Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805

STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

DIAGNOSA DINI PENYAKIT GANGGUAN JIWA MENGGUNAKAN


METODE FUZZY MAMDANI

Sarini Vita Dewi1), Adhistya Erna Permanasari2), Hanung Adi Nugroho3)

1),2),3)
Jurusan Teknik Elektro FT UGM
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA
vitasarini@gmail.com(1), astya_00@yahoo.com(2), adinugroho@ugm.ac.id(3)

Abstrak standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah


Komponen utama pembentuk soft computing sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
adalah sistem fuzzy (fuzzy system), jaringan syaraf pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit
(neural network), algoritma evolusioner (evolutionary dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat
algorithm), dan penalaran dengan probabilitas karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
(probabilistic reasoning). Salah satu metode yang akan merupakan bagian kecil [1] .
digunakan dalam melakukan diagnosa awal pada
penderita penyakit jiwa adalah metode Fuzzy Mamdani. Sampai saat ini, psikiater kadang mengalami kesulitan
Metode Mamdani menggukan aturan IF-THEN dalam dalam menentukan apakah seorang pasien itu menderita
representasi kasus yang digunakan ke dalam himpunan kelainan jiwa atau tidak. Hal yang dapat mereka lakukan
fuzzy.Melalui metode ini, komputer difungsikan sebagai adalah dengan mendiagnosa secara manual, namun
alat untuk mendiagnosa.Berdasarkan penelitian yang sering mengalami kesulitan ataupun kesalahan yang
sudah pernah dilakukan, penelitian ini bertujuan berdampak fatal yaitu terjadinya kesalahan penanganan
membangun suatu sistem yang berfungsi sebagai alat pada pasien. Ini disebabkan karena adanya keraguan
bantu pskiater dalam mendiagnosa penyakit jiwa bahkan nilai ketidak pastian dalam memutuskan jenis
berdasarkan gejala yang di-input ke dalam sistem diagnosa yang akan diambil. Berdasarkan hal tersebut,
menggunakan fuzzy Mamdani. Dari hasil maka diperlukan alat bantu berbasis komputerisasi
pengelompokan nilai derajat keanggotaan dari 21 berupa fizzy logic yang dirancang dalam suatu program
sampel pasien, terdapat 9 pasien yang mengalami computer untuk menentukan nilai ketidak pastian
gangguan jiwa ringan, 8 pasien yang mengalami tersebut.
gangguan jiwa sedang dan 3 pasien yang mengalami
gangguan jiwa berat.
Dengan berkembangnya teknologi ilmu komputer, saat
Kata kunci--Skizofren, Kelainan jiwa, Skiater, Fuzzy Mamdani ini telah tercipta beberapa teknik pendekatan dalam
1. Pendahuluan menyelesaikan suatu masalah yang disebut soft
Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi computing. Soft Computing merupakan bagian dari
manusia.Ironisnya banyak sekali penyakit yang pada sistem cerdas yang yaitu suatu model pendekatan untuk
akhirnya terlambat didiagnosa sehingga mencapai tahap melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan
kronis yang membuatnya sulit untuk ditangani, belum memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada
lagi kesalahan diagnosis yang dilakukan oleh para dokter lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan
atau tenaga medis yang mengakibatkan kesalahan ketidaktepatan [2] dalam [3]. Komponen utama
penanganan awal pada pasien. Padahal setiap penyakit pembentuk soft computing adalah sistem fuzzy (fuzzy
sebelum mencapai tahap kronis/stadium tinggi umumnya system), jaringan syaraf (neural network), algoritma
menunjukkan gejala-gejala dini penyakit yang telah evolusioner (evolutionary algorithm), dan penalaran
diderita oleh pasien tetapi masih dalam tahap ringan. dengan probabilitas (probabilistic reasoning)[3].
Untuk penderita gangguan jiwa tahap awal bisa
diketahui dengan sakit kepala, gelisah, sering Salah satu metode yang akan digunakan dalam
berhalusinasi dan merasa tidak nyaman dengan keadaan melakukan diagnosis awal pada penderita penyakit jiwa
sekitar [1]. adalah metode Mamdani yang merupakan salah satu
metode system inferensi fuzzy.Metode Mamdani
Perkembangan sistem informasi yang begitu pesat kini menggukan aturan IF-THEN dalam representasi kasus
telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. yang digunakan ke dalam himpunan fuzzy. Dengan
Meskipun dunia kesehatan (medis) merupakan bidang metode ini komputer difungsikan sebagai alat untuk
yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi mendiagnosis[3]
teknologi informasi di Indonesia sendiri masih relatif Metode Mamdani [1]sering dikenal dengan nama metode
tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial Max-Min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim
secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur

1.11-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

Mamdani pada tahun 1975. Metode ini menggunakan dan tanya jawab [6]. Perawatan klinik disediakan oleh
empat tahapan untuk mendapatkan output, yaitu: banyak profesi kesehatan mental.Psikoterapi dan
1. Pembentukan Himpunan fuzzy. pengobatan psikiatrik merupakan dua opsi pengobatan
2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan). umum, seperti juga intervensi sosial, dukungan
3. Komposisi aturan. lingkungan, dan pertolongan diri.Pada beberapa kasus
4. Penegasan (defuzzy). terjadi penahanan paksa atau pengobatan paksa dimana
hukum membolehkan. Stigma atau diskriminasi dapat
Penelitian serupa telah banyak dilakukan sebelumnya menambah beban dan kecacatan yang berasosiasi dengan
tetapi dengan penerapan pada kasus yang berbeda. kelainan mental (atau terdiagnosa kelainan mental atau
Apriansyah Putra, “Penentuan Penerima Beasiswa dinilai memiliki kelainian mental), yang akan mengarah
Dengan Menggunakan Fuzzy Madm[4], menggunakan ke berbagai gerakan sosial dalam rangka untuk
metode mamdani dan berhasil membuktikan bahwa meningkatkan pemahanan dan mencegah pengucilan
penerapan metode ini dapat menentukan penerima social.
beasiswa dengan akurasi perhitungan yang cukup baik.
Faktor jiwa dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
Dalam penelitian ini, akan dibangun suatu sistem yang yaitu Kusula: berari sehat dan Akusula: tidak sehat [7].
berfungsi sebagai alat bantu pskiater dalam mendiagnosa Penilaian faktor jiwa itu sehat atau tidak sehat, dicapai
penyakit jiwa berdasarkan data input berupa gejala secara empiris, berdasakan pengalaman kolektif dari
kelainan jiwa dengan menggunakan fuzzylogic metode pasien yang pernah menjalankan tes kepribadian.
Mamdani. Penelitian ini diharapkan member manfaat
untuk: Tabel di bawah ini menunjukkan taksiran kasar jumlah
1. Mengetahui kondisi mental pasien penyakit jiwa penderita beberapa jenis gangguan jiwa yang ada dalam
secara dini. satutahun (2012) di Indonesia dengan penduduk 130 juta
2. Dapat dijadikan alat bantu untuk pskiater dalam orang.
mendiagnosa.
3. Dengan mengetahui kondisi pasien secara akurat, Tabel 1: Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Di Indonesia
diharapkan psikiater dapat melakukan tindakan Tahun 2012 [8]
lanjut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien
sehingga dapat mencegah terjadinya mall-praktek. Jenis Penyakit Jumlah Penderita
Psikosa fungsional 520.000 Pasien
Sindroma otak organik akut 65.000 Pasien
1.1 Penyakit Jiwa Sindroma otak menahun 130.000 Pasien
Gangguan mental atau penyakit jiwa adalah pola Retradasi mental 2.600.000 Pasien
psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait Nerosa 6.500.000 Pasien
dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap Psikosomatik 6.500.000 Pasien
sebagai bagian dari perkembangan normal Gangguan kepribadian 1.300.000 Pasien
manusia.Gangguan tersebut didefinisikan sebagai
kombinasi perilaku, komponen kognitif atau persepsi, Ketergantungan obat 1.000 Pasien
yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah
otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial Biarpun gejala umum atau gejala yang menonjol itu
manusia. terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab
utamanya mungkin di badan (somatogenik),
Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan dilingkungan sosial (sosiogenik) ataupunpsikogenik.
mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan
perubahan budaya, bahkan saat ini masih terdapat tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai
perbedaan tentang definisi, penilaian dan klasifikasi, unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan
meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan terjadi bersamaan, menimbulkan gangguan badan
secara luas. Namun lebih dari sepertiga orang di ataupun jiwa. Contohnya seorang dengan depresi,
sebagian negara melaporkan masalah dalam hidup karena kurang makan dan tidur daya tahan badaniah
mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa seorang berkurang sehingga mengalami keradangan
tipe umum dari kelainan mental [5]. tenggorokan atau seorang dengan mania mendapat
kecelakaan, sebaliknya seorang dengan penyakit
Penyebab gangguan mental bervariasi dan pada beberapa badaniah umpamanya peradangan yang melemahkan,
kasus tidak jelas, dan teori terkadang menemukan maka daya tahan psikologisnya pun menurun sehingga
penemuan yang rancu pada suatu ruang lingkup ia mungkin mengalami depresi. Sudah lama diketahui
lapangan. Layanan untk penyakit ini terpusat di Rumah juga, bahwa penyakit pada otak sering mengakibatkan
Sakit Jiwa atau di masyarakat sosial, dan penilaian gangguan jiwa. Contoh lain ialah seorang anak yang
diberikan oleh psikiater, psikolog klinik, dan terkadang mengalami gangguan otak (karena kelahiran,
psikolog pekerja sukarela, menggunakan beberapa keradangan dan sebagainya) kemudian
variasi metode tetapi sering bergantung pada observasi menjadihiperkinetik dan sukar diasuh. Ia

1.11-2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

mempengaruhi lingkungannya, terutama orang tua dan Fitur-fitur diagnosis awal skizofrenia meliputi (dengan
anggota lain serumah. Mereka ini bereaksi derajat yang berbeda, tergantung subtipenya)[12].
terhadapnya dan mereka saling mempengaruhi. 1. Delusi
2. Halusinasi
1.1.1 Skizofrenia 3. Pembicaraan yang terdisorganisasi.
4. Perilaku katatonik atau sangan terdisorganisasi.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang 5. Gejala-gejala negatife seperti pendataran afeksi,
mempengaruhi sekitar 1% orang berusia di atas 18 alogia, atau avolisi.
tahun semua di seluruh dunia.Gangguan ini 6. Disfungsi social dan okupasional.
menyebabkan beberapa gangguan dalam domain 7. Tidak memedulikan perawatan diri.
kognitif seperti perhatian, memori, fungsi eksekutif dan 8. Persisten selama minimal 6 bulan.
bahasa.Skizofrenia juga berhubungan dengan gejala
seperti halusinasi pendengaran, delusi dan emosional 1.1.2 Faktor Penyebab Skizofrenia
disregulasi.Gabungan, gangguan kognitif dan gejala
gangguan tersebut berdampak signifikan pada hidup Hingga sekarang belum ditemukan penyebab (etilogi)
pasien.[9] Sampai saat ini, diagnosis skizofrenia hanya yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia,
didasarkan pada pengamatan klinis dan laporkan padahal orang lain tidak. Ternyata daripenelitian-
pengalaman pasien sendiri. Diagnosis skizofrenia masih penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan
belum jelas karena tidak ada tanda-tanda biologis untuk faktor tunggal. Penyebab skizofrenia menurut
memvalidasi diagnosis klinis.[10] penelitian terdahulu antara lain [13]:
1. Faktor genetik.
Skizofrenia merupakan sebuah sindroma kompleks 2. Virus.
yang dapat menimbulkan efek merusak pada kehidupan 3. Auto antibody.
penderita. Kesembuhan total dari skizofrenia jarang 4. Malnutrisi.
terjadi karena adanya berbagai macam kombinasi gejala Dari penelitian diperoleh gambaran peran
seperti halusinasi, delusi, emosi dan gangguan bicara. genetic pada penderita skizofreniasebagai berikut
[9][10]:
Menjelang akhir abad ke-19, seorang psikiater jerman
Emil Kraepelin mengemukakan tentang apa yang (1) Studi terhadap keluarga menyebutkan pada orang
dewasa ini masih tetap dianggap sebagai deskripsi dan tua 5,6%, saudara kandung 10,1%; anak-anak
katagorisisasi skizofrenia. Pertama menggabungkan 12,8%; dan penduduk secara keseluruhan 0,9%. [9]
beberapa gejala penyakit jiwa yang biasanya dianggap [10].
merefleksikan gangguan-gangguan yang terpisah dan (2) Studi terhadap orang kembar (twin) menyebutkan
berbeda, yaitu catatonia yang merupakan selang-seling pada kembar identik 59,20%; sedangkan kembar
antara imobilitas dan agitasi yang riuh, hebepherenia ( fraternal 15,2%. [9] [10].
emosionalitas yang dungu dan tidak matang), dan
paranoia (delusi) [11]. Penelitian lain menyebutkan bahwa gangguan pada
perkembangan otak janin juga mempunyai peran bagi
Tidak mudah untuk menyatakan seseorang menderita timbulnya skizofrenia kelak dikemudian hari.
skizofren, penilaian pertama dilakukan dengan Gangguan ini muncul, misalnya, karena kekurangan
memperhatikan perilaku cara berfikir atau emosi gizi, infeksi, trauma, toksin dan kelainan hormonal.
tertentu dari masing-masing gangguan. Depresi Penelitianyang telah dilakukan menyebutkan bahwa
senantiasa meilbatkan perasaan sedih, dan gangguan meskipuna ada gen yang abnormal, skizofrenia tidak
panic selalu disertai oleh adanya perasaan cemas yang akan muncul kecuali disertai faktor-faktor lainnya yang
intens tapi hal ini tidak tampak pada penderita disebut epigenetik faktor. Kesimpulannya adalah bahwa
skizofren. Skizofren terdiri atas sejumlah perilaku atau skizofrenia muncul bila terjadi interaksi antara
gejala yang tidak selalu dijumpain pada semua orang abnormal gen dengan[13].
yang didiagnosis dengan gangguan ini.Sebelum (a) Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat
mendeskrisikan tentang gejala-gejalanya hal pertama menganggu perkembangan otak janin;
yang dilakukan adalah mencermati ciri-ciri spesifik (b) Menurunnya autoimun yang mungkin disebabkan
pada penderita skizofren, para medis kesehatan jiwa infeksi selama kehamilan;
biasanya membedakan antara gejala-gejala positif dan (c) Komplikasi kandungan; dan
gejala-gejala negatif dari skizofren.Belum ada (d) Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada
kesepakatan universal tentang gejala-gejala mana yang trimester kehamilan.
seharusnya masuk kedalam katagori skizofren.Gejala
positif secara umum meliputi manifestasi yang lebih
1.2 Fuzzy Logic
efektif dari perilaku abnormal termasuk delusi dan
Fuzzy diperkenalkan dalam paper yang dibuat oleh Lofti
halusinasi.Gejala negatif melibatkan defisit dalam
A Zadeh, dimana Zadeh memperkenalkan teori yang
perilaku abnormal[12].
memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang

1.11-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

memiliki batasan yang tidak pretisi dan keanggotaan nilai tersebut menjadi anggota dari setiap himpunan
dalam himpunan fuzzy, bukan dalam bentuk logika benar fuzzy yang sesuai dengan fungsi keanggotaan.
(true) atau salah (false), tetapi dinyatakan dalam bentuk
derajat. Konsep ini disebut Fuzziness dan teorinya c. Inferensi
dinamakan Fuzzy Set Theory.Fuzzy logic merupakan Yaitu mengaplikasikan aturan pada masukan fuzzy
studi tentang metode dan prinsip-prinsip pemikiran yang dihasilkan dalam proses fuzzifikasi,
dimana pemikiran tersebut menghasilkan preposisi yang mengevaluasi tiap aturan dengan masukan yang
baru dari preposisi yang lama. Pada logika lama, dihasilkan dari proses fuzzyfikasi dengan
preposisi diperlukan diantara true dan false, nilai mengevaluasi hubungan atau derajat keanggotaan
kebenaran dari preposisi tersebut antara 1 atau 0. Fuzzy anteceden/premis setiap aturan. Derajat
logic membuat pernyataan umum dari dua nilai logika keanggotaan/nilai kebenaran dari premis digunakan
lama dengan cara menyertakan nilai kebenaran dari untuk menentukan nilai kebenaran bagian
sebuah preposisi untuk dijadikan sembarang angka consequent/kesimpulan.
diantara interval [fuzzy mamdani] [3].
d. Proses penentuan Output Crisp
Output berupa suatu bilangan pada domain himpunan
Salah satu metode yang akan digunakan dalam fuzzy yang telah ditentukan.
melakukan diagnosis awal pada penderita penyakit jiwa
adalah metode Mamdani yang merupakan salah satu e. Implementasi ke dalam program komputer.
metode system inferensi fuzzy. Metode Mamdani Seperti ditunjukkan pada flowchart di bawah ini:
menggukan aturan IF-THEN dalam representasi kasus
yang digunakan ke dalam himpunan fuzzy. Dengan
metode ini komputer difungsikan sebagai alat untuk Mulai
mendiagnosis.

Data masukan
Metode Mamdani sering dikenal dengan nama metode
Max-Min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim
Mamdani pada tahun 1975. Metode ini menggunakan Fuzzyfikasi
empat tahapan untuk mendapatkan output, yaitu:
5. Pembentukan Himpunan fuzzy.
6. Aplikasi fungsi implikasi (aturan). Proses Pembelajaran
7. Komposisi aturan.
8. Penegasan (defuzzy)
Selesai
2. Pembahasan
Gambar 1. Flowchart penelitian.
Penelitian ini menggunakan medote fuzzy
Mamdani.Adapun langkah operasional yang dilakukan 2.1 Data Input
adalah sebagai berikut:
Sumber data dari sistem pengambilan keputusan
a. Menentukan input dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu data eksternal dan
Input berupa fitur-fitur diagnosis awal skizofrenia data internal. Untuk pembangunan sistem pendukung
meliputi: keputusan klinis, diperlukan diagnosa gangguan jiwa
1. Delusi sebagai sumber data ini.
2. Halusinasi a. Data eksternal
3. Pembicaraan yang terdisorganisasi Data eksternal merupakan data yang tidak
4. Perilaku katatonik atau sangan terdisorganisasi berhubungan langsung dengan penyakit atau gangguan
5. Gejala-gejala negatife seperti pendataran afeksi, jiwa yang dialami oleh pasien tetapi mempengaruhi
alogia, atau avolisi. sistem dalam melakukan keputusan klinis. Adapun data
6. Disfungsi social dan okupasional. eksternal adalah:
7. Tidak memedulikan perawatan diri.  Data identitas pasien (Kartu Tanda Penduduk).
8. Persisten selama minimal 6 bulan.  Data lingkungan tempat tinggal.
b. Data Internal
b. Fuzzifikasi Data internal merupakan data yang berhubungan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap fuzzifikasi langsung dengan klinis gangguan jiwa untuk mendukung
adalah: mengambil masukan nilai crisp dari input, sistem pegambilan keputusan dalam mendiagnosis
membentuk himpunan fuzzy, membagi variable input pasien. Adapun yang tergolong ke dalam data internal
maupun variabel output menjadi satu atau lebih adalah:
himpunan fuzzy, menentukan derajat dimana nilai-  Data rekam medis pasien.

1.11-4
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

 Data gejala penyakit


 Data hasil pemeriksaan laboratorium.

2.2 Pengujian

2.2.1 Pengujian menggunakan metode fuzzy mamda ni


a. Menentukan himpunan fuzzy

0 ≤ x < 0. 2
NA_Rendah = 0.2 < x < 0.4 ………(1)
0.4 < x <0.8 Gambar 3. Derajat keanggotaan untuk delusi dan
katatonik
0.2 < x <0.4
NA_Sedang = ………(2)
0.4 < x <0.6
0.6 < x <0.8
0.4 < x <0.6
NA_Berat = 0.6 < x <0.8 ………(3)
0.8 < x < 1

Keterangan:
Data input x, meliputi,
x1 = Delusi
x2 = Halusinasi Gambar 4. Derajat keanggotaan untuk halusinasi dan
x3 = Berbicara ngawur berbicara ngawur
x4 = Katatonik
d. Defuzzyfikasi
b. Aturan fuzzy Nilai dari setiap atribut merupakan hasil proses
penginputan data dari pasien yang sudah dikonfersikan
berdasarkan bobot kriteria yang sudah ditentukan
melalui proses perhitungan.
Tabel 3 Hasil perhitungan defusifikasi

Gambar 2. Rules Sistem Fuzzy Keterangan:


A= derajat keanggotaan untuk kategori sehat
c. Derajat keanggotaan B= derajat keanggotaan untuk kategori stres
Tabel 2 kriteria ranges yang digunakan C= derajat keanggotaan untuk kategori depresi
kriteria ranges D= derajat keanggotaan untuk kategori gila
Rendah 0 – 0.4 Y= nilai output (defuzifikasi)
Sedang 0.2 –0.8
Tinggi 0.6 – 1 Berdasarkan pengelompokan tersebut, maka tabel 3
hasil fuzzifikasi di atas menunjukkan bahwa, dari 21
Dari aturan fuzzy di atas, maka setiap data input sampel data input pasien terdapat 9 pasien yang
ditentukan derajat keanggotaannya berdasarkan kriteria mengalami gangguan jiwa ringan, 8 pasien yang
ranges pada gambar 3 dan 4. Nilai-nilai derajat mengalami gangguan jiwa sedang dan 3 pasien yang
keanggotaannya disajikan pada tabel 2. mengalami gangguan jiwa berat.

1.11-5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014

Tiga pasien yang mengalami gangguan jiwa berat Electrical Communication Engineering, Indian Institute of
Science, Bangalore – 560 012, India, 2010.” .
diperoleh dari kategori input data awal pada pasien
[7] A. Abbidhamma, Psikologi Kepribadian, Pustaka Pelajar, 2012.
pertama yaitu x1: 0.71, x2: 0.87, x3: 0.92, x4: 0.79, [8] Iyus Yosep, ‘FAKTOR PENYEBAB DAN PROSES
pasien kedua x1: 0.63, x2:0.65, x3:0.73, x4: 0.82 dan TERJADINYA GANGGUAN JIWA’. 2009.
pasien ke 3 x1: 0.74, x2:0.65, x3:0.43, x4:0.98. [9] “Pencegahan Penyakit Jiwa Menahun,” Kabari. [Online].
Available: http://kabarinews.com/kesehatan-pencegahan-
penyakit-jiwa-menahun/50206. [Accessed: 29-Nov-2013].
Hasil output yang diperoleh pada tabel 3 terlihat bahwa [10] S. Nuri F. Ince, Selection of Spectro-Temporal Patterns in
pasien yang menderita gangguan jiwa berat berada pada Multichannel MEG with, Vancouver, British Columbia, Canada,
nilai rata-rata x1,x2,x3 dan x4 di atas 0.5.sedangkan August 20-24,: 30th Annual International IEEE EMBS
Conference, 2008.” .
pasien yang mengalami gangguan jiwa ringan berada [11] A. Abbidhamma, Psikologi Kepribadian, Pustaka Pelajar, 2012.
pada nilai x1,x2,x3 dan x4 dibawah 0.2. [12] V. Mark Durand, D. H. (2007). Essentials of Abnormal
Psikology. USA: Pustaka Pelajar.
Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan [13] I. Yosep, “FAKTOR PENYEBAB DAN PROSES
TERJADINYA GANGGUAN JIWA,” PENYULUHAN
menggunakan metode fuzzy Mamdani menunjukkan KESEHATAN JIWA, 2008.
bahwa output yang didapat dalam proses melakukan
diagnosa dini gangguan jiwa sesuai dengan hasil Biodata Penulis
diagnosis pskiater yang telah melakukan diagnosa secara
manual dilihat dari rekap medis pasien yang dijadikan Sarini Vita Dewi, memperoleh gelar Sarjana Teknik
sampel pada penelitian ini. (S.T) dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah
Kuala. Saat ini menjadi Mahasiswi Magister Teknologi
Diagnosa pskiater menunjukkan pasien yang mengalami Informasi jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
gangguan tingkat depresi, halusinasi, berbicara ngawur Informasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
dan katatonik tinggi beresiko mengalami gangguan jiwa
Adhistya Erna Permanasari, memperoleh gelar Sarjana
berat, hal ini sesuai dengan output yang didapat dari
Tenkik (S.T) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
Informasi Universitas Gadjah Mada, lulus tahun 2003.
metode fuzzy Mamdani yaitu pada saat nilai x1, x2, x3
Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) dari
dan x4 berada pada nilai rata-rata di atas 0.5 pasien
Program Pasca Sarjana Teknik Elektro dan Teknologi
dinyatakan menderita gangguan jiwa berat.
Informasi Universitas Gadjah Mada, lulus tahun 2006.
Memperoleh gelar Doctor dari Universitas Petronas,
3. Kesimpulan Malaysia. Saat ini menjadi dosen di Magister Teknologi
Informasi jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan fuzzy Informasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mamdani dengan data input berupa gejala awal
gangguan jiwa, yaitu delusi, halusinasi, berbicara Hanung Adi Nugroho, memperoleh gelar Sarjana
ngawur dan katatonik membuktikan bahwa metode Teknik (S.T), Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
fuzzy Mamdani cukup akurat untuk mengdiagnosa dan Informasi Universitas Gadjah Mada, lulus tahun 2001.
mengelompokkan tingkat gangguan jiwa para pasien Memperoleh gelar Master of Engineering (M.E) dari
yang mengalami gangguan jiwa, sehingga dapat Information Technology and Electrical Engineering,
disimpulkan bahwa metode fuzzy dapat digunakan untuk University of Queensland in Brisbane, Australia, lulus
melakukan pendeteksian dini suatu jenis penyakit tahun 2005. Memperoleh gelar Doctor of Philosophy
maupun gangguan psikologi. (Ph.D) dari Centre for Intelligent Signal and Imaging
Research, Universiti Teknologi PETRONAS in Teronoh,
Daftar Pustaka Malaysia, lulus tahun 2012. Saat ini menjadi dosen di
[1] Kusumadewi, S., 2009, Aplikasi Informatika Medis Untuk Magister Teknologi Informasi jurusan Teknik Elektro
Penatalaksanaan Diabetes Militus secara terpadu, SNATI 2009, dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada,
Pusat Studi Informatika Medis, Jurusan Teknik Informatika,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, ISSN: 1907-5022. Yogyakarta.
[2] Martina, R., Teti, R., D’Addona,D., and Iodice, G.,2009
Network Based System for decision making Support in
Orthodontic Extractions, Departemens of Odontostomatology,
Universitas of Naples Federico II Naples.
[3] H. Mustafidah, “Fuzzy Inference Systems to Predict Student
Learning Achievement Based on the National Exam, a Test of
Academic Potential, and Learning Motivation,” vol. II No. 1,
Mei 2012, Mei 2012.
[4] A. Putra and Yunika H Dinna, “PENENTUAN PENERIMA
BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM,”
Upn Veteran, Jul. 2011.
[5] N. W. Yang Wang, ‘Abnormal sensory gating in schizophrenia
The evidence from Lempel-Ziv complexity analysis in EGG,’ in
4th International Conference on Biomedical Engineering and
Informatics (BMEI), 2011.”.
[6] A Study of Long-range Correlations in Schizophrenia EEG
using Detrended Fluctuation Analysis," in Department of

1.11-6

Anda mungkin juga menyukai