BAB II
LANDASAN TEORI
memimpin. Manajemen adalah proses mencapai hasil melalui orang lain dan
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.2 Pendapat di atas juga sejalan
secure maximum prosperity and happiness for bath employer and employ and give
the public the best possible service”. Diartikan bahwa manajemen merupakan
ilmu dan seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal
1
M. Manullang. Dasar-dasar Manajemen. (Medan: Ghalia Indonesia, 2006). h.33
2
Stoner dan taupik. Jenis-jenis Manajemen ( Bandung: Grafindo Persada, 2009).h. 88
16
atau sekolah yang bersifat manusia maupun non manusia, sehingga tujuan
organisasi, lembaga atau sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.3 Istilah
daya dengan cara bekerja sama dengan orang lain melalui proses tertentu untuk
َاﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّـﮫِ اﻟَّﺬِىٓ أَﻧﺰَلَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻋَﺒْﺪِهِ اﻟْﻜِﺘٰﺐَ وَﻟَﻢْ ﯾَﺠْﻌَﻞ ﻟَّﮫُۥ ﻋِﻮَﺟَﺎ ۜﻗَﯿِّﻤًﺎ ﻟِّﯿُﻨﺬِرَ ﺑَﺄْﺳًﺎ ﺷَﺪِﯾﺪًا ﻣِّﻦ ﻟَّﺪُﻧْﮫُ وَﯾُﺒَﺸِّﺮ
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kitab (Al Qur’an) kepada
hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok. Sebagai bimbingan yang
lurus untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi-Nya dan
memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan
amal saleh bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik”5
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
3
Sulistyorini,Manajemen Pendidikan Islam : Konsep, Strategi Dan
Aplikasi,(Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), h.11
4
Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia ( Bandung : Mandar Maju, 1997), h. 126
5
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-kahfi-ayat-1-2.html
17
mampu mengantarkan kepada tujuan pendidikan Islam yang sarat dengan nilai-
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang
sekolah sangat tergantung kepada ketersediaan sarana dan prasarana sekolah dan
pendidikan tersebut.6
Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor yang turut
6
Barnawi., Arifin, M. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah .Yogyakarta. 2012.
18
apakah metode atau strategi yang hendak digunakan membutuhkan sarana dan
prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan
di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
sekolah.8
7
A. L. Hartani, Manajemen Pendidikan,(Yogyakarta.PRESS indo 2009),h. 56
8
Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
(Jakarta :Persekolahan Berbasis Sekolah, 2007)
19
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien”.9
Sarana adalah alat yang digunakan secara langsung untuk mencapai tujuan
misalnya ruang kelas, buku, papan tulis, dan lainnya. Sedangkan Prasarana adalah
“alat tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan
sebagainya.”10
laboratorium.
penampil.
9
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), Cet. 2, h. 81-82
10
Daryanto, Administrasi pendidikan, (Jakarta : Rieka Cipta, 2001), h.51
11
Keputusan Menteri P dan K no.079/1975.Sarana pendidikan.
20
mengajar atau semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar,
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan
berikut.12
baru.
12
Dr.Matin,M.Pd dan Dr.Nurhattati Fuad,M.Pd. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan.(Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada. 2016 ),h. 137
21
banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa terdapat satu SD/MI dalam
jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3km
b. Lahan
Tabel 2.
Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta Didik
13
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.24 Tahun 2007
mengenai standar sarana dan prasarana
22
Tabel 3.
Luas Minimum Lahan untukSD/MI yang Memiliki Kurang dari Peserta
Didik per-rombongan belajar
3) Luas lahan yang dimaksud pada angka 2 dan 3 diatas adalah luas
berolahraga
keadaan darurat.
a. Pencemaran air
b. Kebisingan
c. Pencemaran Udara
23
Lingkungan
rencana lain yang lebih rinci dan mengikat dan mendapat izin
8) Lahan memiliki status hak atas tanah, dan atau memiliki izin
c. Bangunan
Tabel 4.
Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik
pada table 5
Tabel 5.
Luas minimum Lantai Bangunan untuk SD/MI yang memiliki kurang dari
15 Peserta didik per-rombongan belajar.
batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang
muatan hidup dan beban muatan mati , serta untuk daerah/ zona
lainnya.
air bersih, saluran air kotor, dan atau air limbah , tempat sapah
diawasi.
tahun
5 tahun.
1. Ruang Kelas
mudah dihadirkan.
rombongan belajar
didik
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15, luas minimu
f. Ruang kelas harus memiliki pintu yang memadai agar peserta didik
dan guru dapat segera keluar ruangan apabila terjadi suatu hal yang
14
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/ MI).
28
dipergunakan.
Tabel 6.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas
2. Ruang Guru
a) Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta
b) Rasio minimum luas ruang guru 4m2 / pendidik dan luas minimum
32m2
pimpinan.
Tabel 7.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Guru
3. Gudang
Tabel 8.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Gudang
4. Ruang Perpustakaan
perpustakaan.
Tabel 9.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan
5. Laboratorium IPA
10
34
Tabel 10.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium IPA
6. Ruang Pimpinan
Tabel 11.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan
7. Ruang UKS
Tabel 12.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang UKS
8. Tempat beribadah
Tabel 13.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Beribadah
9. Jamban
jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita dan 1 unit jamban untuk
Tabel 14.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Jamban
yang cukup
ekstrakulikuler
Untuk SD/MI dengan banyak peserta didik kurang dari 180, luas
minimum 20 mx 15m.
lingkungan sekolah
40
drainase baik dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda
Tabel 15.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat Bermain/Berolahraga
kekayaan milik Negara. Manajemen sarana dan prasarana tersebut harus berdasar
strategis dan teknis dalam pola pembangunan sarana dan prasarana nasional,
maka pola manajemen sekolah juga berubah. Manajemen sekolah yang semula
berdasarkan pada aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu
manajemen, yaitu :
15
Dr.Matin M.Pd dan Dr. Nurhattati Fuad,M.Pd. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan.(Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada.2016) h.7
42
untuk pergantian barang-barang yang rusak, dihapuskan atau hilang dan (c)
bahan praktikum; dan (c) membangkitkan keberanian dan semangat guru dalam
16
Ibid. hal 10
43
Hal diatas sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Hasyr (59) : 18,
18) َ)ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آَﻣَﻨُﻮا اﺗﱠﻘُﻮا اﻟﻠﱠﮫَ وَﻟْﺘَﻨْﻈُﺮْ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎ ﻗَﺪﱠﻣَﺖْ ﻟِﻐَﺪٍ وَاﺗﱠﻘُﻮا اﻟﻠﱠﮫَ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ ﺧَﺒِﯿﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮن
proses pembelajaran
dilaksanakan;
prioritas;
a. Kepala sekolah;
b. Wakil kepala sekolah;
c. Guru-guru
d. Kepala Tata Usaha;
e. Bendara sekolah;
f. Komite sekolah
fungsi sarana dan prasarana; (b) membuat daftar sarana dan prasarana yang
ditujukan kepada pemerintah bagi sekolah negri dan pihak yayasan bagi sekolah
swasta; dan (d) apabila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya
17
Nustiono, Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan, dalamhttp://galery
pendidikan.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-jenis-jenis sarana.html.Di akses pada 11 Juli
2017.
