Pada mulanya uang hanya digunakan sebagai alat penukaran biasa, yaitu sebagai
pengganti rugi dari barang yang dianggap sama nilainya, tetapi lama-kelamaan orang
yang memiliki banyak uang, menghadapi berbagai masalah, terutama masalah
keamanan, baik keamanan si pemilik uang maupun uang itu sendiri. Selain daripada itu
timbul keinginan si pemilik agar uang tersebut dapat dimanfaatkan dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Di pihak lain banyak orang membutuhkan uang yang
akan digunakan untuk pembiayaan suatu usaha yang menguntungkan.
Para pemilik uang mengharapkan agar uang mereka tumbuh seperti halnya tumbuh-
tumbuhan, atau dengan perkataan lain mereka mengharapkan keuntungan dari
penggunaan uang mereka. Tumbuhnya uang itu dikelompokkan kepada pertumbuhan
sederhana (simple interest) dan pertumbuhan berganda (compound interest).
Selanjutnya ‘compound interest’ terdiri dari ‘discrete compound interest’ dan
‘continuous compound interest’. Yang terakhir ini tidak diuraikan.
I = P N i ……………………………………………………………………………………….. (1.01)
Perhitungan Interest secara ini digunakan dalam ekonomi klassik, dimana jelas bahwa
uang dianggap tidak mengalami inflasi (penurunan nilai).
Bentuk pertumbuhan berganda, biasa juga disebut ‘bunga berbunga’ didasarkan atas
jumlah (besar) principal yang berubah-ubah. Principal pada waktu tahun (periode) ke-1
berubah (bertambah) sebesar interest pada awal tahun ke-2 dan
selanjutnya principal pada awal periode ke-3 adalahprincipal awal tahun ke-2
ditambah interest. Bentuk pertumbuhan semacam ini digunakan dalam ekonomi
modern dan selanjutnya bentuk inilah yang dikemukakan pada setiap perhitungan.
Bentuk ini terdiri dari diskrit dan kontinu.
kontinu’ apabila arus uang ke/ dari kas adalah kontinu sepanjang periode. Prosedur
menurut ‘compound interest interest’ jarang digunakan dalam studi ekonomi sedikit
dijumpai sesuai dengan kasusnya.
P = principal, (sering disebut PV = present value) nilai uang sekarang atau awal
periode,
F = nilai uang pada akhir periode atau akhir siklus (future value),
i = …%
……v^………….
01234N
PA
Garis mendatar dianggap sebagai kas yang berfungsi selama N periode. Garis vertikal
sebagai anak panah menuju/ meninggalkan garis datar adalah tanda masuk/ keluarnya
uang dari kas. Ekivalensi harga-harga antara P dengan F, A dan G akan ditunjukkan
dalam bentuk rumus.
Seperti diuraikan terdahulu bahwa uang yang dipergunakan (diinvestir) kedalam suatu
usaha (proyek) haruslah bertambah jumlahnya setiap periode yang menandakan bahwa
uang itu tumbuh seperti yang dikehendaki pemiliknya. Berapakah ‘rate’ pertumbuhan
(interest rate) itu yang dianggap baik? Untuk mengetahui pertanyaan ini perlu
dipedomani ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh pihak Bank. Apabila sejumlah uang
didepositokan ke Bank, pihak Bank akan memberikan imbalan kepada pemilik uang
sesuai dengan jumlah dan waktu yang disepakati selain daripada itu perlu diingat
bahwa uang itu juga menyusut nilainya sebesar apa yang dinamakan ‘inflasi’. Imbalan
yang diberikan oleh Bank tidak termasuk pertimbangan penyusutan oleh inflasi, karena
itu para pemilik uang lebih suka memberikan uang kepada investor daripada Bank.
Pilihan inipun tergantung kepada interest rate nimimal yang biasa disebut’minimum
attractive rate of return’ atau ‘minimum accepted rate of return (MARR)’ yang
dirumuskan:
Interest rate (bunga uang) < MARR pertumbuhan uang tidak baik (merugi).
