Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Kehamilan
1. Definisi

a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari


pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang
menandai awal periode antepartum. (Varney, 2006)

b. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita


terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam
Mochtar, 1998).

c. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap


wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan
mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).

2. Perubahan Fisiologis dan Psikologis


a. Perubahan fisiologis ibu hamil
1) Rahim atau uterus
Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30gram akan menjadi
1000gram saat akhir kehamilan (Rustam Mochtar, 1998)
2) Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-
biruan.
3) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.
4) Payudara
Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin
tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi (menghitam),
putting susu makin menonjol.
5) Sirkulasi darah

6
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)
meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20% (manuaba, 1998).
6) Berat badan ibu hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5
kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5
kg/minggu (Rustam Mochtar, 1998).
b. Perubahan psikologis
1). Perubahan psikologis trimester I
Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan
progesterone kehamilan akan meningkat dan ini akan
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari,
lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara. Ibu
merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.
Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya ibu
berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-
tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya
(PusDikNaKes, 2003).
2). Perubahan psikologis trimester II
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan
rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu
belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya
dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar
dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa

7
kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3) Perubahan psikologis trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu
kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasakan takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor
psikologis, dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
a. Faktor Fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri
dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas,
rumah bersalin atau poliklinik kebidanan. Selain itu status gizi ibu
hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama
masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat
yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia,
sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin.
Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.
c. Faktor Psikologis
1). Stess
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan

8
atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak
tertangani dengan baik.

2). Dukungan keluarga


Merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan
ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan., mendukung
bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu
hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam
menjalanikehamilan, persalinan dan masa nifas.
c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah
gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya
tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok,
kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus di
perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada
makanan yang di pantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil,
maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang
tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu
menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali
terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan
pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilanyang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di
tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.
Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat
tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat
berjalan dengan baik.

A. Pengertian Terapi Komplementer


Terapi komplementer merupakan terapi alternatif yang dipakai oleh
tenaga kesehatan dan yang lainnya dalam pengobatan sebagai terapi
pelengkap tindakan dalam asuhan. Terapi komplementer atau terapi alternatif

9
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan sebagai pelengkap atau alternatif
bagi ilmu kedokteran konvensional. Ada beberapa macam terapi
komplementer, yaitu:
1. Terapi osteopathy
2. Terapi homeopathy
3. Terapi acupunture
4. Terapi reflexology
5. Terapi herbalism
6. Aromatherapy
7. Chiropractic
8. Hypnotherapy
9. Massage
Terapi tersebut merupakan terapi yang secara tradisional
menggunakan cara pendekatan yang lebih holistik dibandingkan dengan
kedokteran konvensional. Kini tenaga kesehatan telah menggunakan beberapa
terapi komplementer disamping tindakan medis.

C. Terapi Massage Untuk Bayi


Terapi Massage merupakan teknik pengobatan sederhana dengan
sentuhan yang memberikan kenyamanan bagi tubuh. Sebagai terapi sentuh,
massage pada bayi secara rutin memberi rasa rileks sekaligus sebagai cara
yang luar biasa untuk berkomunikasi dan mempererat ikatan emosi antara ibu
(atau anggota keluarga lainnya) dengan bayi tersebut. Biasanya bayi baru
lahirhanya menikmati pijatan selama 2-5 menit, dan setelah berusia lebih dari
2 bulan bayi dapat menikmati terapi massage dengan waktu yang lebih lama .

D. Manfaat Terapi Massage Untuk Bayi


1. Manfaat bagi ibu yang memberikan massage pada bayi :
a) Mempererat hubungan batin antara ibu dan anak.
b) Mengurangi rasa stres dan menimbulkan rasa santai.

