Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

VSAT

(Very Small Aparature Terminal)

Disusun oleh :

Annisaa Nur’raudah Kuswandi 1316030023

Bagas Satria 1316030025

Devia Febrina 13160300

Nurul Halimah 1316030042

Teknik Telekomunikasi 4A

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Jakarta

2017/2018
A. PENGERTIAN

VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan
antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Kepanjangan VSAT
itu sendiri sebenarnya merujuk kepada ukuran antena yang cenderung kecil, tapi tetap kuat untuk
digunakan sebagai terminal telekomunikasi satelit. Besar diameter antena VSAT pada umumnya
berkisar antara 0.6 - 2.4 meter tetapi ada juga besar antena VSAT yang 3 - 6 meter. Fungsi utama
dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus
sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut
menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu
berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan
karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi
pada sumbunya.

VSAT awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan
sekitar tahun 1980 oleh Telecom General di Amerika. Dalam terjemahan bebasnya, VSAT dapat
diartikan sebagai suatu terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak
lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola
berdiameter tertentu.

VSAT merupakan salah satu kemajuan dalam tren untuk mereduksi ukuran ground
segment (stasiun bumi) pada komunikasi satelit. VSAT terletak di akhir jalur komunikasi satelit
dimana VSAT ini menawarkan berbagai macam layanan komunikasi. Secara umum, sistem ini
bekerja pada frekuensi Ku-band dan C-band. Ku-band digunakan di Eropa and Amerika Utara
menggunakan antena VSAT ukuran kecil. C-band banyak digunakan di Asia, Afrika dan Amerika
Latin, membutuhkan antena yang lebih besar. Dengan ukuran antena yang bisa di bilang realtif
kecil, membuat band frekuensi Ku Band sangat popular digunakan untuk kebanyakan aplikasi
VSAT.

Teknologi ini sesuai bagi pengguna yang membutuhkan komunikasi dan jaringan
independen yang menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara geografis. Jaringan
VSAT adalah layanan tambahan dari penyedia jasa satelit untuk mendukung aplikasi Internet, data,
LAN, suara dan faksimili seta VOIP. VSAT sesuai dengan kebutuhan jaringan komunikasi publik
maupun private. Ada beberapa bentuk dan ukuran VSAT seperti point-to-point, point-to-
multipoint dan on demand untuk sejumlah lokasi yang berbasis fasilitas dedicated di lokasi mereka
sendiri. Sistem mesh secara umum lebih kecil ukurannya dibandingkan sistem star, sekitar 5
hingga 30 lokasi sehingga merupakan solusi yang bagus bagi kebutuhan private dan independen.

B. CARA KERJA

Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit
berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya
piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner.

Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan
dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang
sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Lebih mudahnya VSAT adalah koneksi internet menggunakan satelit. Biasanya koneksi internet
pada mesin ATM menggunakan VSAT.

Berikut Cara Kerjanya :

Cara kerja VSAT hampir sama seperti TV satelit, bedanya hanya terletak pada LNB (Low
Noise Block Up) yang digunakan. Berikut Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 yang menunjukkan LNB
VSAT dan LNB TV satelit :

Gambar 1.1 LNB VSAT


Gambar 1.2 LNB TV satelit

Pada TV satelit atau orang biasa menyebutnya TV parabola, hanya ada LNB atau bisa
disebut Receiver (Rx) saja yang hanya bisa menerima (downlink) sinyal satelit.
Sedangkan pada VSAT ada tambahan yang bernama BUC (Block Up Converter) atau bisa
disebut Transmiter(Tx) yang digunakan untuk mengirim (uplink) sinyal ke satelit.
Ada 2 band frekuensi satelit yang digunakan untuk VSAT yaitu :
1. C-Band frekuensi 5,9 – 6,4 GHz (uplink) dan 3,7 sampai 4.2 GHz (downlink).
2. Ku-Band frekuensi 11,7 – 12,7 GHz (downlink) dan 14 – 14,5 GHz (uplink).
Di Indonesia satelit yang biasa digunakan untuk VSAT adalah Palapa-D dan Telkom-2.
Cara kerjanya komputer yang di hubungkan ke modem/decoder kemudian decoder mengrimkan
sinyal ke LNB dan LNB memencarkannya ke satelit kemudian satelit akan memancarkan data ke
stasiun bumi untuk diproses lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

Proses Transmisi Sinyal Satelit:

1. Data yang akan ditransmisikan dari perangkat remote/user, terlebih dahulu memasuki modem.
Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi ini menggunakan teknik PSK. Modulasi ini
bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada
frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi.
2. Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF
Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down Converter. Untuk proses transmit
yang digunakan adalah Up Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal
dari frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency).
Output sinyal yang dihasilkan adalah 5925 – 6425 MHz.
3. Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sama
dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit.
4. Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.