Interest rate (bunga uang) > rate inflasi < MARR uang tumbuh sekedarnya.
Interest rate (bunga uang) > MARR pertumbuhan uang baik (subur) dan
menguntungkan.
MARR dapat juga ditetapkan dengan cara lain, misalnya ada suatu usaha yang telah
berjalan dengan baik (menguntungkan) maka pertumbuhan uang modal dalam usaha
tersebut dapat dipedomasi, seringkali inilah yang disebut ‘minimum accepted rate of
return’.
o Arus tunggal (single payment), yaitu arus kas terjadi hanya pada awal dan akhir siklus,
o Arus serial (uniform series), yaitu arus kas terjadi pada awal atau akhir periode.
Dalam rumusan arus tunggal dijumpai notasi-notasi P, F, N dan i, sedangkan pada arus
serial terdapat notasi-notasi P, F, A, G, N dan i. Rumusan-rumusan dalam arus tunggal
ada 2 buah dan pada arus serial ada 6 buah.
Mtahun = 1 Mdwibulan = 6
Msemester = 2 Mbulanan = 12
Mkuartal = 4 Mharian = 365
Contoh Soal 1.
Sebuah Bank mengenakan bunga pinjaman melalui Credit Card sebesar 1.375% per-
bulan atau 12 (1.375) = 16.5% nominal per-tahun. Berapakah rate effektif?
Jawab:
Oleh karena dalam Daftar Bunga Uang tidak ada angka 1.375%, maka digunakan rumus
(1.03):
i =(1+0.16512)12−1=0.1781=17.81% 𝑝𝑒𝑟−𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
contoh Soal 2.
Jawab: Jadi bunga uang nominal per-6 bulan (semester) adalah 3.5%. Dengan
demikian nilai A tiap semester dapat ditulis $ 12.000(A/P, rn = 3.5%, 16). Kebalikan
dari rumus (1.03):
Misalkan: rate inflasi = 10%; rate deposito = 8% (jumlah uang tertentu), dan rate bank
induk = 6%, maka:
Kalau Bank pelaksana meminjamkan uang kepada nasabah, tetapi uangnya bukan
berasal dari Bank induk, maka rumusan MARR adalah:
Apabila ini ini dianggap sebagai bunga nominal, maka bunga bulanan adalah:
= (1+ rdbi/12)12−1
= (1+ rdbi/12)12−1
rdbi = 0.01446 = 1.446% ~ 1.45%
semua bank kecuali Bank Induk, mengambil patokan ke MARRdbi ini, karena itu
sangat sulit memberikan pinjaman kepada usaha pertanian dan peternakan.
Waktu (masa) pembungaan uang seringkali lebih pendek dari 1 tahun, hal ini perlu
dikonversi kepada basis tahunan. Misalkan interest rate 5% per-periode semester (semi
annually, 6 bulan). Mungkin dapat diartikan bahwa ‘interest rate’ 10% per-tahun.
Interestrate ini dikenal dengan ‘nominal rate’ 10% per-tahun; bila dikonversi kepada
basis periode tahunan disebut dengan ‘effective interest rate’ atau ‘effective rate’ (re).
F = P (F/P, re %, n)
…………………………………………………………………………………………….(1.15)
Bila uang sejumlah P pasa awal siklus, rate pertumbuhan (bunga) i % tiap periode
selama N periode, maka nilai di akhir periode ke-1 adalah:
F1 = P + Pi = P (1 + i)
= P (1 + i)²
= P (1 + i)³
F = P (1 + i)ᴺ …………………………………………………………………………………….(1.03 a)
F = P (F/P, i %, N)……………………………………………………………………………….(1.03 b)
Diagram ‘cash flow’ dapat digambarkan seperti di bawah ini (gambar G-1.02).
