Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN UANG, BUNGA DAN WAKTU

Pada mulanya uang hanya digunakan sebagai alat penukaran biasa, yaitu sebagai
pengganti rugi dari barang yang dianggap sama nilainya, tetapi lama-kelamaan orang
yang memiliki banyak uang, menghadapi berbagai masalah, terutama masalah
keamanan, baik keamanan si pemilik uang maupun uang itu sendiri. Selain daripada itu
timbul keinginan si pemilik agar uang tersebut dapat dimanfaatkan dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Di pihak lain banyak orang membutuhkan uang yang
akan digunakan untuk pembiayaan suatu usaha yang menguntungkan.

Kedua pihak tersebut dipertemukan oleh broker-broker (orang perantara) perseorangan


dengan mendapat imbalan (komisi). Pada saat ini pihak perantara (broker) tersebut
sudah merupakan sebuah badan usaha, yaitu Bank. Si pemilik uang setuju
meminjamkan uangnya atas dasar pembagian keuntungan. Oleh karena peranan Bank
telah demikian majunya, sehingga pemilik uang dengan peminjam uang tidak perlu
dipertemukan lagi, pihak Banklah yang mengatur ketentuan pembagian keuntungan
(profit) tersebut, yang pada akhirnya disebut bunga uang. Seperti halnya pajak, bunga
uang (interest) juga telah dikenal sejak tahun 2000 SM di Babylonia dalam bentuk
barang (komoditi) perdagangan. Pada tahun 575 SM, ‘interest’ diperkenalkan kepada
internasional oleh suatu Bank di negara tersebut.

Para pemilik uang mengharapkan agar uang mereka tumbuh seperti halnya tumbuh-
tumbuhan, atau dengan perkataan lain mereka mengharapkan keuntungan dari
penggunaan uang mereka. Tumbuhnya uang itu dikelompokkan kepada pertumbuhan
sederhana (simple interest) dan pertumbuhan berganda (compound interest).
Selanjutnya ‘compound interest’ terdiri dari ‘discrete compound interest’ dan
‘continuous compound interest’. Yang terakhir ini tidak diuraikan.

1. ‘Interest’ Sederhana (Simple Interest)


Bentuk interest yang sudah lama dikenal adalah ‘simple interest’ dimana modal
(disebut principal) dianggap suatu nilai yang tetap,namun uang dianggap suatu
kekayaan yang harus tumbuh seperti halnya tumbuhan. Cepat pertumbuhan itu disebut
‘interest rate’ persatuan waktu, sehingga jumlah interest dapat diambil dari
‘principal’ berdasarkan interest rate dan waktu yang dirumuskan seperti berikut:

I = P N i ……………………………………………………………………………………….. (1.01)

Dimana: I= jumlah interest, Rp., atau $ dan yang lainnya.

P = principal, Rp., atau $ dan yang lainnya.

N = n atau k = jumlah periode waktu , tahun, semester, kuartal, bulan.

I = interest rate, % per-periode waktu.

Perhitungan Interest secara ini digunakan dalam ekonomi klassik, dimana jelas bahwa
uang dianggap tidak mengalami inflasi (penurunan nilai).

2. Uang Tumbuh Berganda (Compound Interest)

Discrete Compound Interest (DCI)

Bentuk pertumbuhan berganda, biasa juga disebut ‘bunga berbunga’ didasarkan atas
jumlah (besar) principal yang berubah-ubah. Principal pada waktu tahun (periode) ke-1
berubah (bertambah) sebesar interest pada awal tahun ke-2 dan
selanjutnya principal pada awal periode ke-3 adalahprincipal awal tahun ke-2
ditambah interest. Bentuk pertumbuhan semacam ini digunakan dalam ekonomi
modern dan selanjutnya bentuk inilah yang dikemukakan pada setiap perhitungan.
Bentuk ini terdiri dari diskrit dan kontinu.

‘compound interest diskrit’ dimaksudkan apabila pricipal tumbuh bergandadalam satu


siklus waktu tertentu, misalnya satu siklus terdiri dari beberapa periode,
sedangkan ‘compound interest

kontinu’ apabila arus uang ke/ dari kas adalah kontinu sepanjang periode. Prosedur
menurut ‘compound interest interest’ jarang digunakan dalam studi ekonomi sedikit
dijumpai sesuai dengan kasusnya.