10
c) Merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan bayi.
d) Memperbanyak produksi ASI untuk ibu yang menyusui.
2. Manfaat bagi bayi :
a) Membuat bayi merasa rileks.
b) Membantu pencernaan dengan menyembuhkan kolik dan kembung.
c) Membantu membentuk perkembangan mental bayi.
d) Meningkatkan kekuatan otot.
e) Mengurangi stres pada bayi, menurunkan kadar hormon stress
f) (catechoolamine) dan meningkatkan kadar serotonin.
g) Meningkatkan kenaikan berat badan bayi.
h) Mengurangi rasa sakit.
i) Membuat tidur lelap.
j) Mengubah gelombang otak secara positif.
k) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.

E. Standar Prosedur Terapi Massage Untuk Bayi


1. Kontraindikasi pemberian terapi massage pada bayi :
a) Bayi baru mendapat imunisasi sehingga kita harus menunggu 72 jam
setelahnya untuk pemberian terapi massage.
b) Bayi menderita infeksi kulit atau infeksi lainnya.
c) Bayi dalam keadaan sakit atau demam.
d) Keadaan ruangan sangat dingin.
e) Bayi sedang tidur.
f) Bayi dalam keadaan lapar atau baru selesai makan.
g) Bayi tampak merasa tidak nyaman, gelisah, atau menangis saat
pemberian terapi massage.
2. Persiapan yang dilakukan sebelum pemberian massage pada bayi :
a) Memastikan tangan kita dalam keadaan bersih dan hangat. Kuku
dalam keadaan terpotong pendek dan tidak menggunakan cincin atau
perhiasan di tangan yang dapat melukai kulit bayi.
b) Memastikan suhu ruangan hangat dan bayi merasa nyaman.
c) Memperdengarkan musik lembut dapat menambah suasana santai.

11
d) Pada saat melakukan terapi massage, kita harus memastikan bahwa
diri kita berada dalam keadaan santai dan tidak terburu-buru dan bayi
tidak dalam keadaaan lapar, lelah, atau sehabis minum susu.
e) Tidak perlu menggunakan minyak untuk bagian wajah atau kepala.
f) Meletakkan bayi pada permukaan handuk atau kain lembut yang rata
dalam posisi terlentang.
g) Menyediakan minyak dalam wadah kecil. Ambil secukupnya dengan
tangan kemudian usapkan pada kedua tangan kita.
h) Duduk dengan posisi yang nyaman seperti duduk di lantai, di kasur,
atau letakkan bayi di pangkuan kita. Pertama letakkan bayi dalam
posisi terlentang karena kita akan memulai terapi massage pada
bagian depan kemudian dilanjutkan ke bagian puunggung.
i) Sebaiknya bayi dalam keadaan tidak berpakaian saat pemberian terapi
massage sehingga memberikan sentuhan secara langsung ke kulitnya.
j) Memulai terapi massage dengan membelai wajah dan kepalanya atau
dapat dimulai pada bagian kaki terlebih dahulu karena kaki tidak
terlalu sensitif dibandingkan bagian tubuh lain.
k) Selalu tersenyum dan ajak bayi berbicara selama proses pemberian
terapi massage.
l) Selalu lakukan gerakan massage dengan tekanan yang lembut.
Prosedur terapi massage pada bayi
a. Massage pada bagian wajah bayi
1) Tekan jari-jari kita pada kening, pelipis, dan bagian pipi bayi.
2) Gunakan kedua ibu jari untuk massage daerah di atas alis.
3) Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung
bayi ke arah daerah pipi.
4) Gunakan kedua ibu jari untuk massage di sekitar mulut bayi, tarik
hingga bayi tersenyum.
5) Massage daerah rahang bawah dengan lembut dari tengah ke
samping, seolah-olah membuat bayi tersenyum.
6) Massage secara lembut di belakang telinga ke arah dagu.
b. Massage pada bagian dada bayi

