan bahan selanjutnya bagi pihak-pihak terkait,
seperti guru pendamping sendiri, guru sasaran, kepala sekolah, dan
pemerintah daerah hingga pusat dalam lingkup pendidikan.
18
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL/COVER i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN HUKUM 2
C. TUJUAN 3
D. HASIL YANG DIHARAPKAN 4
BAB II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
A. PERSIAPAN 5
B. PELAKSANAAN 7
C. HASIL PENDAMPINGAN 10
D. DUKUNGAN DAN HAMBATAN 14
BAB III. PENUTUP
A. SIMPULAN 17
B. SARAN-SARAN 17
LAMPIRAN
1. HASIL REVIEW SESUAI INSTRUMEN PENDAMPINGAN
2. NAMA PESERTA PENDAMPINGAN
3. SOFT FILE BIODATA GURU/PETUGAS PENDAMPINGAN DAN
GURU SASARAN
4. DAFTAR HADIR GURU/PETUGAS PENDAMPING DAN GURU
SASARAN
5. SOFT FILE RPP YANG DIBUAT GURU SASARAN (SEBELUM
DAN SESUDAH PENDAMPINGAN)
6. REKAMAN DOKUMEN LAINNYA
7. SOFT FILE DOKUMENTASI PHOTO KEGIATAN
PENDAMPINGAN
19