2.1 Notasi dan Diagram ‘Cash Flow’

Notasi berikut ini digunakan dalam rumus-rumus perhitungan ‘compound interest’:

i = interest rate effektif per-periode, %

N = n = jumlah periode, tahun (dapat digunakan secara khusus bulan, kwartal,


semester)

P = principal, (sering disebut PV = present value) nilai uang sekarang atau awal
periode,

F = nilai uang pada akhir periode atau akhir siklus (future value),

A = nilai uang setiap akhir periode dalam satu siklus,

G = pertambahan uang dengan jumlah sama setiap periode (arithmatic gradient),

Dalam ‘cash flow’ digambarkan seperti berikut (gambar 2.1)


G 2G 3G (N – 1)G

i = …%

……v^………….

01234N

PA

P ekivalen dengan nilai F; 0 1 Kas satu periode

ekivalen dengan nilai A

ekivalen dengan nilai G Arus kas masuk/ keluar

Gambar 2.1 Diagram ‘Cash Flow’ satu siklus

Garis mendatar dianggap sebagai kas yang berfungsi selama N periode. Garis vertikal
sebagai anak panah menuju/ meninggalkan garis datar adalah tanda masuk/ keluarnya
uang dari kas. Ekivalensi harga-harga antara P dengan F, A dan G akan ditunjukkan
dalam bentuk rumus.

2.2 ‘Interest Rate’ minimal, Nominal dan Effektif

Seperti diuraikan terdahulu bahwa uang yang dipergunakan (diinvestir) kedalam suatu
usaha (proyek) haruslah bertambah jumlahnya setiap periode yang menandakan bahwa
uang itu tumbuh seperti yang dikehendaki pemiliknya. Berapakah ‘rate’ pertumbuhan
(interest rate) itu yang dianggap baik? Untuk mengetahui pertanyaan ini perlu
dipedomani ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh pihak Bank. Apabila sejumlah uang
didepositokan ke Bank, pihak Bank akan memberikan imbalan kepada pemilik uang
sesuai dengan jumlah dan waktu yang disepakati selain daripada itu perlu diingat
bahwa uang itu juga menyusut nilainya sebesar apa yang dinamakan ‘inflasi’. Imbalan
yang diberikan oleh Bank tidak termasuk pertimbangan penyusutan oleh inflasi, karena
itu para pemilik uang lebih suka memberikan uang kepada investor daripada Bank.
Pilihan inipun tergantung kepada interest rate nimimal yang biasa disebut’minimum
attractive rate of return’ atau ‘minimum accepted rate of return (MARR)’ yang
dirumuskan:

MARR = (1 + rate deposito) (1 + rate inflasi) – 1 ………………………………………………..


(1.02)

Jadi, misalkan rate deposito 6% dan rate inflasi 15%, maka:

MARR = (1 + 0,06)(1 + 0,15) – 1 = 0,219 = 21,9% = 22%.

Dengan demikian, kalau:

 Interest rate (bunga uang) < MARR pertumbuhan uang tidak baik (merugi).

 Interest rate (bunga uang) = bunga deposito uang tumbuh mengecil.

 Interest rate (bunga uang) = rate inflasi uang tumbuh menutupi.

 Interest rate (bunga uang) > rate inflasi < MARR uang tumbuh sekedarnya.

 Interest rate (bunga uang) = MARR pertumbuhan uang menguntungkan uang.


 Tumbuh pada tingkat minimum.

 Interest rate (bunga uang) > MARR pertumbuhan uang baik (subur) dan
menguntungkan.

MARR dapat juga ditetapkan dengan cara lain, misalnya ada suatu usaha yang telah
berjalan dengan baik (menguntungkan) maka pertumbuhan uang modal dalam usaha
tersebut dapat dipedomasi, seringkali inilah yang disebut ‘minimum accepted rate of
return’.

‘Discrete Compound Interest’ memiliki 2 jenis ‘Cash flow’:

o Arus tunggal (single payment), yaitu arus kas terjadi hanya pada awal dan akhir siklus,

o Arus serial (uniform series), yaitu arus kas terjadi pada awal atau akhir periode.