12
1) Letakkan kedua tangan kita di tengan dada bayi. Secara perlahan,
gerakkan ke atas kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu
hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk gambar hati.
2) Dari tengah dada bayi, masssage menyilang dengan telapak
tangan ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu.
c. Massage pada bagian perut bayi
1) Jangan berikan massage di atas tulang rusuk atau di atas ulu hati
bayi.
2) Lakukan gerakan massage di atas perut bayi seperti gerakan
mengayuh sepeda, dari atas ke arah bawah lewat perut.
3) Buat gerakan melingkar dengan kedua tanagn secara bergantian
searah jarum jam, dimulai dari sebelah kanan kita. Seperti
membentuk bulan sabit dan matahari.
4) Rasakan gelembungan angin dan dengan jemari kita dorong
searah jarum jam.
5) Massage dengan gerakan “I Love You” :
 Gerakan “I”, massage ke arah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan kita berada di sebelah
kiri perut bayi. Membentuk huruf “I”.
 Gerakan “Love”, membentuk huruf “L” terbalik dengan
massage dari sebelah kanan ke kiri perut bayi, kemudian dari
atas ke bawah perut.
 Gerakan “You”, membentuk huruf “U” terbalik. Massage dari
kanan bawah ke atas kemudian ke kiri, lalu ke bawah dan
berakhir di perut kiri bawah bayi.
d. Massage pada bagian tangan dan kaki bayi
1) Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan, dengan gerakan
seperti meremas, massage tangan bayi dari bahu ke pergelangan
tangannya.
2) Lakukan gerakan kebalikan dengan meremas tangan dari arah
pergelangan ke arah pangkal lengan.
3) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar.

13
4) Dengan kedua ibu jari, secara bergantian, massage seluruh
permukaan telapak tangan dan punggung tangan.
5) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan
menggulung.
6) Untuk kaki, gunakan cara yang sama seperti massage pada daerah
tangan.
e. Massage pada bagian punggung bayi
1) Tengkurapkan bayi. Berikan massage dengan gerakan maju-
mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang
punggung bayi.
2) Luncurkan salah satu telapak tangan kita dari leher sampai ke
pantat bayi dengan sedikit tekanan.
3) Dengan menggunakan jari-jari kita, buat gerakan-gerakan
melingkar terutama pada otot di sebelah tulang punggung.
4) Massage secara memanjang dengan telapak tangan kita, dari leher
ke kaki bayi untuk mengakhiri terapi massage.
F. Evaluasi Terapi Massage Untuk Bayi
Setalah dilakukan 2 kali terapi massage dalam jangka waktu satu hari,
Ibu bayi mengatakan bahwa bayi terlihat lebih rileks, nyaman dan bayi dapat
tidur lebih nyenyak. Sehingga hal tersebut dapat membantu pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur pada bayi.

C. Konsep Tri Hita Karana

1. Pengertian Tri Hita Karana

Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11


November 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan
Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar.
Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan
dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju
masyarakat sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian
istilah Tri Hita Karana ini berkembang, meluas, dan memasyarakat.

Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata
Tri artinya tiga, Hita artinya sejahtra atau bahagia dan Karana artinya

14
sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana artinya tiga hubungan yang
harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Untuk itu
ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai
hubungan yang harmonis.

Dalam ajaran Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab


kebahagiaan. Menurut Wiana (2004) bahwa hakekat Tri Hita
Karana adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan
mengabdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada
alam lingkungan. Ajaran tentang kesimbangan hidup sangat penting
artinya dalam kehidupan manusia, baik untuk menata kehidupan sekarang
maupun untuk menata kehidupan yang akan datang. Ajaran keseimbangan
hidup menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, damai
dan sejahtera.

2. Bagian-Bagian Tri Hita Karana


Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab
kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada
hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab
kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:

a. Manusia dengan Tuhannya ( Prahyangan)


Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”,
yang berarti Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan
berarti hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis
dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan
perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.
b. Manusia dengan alam lingkungannya ( Palemahan)
Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”,
yang berarti lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan
berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan
sekitar/alam semesta. Dengan demikian selain menjalin hubungan

15
yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga harus
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam
semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.
c. Manusia dengan sesamanya ( Pawongan).
Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”,
yang berarti orang atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti
hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama
manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang
harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati
dan saling menghargai satu sama lain.

3. Penerapan Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari-hari


Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu dengan cara sebagai berikut:
a. Parahyangan
Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang
harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah sebagai berikut:
1) Sembahyang
2) Melakukan perjalanan suci
3) Menyanyikan nyanyian suci
4) Membaca, memahami dan menjalankan ajaran agama
5) Beryadnya secara tulus ikhlas
6) Melakukan tapa/semadhi
7) Membersihkan tempat suci
8) Tidak meminum minuman keras
9) Tidak mencuri
10) Tidak membunuh
11) Tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama

b. Pawongan

16
Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan sesama manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis
dengan sesama manusia adalah sebagai berikut:
1) Saling menghormati satu sama lain
2) Saling menghargai satu sama lain
3) Sopan santun
4) Ramah tamah
5) Gotong royong(saling membantu)
6) Kasih sayang yang tulus
7) Berani berkorban demi teman
8) Tidak iri hati dengan orang lain
9) Tidak dengki dengan orang lain

c. Palemahan
Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan
yang harmonis denganlingkungan sekitar/alam semesta adalah sebagai
berikut:
1) Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur
2) Membersihkan kamar mandi
3) Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang
rumah)
4) Membuang sampah pada tempatnya
5) Menjaga kebersihan taman
6) Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus
7) Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan
tanaman)
8) Melakukan penghijauan
9) Tidak menebang hutan sembarangan

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Isi Fix-1
    Isi Fix-1
    Dokumen28 halaman
    Isi Fix-1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi 1
    Daftar Isi 1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi 1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab 2-3
    Bab 2-3
    Dokumen37 halaman
    Bab 2-3
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab
    Bab
    Dokumen16 halaman
    Bab
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi 1
    Daftar Isi 1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi 1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Fix (1) 1
    Fix (1) 1
    Dokumen40 halaman
    Fix (1) 1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Prakata 2
    Prakata 2
    Dokumen4 halaman
    Prakata 2
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Isi Fix-1
    Isi Fix-1
    Dokumen28 halaman
    Isi Fix-1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Prakata 2
    Prakata 2
    Dokumen4 halaman
    Prakata 2
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Anak Sakit
    Anak Sakit
    Dokumen2 halaman
    Anak Sakit
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Benar
    BAB 1 Benar
    Dokumen5 halaman
    BAB 1 Benar
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • PRAKATA
    PRAKATA
    Dokumen2 halaman
    PRAKATA
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Teori Teori Motivasi PDF
    Teori Teori Motivasi PDF
    Dokumen4 halaman
    Teori Teori Motivasi PDF
    Muhammad Yasir
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Benar
    BAB 1 Benar
    Dokumen5 halaman
    BAB 1 Benar
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Benar
    BAB 1 Benar
    Dokumen5 halaman
    BAB 1 Benar
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bagian C
    Bagian C
    Dokumen3 halaman
    Bagian C
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • PRAKATA
    PRAKATA
    Dokumen2 halaman
    PRAKATA
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Manusia Dengan Hukum
    Hubungan Manusia Dengan Hukum
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Manusia Dengan Hukum
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen32 halaman
    Bab Ii
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • EKLAMPSIA
    EKLAMPSIA
    Dokumen3 halaman
    EKLAMPSIA
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Makalah Anak Sakit
    Makalah Anak Sakit
    Dokumen20 halaman
    Makalah Anak Sakit
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen32 halaman
    Bab Ii
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen5 halaman
    Analisa Jurnal
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Nifas
    Bab 2 Nifas
    Dokumen28 halaman
    Bab 2 Nifas
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5
    Bab 1-5
    Dokumen25 halaman
    Bab 1-5
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal-1
    Analisa Jurnal-1
    Dokumen5 halaman
    Analisa Jurnal-1
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat
  • Ipv
    Ipv
    Dokumen3 halaman
    Ipv
    PutuMeriSantika
    Belum ada peringkat