Anda di halaman 1dari 7

Bab I

Pendahuluan
A.Latar belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.Komunikasi
dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari ataukepada orang lain.
Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat, sehingga manusia
membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun
mereka berada. Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan
bagiterselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah sistem.
komunikasi nirkabel (wireless) dimana propagasi gelombang
elektromagnetik(microwave) sebagai media transmisinya. Semakin bertambahnya
popularitas sistem nirkabel, pengembangan antena untuk sistem ini menjadi lebih
penting.Antena dianggap sebagai tulang punggung sistem nirkabel. (Young, 2003)
Antena sangatlah penting sebagai perangkat penyesuai (matching
device)antara sistem pemancar dengan udara bila antena berfungsi sebagai media
radiasi gelombang radio dan sebagai perangkat penyesuai dari udara ke sistem
penerima.Definisi antena menurut IEEE Standart Definition of Term for
Antennas(IEEE Std 145 -1983) adalah suatu alat untuk meradiasikan atau menerima
gelombang radio. Selain sebagai alat untuk mengirim atau menerima energi,antena
juga digunakan untuk mengoptimalkan energi radiasi pada arah tertentudan menekan
pada arah yang lain. Hal ini kemudian menyebabkan antenamemiliki berbagai bentuk
dan desain yang bemacam-macam untuk memenuhi kebutuhan ini. Bentuk dan desain
antena yang diharapkan adalah antena yang mempunyai gain yang tinggi, efisiensi
tinggi, bandwidth yang lebar bobot yangringan dan biaya yang murah.
Penyesuaian kebutuhan kondisi di lapangan dalam bentuk arah omni atau
point to point sangat ditentukan oleh model struktur antena. Arah omni yaitu radiasi
power output antena radial ke segala arah sama kuat. Sedangkan point topoint adalah
pancaran satu titik ke titik lain dalam jangkauan jarak yang lebih jauhdari arah omni.
Ini terjadi karena pemusatan power output oleh struktur antena kedalam satu arah
saja.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antena Omni

Omni adalah antena pemancar sinyal. sedangkan fungsi antena omni adalah
menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik dengan sudut pancaran
360° dan antena Omni dapat di buat dengan sederhana.
Antena omnidirectional yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain
dari antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara horizontal
(mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke bawah,sehingga
antean dapat di letakan di tengah-tengah base station. Dengan
demikian, keuntungannya dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah
pengguna yang lebih banyak. Namun kesulitannya adalah pada pengalokasian
frequensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi. Antena jenis ini biasanya di
gunakan pada lingkup yang mempunyai base station terbatas dan cenderung untuk
posisi pelanggan yang melebar.

B. Spesifikasi Antena Omni Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu
3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area
yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu
luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan
inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua
arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar
secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak
lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan
sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk

2
menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint
komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat
yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain
sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp)
atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak
1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional
antenna atau antenna yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran
khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran
360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda dengan
polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan.
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya
atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

C. Cara kerja Omni Directional


Antena Omnidirectional biasanya mempunyai pola radiasi antena 360 derajat.
Biasanya polarisasi medan E adalah vertikal. Penguatan antena omnidirectional
sangat rendah, sekitar 3-12dBi saja. Antena ini sering digunakan untuk sambungan
langsung Point-to- Multipoint (P2MP). Cukup baik untuk jarak-jarak 1-5 km,
terutama jika antena directional dengan penguatan tinggi digunakan disisi client.

Tampak pada gambar adalah contoh antena omnidirectional. Gambar tersebut adalah
RFDG 140 6.5 dBi Omnidirectional antena untuk 2.4 GHz dibuat oleh RF Linx.

3
Gambar berikut memperlihatkan pola radiasi RFDG 140 omnidirectional antena. Pola
radiasi horizontal mendekati 360 derajat. Radiasi polarisasi horizontal pada dasarnya
medan-E. Sebagai perbandingan, pola radiasi potongan vertikal sangat tipis.

Semua ini berarti bahwa hanya stasiun yang berada dalam radiasi 360 derajat akan
dapat dilayani oleh antena omnidirectional. Antena omnidirectional ini tidak bisa
memberikan servis pada station yang berada di atas antena.

D. Keuntungan Dan Kerugian Antena OmniDirectional


· Keuntungan dari Antena OmniDirectional
§ Dapat melayani jumlah pengguna lebih banyak
§ Daya lebih luas

· Kerugian dari Antena OmniDirectional


§ Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi
§ Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast
3600

4
E. Cara Membuat Antena OMNI
Tahap 1 Persiapan Peralatan/alat dan bahan :

1. Pipa 1 berukuran 1 inchi (panjang disesuaikan dengan elemen antena


2. Pipa 1 lagi digunakan sebagai penyanggah (panjang disesuaikan)
3. Tutup Pipa/Dop Pipa 2
4. Kabel Coaxial 5 meter
5. Female N-Connector 1 buah
6. RJ 58
7. Kawat Tembaga/Kawat Email
8. Baud 4 buah dan Mur 4 buah (atau disesuaikan kebutuhan)
9. Busa sterofoam
10.Cutter
11.Timah dan Solder
12.Gunting
13.Tang potong dan Tang cut
14.Obeng
15.Bor Tangan
16.Regaji Besi

Tahap 2 Pembuatan Lingkaran pada kawat email

Sebelum melingkaran kawat Female N-Connector kita harus menyesuaikan dulu


dengan gelombang yang sudah kita tentukan yaitu 360 derajat. Yang dimana diameter
bulatan kawat emailnya adalah 15 mm dan setiap jarak antar lilitan nya berbeda,

banyak lilitannya adalah 9 lilitan :

 Jarak dari N-Female Connector dengan lilitan pertama adalah 61 mm


 Jarak dari lilitan pertama ke lilitan kedua adalah 91.5 mm dan begitupun
kelilitan selanjutnya sampai kelilitan 9 berjarak 91.5 mm
 dan pada lilitan terakhir ujung jarak panjang kawat emailnya adalah 83 mm

5
Contoh lilitan pada kawat e-mail

6
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Antenna OmniDirectional adalah sebuah alat pemancar yang digunakan untuk
menancarkan dan menerima sinyal frekuensi radio dengan daya jelajah 3600 (
kesegala arah ) dan mempunyai daya jangkau yang lebar dan merata . namun antena
ini mempunyai kelemahan yaitu Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak
terjadi interferensi dan Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam
proses membroadcast 3600.

SARAN
Untuk menghasilkan sesuatu yang bagus diperlukan usaha yang maksimal, sebelum
memikirkan tentang hasil lebih baik berusaha semaksimal mungkin terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai