Anda di halaman 1dari 2

Capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, meminta maaf

karena menyuarakan penganiayaan Ratna Sarumpaet. Namun, di sisi lain,


Prabowo menyatakan terusik atas cerita fiktif soal penganiayaan Ratna.

Meski begitu, Prabowo menyatakan Ratna sebagai sosok yang dihormatinya.


Sebab, dia mengenal Ratna sebagai pribadi yang dekat dengan orang yang
tertindas.

"Saya jelaskan di sini, saya dan timses sangat terusik. Karena bagaimanapun, Ibu
RS pribadi yang saya sangat hormati, yang saya kenal sejak lama, dan beliau
selama ini dikenal sebagai figur yang selama ini bawa orang susah, orang tertindas,
orang miskin," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Kertanegara,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Prabowo Persilakan Proses Hukum Terkait Kebohongan


Ratna Sarumpaet

"Karena itu, saya sangat hormat, bisa dikatakan saya sangat sayang beliau sebagai
pribadi," sambungnya.

Prabowo mengaku beberapa bulan belakangan tidak berkontak dengan Ratna.


Namun, mendengar Ratna dianiaya, Prabowo mengaku merasa sedih dan khawatir.

"Saya dengar beliau mengaku beliau dianiaya, saya sangat sedih, sangat terusik,
dan kami semua sangat khawatir. Alhamdulillah tidak terjadi," ucap dia.

Baca juga: Prabowo: Sebagai Pribadi, Saya Sangat Sayang Ratna


Sarumpaet

Prabowo menyerahkan proses hukum terkait kebohongan Ratna ini. Namun


Prabowo mengaku mendengar soal kondisi kejiwaan Ratna yang tertekan.

"Jadi silakan berjalan, saya juga jelaskan beliau usianya 70 tahun, dan saya dapat
berita dari keluarganya bahwa beliau ini ada beberapa kegiatan dan tindakan beliau
yang bisa dikatakan kemungkinan beliau ada tekanan kejiwaan atau depresi, dan
sebagainya. Dan saya dengar, ini ada indikasi-indikasi bahwa beliau memang ada
tekanan jiwa yang sangat berat. Dari keluarga beliau ada dalam tekanan kejiwaan,"
ungkapnya.

"Dia mengatakan tidak tahu kenapa dia berbohong," sambung Prabowo.

Baca juga: Lebam Berlebihan di Wajah yang Bikin Ratna Sarumpaet


Bohong

Sebelumnya, Ratna berbicara tentang kabar penganiayaan dirinya di Bandung. Dia


menceritakan awal mula dia berbohong masalah dianiaya sekelompok pria di
Bandung, Jawa Barat. Kebohongan bermula ketika dia baru saja selesai menjalani
operasi wajah di sebuah RS di kawasan Menteng, Jakpus.
"Setelah operasi dijalankan pada tanggal 21, pada tanggal 22-nya saya melihat
muka saya lebam-lebam secara berlebihan, tidak seperti biasanya. Saya tanya ke
dokter Sidik, 'Ini kenapa?' 'Itu biasa,' katanya," kata Ratna dalam jumpa pers di Jl
Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Jakarta Selatan, sore tadi.

Saat pulang ke rumah, Ratna mengaku ditanya anaknya soal wajahnya yang lebam.
Di situlah kebohongan bermula.

"Itu hanya cerita khayalan yang diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang
seperti itu," tuturnya.
(jbr/fjp)

Anda mungkin juga menyukai