___________________…………..____________)
0 1 2 3 (N-1) N
P = present worth
= presen value, PV
Menghitung harga P ini adalah kebalikan dari menghitung harga F pada rumus di atas,
sehingga diperoleh:
(1+i )͠ ᴺ: disebut ‘single payment present worth factor’, diberi notasi (P/F, i %, N).
Bila uang sejumlah A pada setiap akhir periode selama N periode (1 siklus) dengan
‘interest rate’ i % tiap periode, maka ekivalen jumlah adalah seperti berikut (lihat
Gambar G-1.03).
Maka akhirnya:
F = A [ (1 + i)ᴺ – 1] …………………………………………………………………..(1.05 a)
(1 + i)ᴺ – 1
[———]: disebut ‘uniform series compound amount factor’: nilai numeriknya i dapat
dilihat dalam Tabel Bunga.
A₁ A₂ A(N-1) AN
I = …%
______________……………………. ________________________
0 1 2 (N-1) N
F = A (F/A, i %, N) ……………………………………………………………………….(1.05 b)
Apabila dari rumus di atas dimana F = P(1 + i)ᴺ disubstitusi ke rumus (1.05a), maka:
i (1 + i)ᴺ
[(1 + i)ᴺ – 1]: disebut ‘uniform series present worth factor’. Diberi notasi (P/A, i%, N).
i (1 + i)ᴺ
jadi rumus (1.06 a) berubah menjadi:
A = F [ i ] ……………………………………………………………………………..(1.07 a)
(1 + i)ᴺ – 1
(1 + i)ᴺ – 1
A = P [ i (1 + i)ᴺ ]…………………………………………………………………………(1.08 a)
(1 + i)ᴺ⁻¹
[ i (1 + i)ᴺ] : disebut’capital recovery factor’, diberi notasi. (A/P, i%, N).
(1 + i)ᴺ⁻¹
A = P (A/P, i %, N) ………………………………………………………………………….(1.08 b)
Contoh soal:
Sebuah Firma meminjam uang sebesar Rp. 415.000.- dan akan dikembalikan setelah 8
tahun dengan bunga 20% per-annum (annually). Berapakah yang harus dikembalikan
oleh Firma tersebut?
Jawaban:
Secara diagram dapat digambar seperti berikut (Gambar G-1.04), yaitu diagram kas
firma tersebut dari rumus-rumus yang lalu dapat dihitung besarnya pengembalian yang
ditanyakan menurut ‘single payment cash flow’.
P = Rp. 415,000
P = 415,000
i = 20%
____________________________________________________________
__
012345678
F?
F = P(P/F. 20%, 8) dari Tabel Bunga dapat dilihat harga untuk (P/F, 20%, 8) adalah
4.2998.
LATIHAN
2. Seorang menabung uang ke Bank sebesar Rp. 830,000 tiap tahun selama 4 tahun ke
depan. Pihak Bank akan memberikan imbalan sebesar 6% tiap tahun. Berapakah jumlah
uang tersebut pada akhir tahun ke-4?
3. Seorang petani memperkirakan mulai tahun depan anaknya akan sekolah ke kota
dengan biaya Rp. 15,000.- perbulan selama 7 tahun. Apabila bank dapat menyalurkan
uang tersebut dengan memberi imbalan 8% per-annum (annually), kalau uangnya akan
diambil per-bulan berpakah yang harus disetorkan petani tersebut?
4. Seseorang ingin membeli sebuah mesin 5 tahun yang akan datang, yang diperkirakan
akan berharga $ 8,000.- dia harus menabung mulai sekarang pada sebuah Bank.
Berapakah besar tabungannya tiap tahun apabila bunga tabungan 10% per-annum?
JAWABAN
1. P = ?
P = F(P/F . i% . N)
= 4.150.000 (0,3759)
= 1559985
3. P = ?
P = F(P/F . i% . N)
= 15.000 (P/F . 8% . 7)
= 15.000 (0,5835)
=8752,5