Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

REAKSI – REAKSI ANION

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik


sebagaimana metode yang telah dibahas sebelum ini untuk reaksi-reaksi
kation. Pada umumnya anion akan dibagi menjadi golongan-golongan
dengan reaksi yang khas untuk tiap golongannya. Namun sebagaimana
telah disinggung di atas bahwa skema reaksi yang ada pada reaksi-reaksi
anion tidaklah sistematis sehingga sering kali dijumpai suatu jenis anion
muncul dibeberapa kelompok reaksi. Berikut ini skema termudah yang
banyak membantu untuk memahami reaksi-reaksi anion.
Pada dasarnya proses-proses yang dipakai dapat dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama merupakan proses yang melibatkan
identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada
pengolahan dengan asam-asam. Sementara kelompok kedua adalah
proses yang tergantung pada reaksi-reaksi di dalam larutan.
1. Kelompok I, dapat dibagi lagi menjadi dua:
a. Gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat
encer. Anion: Karbonat, hidrogen karbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida,
nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Anion:
anion kelompok pertama ditambah dengan fluorida,
heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat,
permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat
(III),tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
2. Kelompok II, dapat dibagi lagi menjadi dua:
a. Reaksi pengendapan, anion: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit,
hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat,
heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan. Anion: Manganat,permanganat,
kromat, dan dikromat.

41
1.1. Karbonat, CO32-
 Reaksi dengan asam klorida encer:
2
CO 3  2H   CO 2  H2 O

Gas CO2 dapat dideteksi dengan menggunakan air kapur karena


dapat mengeruhkan air kapur.
 Reaksi dengan barium klorida (atau kalsium klorida) akan muncul
endapan putih, sementara dengan perak nitrat juga muncul
endapan putih:
2
CO 3  Ba 2  BaCO 3
2
CO 3  Ca 2  CaCO 3
2
CO 3  2Ag   Ag2 CO 3

1.2. Bikarbonat, HCO3-


Reaksi bikarbonat sama dengan karbonat tetapi melalui pendidihan
dulu menjadi karbonat baru kemudian bereaksi dengan reaksi di atas.
1.3. Sulfit, SO32-
 Reaksi dengan asam klorida encer:
2
SO3  2H   SO2  H 2O

 Reaksi dengan barium klorida (atau kalsium klorida) akan muncul


endapan putih, sementara dengan perak nitrat juga muncul
endapan putih:
2
SO3  Ba 2  BaSO 3 
2
SO3  2 Ag   Ag 2 SO3 

1.4. Tiosulfat, S2O32-.


 Reaksi dengan asam klorida encer:
2
S 2O3  2H   SO2  H 2O  S 

 Reaksi dengan barium klorida (atau kalsium klorida) akan muncul


endapan putih, sementara dengan perak nitrat juga muncul
endapan putih:
2
S 2O3  Ba 2  BaS 2O3 
2
S 2O3  2 Ag   Ag 2 S 2O3 

Bahan Ajar KA I-42


1.5. Sulfida, S2-
 Reaksi dengan asam klorida encer:
S 2  2H   H 2S 

 Reaksi dengan barium klorida (atau kalsium klorida) tidak ada


endapan, sementara dengan perak nitrat juga muncul endapan
hitam:
S 2  2 Ag   Ag 2 S

1.6. Nitrit, NO2-


 Reaksi dengan asam klorida encer:

NO 2  H   HNO 2
3HNO 2  HNO 3  2NO  H2 O
2NO  O 2  2NO 2 

 Reaksi dengan barium klorida (atau kalsium klorida) tidak ada


endapan, sementara dengan perak nitrat juga muncul endapan
hitam:
NO 2   Ag   AgNO 3 

1.7. Sianida, CN-


 Reaksi dengan asam klorida encer:
CN   H   HCN 
 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih:
CN   Ag   AgCN 

1.8. Sianat, OCN-


 Reaksi dengan asam sulfat encer/pekat:
OCN   H   HOCN 

HOCN  H   H 2O  CO2  NH 4

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih, sementara


dengan barium klorida tidak muncul endapan:
OCN   Ag   AgOCN 

1.9. Tiosianat, SCN-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dipanaskan :

Bahan Ajar KA I-43


 2
SCN   H 2SO 4  H 2O  COS  NH 4  SO 4

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih, sementara


dengan barium klorida tidak muncul endapan:
SCN   Ag   AgSCN 

1.10. Ion heksanianoferat (III), [Fe(CN)6]4-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan didihkan :
 2
[ Fe(CN 6 )]4  6 H 2 SO4  6 H 2 O  Fe 2  5 NH 4  6CO  6SO4

 Reaksi dengan asam sulfat encer terjadi hanya sedikit reaksi :


[ Fe(CN 6 )] 4  6 H   6 HCN   Fe 2

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih:


[ Fe(CN 6 )] 4  4 Ag   Ag 4 [ Fe(CN 6 )] 

1.11. Heksasianoferat (III), [Fe(CN)6]3-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dipanaskan:
 2
K 3 [ Fe(CN 6 )]  6 H 2 SO4  6 H 2 O  Fe 3  6 NH 4  6CO  6 SO4  3K 

 Reaksi dengan asam sulfat encer terjadi hanya sedikit reaksi :


[ Fe(CN 6 )] 4  6 H   6 HCN   Fe 2

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan berwarna merah jingga:


[ Fe(CN 6 )] 4  3 Ag   Ag 3 [ Fe(CN 6 )] 

1.12. Hipoklorit, OCl-


 Reaksi dengan asam klorida encer:
OCl   H   HOCl
HOCl  H   Cl   Cl 2   H 2 O

1.13. Klorida, Cl-


 Reaksi dengan asam sulfat encer:

Cl   H 2 SO4  HCl   HSO4

Produk reaksi dikenali dengan baunya yang merangsang dan


dihasilkan asap putih berupa butiran halus asam klorida, selain itu
gas dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih:
Cl   Ag   AgCl 
Bahan Ajar KA I-44
1.14. Bromida, Br-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:

KBr  H 2 SO4  HBr   HSO4  K 
2
2 KBr  2 H 2 SO4  Br2   SO2   SO4  2K   2H 2O

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan kuning pucat:


Br   Ag   AgBr 

1.15. Iodida, I-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
2
2I   2H2 SO 4  I 2  SO 4  2H2 O

I   H2 SO 4  HI  HSO 4
2
6I   4H2 SO 4  3I 2  3SO 4  4H2 O  S 
2
8I   5H2 SO 4  4I 2  4SO 4  4H2 O  H2 S 

Produk dapat diidentifikasi dari adanya uap lembayung yang


dapat mengubah kertas kanji menjadi biru.
 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan kuning:
I   Ag   AgI 

1.16. Fluorida, F-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
2
2F   H 2SO4  H 2 F2  SO4

Gas yang dihasilkan tidak berwarna dan bersifat korosi.


 Reaksi dengan perak nitrat tidak muncul endapan karena perak
florida larut dalam air.
1.17. Nitrat, NO3-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
 2
4NO3  2H 2SO4  4NO2  2SO4  O2  2H 2O

Uap nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan disertai asap


asam nitrat yang berbau menusuk.
1.18. Klorat, ClO3-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
2 
KClO3  3H 2 SO4  2ClO2  3SO4  3K   4 H   H 2 O  ClO4

Bahan Ajar KA I-45


Reaksi ini cukup berbahaya, seluruh klorat akan terurai dan
disertai dengan pembentukan gas klor dioksida yang melarut
dengan asam sulfat dan menghasilkan larutan kuning-jingga.
 Reaksi dengan asam klorida pekat:
2 KClO3  4 HCl  2ClO2  Cl 2  2 K   4 H   2Cl   2 H 2 O

KClO3  6 HCl  3Cl 2  K   Cl   3H 2 O

Semua reaksi ini sama dengan reaksi dengan asam sulfat dan
menghasilkan juga gas klor dioksida yang akan menimbulkan warna
kuning kepada asam dan bersifat eksplosif.
 Reaksi dengan perak nitrat tidak muncul endapan
1.19. Bromat, BrO3-
 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
2
4 KBrO3  2 H 2 SO4  2 Br2  2 SO4  4 K   4O2  2 H 2 O

 Reaksi dengan perak nitrat muncul endapan putih:



BrO3  Ag   AgBrO3 

2 BrO3  Ba 2  Ba ( BrO3 ) 2 

1.20. Iodat, IO3-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat:

IO3  6 Fe 2  6 H   I   6 Fe 3  3H 2 O

Reaksi di atas hanya dapat terjadi jika adanya zat-zat preduksi


seperti Fe2+ misalnya. Zat tersebut dapat merubah iodat menjadi
iodida.
 Reaksi dengan perak nitrat dan barium klorida akan muncul
endapan putih:

IO3  Ag   AgIO3 

2 IO3  Ba 2  Ba ( IO3 ) 2 

1.21. Perklorat, ClO4-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat:

NaClO 4  H 2 SO4  H 2 O  HClO4 .H 2 O  HSO4  Na 

Bahan Ajar KA I-46


Pada reaksi di atas tidak ada suatu kerja yang dapat dilihat
khususnya bila keadaannya dingin, namun dengan pemanasan akan
dihasilkan asap putih.
 Reaksi dengan kalium klorida akan muncul endapan putih:

ClO 4  K   KClO 4

1.22. Borat, BO33-, B4O72-, BO2-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
Tak terjadi sesuatu yang dapat dilihat dalam keadaan dingin.
Perlu diketahui ketiga jenis anion borat ini diturunkan dari tiga jenis
asam borat yaitu: asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat (H2B4O7),
dan asam metaborat (HBO2)
2
Na2 B 4O7  H 2 SO 4  5H 2O  4H 3 BO3  SO 4  2Na 
Na2 B 4O7  2HCl  5H 2O  4H 3 BO3  2Cl  2Na 

 Reaksi dengan perak nitrat dan barium klorida akan muncul


endapan putih:
2
B 4O7  4 Ag   H 2O  4 AgBO 2  2H 
2
B 4O7  4Ba 2  H 2O  2Ba(BO2 ) 2  2H 

1.23. Sulfat, SO42-


 Reaksi dengan perak nitrat dan barium klorida akan muncul
endapan putih:
2
SO 4  2 Ag   Ag 2 SO 4 
2
SO 4  Ba 2  2BaSO 4 

1.24. Peroksodisulfat, S2O82-


 Reaksi dengan perak nitrat dan barium klorida akan muncul
endapan:
2 2
S 2 O8  2 Ag   2 H 2 O  Ag 2 O2  2 SO4  4H 
2  2
2 S 2 O8  4 Ba 2  2 H 2 O  4 BaSO4  2 SO4  4 H   O2

Endapan yang muncul pada reaksi dengan perak nitrat berwarna


hitam. Pada reaksi dengan barium klorida endapan yang terjadi tidak
muncul dengan seketika tetapi setelah didiamkan beberapa lama.

Bahan Ajar KA I-47


1.25. Silikat, SiO32-
 Reaksi dengan asam klorida encer:
2
SiO3  2 H   H 2 SiO3

 Reaksi dengan perak nitrat akan muncul endapan kuning dan


barium klorida akan muncul endapan putih:
2
SiO3  2 Ag   Ag 2 SiO3 
2
SiO3  Ba 2  BaSiO3 

1.26. Heksafluorosilikat (SiF6)2-


 Reaksi dengan asam sulfat pekat:
2
Na 2 [ SiF6 ]  H 2 SO4  SiF4   H 2 F2  2 Na   SO4

 Reaksi dengan barium klorida akan muncul endapan putih:


[ SiF6 ] 2  Ba 2  Ba[ SiF6 ] 

 Reaksi dengan kalium klorida akan muncul endapan gelatin putih:


[ SiF6 ] 2  2 K   K 2 [ SiF6 ] 

1.27. Fosfit, HPO32-


 Reaksi dengan perak nitrat dan barium klorida akan muncul
2
HPO3  2 Ag   Ag 2 HPO3 
endapan putih: 2
HPO3  Ba 2  BaHPO3 

1.28. Kromat, CrO42- dan dikromat Cr2O72-


 Reaksi dengan barium klorida akan muncul endapan kuning dan
reaksi dengan perak nitrat akan muncul endapan merah kecoklatan:
2
CrO4  2 Ag   Ag 2 CrO4 
2
CrO4  Ba 2  BaCrO4 

 Reduksi kromat dan dikromat dengan belerang dioksida dengan


adanya asam mineral, juga reduksi dengan kalium iodida dengan
adanya asam mineral encer, besi (II) sulfat dengan asam sulfat
encer:
2 2
2CrO4  3SO2  4 H   2Cr 3  3SO4  2H 2O
2   3
2CrO4  6 I  16 H  2Cr  3I 2  8 H 2 O
2
CrO4  3Fe 2  8 H   Cr 3  3Fe 3  4 H 2 O

Bahan Ajar KA I-48


Selain reduksi di atas dikromat dan dikromat padat juga dapat
direduksi dengan asam klorida pekat.
1.29. Permanganat, MnO4-
 Reduksi permanganat dalam larutan asam, reduksi berlangsung
sampai ke pembentukan ion mangan(II) yang tak berwarna.
Pereduksi yang dapat dipakai hidrogen sulfida, sulfur dioksida, besi
(II) sulfat, kalium iodida, natrium nitrit, asam oksalat,

2 MnO4  5 H 2 S  6 H   5S  2 Mn 2  8 H 2 O

2 MnO4  5SO2  2 H 2 O  5SO 4 2  2 Mn 2  4 H 

2 MnO4  5 Fe 2  2 H   5 Fe 3  Mn 2  4 H 2 O

 Reaksi dengan asam klorida pekat:



2 MnO4  16 HCl  5Cl 2  2 Mn 2  8 H 2 O  6Cl 

Bahan Ajar KA I-49

Anda mungkin juga menyukai