Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Diwaktu sekarang ini kas bisa berguna oleh siapa saja. Kas dapat mengatur
penerimaan dan pengeluaran uang dalam kegiatan . Bahkan bisa juga memperhitungkan
keuangan yang akan datang. Begitu banyaknya fungsi dan kegunaan kas.Dengan adanya kas
maka bisa mengetahui proses terjadinya pengelolaan uang. Dengan kas ini masyarakat tahu
betapa pentingnya hal tersebut. Oleh karena itu, hal ini menjadi peranan yang penting untuk
dipahami. Semua ini agar dimudahkan untuk penerapan kegunaan kas.Agar kas tidak
membuat kesulitan digunakan maka diperlukan tata cara yang tepat. Setelah dimengerti
fungsi dan kegunaannya. Oleh karena itu, harus dilakukan penerapan atau pengunaan kas
yang tepat. Sisitem ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak binggung
saat menerapkan kas yang ada. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengangkat
judul “ Kas Kecil dan 2 Macam Kas Kecil Sistem Imprest dan Sistem Fluctuating”.

Kas merupakan kegiatan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainya. Oleh
sebab itu, kas merupakan aktiva yang digemari untuk dicuri, dimanipulasi, dan
diselewengkan. Dalam neraca, kas selalu disajikan dalam urutan yang utama, setelah itu
barulah diikuti dengan akun piutang usaha, dan selanjutnya sesuai dengan urutan
likuiditasnya.

Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk
pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun jumlah nominalnya relatife
kecil, serta tidak material.

1
2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam Kas Kecil dan 2 macam Kas Kecil Sistem Imprest dan Sistem
Flctuating?

2
3. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah kas kecil adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Akutansi. Dan agar siswa tahu dan memperluas pengetahuan tentang kas kecil,
kegunaan, cara pencatatan kas kecil, administrasi dana , mutasi dana kas kecil,
Menjelaskan dua sistem kas kecil (Sistem Imprest dan Sistem Fluctutating)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KAS

Kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus memenuhi dua kriteria agar dapat
disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban
yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-ikatan apa pun yang membatasi
penggunaannya untuk melunassi kewajiban.

Sumber kas masuk yang utama adalah:

1.Hasil penjualan produk secara tunai.

2. Hasil menagih piutang dagang.

3. Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.

4. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.

5. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi

dan lain-lain hutang jangka pendek

6. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.

Penggunaan kas keluar yang utama adalah:

1. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti


4
membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya yang

termasuk sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak

membutuhkan kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.

2. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.

3. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.

4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.

5. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan

lain-lain.

Saldo kas pada akhir suatu periode (Bulanan/Triwulan/Tahunan) akan sama dengan saldo kas
awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada periode
bersangkutan. Bilamana penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan
meningkat. Sebaliknya bila pengeluarannya melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir
menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas.

Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh
penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode
anggaran kas seperti ini disebut Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

B) Pengertian Kas Kecil ( Petty Cash )

Kas kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relaatif kecil dan tidak ekonomis
apabila dibayar dengan cek. Pengeluaran yang relatif kecil misalnya pembelian perangko,
meterai, pembayaran rekening listrik, telepon dan sebagainya.

Dana kas kecil yang diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan akan
bertanggungjawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan kas kecil selama periode tertentu.

1) Peralatan Pengelolaan Kas Kecil


Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil, yaitu :
a. Form permintaan pengisian dana kembali kas kecil.
b. Form permintaan pengeluaran kas kecil.

5
c. Jurnal pengeluaran kas.
d. Buku jurnal kas kecil.
e. Buku laporan penggunaan kas kecil.
f. Buku pengeluaran kas kecil.
g. Alat tulis dan alat hitung

2) Prosedur Pengelolaan Kas Kecil


A. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

Dana kas kecil di bentuk (disediakan) berdasarkan surat keputusan kepala bagian keuangan.
Dalam perusahaan yang memiliki standar prosedur akuntansi semua jenis pengeluaran kas
melibatkan bagian hutang sehingga unit organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan
dana kas kecil adalah bagian hutang, bagian kasa, dan bagian pemegang dana kas kecil.
Tugas masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Bagian Hutang

Menerima surat keputusan, pembentukan dana kas kecil dari kepala bagian
keuangan.Membuat bukti pengeluaran kas dalam tiga rangkap. Lembar 1 dan 3 diserahkan
kepada bagian kasa dilampiri surat pembentukan dana kas kecil. Lembar 2 diserahkan kepada
bagian buku pembantu yang terkait misalnya, bagian kartu biaya dan kartu persediaan untuk
disisipkan.Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar
(berfungsi sebagai buku pembantu hutang).Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang
telah dicap lunas dari bagian kasa dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas
kecil.Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti pengeluaran kas yang
telah dicap lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom yang disediakan.Menyerahkan
bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap kepada bagian jurnal dan laporan.

