PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan sistem distribusi energi listrik adalah bagian yang esensial
untuk mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang sangat pesat.
Perencanaan sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan tujuan pengembangan
sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria teknis dan ekonomis.
Perencanaan sistem distribusi ini harus dilakukan secara sistemik dengan
pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban untuk memperoleh suatu
pola pelayanan yang optimal. Perencanaan yang sistemik tersebut akan
memberikan sejumlah proposal alternatif yang dapat mengkaji akibatnya yang
secara langsung berhubungan dengan aspek keandalan dan ekonomis.
Tujuan umum perencanaan sistem distribusi ini adalah untuk
mendapatkan suatu fleksibilitas pelayanan optimum yang mampu dengan cepat
mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan energi elektrik dan kerapatan beban
yang harus dilayani. Adapun faktor-faktor lain yang dapat menjadi input terkait
dalam perencanaan sistem distribusi ini antara lain adalah: pola penggunaan
lahan pada regional tertentu, faktor ekologi dan faktor geografi. Perencanaan
sistem distribusi ini harus mampu memberikan gambaran besarnya beban pada
lokasi geografis tertentu, sehingga dapat ditentukan dengan baik letak dan
kapasitas gardu-gardu distribusi yang akan melayani areal beban tersebut
dengan mempertimbangkan minimisasi susut energi dan investasi konstruksi,
tanpa mengurangi kriteria, teknis yang diperlukan.
Dari penjelasan tersebut, melalui tugas akhir mata kuliah Perencanaan
Jaringan Listrik penulis berencana membuat sebuah makalah Perencanaan
Jaringan Distribusi pada komplek perumahan Darmo hill dan Kencana Sari
Surabaya dengan luas tanah 0,45 km2 yang memuat Billing Quantitaty (BQ),
gambar denah perencanaan jaringan, peramalan beban total, penempatan dan
kapasitas gardu distribusi, minimisasi susut energi, dan penentuan komponen
yang digunakan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana gambar denah perencanaan jaringan distribusi pada perumahan
Darmo Hill dan Kencana Sari?
2. Bagaimana peramalan beban total dan kapasitas gardu distribusi pada
perencanaan jaringan distribusi di perumahan Darmo Hill dan Kencana
Sari?
3. Penghantar jenis apa yang digunakan pada perencanaan jaringan distribusi
di perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari?
4. Bagaiamana menentukan jenis tiang yang digunakan pada perencanaan
jaringan distribusi di perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari?
5. Bagaimana drop tegangan pada perencanaan jaringan distribusi di
perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari?
6. Bagaiamana Bill of Quantity (BQ) perencanaan jaringan distribusi pada
perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah.
1. Membuat gambar denah perencanaan jaringan distribusi pada perumahan
Darmo Hill dan Kencana Sari.
2. Menghitung peramalan beban total dan kapasitas gardu distribusi pada
perencanaan jaringan distribusi di perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari.
3. Mampu menentukan jenis penghantar yang digunakan pada perencanaan
jaringan distribusi di perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari.
4. Mampu menentukan jenis tiang yang digunakan pada perencanaan jaringan
distribusi di perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari.
5. Menghitung drop tegangan perencanaan jaringan distribusi pada perumahan
Darmo Hill dan Kencana Sari.
6. Menyusun Bill of Quantity (BQ) perencanaan jaringan distribusi pada
perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Preview denah perencanaan jaringan distribusi pada perumahan Darmo Hill
dan Kencana Sari
3
B. Pernghitungan Peramalan Beban Total dan Kapasitas Gardu Distribusi
pada Perencanaan Jaringan Distribusi di Perumahan Darmo Hill dan
Kencana Sari.
Untuk proses perhitungan permalan beban total dan penentuan kapasitas
gardu distribusi dalam merencanakan jaringan distribusi, penulis membagi area
perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari mencari tiga area. Dimana area 1
merupakan area heterogen yang terdapat pemukiman dan ruko, area 2
merupakan area homogen hanya terdapat ruko, dan area 3 merupakan area
homogen hanya terdapat pemukiman. Sebagaimana pembagian area disajikan
pada gambar berikut.
