Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tidak berwujud (intangible) yang pelanggan terima dari produk yang dibeli.
Pengorbanan pelanggan meliputi biaya meliputi biaya pembelian produk,
waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari
cara menggunakan produk, dan biaya-biaya paska pembelian, yang
didefinisikan sebagai biaya penggunaan, pemeliharaan, dan menjual
kembali produk tersebut. Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti
meningkatkan realisasi untuk pelanggan, menurunkan pengorbanan
pelanggan, atau keduanya.
3
4
14
15
biaya. Aktivitas dibedakan menjadi dua yaitu, aktivitas yang memiliki nilai
tambah tinggi (perancangan produk,pemrosesan oleh tenaga kerja langsung,
penambahan bahan langsung atau pengiriman produk) dan aktivitas yang
memiliki nilai tambah rendah (scheduling, moving,waiting, inspecting,
storing).
Kegiatan suatu organisasi atau unit organisasi dikatakan efisien jika
dalam melaksanakan kegiatannya telah dikonsumsi sumber-sumber atau
biaya yang lebih kecil untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah
tertentu.
Dalam melaksanakan kegiatannya telah dikonsumsi sumber-sumber atau
biaya yang lebih kecil untuk menghasilkan output dalam jumlah yang
lebih besar.
Dengan adanya pengurangan pada aktivitas yang tidak bernilai tambah
rendah maka biaya yang digunakan untuk proses produksi menjadi
menurun, dan penurunan biaya produksi dapat meningkatkan laba yang
diperoleh perusahaan. Pengukuran tingkat efisiensi pada penelitian ini
adalah dengan mengetahui biaya produksi (input) yang dapat dikurangi
dengan pengeleminasian low value added activity (LVA) tanpa adanya
pengurangan total penjualan tahu (output). Pengefisienan dapat dilakukan
dengan cara mereduksi aktivitas yang hanya sedikit memberikan nilai
tambah bagi perusahaan, setelah terjadi pengurangan biaya (cost reduction)
maka dapat diketahui tingkat efisiensi dengan cara membandingkan antara
input dan output perusahaan sebelum dan setelah diterapkan activity based
manajemen (ABM).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, rasio
profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba atau keuntungan,profitabilitas suatu perusahaan
mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut.
16
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di
seluruh sistem dan terintegrasi yang memfokuskan perhatian
manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai
untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya (Hansen dan Mowen,
2006; 11). Menurut Mulyadi (2007; 731) Activity-Based Management
(ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan
pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement
berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba
yang dihasilkan dari penyedia value tersebut. Sedangkan menurut
Blocher (2007; 239), Activity–Based Management (ABM) analisis
aktivitas yang digunakan untuk memperbaiki nilai produk atau jasa
bagi pelanggan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, ABM mempunyai dua frasa
penting, yaitu manajemen berbasis aktivitas berfokus pada
pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh
konsumen, dan pemusatan pengelolaan pada aktivitas untuk
menghasilkan laba dari penyedia nilai tersebut.
4.1.2 ABM bertujuan untuk meningkatkan nilai produk atau jasa yang
diterima oleh para konsumen, dan oleh karena itu dapat digunakan
untuk mencapai laba dengan menyediakan nilai tambah bagi
konsumennya. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan ABM
adalah manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan
perbaikan operasi, mengurangi biaya, atau meninggkatkan nilai bagi
pelanggan. Dengan mengidentifikasi sumber daya yang dipakai
konsumen, produk, dan aktivitas, ABM memperbaiki fokus
17
18
DAFTAR PUSTAKA