FILSAFAT HUKUM
TENTANG
CRITICAL LEGAL STUDIES
Oleh :
Assalamua’laikum. Wr. Wb
Waa’laikumsalam. Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
haruslah netral dan dapat diterapkan kepada siapa saja secara adil, tanpa
memandang kekayaan, ras, gender atau harta. Meskipun mereka tidak satu
mempunyai dasar yang objektif dan tidak ada yang namanya kebenaran sebagai
tempat berpijak dari hukum. Dengan kata lain, hukum tidak mempunyai dasar
berpijak, yang ada hanya kekuasaan. Akhir-akhir ini, mereka yang disebut juga
tentang teori hukum dan merupakan pembela gerakan Critical Legal Studies.2
Yang menjadi ukuran bagi hukum bukanlah benar atau salah, bermoral atau
tidak bermoral melainkan hukum merupakan apa saja yang diputuskan dan
1
Munir Fuady, Aliran Hukum Kritis (Paradigma Ketidakberdayaan Hukum), Citra Aditya
Bakti,Bandung, 2003, hlm. 1.
2
Ibid.
3
Ibid.
1
2
mengembangkan alternatif lain yang radikal, dan untuk menjajagi peran hukum
dalam menciptakan hubungan politik, ekonomi dan dan sosial yang dapat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dalam makalah ini dapat
studies ?
4
Peter Fitzpatrict dan Alan Hunt, Critical Legal Studies, Basil Blackwell Ltd, New York,
1987, hlm. 2
3
C. Tujuan Penulis
studies ?
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai berikut:5
Legal Studies ini melahirkan pula Feminist Legal Theory dan Critical Race
Theory.
pengetahuan yang benar-benar objekif. Karena itu, ajaran ini menolak keras
5
Ibid, hlm.90
4
5
5. Menolak perbedaan antara teori dan praktek, dan menolak juga perbedaan
antara fakta dan nilai yang merupakan karakteristik dari paham liberal.
teory) tetapi lebih menekankan pada teori yang memiliki daya pengaruh
dalam kalimat yang berbeda, Gary Minda dengan mengutip pendapat dari
James Boyle mengatakan bahwa, “Critical Legal Studies offered not merely
hukum.
3. Hukum itu sudah tertentu. Artinya, hukum menyediakan jawaban yang pasti
1. Hukum mencari legitimasi yang salah; Dalam hal ini, hukum mencari
legitimasi dengan cara yang salah yaitu dengan jalan mistifikasi, dengan
6
Munir Fuady, op. cit, hlm. 6
7
Ibid, hlm. 6-7
6
dimengerti, yang merupakan alat pemikat sehingga pihak yang ditekan oleh
tetapi jangan berpura-pura menjadi objektif”. Dalam hal ini, hakim akan
memihak pada salah satu pihak (yang kuat) yang dengan sendirinya akan
3. Tidak ada yang namanya prinsip-prinsip dasar dalam hukum; Ahli hukum
yang tradisional percaya bahwa prinsip yang mendasari setiap hukum adalah
yang valid yang diambil dengan jalan deduktif maupun dengan verifikasi
empiris.
hukum tidak netral, dan hakim hanya berpura-pura atau percaya secara naif
bahwa dia mengambil putusan yang netral dan tidak memihak dengan
prinsip keadilan. Padahal mereka, selalu bisa dan selalu dipngaruhi oleh
7
yang dominan.
saat ini kita tidak tahu apakah para aktivis LSM masih cenderung kritis dalam
pemikiran-pemikirannya.
Saat ini Indonesia berada dalam masa transisi yang ditandai oleh
para ahli hukum di Indonesia. Hal itu dapatlah dipahami, karena keadaan
saat Critical Legal Studies ini lahir. Jadi dengan demikian, penggunaan metode
hal ini, menarik juga untuk memperhatikan pendapat dari Ifdhal Kasim yang
menyatakan:
“Kajian-kajian hukum Critical Legal Studies saya kira sangat relevan kita
gunakan dalam menganalisis proses-proses hukum di Indonesia, dalam
menganalisis proses-proses pembentukan dan penerapannya maupun
untuk menganalisis suatu doktrin hukum dan bagaimana ia telah
berfungsi mengabsahkan suatu sistem sosial atau kebijakan tertentu. Saya
kira memang sangat diperlukan suatu analisis yang dapat
mengungkap“hidden political intentions” di belakang berbagai konsep,
doktrin dan proses-proses hukum di sini”.8
paling mudah dilakukan terhadap pembangunan hukum pada masa orde baru.
dan politik dominan yang menghuni ide tata hukum. Kepentingan atas
dilakukan dengan cara mengurangi hak sipil dan politik rakyat. Selain hal
Indonesia atau faktor agama. Bahkan untuk faktor agama ini, akan sangat
8
Ifdhal Kasim, Mempertimbangkan Critical Legal Studies dalam Kajian Hukum di
Indonesia,terjemahandari karya Roberto Mangabeira Unger, The Critical Legal Studies
Movement, Cambridge Harvard University Press, 1986, hlm. 20
9
hukum.9
Misalnya saja, tentu akan sulit untuk melakukan kajian yang kritis
Hambatan terhadap kajian kritis semacam itu, tentu terletak pada keyakinan
“kontekstualisasinya diperlukan”.10
Kekritisan critical legal studies dalam memahami realitas sosial dan tata
praksis sosial untuk merombak struktur sosial yang hierarkhis adalah kelebihan
9
Anom Surya Putra, Teori Hukum Kritis: Struktur Ilmu dan Riset Teks, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, hlm. 18
10
Roberto Mangabeira Unger, The Critical Legal Studies Movement , Harvard University Press,
Cambridge, 1986, hlm. 18
10
utama critical legal studies. Kekuatan ini diwujudkan dalam bentuk analitis
kritis terhadap tata hukum, nilai-nilai dan rasio-rasio hukum yang digunakan
oleh para hakim yang selama ini disebut netral dan benar secara obyektif.
Kelebihan lain dari critical legal studies adalah perhatiannya yang sangat
tatanan sosial. Namun teori ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan.
nihilisme. Atau paling tidak terjebak pada lingkaran kritik tanpa ujung dalam
Kelemahan lain adalah dari sifat asli pemikiran kritis yang selalu dalam dirinya
tatanan lama dan hanya mengijinkan perubahan yang tidak terasa. Akibatnya
Tugas utama critical legal studies adalah melancarkan kritik untuk perubahan
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
3. Adapun kelebihan lain dari critical legal studies adalah perhatiannya yang
dalam tatanan sosial. Kelemahan sifat asli pemikiran kritis yang selalu
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Anom Surya Putra, Teori Hukum Kritis: Struktur Ilmu dan Riset Teks, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Ifdhal Kasim, Mempertimbangkan Critical Legal Studies dalam Kajian Hukum di
Indonesia,terjemahan dari karya Roberto Mangabeira Unger, The Critical
Legal Studies Movement, Cambridge Harvard University Press, 1986.
Munir Fuady, Aliran Hukum Kritis (Paradigma Ketidakberdayaan Hukum), Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Peter Fitzpatrict dan Alan Hunt, Critical Legal Studies, Basil Blackwell Ltd, New
York, 1987.
Roberto Mangabeira Unger, The Critical Legal Studies Movement , Harvard
University Press, Cambridge, 1986.