4
Area 1
Luas daerah pelayanan = 0,127 km2
Luas sarana umum (taman, jalan raya)
40% x 0,127 km2 = 0,0508 km2.
Luas daerah pemukiman
60% x 0,127 km2 = 0.0762 km2.
Jumlah sambungan (per kaveling 500 m2)
0,0762 km2/500 m2 = 152,4; dibulatkan menjadi 152 Rumah dan ruko.
Rata-rata daya tersambung 2200 VA
Total daya = 152 x 2200 = 334,4 Kva.
Rata-rata luas daerah pelayanan gardu 0,5 km2
Jumlah gardu = 0,127 km2 / 0,5 km2 = 0,254; dibulatkan menjadi 1 gardu.
Rata-rata daya tersambung per gardu
334,4/1 = 334,4 kVA atau 152/1 = 152 rumah/gardu
Perkiraan beban puncak per gardu
0,4 x 0,8 x 334.4 = 107,008 kVA
Jadi untuk area 1 dengan jumlah 152 rumah dan ruko membutuhkan 1
gardu distribusi. Peramalan beban total pada area 1 sebesar 334,4 kVA, dan
didapatkan perkiraan beban puncak pada area 1 sebesar 107,008 kVA. Sehingga
dibutuhkan kapasitas gardu sebesar 160 kVA.
Area 2
Luas daerah pelayanan = 0,126 km2
Luas sarana umum (taman, jalan raya)
40% x 0,126 km2 = 0,0504 km2
Luas daerah pemukiman
60% x 0,126 km2 = 0.0756 km2
Jumlah sambungan (per kaveling 500 m2)
0,0756 km2/500 m2 = 151,2 ; dibulatkan menjadi 151 Ruko
Rata-rata daya tersambung 2200 VA
Total daya = 151 x 2200 = 332,2 Kva
Rata-rata luas daerah pelayanan gardu 0,5 km2
Jumlah gardu = 0,126 km2 / 0,5 km2 = 0,252; dibulatkan menjadi 1 gardu
5
Rata-rata daya tersambung per gardu
332,2/1 = 332,2 kVA atau 151/1 = 151 Ruko/gardu
Perkiraan beban puncak per gardu
0,4 x 0,8 x 332,2 = 106,304 kVA
Jadi untuk area 2 dengan jumlah 151 ruko membutuhkan 1 gardu
distribusi. Peramalan beban total pada area 2 sebesar 332,2 kVA, dan didapatkan
perkiraan beban puncak pada area 2 sebesar 106,304 kVA. Sehingga dibutuhkan
kapasitas gardu sebesar 160 kVA.
Area 3
Luas daerah pelayanan = 0,169 km2
Luas sarana umum (taman, jalan raya)
40% x 0,169 km2 = 0,0676 km2
Luas daerah pemukiman
60% x 0,169 km2 = 0.1014 km2
Jumlah sambungan (per kaveling 500 m2)
0,1014 km2/500 m2 = 202,8; dibulatkan menjadi 203 Rumah
Rata-rata daya tersambung 2200 VA
Total daya = 203 x 1300 = 263,9 kVA
Rata-rata luas daerah pelayanan gardu 0,5 km2
Jumlah gardu = 0,169 km2 / 0,5 km2 = 0,338; dibulatkan menjadi 1 gardu
Rata-rata daya tersambung per gardu
263,9/1 = 263,9 kVA atau 203/1 = 203 rumah/gardu
Perkiraan beban puncak per gardu
0,4 x 0,8 x 263,9 = 84,448 kVA
Jadi untuk area 3 dengan jumlah 203 rumah membutuhkan 1 gardu
distribusi. Peramalan beban total pada area 3 sebesar 263,9 kVA, dan didapatkan
perkiraan beban puncak pada area 3 sebesar 84,448 kVA. Sehingga dibutuhkan
kapasitas gardu sebesar 160 kVA.
