Anda di halaman 1dari 5

Defenisi Auditing dan Karakteristik Audit Manajemen

Secara umum, auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkaan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kinerja yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan. Ditinjau dari pemeriksa (auditor) yang melaksanakan audit, pada dasarnya
audit digolongkan menjadi dua jenis, yaitu audit eksternal dan audit internal. Audit
manajemen sendiri merupakan bagian dari audit internal. Audit manajemen mempunyai
beberapa karakteristik penting, yaitu :

1. Tujuan Pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu manajemen


dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara
mengidentifikasikan aspek-aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada
manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kehematan.
2. Independensi. Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan
tersebut harus bersifat independen.
3. Pendekatan Sistematis. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu
digunakan pendekatan yang sistematis dan metode-metode yang konsisten.
4. Kriteria Prestasi. Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi.
5. Bukti Pemeriksaan. Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang
dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan - temuan dan
kesimpulan - kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
6. Pelaporan dan Rekomendasi. Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen
dengan jenis audit lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen ,
laporan audit menekankan pada temuan-temuan selama pemeriksaan, pembuatan
kesimpulan, dan rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen.
Selain itu Audit manajemen juga mempunyai beberapa karakteristik penting, yaitu meliputi :

1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang memadai.


2. Menelaah keadaan catatan.
3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan.
4. Memenuhi kewajiban hukum apabila ada.
5. Memonitor prosedur pelaporan.
6. Memperkuat keputusan manajemen.
7. Melakukan pelaksanaan “value – of – money Appraisal”

Tujuh Prinsip Dasar Audit Manajemen


1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai potensi untuk diperbaiki.
2. Audit merupakan prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3. Pengungkapan dalam laporan mengenai adanya temuan-temuan yang positif dan negative.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang
terjadi.
5. Penentuan tindakan terhadap individu yang seharusnya bertanggung jawab.
6. Pengungkapan adanya pelanggaran hukum.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan (fraud).

Norma Audit Manajemen Lingkup Pekerjaan Audit


Lingkup audit suatu organisasi, program, kegiatan, atau fungsi yang harus meliputi :

 Keuangan dan kepatuhan


 Kehematan dan efisiensi
 Hasil – hasil program
Norma Umum
 Kualifikasi
 Independensi
 Kemahiran Profesional
 Lingkup kerusakan
Norma Lainnya
Selain norma umum terdapat juga norma – norma lainnya, yaitu :

 Norma pelaksanaan pemeriksaan (pemeriksaan dan evaluasi dan pelaporan pemeriksaan


keuangan dan kepatuhan.
 Norma pelaporan pemeriksaan kehematan, efisiensi, serta pemeriksaan hasil – hasil
program.
Manfaat dan Keterbatasan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian
manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi yang
belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah
organisasi telah mematuhi hal-hal tersebut.
b. Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian
manajemen.
c. Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
d. Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen.
e. Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.
f. Menentukan masalah-masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan
penyebabnya.
g. Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang
dan mengidentifikasikan cara-cara mengatasinya.
h. Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.
i. Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.
j. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan
manajemen puncak.
Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:

1. Pengetahuan audit manajemen.


2. Waktu audit.
3. Biaya audit.

Tahap – tahap Audit Manajemen


1. Persiapan Pendahuluan. Informasi yang dikumpulkan dalam persiapan pendahuluan
meliputi:
a. Tujuan dan kebijaksanaan manajer unit organisasi yang diperiksa.
b. Proses produksi.
c. Sumber yang digunakan meliputi sumber keuangan, sumber bahan, sumber daya
manusia.
d. Elemen – elemen organisasi.
e. Sistem pengendalian yang digunakan oleh unit organisasi yang diperiksa.
2. Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
luasnya dan tekanan audit manajemen.
3. Program Pemeriksaan. Penyusutan program pemeriksaan dalam bentuk dokumen tertulis
dapat bermanfaat untuk:
 Perencanaan audit
 Menyediakan pedoman untuk pengumpulan dan evaluasi bukti pemeriksaan
 Menunjukkan langkah- langkah terinci untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti yang
cukup dan kompeten dalam rangka mencapai tujuan pemeriksaan yang telah ditentukan
sebelumnya.
4. Pelaksanaan Pemeriksaan. Meliputi semua pelaksanaan langkah-langkah yang ada dalam
program audit untuk memperoleh dan menganalisis bukti, menarik kesimpulan audit, dan
menyusun rekomendasi.
5. Pelaporan dan Tindak Lanjut. Pelaporan merupakan tahap kritis audit manajemen. Dalam
tahap ini temuan-temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan unit
organisasi yang diperiksa dikomunikasikan kepada manajemernya sehingga manajernya
dapat melaksanakan perbaikan – perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya.

Syarat-syarat Efektivitas Audit Manajemen


1. Dukungan yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap
pemeriksaan manajemen, khususnya dari manajemen puncak.
2. Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan
manajemen penting dan bermanfaat.
3. Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi pemeriksa yang
independent.
KONSEP PENGAUDITAN
MANAJEMEN/KINERJA

PUTU RERE INDIRA MAYADITA

1333121225

V/D4

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

2015

Anda mungkin juga menyukai