Proses Receiver Sinyal Satelit :

1. Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang diterima antena kemudian dipantulkan ke
feedhorn.
2. Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier). Dimana LNA ini
berfungsi untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima.
3. Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan
sinyal RF menjadi sinyal IF.
4. Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat modem untuk
melakukan proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu dimaksudkan untuk memisahkan
antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya.
5.Informasi yang sudah terpisah dari sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat user seperti
Router , Multiplexer, dan sebagainya.

Arsitektur Jaringan VSAT terdiri dari :

1. Ground Segment (segmen bumi), yang terbagi menjadi :

 Indoor Unit (IDU), terdiri dari modem satelit

 Outdoor Unit (ODU), terdiri dari RFT, LNA dan Antena

2. Space Segment (segmen angkasa) yakni satelit.


C. KOMPONEN VSAT
Komponen VSAT terbagi atas tiga, yaitu Hub Station, Remote Station dan Satelite.

Gambar 3.1 Topologi VSAT

1. Hub Station

Hub station mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah
Server Network Management System (NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan
untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan
komponen perangkat lunak. Stasiun hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate
Frequency (IF), dan peralatan baseband. Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound dan
outbound data. Pada jaringan private terdedikasi, hub ditempatkan bersama dengan fasilitas data-
processing yang dimiliki user. Pada jaringan hub yang dibagi-bagi, hub dihubungkan ke data center
atau peralatan user dengan menggunakan sirkuit backhaul terrestrial. Peralatan RF terdiri atas
antena, low noise amplifier (LNA), down-converter, up-converter, dan high-power amplifier.
Kecuali untuk antena, subsistem RF hub pada umumnya dikonfigurasi dengan redundancy 1:1.
Peralatan IF dan baseband tediri dari IF combiner/divider, modulator dan demodulator. , juga
peralatan pemroses untuk antarmuka channel satelit dan antarmuka peralatan pelanggan. Unit
antarmuka satelit menyediakan kontrol komunikasi menggunakan teknik multiple akses yang
sesuai.
Gambar 3.2 Sistem Hub VSAT

Unit peralatan pelanggan menyediakan antarmuka ke peralatan host pelanggan dan emulasi
protokol. Peralatan baseband pada hub dirancang dalam gaya modular untuk mendapatkan
pertumbuhan jaringan yang mudah dan pada umumnya diberikan dengan skala 1:1 atau 1:N
redundant configuration.

Berdasarkan keperluannya, HUB terbagi menjadi 2 jenis :

1. Dedicated Hub
 Hub dimiliki dan digunakan sepenuhnya oleh jaringan sebuah perusahaan.
 Jaringan VSAT merupakan aset perusahaan dan sepenuhnya dikontrol dan diatur oleh
perusahaan.
 Letak Hub biasanya dikantor pusat perusahaan.
 Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat mahal.
2. Shared Hub
 Jaringan VSAT dimiliki dan dioperasional oleh operator VSAT.
 Sebuah Hub digunakan bersama oleh beberapa perusahaan kecil.
 Perlu koneksi ke Hub karena lokasi Hub diluar perusahaan.
 Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pengguna jaringan VSAT relatif murah karena
cukup mengeluarkan biaya sewa saja.

2. Remote Station
Gambar 3.3 Skema remote station

Sebuah remote station pada VSAT memiliki komponen-komponen sebagai berikut :

1. ODU (Outdoor Unit)

a. Antena
Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang
dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antennayang memiliki bentuk
parabola.
Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
 Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar
frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
 Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya
dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
 Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan antena
atau dish VSAT berkisar antara 0,6 – 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan
kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.
Gambar 3.4 Antena VSAT

Feedhorn dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga.
Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau mengumpulkan
tenaga dari piringan tersebut. Feedhorn terdiri atas sebuah larik komponen pasif microwave.

b. RFT
RFT dipasang pada frame antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT terdiri
atas:
 Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari
satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar
(500 MHz). Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh
faktor berikut:
 Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar
disepanjang lintasannya.
 Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang
luas.

Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus
memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan / gain yang cukup tinggi
(Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ
sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
Salah satu jenis LNA yaitu Parametrik LNA. Parametrik LNA yaitu LNA yang
menggunakan penguat parametrik untuk penguat pertamanya dan penguat transistor biasa
pada tingkat keduanya. Penguatan pertama (parametric amplifier) memberikan penguatan
15 sampai dengan 20 dB dan penguatan transistor memberikan penguatan 35 sampai
dengan 40 dB, sehingga total penguatannya sebesar 55 dB.

3. Solid State Power Amplifier (SSPA)


SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan
pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi
pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam
orde Gega Hertz.
Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada
band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication
Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain
antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya
frekuensi tinggi , diantaranya :

o Besar daya output yang dihasilkan


o Lebar band frekuensi yang harus dicakup
o Pengaruh intermodulasi yang muncul
o Input dan output Back – off

c. Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai
up converter dan sebagai down converter.
 Up Converter

Berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal


frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF
Up link (5,925 – 6,425 GHz).

Gambar 3.5 Up Converter

a. Down Converter
Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2 MHz)
menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

Gambar 3.6 Down Converter

d. LNB (Low Noise Block)

Fungsi utama LNB adalah untuk menerima sinyal satelit yang sangat lemah
yang dikumpulkan pada titik fokus antena. LNB merupakan jantung dari antena satelit.

e. BUC (Block Up Converter)


BUC berfungsi menghantarkan sinyal informasi ke satelit. Juga sering disebut
sebagai transmitter. BUC memiliki daya 2-5 watt.

f. OMT (Orthomode Transducer)

OMT adalah sebuah komponen pemandu gelombang (waveguide) yang


memisahkan antara gelombang pemancar dan penerima.

2. IDU (Indoor Unit)


Komponen IDU atau Indooe Unit terdiri atas 2 bagian yaitu modem dan IFL.
Modem berfungsi sebagai alat untuk menyambungkan unit luar dengan IFL yang
mempunyai panjang kurang dari 50 meter. Sedangkan IFL atau Inter Facility Link
merupakan penghubung ODU dan IDU yang bentuknya berupa kabel dengan konektor
berjenis BNC.

3.Satelit

Komponen yang terakhir dalam VSAT adalah satelit. Satelit ini bagian yang sangat penting
yang menghubungkan antara VSAT dalam jangkauan yang jauh. Selain itu, satelit yang digunakan
adalah satelit yang mengorbit pada bumi.

D. Kelebihan dan kekurangan


VSAT memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
 Kelebihan VSAT:

1. Jangkauan sangat luas walaupun user berada di tengah hutan atau diatas gunung, asalkan
antena VSAT tidak terhalangi oleh pohon atau benda-benda lain, maka transmisi sinyal
akan lancar. Biarpun anda lagi digurun pasir sekalipun, anda bisa menggunakan internet
satelit atau telpon-telponan. Ini karena sebuah satelit yang berada di orbit satelit
geostasioner dapat mengcover kira-kira 33% permukaan bumi, dan satelit ini bisa
memberikan konektivitas dimanapun didaerah cakupan tersebut. Keluasan jangkauan ini
juga membuka peluang bagi bisnis bisnis kecil didaerah.

2. Instalasi VSAT itu cukup mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam dengan minim
training hanya dalam hitungan jam (Qilat juga ngasih panduan instalasi dalam bentuk PDF,
kalo kesusahan pasti dibantuin sama teknisi Qilat). Maksimum lama instalasi paling
seharilah, itu juga udah lama banget. Instalasi bisa dilakukan di daerah mana saja termasuk
pulau atau hutan, asalkan antena tersebut dapat memandang bebas ke langit tanpa halangan
(ada line of sight).

3. Dapat digunakan sambil bergerak, maksudnya ada jenis VSAT yang tidak harus diam
disatu tempat dan bisa mobile. Ini juga merupakan keuntungan VSAT yang sangat
dimanfaatkan oleh stasiun-stasiun TV. Karena VSAT jangkauannya benar-benar luas,
stasiun TV masang VSAT diatas mobil biar bisa siaran langsung dimana-mana. Selain itu,
mereka juga bisa internetan pas lagi ada ditempat-tempat yang tidak tercover operator
GSM atau kabel. Mobilitas VSAT ini juga dapat dimanfaatkan untuk kapal, atau pesawat
lho pak bos. Antena VSAT yang mobile seperti ini biasanya bisa bergerak-gerak mengikuti
posisi satelit.

4. Penggunaan VSAT sangat hemat dan efisien. Bagi perusahaan yang memiliki cabang,
proyek, atau berada di pedalaman tanpa akses internet atau telepon, VSAT merupakan
infrastruktur komunikasi yang sangat hemat dan efisien. Langganan VSAT itu sekitar
2.5jtan sampe 10jtan perbulan, paling awalnya ditambah harga equipment sekitar 15jtan
dan delivery. Proses pemasangan juga cepat, maksimal 1 hari dan paling cepat 1 jam lebih.
Hanya dengan modal 20jtan, kantor di pedalaman atau ditengah laut bahkan, bisa
berkomunikasi dua arah menggunakan internet atau telpon telponan highspeed.

5. VSAT merupakan solusi infrastruktur telekomunikasi yang paling praktis ketika terjadi
bencana alam atau kerusakan jaringan darat sehingga komunikasi tidak terputus dalam
jangka waktu yang lebih lama. Juga berhubungan dengan poin nomor 2, instalasinya
mudah sehingga apabila diperlukan jaringan telekomunikasi instan, maka VSAT-lah
solusinya.

6. Tidak akan mengalami penurunan kecepatan bila jalur sibuk dan rute kompleks.
7. Mengurangi waktu tunda pada saat transmisi berlangsung.

8. Secara umum komunikasi antara satelit dengan VSAT tidak pernah mengalami kegagalan.

 Kekurangan VSAT :

1. Mahal untuk digunakan perorangan. Biaya yang diperlukan oleh seorang user untuk
berlangganan internet VSAT relatif lebih mahal dibandingkan internet menggunakan
kabel. Kenapa Internet Satelit Mahal? Ini karena biaya awal dalam pembangunan
infrastruktur VSAT mahalnya minta ampun, terutama biaya peluncuran satelit ke orbit
Geostasioner atau orbit-orbit satelit lainnya, biayanya bisa trilliunan rupiah! Sehingga
diperlukan omset yang besar juga untuk mengganti modal peluncuran tersebut.

2. Ada delay yang terjadi pada telekomunikasi VSAT. Delay ini disebabkan oleh pancaran
bolak balik / double hop yang terjadi saat VSAT berkomunikasi dengan HUB, melewati
satelit yang berjarak 36000 kilometer jauhnya dari bumi. Semua data yang dikirim dan
diterima menggunakan sistem telekomunikasi VSAT harus terbang dulu sejauh 36000 km
keluar angkasa, baru kembali lagi ke bumi. Jadi wajar kan ada delay? orang jauh
sekali. Delay ini akan mempengaruhi ping saat internetan. Delay yang terjadi bisa 1.2 –
1.5 detik, oleh karena itu VSAT kurang baik digunakan untuk kegiatan yang memerlukan
presisi sangat tinggi seperti online gaming.

3. Performa VSAT dapat terpengaruh cuaca. Apabila hujan lebat dengan ketebalan awan
yang pekat, maka performa VSAT dapat menurun drastis. Ini disebabkan oleh inteferensi
sinyal oleh curah hujan. Terutama karena sinyal tersebut harus dikirim ke satelit yang
jaraknya 36000 km dari bumi. Namun seiring perkembangan teknologi, adanya curah
hujan dapat diakali dengan menguatkan transmisi sinyal secara otomatis sehingga koneksi
tetap stabil.

4. Adanya rintangan yang mengganggu didepan antena VSAT (e.g. pohon, tiang, gedung,
Etc.) dapat mengakibatkan melemahnya sinyal VSAT. Sehingga koneksi menjadi lebih
lambat, atau bahkan putus. Pada prinsipnya, VSAT sebaiknya diinstalasi di tempat yang
bebas gangguan dimana antena VSAT selalu dapat melihat langit tanpa halangan.
5. Memakan tempat, terutama untuk piringannya.

E. Manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari – hari


Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di Indonesia akan
menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak terhalangi lautan maupun
topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan
ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah.

Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan
bandwidth lebar dan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau
pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer data,
suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan memanfaatkan teknik
kompresi yang baik, gambar dan suara semakin mudah ditransfer dengan biaya murah.

Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri


dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya
komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa,
bisnis perkayuan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai