Nama : Annisa Nabila Amatullah Sakinah

Kelas : PDU Beta 2014

NIM : 04011181419044
Nomor soal : Soal No 29

LEMBAR JAWABAN UJIAN OSCE BIOSTATISTIK.

1. Uji Normalitas Usia (V4)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
‘V4 = Umur’ ,046 250 ,200* ,990 250 ,074
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
p value >=0,05 maka h0 diambil/diterima dengan keterangan :
H0 = Data berdistribusi normal
H1 = Data berdistribusi tidak normal
Intepretasi : Data usia berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas sebaran data TD Sistolik (V7)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
‘V7 = Sistolik’ ,148 250 ,000 ,953 250 ,000
a. Lilliefors Significance Correction

p value <0.05 maka ho ditolak, h1 diambil

H0 = Data berdistribusi normal
H1 = Data berdistribusi tidak normal
Intepretasi : Data TD Sistolik tidak berdistribusi normal

3. Analisis kuat hubungan Usia (V4) dengan TD Sistolik (V7); kedua variabel numerik.
Kedua variabel numerik dan berdistribusi tidak normal  Menggunakan spearman.

Correlations
‘V7 = Sistolik’ ‘V4 = Umur’
Spearman's rho ‘V7 = Sistolik’ Correlation Coefficient 1,000 ,073
Sig. (2-tailed) . ,248
 N 250 250
‘V4 = Umur’ Correlation Coefficient ,073 1,000
Sig. (2-tailed) ,248 .
N 250 250

Intepretasi : Usia dan TD Sistolik tidak berhubungan signifikan karena p value

>=0,05. Korelasi Usia dan TD rendah.

4. Tabel frekuensi distribusi usia.

Distribusi Frekuensi Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <=40 58 23,2 23,2 23,2
41-60 140 56,0 56,0 79,2
>60 52 20,8 20,8 100,0
Total 250 100,0 100,0

Interpretasi:
- Sampel yang berusia ≤ 40 th sebanyak 58 sampel (23.2%)
- Sampel yang berusia 41-60 th sebanyak 140 sampel (56,0%)
- Sampel yang berusia > 60 th sebanyak 52 sampel (20.8%)
- Jumlah total sampel sebanyak 250 sampel

5. Tabel distribusi frekuensi TD Sistolik

Distribusi Frekuensi TD Sistolik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 19 7,6 7,6 7,6
Beresiko Hipertensi 77 30,8 30,8 38,4
Hipertensi Tingkat 1 91 36,4 36,4 74,8
Hipertensi Tingkat 2 63 25,2 25,2 100,0
Total 250 100,0 100,0

Interpretasi:
- Sampel dengan TD Sistolik bernilai Normal sebanyak 19 sampel (7.6%)
- Sampel dengan TD Sistolik bernilai Berisiko Hipertensi sebanyak 77 sampel
(30.8%)
- Sampel dengan TD Sistolik bernilai Hipertensi Tingkat 1 sebanyak 91 sampel
(36,4%)
 - Sampel dengan TD Sistolik bernilai Hipertensi Tingkat 2 sebanyak 63 sampel
(25,2%)
- Jumlah total sampel sebanyak 250 sampel

6. Tabel Silang Usia dan TD Sistolik. Lakukan analisis deskriptif untuk mengetahui
perbedaan frekuensi TD Sistolik menurut usia.

Distribusi Frekuensi Usia * Distribusi Frekuensi TD Sistolik Crosstabulation

Distribusi Frekuensi TD Sistolik

Beresiko Hipertensi Hipertensi
Normal Hipertensi Tingkat 1 Tingkat 2 Total
Distribusi Frekuensi Usia <=40 5 24 16 13 58
41-60 14 38 49 39 140
>60 0 15 26 11 52
Total 19 77 91 63 250

Intepretasi :
a. Sampel dengan TD Sistolik yang bernilai normal pada usia:
- ≤ 40 tahun sebanyak 5 sampel
- 41-60 tahun sebanyak 14 sampel
- > 60 tahun tidak ada sampel yang normal
- Jumlah total sampel dengan TD Sistolik Normal sebanyak 19 sampel
b. Sampel dengan TD Sistolik yang bernilai Berisiko Hipertensi pada usia:
- ≤ 40 th sebanyak 24 sampel
- 41-60 th sebanyak 38 sampel
- > 60 th tsebanyak 15 sampel
- Jumlah total sampel dengan TD Sistolik dengan nili Berisiko Hipertensi sebanyak
77 sampel
c. Sampel dengan TD Sistolik yang bernilai Hipertensi tingkat 1 pada usia:
- ≤ 40 th sebanyak 16 sampel
- 41-60 th sebanyak 49 sampel
- > 60 th sebanyak 26 sampel
- Jumlah total sampel dengan TD Sistolik yang bernilai Hipertensi tingkat 1
sebanyak 91 sampel
d. Sampel dengan TD Sistolik yang bernilai Hipertensi tingkat 2 pada usia:
- ≤ 40 th sebanyak 13 sampel
- 41-60 th sebanyak 39 sampel
- > 60 th sebanyak 11 sampel
- Jumlah total sampel dengan TD Sistolik yang bernilai Hipertensi tingkat 2
sebanyak 63 sampel
7. Tabel distribusi frekuensi Jenis Kelamin

‘V2 = Jenis Kelamin’

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ’Wanita’ 131 52,4 52,4 52,4
’Pria’ 119 47,6 47,6 100,0
Total 250 100,0 100,0

Interpretasi:
- Sampel Wanita sebanyak 131 sampel (52.4%)
- Sampel Pria sebanyak 119 (47.6%)
- Jumlah total sampel sebanyak 250 sampel

8. Analisis Deskriptif perbedaan rerata TD Sistolik menurut usia dan jenis kelamin.

‘V2 = Jenis Kelamin’

’Wanita’ ’Pria’
‘V7 = Sistolik’ ‘V7 = Sistolik’
Mean Mean
Distribusi Frekuensi Usia <=40 143 140
41-60 141 149
>60 151 146

Intepretasi :
- Rerata tekanan darah sistolik pada wanita dan usia kurang dari sama dengan 40
yaitu sebesar 143 sampel.
- Rerata tekanan darah sistolik pada pria dan usia kurang dari sama dengan 40
yaitu sebesar 140 sampel.
- Rerata tekanan darah sistolik pada wanita dan usia antara 41-60 yaitu sebesar
141 sampel.
- Rerata tekanan darah sistolik pada pria dan usia antara 41-60 yaitu sebesar
149 sampel.
- Rerata tekanan darah sistolik pada wanita dan usia >60 yaitu sebesar 151
sampel.
- Rerata tekanan darah sistolik pada pria dan usia >60 yaitu sebesar 146.
 9. Analisis kuat hubungan Usia dan TD Sistolik, kedua variabel kategorik.
Karena usia kategorik ordinal dan TD Sistolik ordinal, maka menggunakan uji
hipotesis Kendal tau b, kendal tau c atau gamma.
Correlations
Distribusi Distribusi
Frekuensi TD Frekuensi Usia
Sistolik
Kendall's tau_b Distribusi Frekuensi TD Correlation Coefficient 1,000 ,088
Sistolik Sig. (2-tailed) . ,115
N 250 250
Distribusi Frekuensi Usia Correlation Coefficient ,088 1,000
Sig. (2-tailed) ,115 .
N 250 250

Intepretasi : Hubungan Usia dengan TD Sistolik tidak berbeda signifikan karena p

value >=0.05. Korelasi sangat lemah karena koefisien relasi (0,088*100= 8,8).

10. Analisis Signifikansi pengaruh Usia terhadap TD Sistolik, kedua variabel kategorik.
Usia terhadap TD Sistolik
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 12,737a 6 ,047
Likelihood Ratio 16,259 6 ,012
Linear-by-Linear Association 2,741 1 ,098
N of Valid Cases 250
a. 2 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3,95.

Kesimpulan : tekanan darah sistolik berhubungan signifikan dengan

usia, karena p value < 0,05
11. Tabel Distribusi frekuensi PJK.

‘V16 = PJK’
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ’Negatif’ 180 72,0 72,0 72,0
’Positif’ 70 28,0 28,0 100,0
Total 250 100,0 100,0

Interpretasi:
- Sampel dengan hasil PJK Negatif sebanyak 180 sampel (72%)
- Sampel dengan hasil PJK Positif sebanyak 70 sampel (28%)
- Jumlah total sampel sebanyak 250 sampel

12. Analisis untuk perbedaan rerata TD Sistolik menurut kejadian PJK.

Menggunakan mann whitney karena td sistolik tidak berdistribusi normal.

Test Statisticsa
‘V7 = Sistolik’
Mann-Whitney U 5787,000
Wilcoxon W 22077,000
Z -1,003
Asymp. Sig. (2-tailed) ,316
a. Grouping Variable: ‘V16 = PJK’

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan signifikan pada tekanan darah sistolik pada
kejadian PJK.

13. Analisis untuk perbedaan rerata TD Sistolik menurut kelompok usia.

Menggunakan kruswal wallis-H karena td sistolik tidak berdistribusi normal.

Test Statisticsa,b
‘V7 = Sistolik’
Chi-Square 2,673
df 2
Asymp. Sig. ,263
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Distribusi
Frekuensi Usia

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan signifikan pada tekanan darah sistolik menurut
kelompok usia.
14. Hitung IMT.

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
IMT ,076 250 ,001 ,951 250 ,000
a. Lilliefors Significance Correction

Intepretasi : IMT tidak berdistribusi normal karena p value <0.05, sehingga

dilanjutkan dengan transformasi data menggunakan LIMT = Lg10(IMT)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LIMT ,047 250 ,200* ,994 250 ,447
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Intepretasi : IMT sudah berdistribusi normal karena p value >0.05

15. Analisis untuk mengetahui signifikansi pebedaan rerata LIMT menurut kejadian PJK
Lakukan Test Normalitas terelebih dahulu pada PJK

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
‘V16 = PJK’ ,453 250 ,000 ,562 250 ,000
a. Lilliefors Significance Correction

Intepretasi : Data tidak berdistribusi normal.

Karena PJK berdistribusi tidak normal, maka menggunakan Mann Whiteney.

Test Statisticsa
LIMT
Mann-Whitney U 5432,000
Wilcoxon W 21722,000
Z -1,691
Asymp. Sig. (2-tailed) ,091
a. Grouping Variable: ‘V16 = PJK’

Intepretasi : tidak berhubungan signifikan antara LIMT dengan kejadian PJK,

karena p value >=0,05
 16. Analisis mengetahui perbedaan rerata LIMT menurut usia.
Karena LIMT dan usia berdistribusi normal, maka menggunakan One Way Anova.

ANOVA
LIMT
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,025 2 ,013 ,880 ,416
Within Groups 3,579 247 ,014
Total 3,604 249

Kesimpulan : tidak ada perbedaan rerata yang signifikan, karena p

value >=0,05.

17. Analisis regresi tunggal hubungan antar usia dan TD Sistolik

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,105a ,011 ,007 ,90457
a. Predictors: (Constant), Distribusi Frekuensi Usia

Intepretasi : R = 0,105 (Sangat lemah). Usia memiliki kekuatan korelasi sangat lemah
terhadap tekanan darah sistolik.

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,509 ,180 13,947 ,000
Distribusi Frekuensi Usia ,143 ,086 ,105 1,661 ,098
a. Dependent Variable: Distribusi Frekuensi TD Sistolik

Dependent Variabel : TD Sistolik

Y = 2,509+ 0,143X + e
Y = Tekanan darah sistolik
X = Usia
Kesimpulan : Usia tidak berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah sistolik
karena p value >=0,05.
 18. Analisis regresi ganda mengetahui hubungan Usia, IMT, dan JK terhadap TD Sistolik.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,325 ,295 4,487 ,000
‘V4 = Umur’ ,007 ,004 ,099 1,643 ,102
IMT ,048 ,008 ,344 5,756 ,000
‘V2 = Jenis Kelamin’ ,032 ,109 ,018 ,293 ,770
a. Dependent Variable: Distribusi Frekuensi TD Sistolik

Y = 1,325+0,007X1 + 0,048X2 + 0,032X3+e

Y = Tekanan darah sistolik
X1 = Umur
X2 = IMT
X3 = Jenis Kelamin
Kesimpulan : Umur dan jenis kelamin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
tekanan darah sistolik, sedangkan IMT berpengaruh signifikan terhadap tekanan
darah sistolik.

