PENDAHULUAN
3.1 Simpulan
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dan memerlukan
penanganan yang segera, karena dapat mengancam jiwa atau menimbulkan kecacatan
permanen. Kejadian gawat darurat dapat disebabkan antara lain karena kecelakaan lalu lintas,
penyakit, kebakaran maupun bencana alam. Istilah kegawatan dan kegawatdaruratan adalah
suatu keadaan yang serius, yang harus mendapatkan pertolongan segera.
Stabilisasi dan transportasi pasien dilakukan agar kondisi pasien dapat dipertahankan dan
dilakukan sekunder survey secara tanggap untuk menghindari adanya pasien mengalami
keadaan yang lebih parah. Prinsip stabilisasi yang harus diperhatikan yaitu :
a. Menjaga korban supaya tidak banyak bergerak sehubungan dengan keadaan yang dialami
b. Menjaga korban agar pernafasannya tetap stabil
c. Menjaga agar posisi patah tulang yang telah dipasang bidai tidak berubah
d. Menjaga agar perdarahan tidak bertambah.
Setelah melakukan stabilisasi maka transportasi pasien dapat dilakukan dengan
menggunakan standar alat transportasi yang telah ditentukan yaitu berupa alat kendaraan
ambulance, baik melalui darat, laut, maupun udara.
DAFTAR PUSTAKA
Woodward GA, Insoft RM, Kleinman ME (eds). 2014. Guidelines for Air and Ground Transport
of Neonatal and Pediatric Patients. 3rd ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of
Pediatrics.
Warren J, Fromm RE Jr, Orr RA, Rotello LC, Horst HM. 2010. Guidelines for the Inter- And
Intrahospital Transport Of Critically Ill Patients. Crit Care Med : 256-262.
Lazear S. Air and ground transport. In: Newberry L, Sheehy SB (eds). Sheehy's Emergency
Nursing: Principles and Practices. 5th ed. St. Louis, MO: Mosby-Year Book Inc.; 2003.
Susan Engman et Al. 2010. Transport Methods for the Critically Ill Patient.