2. Bagian Kasa

Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat pembentukan dana kas kecil
dari bagian hutang.Menyediakan cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran
kas untuk ditanda tangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengeluarkan
kas.Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 serta surat
pembentukan dana kas kecil.Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 ke bagian hutang
dilampiri surat bukti pembentukan dana kas kecil, dan lembar ke 3 diserahkan kepada
pemegang dana kas kecil.

3. Bagian Jurnal dan Laporan

6
Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah di cap lunas dilampiri surat
pembentukan dana kas kecil dari bagian hutang.Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku
jurnal pengeluaran kas (register cek)Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat
keputusan pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas (voucher)
yang sudah dibayar.

4. Pemegang Dana Kas Kecil

Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasaMenguangkan cek ke
bank dan menyimpan dana kas kecil Mengarsipkan bukti pengeluaran berdasarkan urutan
tanggal.

3)Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil

Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil terdiri dari formulir surat
permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang terlibat
dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah Pemegang Dana Kas Kecil dan
bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas kecil. Kegiatan masing-masing pihak adalah
sebagai berikut :

1. Pemakai Dana Kas Kecil

Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak 2 lembar untuk
selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.Menerima uang tunai dan surat
permintaan pengeluaran dari pemegang dana kas kecil.Mengumpulkan bukti-bukti
penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.Mengisi
formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti pendukung.Menyerahkan bukti
pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 kepada pemegang dana kas kecil.Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil lembar ke 2 yang telah di cap lunas dari pemegang dana kas kecil untuk di arsipkan.

2. Pemegang Dana Kas Kecil

Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2 dari bagian yang
memerlukan dana (pemakai).Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana
kas kecil lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil.Menerima bukti pengeluaran kas kecil,
bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas
kecil sebagai bukti pertanggung jawaban.Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran
kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1
dan 2.Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2 yang telah di cap
lunas kepada pemakai dana kas kecil.Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti
pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-dokumen

7
tersebut diserahkan kepada bagian hutang pada saat pengajuan permintaan pengisian kembali
dana kas kecil.

PENGISIAN KEMBALI DANA KAS KECIL :

A. fungsi pemegang dana kas kecil.

1. pemegang as kecil membuat permintaan pengisian kembali kas kecil PP3K


2. menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2,BPKK, dan dokumen pendukung kepada bagian utang
3. menerima bukti kas keluar (BKK) lembar 3 dan cek bagian utang
4. mengunakan cek ke bank
5. menyimpan uang tunai
6. mengarsipkan BKK lembar 3

B. fungsi bagian utang

berikut ini merupakan tugas bagian utang


1. menerima PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan DP dari pemegang kas kecil
2. membuat bukti kas keluar (BKK) sebanyak 3 lembar
3. berdasarkan BKK lembar 1 diisi register bukti kas keluar
4. BKK lembar 2 dan PP3K lembar 1 di serahkan ke bagian kartu biaya (jika ada)

C. fungsi bagian kasa/kasir

berikut ini merupakan tugas kasa/kasir


1. menerima BKK lembar 1 dan 2, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari bagian utang.
2. mengisi cek dan meminta tanda tangan terhadap cek kepada direktur keuagan
3. menyerahkan cek dan BKK lembar 3 kepada pemegang dana kas kecil.
4. menyerahkan BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP kepada bagian uatang
setelah membutuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen pendukungnya dan mencatat
nomor cek pada BKK.
5. BKK lembar 1 dan 3, PP3K lembar 2, BPKK, dan dokumen pendukung di serahkan ke
bagian kasa.
6. menerima cek, BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari kasa setelah
membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen pendukungnya dan mencatat nomer cek
pada BKK.
7. mengisi register bukti kas keluar berdasarkan PP3K lembar 1.
8. menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan dokumen pendukung kepada bagian
jurnal.

D. bagian jurnal

berikut ini merupakan tugas pemegang dana kas kecil.


1. menerima BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP dari bagian utang.
2. mengisi register cek dari BKK lembar 1.
3. mengarsipkan BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP menurut nomor urut.

8
4) Mutasi Dana Kas Kecil

Mutasi/perubahan kas pada dasarnya adalah akibat adanya penerimaan dan pengeluaran dana.
Dana kas kecil diterima kas umum dan dikeluarkan melalui bagian pemakai dana. Transaksi
yang mengakibatkan terjadinya mutasi adalah sebagai berikut:

a. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan kepala bagian
keuangan. Dokumen transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian hutang.Surat keputusan kepala bagian
keuangan sebagai dokumen pendukung.
b. Transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian pemakai dana, dokumen
transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai dana.
Bukti penggunaan dana seperti, nota kontan, kuitansi yang dibuat pihak luar perusahaan
sebagai dokumen pendukung.
Surat permintaan pengeluaran dana kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai sebagai
dokumen pendukung.
c. Transaksi pengisian kembali dana kas kecil, dokumen transaksinya adalah sebagai berikut:
Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian hutang.
Surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebagai dokumen pendukung dibuat
oleh pemegang dana kas kecil.
Bukti pengeluaran kas kecil sebagai dokumen pendukung dibuat oleh bagian-bagian
pemakai dana kas kecil.

5) Dokumen / Bukti Pengelolaan Dana Kas Kecil


1. Bukti Kas Keluar (BKK)

Bukti Kas Keluar (BKK) adalah dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
dari fungsi (bagian) akuntansi kepada fungsi (bagian) kas besar yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Dokumen ini dalam kaitannya dengan kas pengelolaan kas kecil, biasanya
diperlukan pada transaksi pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali kas
kecil.

2. Cek (Cheque)

Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan


pembayaran sejumlah uang tertentu kepada orang/badan yang namanya tercantum pada cek
atau pembawa cek.Terkait dengan pengelolaan dana kas kecil, biasanya cek ini dibuat oleh
kasir kas besar setelah bukti kas keluar pembentukan dana kas kecil disetujui oleh
manajer/direktur keuangan perusahaan kemudian diserahkan kepada kasir kas kecil untuk
dicairkan dana kas kecil yang dibentuk ke bank.

3. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

9
Dokumen ini digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang kepada pemegang kas
kecil ketika akan melalukan pengeluaran kas kecil. Bagi pemegang kas kecil dokumen ini
merupakan bukti pengeluaran. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang kas kecil menurut
nama pengeluaran dana kas kecil tersebut.

Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung-jawabkan
pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil
dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil

4. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Jika persediaan kas kecil sudah menipis maka pemegang kas kecil menggunakan dokumen
permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil untuk menambah saldo kas kecil agar saldonya
sama seperti pada waktu pembentukan dana kas kecil. Pemegang kas kecil mengajukan
dokumen ini kepada kasir kas besar. Mekanisme selanjutnya seperti pada saat pembentukan
dana kas kecil.

Berikut ini adalah contoh format dokumen Permintaan Pengisian Kembali kas Kecil:

Catatan Akuntansi yang Digunakan


Catatan akuntansi yang diperlukan dalam pencatatan kas kecil antara lain:

5. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap tranksaksi
pengeluaran kas, termasuk pengeluaran kas untuk pembentukan dana kas kecil dan pengisian
kembali dana kas kecil. Pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas didasarkan pada bukti
kas keluar yang telah dicap lunas (telah di otorisasi) oleh fungsi kas.

6. Check (Check Register)

Register check adalah catatan yang digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembentukan dana kas kecil.

7. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil (Petty Cash Book)

Jurnal pengeluaran dana kas kecil digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran kas
kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran
dana kas kecil

10
C. Metode pencatatan Kas Kecil
1. Imprest Fund System

Dengan metode Imprest dana kas kecil ditetapkan dalam jumlah yang relatif tetap. Artinya
sepanjang jumlah dana yang telah ditetapkan dianggap cukup untuk pengeluaran kas kecil
dalam suatu periode tertentu, jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan atau diturunkan.
Ciri-cirinya :

1. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola dana kas kecil.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut pengelola kas kecil meminta penggantian kepada kasir
kas umum.

2. Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan
jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan.

3. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas pada saat
dilakukan penggantian kembali dana, dengan mendebet akun-akun beban yang terjadi .

2. Fluctuating Fund System

Menurut metode ini dana kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah yang tetap, sehingga
penggantian dana kas kecil tidak perlu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah
dikeluarkan. Dengan demikian jumlah dana kas kecil akan berfluktuasi sesuai dengan jumlah
yang diperlukan.Perubahan dana kas kecil dengan metode Fluktuasi dicatat pada akun “ KAS
KECIL “. Transaksi pembentukan dana pengisian kembali dana kas kecil dicatat debit akun
“kas kecil”, sementara transaksi penggunaan dana kas kecil dicatat di sisi kredit. Dengan
demikian akun “kas kecil” didebit dari data jurnal pengeluaran kas umum, dan dikredit dari
data jurnal kas kecil yang diselenggarakan oleh pengelola kas kecil.Dengan mendebet akun
“kas kecil” setiap terjadi pengisian dana kas kecil, dan mengkredit dengan jumlah dana yang
telah digunakan, saldo akun “kas kecil” akan menunjukkan saldo yang sebenarnya. Oleh
karena itu dengan metode Fluktuasi tidak diperlukan penyesuaian terhadap saldo akun “kas
kecil” pada akhir periode akuntansi.

Beberapa Tahap dalam Metode Pendanaan Kas Kecil secara detail tentang Metode Imprest
dan Metode Fluctuating Fund System:

A. Metode Imprest

Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap.
Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi
hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan
pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan

11
pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan
dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah operasional metode imprest dan sebagai nya:

1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai
untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi
kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.

2. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .

3. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil
kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan metode imprest :
- Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi
pembelian atau pengeluaran kas kecil.
- Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.
contoh jurnal kas kecil dengan menggunakan metode imprest adalah sebagai berikut

1 Kas Kecil Rp xxx,-


Kas Rp xxx,-
(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)
2 Pada saat terjadi pengeluaran pada kas kecil perusahaan tidak
mencatat dalam jurnal laporan keuangan. Perusahaan hanya
menyimpan faktur pembelian atas sejumlah kas yang dikeluarkan.
Pembelian dan biaya dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil
kembali
3 Beban Perlengkapan Kantor Rp xxx,
Beban Perangko Rp xxx,
Beban Representasi Rp xxx,-
Kas Rp xxx,-
(Jurnal mencatat beban perusahaan apabila perusahaan mengisi kas
kecil kembali)
4 Kas Rp xxx,-
Kas Kecil Rp xxx,-
(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir periode)

B. Metode Fluktuasi

Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran.
Pemengang kas kecil harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil.
Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada
setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah
sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
 Kas Kecil Rp. Xxx

Bank Rp. xxx

12
(mencatat pembentukan Dana Kas Kecil)

 Beban langganan Surat Kabar Rp. xxx


Kas Kecil Rp. xxx

(Mencatat pembayaran Langganan surat Kabar Pada Surat kabar “langganan”)

 Beban Listrik Rp. xxx


Kas Kecil Rp. xxx
(membayar beban Listrik)

 Kas Kecil Rp. xxx


Bank Rp. xxx
(Mencatat pengisian Kembali kas kecil)

13
BAB III

A. Kesimpulan

Kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus memenuhi dua kriteria agar dapat
disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban
yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-ikatan apa pun yang membatasi
penggunaannya untuk melunassi kewajiban

Kas kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relaatif kecil dan tidak ekonomis
apabila dibayar dengan cek. Pengeluaran yang relatif kecil misalnya pembelian perangko,
meterai, pembayaran rekening listrik, telepon dan sebagainya.

Dana kas kecil yang diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan akan
bertanggungjawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan kas kecil selama periode tertentu.

Imprest Fund System dengan metode Imprest dana kas kecil ditetapkan dalam jumlah yang
relatif tetap. Artinya sepanjang jumlah dana yang telah ditetapkan dianggap cukup untuk
pengeluaran kas kecil dalam suatu periode tertentu, jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan
atau diturunkan.

Fluctuating Fund System menurut metode ini dana kas kecil tidak ditetapkan dalam jumlah
yang tetap, sehingga penggantian dana kas kecil tidak perlu sama dengan jumlah dana kas
kecil yang telah dikeluarkan. Dengan demikian jumlah dana kas kecil akan berfluktuasi
sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://sitihanifahap.blogspot.co.id/2015/12/makalah-kas-kecil.html

http://marioputramahkota.blogspot.co.id/2011/07/makalah-kas-kecil.html

15

Anda mungkin juga menyukai