19. Tabel distribusi frekuensi IMT dengan kategori.

Distribusi Frekuensi IMT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Obesitas 136 54,4 54,4 54,4
Obesitas 114 45,6 45,6 100,0
Total 250 100,0 100,0

Ket :
Tidak Obesitas = IMT < 23,00
Obesitas = IMT >= 23,00
Intepretasi :
- Sampel tidak obesitas sebanyak 136 sampel (54,4%)
- Sampel obesitas sebanyak 114 sampel (45,6%)
- Total sampel sebanyak 250 (100%)
 20. Analisa regresi logistik biner untuk mengetahui hubungan Usia, IMT, dan TD Sistolik
terhadap PJK.

Dependent Variable
Encoding
Original Value Internal Value
’Negatif’ 0
’Positif’ 1

Categorical Variables Codings

Parameter coding
Frequency (1) (2) (3)
Distribusi Frekuensi TD Normal 19 ,000 ,000 ,000
Sistolik Beresiko Hipertensi 77 1,000 ,000 ,000
Hipertensi Tingkat 1 91 ,000 1,000 ,000
Hipertensi Tingkat 2 63 ,000 ,000 1,000
Distribusi Frekuensi Usia <=40 58 ,000 ,000
41-60 140 1,000 ,000
>60 52 ,000 1,000
Distribusi Frekuensi IMT Tidak Obesitas 136 ,000
Obesitas 114 1,000

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Distribusi Frekuensi Usia ,302 2 ,860
Distribusi Frekuensi Usia(1) -,089 ,351 ,065 1 ,799 ,915
Distribusi Frekuensi Usia(2) -,243 ,446 ,298 1 ,585 ,784
Distribusi Frekuensi TD 2,147 3 ,543
Sistolik
Distribusi Frekuensi TD -,615 ,578 1,133 1 ,287 ,541
Sistolik(1)
Distribusi Frekuensi TD -,124 ,573 ,047 1 ,829 ,884
Sistolik(2)
Distribusi Frekuensi TD -,283 ,601 ,222 1 ,637 ,753
Sistolik(3)
Distribusi Frekuensi IMT(1) ,419 ,310 1,828 1 ,176 1,520
Constant -,754 ,560 1,817 1 ,178 ,470
a. Variable(s) entered on step 1: Distribusi Frekuensi Usia, Distribusi Frekuensi TD Sistolik, Distribusi Frekuensi IMT.
Intepretasi :
Tidak terdapat hubungan signifikan antara umur, IMT, dan tekanan darah sistolik terhadap
kejadian PJK. Berdasarkan hasil di atas kita dapat menginterpretasikan sebagai berikut :

- Kejadian PJK pada usia 41-60 beresiko 0,915 kali lipat dibanding usia < 40 tahun.
- Kejadian PJK pada usia >60beresiko 0,784 kali lipat dibanding usia < 40 tahun.
- Kejadian PJK pada TD sistolik yang beresiko hipertensi beresiko 0,541 kali lipat
dibanding TD sistolik normal.
- Kejadian PJK pada TD sistolik hipertensi tingkat 1 beresiko 0,884 kali lipat dibanding
TD sistolik normal.
- Kejadian PJK pada TD sistolik hipertensi tingkat 2 beresiko 0,753 kali lipat dibanding
TD sistolik normal.
- Kejadian PJK pada IMT yang obesitas beresiko 1,520 kali lipat dibanding tidak
obesitas.

Model yang terbentuk :

exp⁡(−0,754−0,89𝑋1−0,243𝑋2−0,615𝑋3−0,124𝑋4−0,283𝑋5+0,419𝑋6)
π = 1+⁡exp⁡(−0,754−0,89𝑋1−0,243𝑋2−0,615𝑋3−0,124𝑋4−0,283𝑋5+0,419𝑋6)

Keterangan :
X1 = Usia 41-60 tahun
X2 = Usia > 60 tahun
X3 = TD Sistolik beresiko hipertensi
X4 = TD Sistolik hipertensi tingkat 1
X5 = TD Sistolik hipertensi tingkat 2
X6 = IMT