Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau bahasa
adalah satu bunyi ujaran yang membedakan arti dilambangkan dengan satu
lambang tertentu. Lambang yang dipakai untuk mewujudkan bunyi ujaran itu
biasa disebut huruf. Dengan huruf-huruf itulah manusia dapat menuliskan gagasan
yang semula hanya disampaikan secara lisan. Keseluruhan peraturan tentang cara
menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dalam suatu bahasa termasuk masalah yang
dibicarakan dalam ejaan. Yang dimaksud dengan ejaan adalah cara melafalkan dan menuliskan
huruf, kata, unsur serapan, dan tanda baca. Bahasa Indonesia menggunakan ejaan fonemik,
yaitu hanya satuan bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan
huruf.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, pemasalahan yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ?

3. Tujuan penulis
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian EYD, agar para pembaca lebih mengerti dan
memahami penggunaan ejaan yang di sempurnakan dalam tata bahasa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Ejaan yang telah di sempurnakan (EYD)


EYD (ejaan yang disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa
indonseia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur
serapan. EYD di sini di artikan sebagai tata bahasa yang menyempurnakan sebuah
karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan
yang mendetail. Singkatan EYD di gunakan untuk membuat tulisan dengan cara
yang baik dan benar.
2. Pemakaian Huruf dalam Ejaan yang Disempurnakan
 Huruf abjad
Abjad yang di gunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut
. Nama setiap huruf di sertakan di seblah nya.
 Huruf konsonal
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah huruf
yang selain huruf vocal yang terdiri atas huruf –huruf
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y, dan z.
 huruf vokal
huruf vokal yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf a,I,u,e, dan o.
 huruf diftong
di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang di lambangkan dengan ai,au,
dan oi.
 Gabungan huruf konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan

2
3. Penulisan huruf
Dua hal yang harus di perhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:
 Penulisan huruf besar
 Penulisan huruf miring
Lebih jelasnya dapat di lihat pada pembahasan berikut.

 Penulisan huruf capital (besar)


Kaidah penulisan huruf besar dapat di gunakan dalam beberapa hal, yaitu :
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
-Mahaputra Yamin
-Sultan Hasanuddin
-Haji Agus Salim
-Imam Syafii
b. Di gunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Misalnya :
-Dia menulis surat di dalam kamar
-Tugas bahasa Indonesia sudah di kerjakan
c. Di Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai
pengganti nama orang tertentu. Misalnya:Wakil Presiden Adam Malik

-Perdana Menteri Nehru


-Profesor Supomo
-Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
-Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
-Gubernur Jawa Tengah
d. Di gunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :
-Raja gowa adalah sultan hasanuddin
-kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
e. Di gunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :
-Surat anda telah saya balas
-Sudahkah Anda Makan
f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada petikan langsung.
Misalnya:
Ayah bertanya, "Kakak tadi habis dari mana?"
Bu guru mengingatkan murid-muridnya, "Jangan lupa PR-nya dikerjakan,
anak-anak!"
"Aku tahu apa yang harus aku kerjakan," ucapnya.
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya
-pascal second Pas, J/K atau JK joule per Kelvin

3
 Penulisan huruf miring
Huruf miring di gunakan untuk :

1. Menuliskan nama buku, majala, dan surat kabar yang di kutip dalam
tulisan. Misalnya :
 Buku Negara kertagama karangan
 Majalah suara hidayatullah sedang di baca.
2. Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, dan kelompok kata.
Misalnya :
 Huruf pertama pada abad adalah a.
 Dia bukan menipu tetapi di tipu

4. Penulisan kata
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menulis kata, yaitu :

a. Kata dasar
Kata dasar adalah kata yang belum menagalmi perubahan bentuk, yang di
tulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :
- Dia teman baik saya
b. Kata turunan (kata berimbuhan) kaidah yang harus diikuti dalam penulisan
kata turunan , yaitu :
Imbauan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya
- Membaca
- Menulis
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan
kata. Misalnya :
- Bertepuk tangan
- Sebar luaskan
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat
awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
- Menandatangani
- Keanekaragaman
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
- Antarkota
- Mahaadil

4
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis jenis
kata ulang yaitu :
- Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki : Lelaki
- Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya =
Laki : Laki-laki
- Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya = Sayur :
Sayur-mayur
- Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya =Main : Bermain-main
5. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa
Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena
pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa
memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya
menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah
diterapkan.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh,
baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang
tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

5
6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca

1. Tanda titik (.)


Fungsi dan pemakaian tanda titik:
- Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
- Pada akhir singkatan nama orang,
- Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan
- Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
- Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll

2.Tanda koma (,)


Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
- Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang
- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat,
- Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.

3.Tanda seru (!)


Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau
perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa
emosi yang kuat.

4.Tanda Titik Koma (;)


Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
- Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,
- Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung

5. