PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Sindrom Tolosa-hunt (THS) adalah nyeri oftalmoplegia yang disebabkan
oleh inflamasi non spesifik pada sinus cavernosus atau fisura orbital superior.
Gejala yang timbul biasanya pada satu mata (unilateral).2
Sindrom Tolosa-Hunt digambarkan sebagai nyeri orbital episodik yang
terkait dengan kelumpuhan satu atau lebih dari saraf kranial III, IV, dan atau VI
yang biasanya menghilang secara spontan tetapi cenderung kambuh dan
hilang.5
2.2 Epidemiologi1
Sindrom Tolosa-Hunt jarang terjadi di Amerika Serikat maupun di dunia.
Sindrom Tolosa-Hunt adalah sindrom langka dengan perkiraan kejadian
tahunan satu kasus per satu juta per tahun . Sindrom ini jarang terjadi pada usia
di bawah 20 tahun. Pada anak-anak gejala yang tampak sama seperti yang
dialami oleh orang dewasa. Perbandingan angka kejadian pada wanita dan pria
pun sama.
Pada sindrom Tolosa-Hunt pasien mengalami nyeri orbital akut dan
oftalmoparesis atau oftalmoplegia dan ganggguan ini dapat mengancam
penglihatan.
2.3 Etiologi2
Penyebab pasti sindrom Tolosa-Hunt tidak diketahui, sebuah teori
menjelaskan gangguan ini terjadi disebabkan respons autoimun yang abnormal
yang berhubungan dengan peradangan di daerah tertentu di belakang mata
(sinus kavernosus dan fisura orbital superior). Dalam beberapa kasus,
peradangan mungkin terjadi karena penggumpalan jenis sel tertentu
(peradangan granulomatosa). Gangguan autoimun terjadi ketika pertahanan
alami tubuh terhadap organisme "asing" sehingga antibodi mulai menyerang
jaringan sehat karena alasan yang tidak diketahui. Penyebab lain yang mungkin
adalah pembuluh darah kranial yang menyempit atau meradang.
2.4 Anatomi4
Sinus cavernosus terletak di lateral kelenjar hipofisis dan sella tursica,
superior sinus sphenoid dan inferior chiasma opticum.
Di dalam sinus cavernosus terdapat arteri karotis, serat-serat simpatis
pericarotis dan nervus abducens (VI), di dinding lateral terdapat nervus
occulomotorius (III), nervus troklearis (IV) dan cabang oftalmik dan maksilla
dari nervus trigeminus (V).
Setiap sinus cavernosus terdiri dari :
1) Vertikal, dari superior ke inferior
Nervus occulomotorius (III)
Nervus troklearis (IV)
Nervus abducens (VI)
Nervus trigeminus (V) cabang oftalmikus (V1)
Nervus trigeminus (V) cabang maxillaris (V2)
Gambar 3.Anatomy Of Cavernous Sinus Instant Anatomy Head And Neck Areas
organs Meninges. Human Anatomy. May 11, 20184
2.5 Patogenesis6
Sindrom Tolosa Hunt disebabkan oleh peradangan non-spesifik dengan
etiologi yang tidak diketahui. Dalam laporan awalnya, Dr. Eduardo Tolosa
mendeskripsikan patofisiologi sebagai "peradangan kronis septa dan dinding
sinus kavernosus dengan proliferasi fibroblast, infiltrasi dengan limfosit dan sel
plasma. "Hunt et al. Juga menambahkan bahwa "Peradangan seperti ini, terjadi
dalam jaringan ikat yang padat, dapat memberikan tekanan pada saraf. " Pada
saraf kranial III, IV, VI, serta bagian superior dari saraf kranial kelima.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya deposit bahan granulomatosa
dengan sel epitel dan sel raksasa. Kadang telah terjadi nekrosis, tetapi jarang
terjadi dan juga terjadi penebalan dura mater dalam sinus kavernosa.
Peradangan sistemik belum dilaporkan. Meskipun belum ada etiologi autoimun
yang jelas terkait dengan sindrom Tolosa Hunt, telah dilaporkan adanya
gangguan inflamasi sistemik dan autoimun lainnya seperti lupus eritematosus
sistemik, sarkoidosis, dan granulomatosis Wegener dapat menjadi keluhan
utama penyakit ini.
2.7 Diagnosis8
Kriteria “The International Headache Society” untuk Sindrom Tolosa-Hunt
ini adalah :
1) Nyeri orbital unilateral yang dapat bertahan hingga 8 minggu jika tidak
diterapi
2) Kelumpuhan nervus cranialis III, IV dan VI yang terdapat sejak 2 minggu
setelah onset nyeri orbital
3) Gejala, terutama nyeri dapat berkurang dalam waktu 48 – 72 jam setelah
pemberian steroid.
4) Gejala dari penyebab yang lainnya dapat ditemukan pada pemeriksaan,
termasuk pemeriksaan neuroimaging
2.8 Diagnosis Banding8
Beberapa kondisi lainnya yang mempunyai gejala serupa dengan sindrom
Tolosa-Hunt, yaitu :
Trauma
Lesi vaskuler seperti aneurisma arteri cavernosus atau trombosis atau
fistula carotis cavernosa
Tumor, seperti Pituitary Adenoma, Meningioma, Giant Cell Tumor,
Metastase
Infeksi ( Sinusitis, Herpes Zoster, Tuberkulosis, Jamur)
Giant cell Arteritis
Sarkoidosis
Wegener’s Granulomatosis
Eosinophilic Granuloma
Diabetic Ophthalmoplegia
Migren
DAFTAR PUSTAKA