6
C. Jenis Penghantar yang Digunakan pada Perencanaan Jaringan Distribusi
di Perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari
Jaringan distribusi pada perumahan Darmo Hill dan Kencana Sari
menggunakan jenis penghantar udara, maka menggunakan penghantar jenis All
Aluminium Alloy (A3C) untuk jaringan tegangan menengah dan juga
menggunakan penghantar jenis Twisted cable (TC) untuk jaringan tegangan
rendah. Sedangkan untuk menentukan diameter penghantar yang akan
digunakan, maka perlu diketahui besar arus pada suatu jaringan. Untuk jumlah
beban telah diketahui, dengan menggunakan rumus P= V x I maka arus listrik
akan didapatkan. Untuk perhitungan sebagai berikut.
Area 1
Perkiraan arus tiap gardu distribusi
107,008 kVA / 380 V = 281,6 A
Jadi untuk area 1 didapatkan arus sebesar 281,6 A terdapat jaringan
tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah, sehingga menggunakan
penghantar A3C untuk jaringan tegangan menengah dan TC untuk jaringan
tegangan rendah dengan masing-masing diameter penghantar 150mm2 sesuai
dengan kriteria tabel 1.
Area 2
Perkiraan arus tiap gardu distribusi
106,304 kVA / 380 V = 279,7 A
Jadi untuk area 2 didapatkan arus sebesar 279,7 A dengan sistem
jaringan tegangan menengah sehingga menggunakan penghantar jenis A3C
dengan diameter penghantar 150mm2 sesuai dengan kriteria tabel 1.
Area 3
Perkiraan arus tiap gardu distribusi
84,448 kVA / 380 V = 222,2 A
Jadi untuk area 3 didapatkan arus sebesar 222,2 A dengan sistem
jaringan tegangan rendah sehingga menggunakan penghantar jenis TC dengan
diameter penghantar 70mm2 sesuai dengan kriteria tabel 1.
7
Tabel 1. Kriteria kuat hantar arus
Luas KHA terus menerus, Luas KHA terus
penampang untuk penghantar penampang menerus, untuk
(mm2) AAAC (mm2) penghantar TC
(A) (A)
16 105 3x50 + N 134
95 320
120 365
150 425
185 490
240 585
Sumber: SPLN 64: 1985 Tabel VIII
8
jaringan tegangan rendah, panjang total penghantar yaitu sebesar 0,854 KMs
dengan jenis penghantar TC. Sedangkan untuk penentuan tiang penghantar akan
disajikan pada tabel 2.
Area 2
Pada area 2 terdapat dua jenis jaringan, yaitu jaringan tegangan rendah
dan jaringan tegangan menengah. Pada jaringan tegangan menengah, panjang
total penghantar yaitu sebesar 1,849 KMs dengan jenis penghantar A3C. Pada
jaringan tegangan rendah, panjang total penghantar yaitu sebesar 0,046 KMs
dengan jenis penghantar TC. Sedangkan untuk penentuan tiang penghantar akan
disajikan pada tabel 3.
Area 3
Pada area 3 hanya terdapat satu jenis jaringan, yaitu jaringan tegangan
rendah. Panjang total penghantar yaitu sebesar 3,412 KMs dengan jenis
penghantar TC. Sedangkan untuk penentuan tiang penghantar akan disajikan
pada tabel 4.