Dalam rumusan arus tunggal dijumpai notasi-notasi P, F, N dan i, sedangkan pada arus
serial terdapat notasi-notasi P, F, A, G, N dan i. Rumusan-rumusan dalam arus tunggal
ada 2 buah dan pada arus serial ada 6 buah.

Apabila periode pembungaan berdasarkan penggalan (terminal): kalau i = bunga uang


per-tahun, periode pembungaan uang = M, dimana:

Mtahun = 1 Mdwibulan = 6

Msemester = 2 Mbulanan = 12
Mkuartal = 4 Mharian = 365

i = (1 + r/M)ᴹ – 1 = (F/P, r/M, M) – 1 ……………………………………………………………(1.03)

Contoh Soal 1.

Sebuah Bank mengenakan bunga pinjaman melalui Credit Card sebesar 1.375% per-
bulan atau 12 (1.375) = 16.5% nominal per-tahun. Berapakah rate effektif?

Jawab:

Oleh karena dalam Daftar Bunga Uang tidak ada angka 1.375%, maka digunakan rumus
(1.03):

i =(1+0.16512)12−1=0.1781=17.81% 𝑝𝑒𝑟−𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

contoh Soal 2.

Seseorang membutuhkan uang segera sebagai ‘down payment’ untuk membangun


rumahnya sebesar US $ 12.000. dia dapat meminjam uang sebanyak itu dari
perusahaan asuransi, dan dia menghendaki pengembaliannya dengan jumlah merata
tiap 6 bulan selama 8 tahun. Bunga nominal adalah 7%. Berapakah dia bayar setiap
angsuran?

Jawab: Jadi bunga uang nominal per-6 bulan (semester) adalah 3.5%. Dengan
demikian nilai A tiap semester dapat ditulis $ 12.000(A/P, rn = 3.5%, 16). Kebalikan
dari rumus (1.03):

A = $ 12.000 { 1 } = $ 12.000 = US $ 997.


(P/A, rn = 3.5%, 16 12.038

Perhitungan MARR sering terkait dengan bunga Bank pelaksana sebagai


sumberkeuangan maka, Minimum Attractive Rate of Return, (MARR) biasanya
dihitung rumus:

MARR = (rate inflasi + 1) (rate deposito + 1) (rate bank induk + 1) – 1.

Misalkan: rate inflasi = 10%; rate deposito = 8% (jumlah uang tertentu), dan rate bank
induk = 6%, maka:

MARRdbi = (0.1 + 1) (0.08 + 1) (0.06 + 1) – 1 = 0.25928 ~ 26% (annually).

Kalau Bank pelaksana meminjamkan uang kepada nasabah, tetapi uangnya bukan
berasal dari Bank induk, maka rumusan MARR adalah:

Tanpa BI MARRdbi = (0.1 + 1) (0.08 + 1) – 1 = 0.188 = 18.8% ~ 19% (annually).

Apabila ini ini dianggap sebagai bunga nominal, maka bunga bulanan adalah:

i =(1+ rdbi/12)12−1 0.25928 = (1+ rdbi/12)12−1 1.25928

= (1+ rdbi/12)12−1

rdbi = 0.0216 = 2.16% ~ 2.2%

i =(1+ rdbi/12)12−1 0.188 = (1+ rdbi/12)12−1 1.188

= (1+ rdbi/12)12−1
rdbi = 0.01446 = 1.446% ~ 1.45%

semua bank kecuali Bank Induk, mengambil patokan ke MARRdbi ini, karena itu
sangat sulit memberikan pinjaman kepada usaha pertanian dan peternakan.

Kalau dikonversi harga MARR (annually) kepada pembungaan bulanan (monthly),


maka MARR adalah sebagai bunga nominal, jadi bunga per-bulan adalah 26/12 =
2.17%.

Rate effektif , = (F/P, (0.26/12) %, 12) i =(1+ 0.26/12)12−1 = 0.2933 = 29.33%

Waktu (masa) pembungaan uang seringkali lebih pendek dari 1 tahun, hal ini perlu
dikonversi kepada basis tahunan. Misalkan interest rate 5% per-periode semester (semi
annually, 6 bulan). Mungkin dapat diartikan bahwa ‘interest rate’ 10% per-tahun.
Interestrate ini dikenal dengan ‘nominal rate’ 10% per-tahun; bila dikonversi kepada
basis periode tahunan disebut dengan ‘effective interest rate’ atau ‘effective rate’ (re).

re = {(1 + rn ) M – 1} = (F/P, rn/M, M) – 1 …………………………………………………………..


