Nim : 16410075
Kelas : F
Minggu Ke-1
a. Pengertian Konseling
Hubungan konseling timbul dari adanya interaksi antara dua orang individu,
yang seorang adalah petugas yang terlatih (profesional), dan yang lainnya adalah
orang yang memerlukan bantuan (klien).
Konseling adalah upaya individu melalui interaksi yang bersifat pribadi antara
konselor dan konseli agar konseli mampu memamahi diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya
sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya (Ahmad Juntika).
Konseling adalah relasi antar pribadi yang dinamis antara dua orang yang
berusaha untuk memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya secara
bersama-sama, sehingga pada akhirnya orang yang lebih muda atau orang yang
mempunyai kesulitan yang lebih banyak antara keduanya dibantu oleh orang yang
lain untuk memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan diri sendiri (C.G.
Wrenn,1951).
Konseling adalah proses interaksi yang terjadi antara dua orang individu yang
disebut konelor dan klien, terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi (profesional),
diciptakan dan dibina sebagai suatu cara untuk memudahkan terjadinya perubahan-
perubahan tingkah laku klien, sehingga ia memperoleh keputusan yang memuaskan
kebutuhannya (Pepinsky dan Pepinsky, 1954).
b. Tujuan Konseling
c. Prinsip Konseling
a. Asas Kerahasiaan
b. Asas Kesukarelaan
c. Asas Keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak
berpura, baik didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (konseli).
d. Asas Kegiatan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan.dalam hala ini guru
pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan atau
kegiatan bimbingn dan konseling yang diperuntukkkan baginya.
e. Asas Kemandirian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan
ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu
mengambil keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.dalam halam
ini guru pembimbing sehendaknya mampu mengarahkan segenap layanan
bimbingan dan konseling yang diselengarakannya bagi berkembannnya
kemandirian peserta didik.
f. Asas Kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseling)
dalam kondisinya sekarang.
g. Asas Kedinamisan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan
terhadapa sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju,tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas Keterpaduan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah
tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbi9ngan dan konseling.