9
Tabel 4. Rekapitulasi penentuan tiang penghantar pada area 3
Sudut Jumlah tiang Ukuran Tiang Penghantar Sistem
No
Jalur TM TR (daN) R A3C jaringan
1 0o – 15o - 107 350 70 mm2 3 Fasa
2 15o – 30o - - 500 70 mm2 3 Fasa
3 30o – 60o - 4 800 70 mm2 3 Fasa
4 > 60o - 5 2x800 atau 1200 70 mm2 3 Fasa
JUMLAH
URAIAN SATUAN Volume
NO HARGA RP
JARINGAN TEGANGAN
MENENGAH KMS 1.335 + 1.849
I - PENGADAAN = 3.184
- PEMASANGAN
GARDU DISTRIBUSI
II - PENGADAAN BH/KVA 3/160
- PEMASANGAN
10
JARINGAN TEGANGAN
0.854 + 0.046
RENDAH
III KMS + 3.412 =
- PENGADAAN
4.312
- PEMASANGAN
TOTAL
11
4 Komisioning kms
Tabel 7. Rekapitulasi rancangan anggaran pembangunan gardu trafo distribusi 160 kVA
No. JENIS MATERIAL SATUAN VOLUME JUMLAH
HARGA
RP
I MATERIAL UTAMA
1 Tiang besi 11 meter 200 daN btg
2 Isolator tumpu 20 kV bh
3 Cut Out 20 kV + Fuse bh
4 Lighting Arester 20 kVA bh
5 Trafo 3 phs 160 kVA bh
II MATERIAL NON UTAMA
1 Penghalang panjat bh
2 Tanda kilat bh
3 Rangka Dudukan u/ trafo 3phs set
4 Cross Arm type Al set
5 Cross Arm u/ dudukan CO set
6 LV Board 3 phs 1 tiang 2 jurusan set
7 Pipa Inlet-Outlet Medium B set
8 Alluminium Bending wire mtr
9 Arde Gardu set
10 Arde TM u/ Arrester set
11 Lantai kerja m3
12 Paralel Grove 35-70 mm bh
13 Kabel NYY 50 mm2 mtr
14 Sepatu Kabel AL-CU 35-50 mm2 bh
15 Sepatu Kabel CU 50 mm2 bh
16 Seton kaki tiang m3
III PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengedropan Material m3
2 Sewa gudang m2
IV PEKERJAAN FINISHING
1 Foto dokumentasi Lbr
2 Gambar revisi iot
3 Pengecetan tiang btng
4 Komisioning kms
12
1 Tiang besi 9 meter 100 daN btg
2 LVTC 3 Isolator tumpu 20 kV bh
II MATERIAL NON UTAMA
1 Perlengkapan druck schoor Set
2 Perlengkapan kontramast Set
3 Track schoor Set
4 Beton kaki tiang m3
ACCESSORIES LVTC
5 Suspension Assembly set
6 Large Angle Assembly set
7 Fixed Dead End Assembly set
8 Adjustable Dead End Assembly set
9 Bundle End Protection set
10 Bimetallic Joint 50 mm2 set
11 Joint Sieves 50 mm2 bh
12 Arde TR (5 ohm) set
13 Tap Conector bh
III PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengedropan Material m3
2 Sewa gudang m2
3 Pembersihan Trase kms
IV PEKERJAAN FINISHING
1 Foto dokumentasi Lbr
2 Gambar revisi iot
3 Pengecetan tiang btng
4 Komisioning kms
13
BAB III
KESIMPULAN
14
penghantar A3C untuk jaringan tegangan menengah dan TC untuk jaringan
tegangan rendah dengan masing-masing diameter penghantar 150mm2.
2. Area 2 didapatkan arus sebesar 279,7 A dengan sistem jaringan tegangan
menengah sehingga menggunakan penghantar jenis A3C dengan diameter
penghantar 150mm2.
3. Area 3 didapatkan arus sebesar 222,2 A dengan sistem jaringan tegangan
rendah sehingga menggunakan penghantar jenis TC dengan diameter
penghantar 70mm2.
D. Penentuan tiang pada masing-masing area.
1. Area 1 panjang total jaringan menengah 1,335 KMs dan panjang total
jaringan tegangan rendah 0,854 KMs. Rekapitulasi penentuan tiang
penghantar sesuai pada tabel 3.
2. Area 2 panjang total jaringan menengah 1,849 KMs dan panjang total
jaringan tegangan rendah 0,046 KMs. Rekapitulasi penentuan tiang
penghantar sesuai pada tabel 4.
3. Area 3 panjang total jaringan tegangan rendah 3,412 KMs. Rekapitulasi
penentuan tiang penghantar sesuai pada tabel 5.
E. Drop tegangan pada masing-masing area.
F. Bill of Quantity pada rencana pelaksanaan jaringan distribusi.
Hasil rekapitulasi pada rancangan
15