18
Dr.Matin dan Dr.Nurhattati,OpCit,h.28
45
sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah
sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pembelian
papan tulis, wireless dan lain sebagainya. Dalam pembelian, termasuk didalamnya
prasarana pendidikan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh
guru, siswa, atau pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat
terhadap sarana dan prasarana penddikan yang sifatnya sederhana dan murah,
19
Ibid.h 22
20
Ibid, h 24
46
lain. Penerimaan hibah atau bantuan harus dilakukan dengan membuat berita
menerima hak pakai dapat dilaksanakan jika dalama kegiatan itu telah terpenuhi
sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan cara
dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan
21
Ibid,h 25
47
kegunaannya sudah berkurang dengan cara peleburan atau perakitan kembali agar
sarana dan prasarana pendidikan dengan cara mendaur ulang adalah pengadaan
sarana dan prasarana melalui aktifitas pemanfaatan barang yang sudah tidak
pembuatan alat pelajaran dan media pendidikan dari limbah kayu atau limbah
kertas, seperti pembuatan kertas doorslag dari bubur kertas Koran untuk membuat
lukisan dan peta timbul, pembuatan bangun ruang dari limbah kayu, pembuatan
3. Penyimpanan
pengadaan barang milik Negara ( baik hasil pembelian, hibah, hadiah) pada wadah
simpan menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat
maupun barang elektronik dalam keadaan baru, maupun rusak yang dapat
dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada
lembaga pendidikan.22
barang milik Negara berasal dari pengadaan. Aspek ini biasa disebut
22
Ibid,h 119
48
beberapa yaitu :
a. Gudang pusat yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil
pengadaan yang terletak pada unit biasanya gudang pusat juga digunakan untuk
yang mempunyai spesifikasi khusus seperti barang yang mudah pecah, meledak
atau terbakar.
f. Gudang terbuka adalah gudang yang tidak berdinding dan tidak beratap, tetapi
berlantai dan harus dikeraskan sesuai dengan berat barang –barang yang akan
disimpan
1. Penerimaan
23
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta : CV.
Multi Karya Mulia, 2006), hal. 46
49
barang
pemeriksaan barang
2. Penyimpanan
pengelompokan tertentu
c.Mencatat barang ke dalam buku penerimaan, kartu barang dan kartu stok
yang meliputi :
50
dikeluarkan
spesifikasi barang
sifat barang agar tidak susut nilai gunanya sebelum barang dipakai,
yaitu:
Barang-barang berat
Barang-barang mewah
Makanan
Berupa kertas
Berupa pakaian
Barang-barang kimia
d. Daftar pelajaran
51
h. Teks Pancasila
i. Pembukaan UUD
a. Papan pengumuman
c. Kalender pendidikan
f. Denah sekolah
d. Organisasi kelas
f. Hiasan dinding
h. Kipas Angin/ Ac
i. Papan tulis
52
4. Pemeliharaan
melaksanakan pengurusan dan pengaturan sarana dan prasarana agar semua sarana
dan prasarana tersebut selalu dalam kegiatan baik dan siap untuk digunakan secara
َأَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ أَنَّ اﻟﻠَّـﮫَ ﯾَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻓِﻰ اﻟﺴَّﻤٰﻮٰتِ وَﻣَﺎ ﻓِﻰ اﻟْﺄَرْضِ ۖ ﻣَﺎ ﯾَﻜُﻮنُ ﻣِﻦ ﻧَّﺠْﻮَىٰ ﺛَﻠٰﺜَﺔٍ إِﻟَّﺎ ھُﻮَ رَاﺑِﻌُﮭُﻢْ وَﻟَﺎ ﺧَﻤْﺴَﺔٍ إِﻟَّﺎ ھُﻮ
ٍﺳَﺎدِﺳُﮭُﻢْ وَﻟَﺂ أَدْﻧَﻰٰ ﻣِﻦ ذٰﻟِﻚَ وَﻟَﺂ أَﻛْﺜَﺮَ إِﻟَّﺎ ھُﻮَ ﻣَﻌَﮭُﻢْ أَﯾْﻦَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮا۟ۖ ﺛُﻢَّ ﯾُﻨَﺒِّﺌُﮭُﻢ ﺑِﻤَﺎ ﻋَﻤِﻠُﻮا۟ ﯾَﻮْمَ اﻟْﻘِﯿٰﻤَﺔِ ۚ إِنَّ اﻟﻠَّـﮫَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻰْء
ٌﻋَﻠِﯿﻢ
jawab bagian-bagian atau personal sekolah tersebut. Atas pelimpahan itu pula
24
Dr.Matin dan Dr Nurhatti,Op Cit, h 89
53
prinsip yang harus selalu diperhatikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip
perlengkapan pendidikan di sekolah secara hemat dan dengan hati- hati sehingga
semua perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak atau hilang. Dalam rangka
memenuhi kedua prinsip tersebut di atas maka paling tidak ada tiga kegiatan
pokok yang perlu dilakukan oleh personal sekolah yang akan mamakai
macam pemeliharaan.
dilihat dari segi waktunya, ada dua macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan
5. Inventarisasi
daftar barang milik Negara secara sistematis, tertib dan teratur beradasarkan
prasarana sekolah
25
Ibid, h. 55
55
penghapusannya
kepada pihak-pihak yang terkait. Ada sejumlah buku dan kartu daftar
6. Penghapusan
dan prasarana pendidikan dari inventaris barang karena sarana dan prasarana
tertentu karena muara dari berbagai pertimbangan tersebut antara lain adalah demi
1) Sarana dan Prasarana dalam keadaan sudah tua atau rusak berat
26
Ibid,h.127
57
27
Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Konsep, Prinsip dan Aplikasi
dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah,h. 26
58
dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contohnya adalah kapur tulis,
atlas dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar.
proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana
pendidikan yang secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar.28 Sedangkan bila tinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses
Alat pelajaran. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam
proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku tulis, gambar-gambar,
alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur, penghapusan dan papan tulis maupun
Kedua, Alat peraga. Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga
adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda
ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit sampai ke yang paling
kepada murid. Di samping itu, alat peraga sangatlah penting bagi pengajar untuk
28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), h. 56-57
59
Pengertian belajar maupun mengajar yang dirumuskan para ahli, antara satu
dengan yang lainnya terdapat perbedaan. Perbedaan ini disebabkan oleh latar
belakang maupun teori yang dipegang. Terdapat beberapa alasan mengapa muncul
sejumlah subjek sebagai sample. Antara seorang ahli dengan ahli lain
suati teori di samping terpengaruh oleh penafsiran terhadap fakta, juga oleh
konotasi tertentu. Oleh karena itu teori sebagai hasil study ilmiah berbeda-
60
masing-masing.
proses belajar siswa, ada pula menekankan kepada peranan guru. Demikian
pula tentang belajar, ada menekankan pada aspek asosiasi (hubungan) antara
pengertian bukan hal yang perlu dipersoalkan. Bahkan dalam memegang suatu
Teori belajar dapat ditinjau kedalam 2 kelompok yaitu asosiasi dan gestalt. Kedua
29
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010),
cet.5, h. 13
30
Drs.H.Muhammad Ali.Guru dalam proses belajar mengajar.(Sinar baru
algensindo.2010),h.125
61
teori ini yang banyak berkembang melalui penelitian maupun eksperiment para
Penelitian tentang belajar secara lebih cermat pada umumnya baru dimulai
pada awal abad ke duapuluh. Menurut psikologi asosiasi, perilaku individu pada
(rangsang) dsn respons (jawab). Teori ini sangat besar pengaruhnya terhadap
Pandangan para ahli psikologi gestalt tentang belajar berbeda dengan ahli
diperoleh insight (pemahaman). Insight timbul secara tiba-tiba, bila individu telah
dapat melihat hubungan antara unsur-unsur dalam situasi problematis. Dapat pula
dikatakan bahwa insight timbul pada saat individu dapat memahami struktur yang
31
Arief S dkk, Media Pendidikan, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada), h. 11-12
62
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui betapa pentingnya sarana dan prasarana
bahwa dengan adanya kekurangan dan kelebihan sarana dan prasarana membawa
keuntungan dan kerugian dalam proses belajar mengajar Kerugian tersebut antara
belajar para siswa,.Hal tersebut membuat para pengajar sulit dalam memenuhi
kebutuhan mengajar.