(1.14)

F = P (F/P, re %, n)
…………………………………………………………………………………………….(1.15)

Dimana: rn = bunga nominal per-periode pembangunan.

M = periode pembungaan terminal, bulan, kwartal, semester dll.

n = jumlah periode pembungaan = NM


N = jumlah periode pembungaan tahun

2.3 Rumus-rumus Arus Kas.

1. Single Payment Cash Flow


2. Menghitung F. Bila diketahui P.

Bila uang sejumlah P pasa awal siklus, rate pertumbuhan (bunga) i % tiap periode
selama N periode, maka nilai di akhir periode ke-1 adalah:

F1 = P + Pi = P (1 + i)

Akhir periode ke-2 : F2 = F1 + F1 (i) = F1 (1 + i) = P (1 + i)(1 + i)

= P (1 + i)²

Akhir periode ke-3 : F3 = F2 + F2 (i) = F2 (1 + i) = P (1 + i) ² (1 + i)

= P (1 + i)³

Sehingga nilai di akhir periode ke-N (atau di akhir siklus) adalah:

F = P (1 + i)ᴺ …………………………………………………………………………………….(1.03 a)

(1 + i)ᴺ : disebut ‘single payment compound amount factor’; nilai-nilai numeriknya


dapat dilihat dalam daftar bunga uang Iinterest table) untuk N dan i yang bervariasi;
faktor ini diberi notasi (F/P, i %, N), sehingga rumus (1.03 a) menjadi:

F = P (F/P, i %, N)……………………………………………………………………………….(1.03 b)
Diagram ‘cash flow’ dapat digambarkan seperti di bawah ini (gambar G-1.02).

i = interest rate jumlah periode

___________________…………..____________)

0 1 2 3 (N-1) N

P = present worth

= principal F = future worth

= presen value, PV

Gambar G-1.02 Diagram Umum hubungan P dan F untuk ‘single payment’.

1. Menghitung P, bila diketahui F

Menghitung harga P ini adalah kebalikan dari menghitung harga F pada rumus di atas,
sehingga diperoleh:

P =F [11+i]ᴺ=F (1+i )͠ ᴺ …………………………………………………….(1.04 a)

(1+i )͠ ᴺ: disebut ‘single payment present worth factor’, diberi notasi (P/F, i %, N).

Rumus (1.04a) menjadi: P = F (P/F, i %, N)………………………………………..(1.04 b)

Diagram ‘Cash flow’-nya sama seperti Gambar G-1.02.


2. Uniform Series Payment Cash Flow
3. Menghitung F, bila diketahui A

Bila uang sejumlah A pada setiap akhir periode selama N periode (1 siklus) dengan
‘interest rate’ i % tiap periode, maka ekivalen jumlah adalah seperti berikut (lihat
Gambar G-1.03).

Maka ekivalen arus kas F pada akhir periode ke-N adalah:

F = A₁ (1 + i)ᴺ⁻¹ + A₂ (1 + i)ᴺ⁻² + ……….. + AN-1 (1 + i)¹ + AN (1 + i)⁰

= A [ (1 + i) ᴺ⁻¹ + (1 + i)ᴺ⁻² +……………+ (1 + i)¹ + (1 + i)⁰ ]

Maka akhirnya:

F = A [ (1 + i)ᴺ – 1] …………………………………………………………………..(1.05 a)

(1 + i)ᴺ – 1

[———]: disebut ‘uniform series compound amount factor’: nilai numeriknya i dapat
dilihat dalam Tabel Bunga.

Faktor ini diberi notasi (F/A, i %, N).

A₁ A₂ A(N-1) AN

I = …%
______________……………………. ________________________

0 1 2 (N-1) N

Gambar G-1.03 Diagram Umum ‘Uniform Series Cash Flow’.

A₁ = A₂ = A(N-1) = AN = Arus Kas Net Tiap Akhir Periode

Rumus (1.05 a) berubah menjadi:

F = A (F/A, i %, N) ……………………………………………………………………….(1.05 b)

1. Menghitung P, bila diketahui A

Apabila dari rumus di atas dimana F = P(1 + i)ᴺ disubstitusi ke rumus (1.05a), maka:

P(1 + i)ᴺ = A [ (1 + i)ᴺ – 1], dan akhirnya:

P = A [(1 + i)ᴺ – 1]……………………………………………………………………………..(1.06 a)

i (1 + i)ᴺ

[(1 + i)ᴺ – 1]: disebut ‘uniform series present worth factor’. Diberi notasi (P/A, i%, N).

i (1 + i)ᴺ
jadi rumus (1.06 a) berubah menjadi:

p = A (P/A, i%, N) …………………………………………………………………………….(1.06 b)

1. Menghitung A, bila diketahui F

Dari rumusan yang lalu diperoleh:

A = F [ i ] ……………………………………………………………………………..(1.07 a)

(1 + i)ᴺ – 1

[ i ]: disebut ‘sinking fund factor’, dan diberi notasi (A/F, i%, N)

(1 + i)ᴺ – 1

Sehingga humus (1.07 a) berubah menjadi:

A = F (A/F, i%, N)……………………………………………………………………………..(1.07 b)

1. Menghitung A, bila diketahui P

Dari rumusan (1.06 a):

A = P [ i (1 + i)ᴺ ]…………………………………………………………………………(1.08 a)

(1 + i)ᴺ⁻¹
[ i (1 + i)ᴺ] : disebut’capital recovery factor’, diberi notasi. (A/P, i%, N).

(1 + i)ᴺ⁻¹

Dan rumus (1.08 a) berubah menjadi:

A = P (A/P, i %, N) ………………………………………………………………………….(1.08 b)

Contoh soal:

Sebuah Firma meminjam uang sebesar Rp. 415.000.- dan akan dikembalikan setelah 8
tahun dengan bunga 20% per-annum (annually). Berapakah yang harus dikembalikan
oleh Firma tersebut?

Jawaban:

Secara diagram dapat digambar seperti berikut (Gambar G-1.04), yaitu diagram kas
firma tersebut dari rumus-rumus yang lalu dapat dihitung besarnya pengembalian yang
ditanyakan menurut ‘single payment cash flow’.

P = Rp. 415,000

P = 415,000

i = 20%

____________________________________________________________
__

012345678
F?

Gambar G-1.04 Diagram ‘Ccash Flow’

F = P(P/F. 20%, 8) dari Tabel Bunga dapat dilihat harga untuk (P/F, 20%, 8) adalah
4.2998.

F = 415,000 (4.2998) = Rp. 1,784,417

LATIHAN

KERJAKAN SESUAI NPM (GANJIL/ GENAP)

batas terakhir pada tanggal 16 November 2016, pukul 24.00 WIB

1. Sebuah perusahaan memperkirakan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.


4,150,000 pada tahun ke-7 yang akan mendatang. Kalau MARR 15%, berapakah nilai
uang tersebut sekarang?

2. Seorang menabung uang ke Bank sebesar Rp. 830,000 tiap tahun selama 4 tahun ke
depan. Pihak Bank akan memberikan imbalan sebesar 6% tiap tahun. Berapakah jumlah
uang tersebut pada akhir tahun ke-4?

3. Seorang petani memperkirakan mulai tahun depan anaknya akan sekolah ke kota
dengan biaya Rp. 15,000.- perbulan selama 7 tahun. Apabila bank dapat menyalurkan
uang tersebut dengan memberi imbalan 8% per-annum (annually), kalau uangnya akan
diambil per-bulan berpakah yang harus disetorkan petani tersebut?
4. Seseorang ingin membeli sebuah mesin 5 tahun yang akan datang, yang diperkirakan
akan berharga $ 8,000.- dia harus menabung mulai sekarang pada sebuah Bank.
Berapakah besar tabungannya tiap tahun apabila bunga tabungan 10% per-annum?

JAWABAN

1. P = ?

P = F(P/F . i% . N)

= 4.150.000 (P/F . 15% . 7)

= 4.150.000 (0,3759)

= 1559985

3. P = ?

P = F(P/F . i% . N)

= 15.000 (P/F . 8% . 7)

= 15.000 (0,5835)

=8752,5

Anda mungkin juga menyukai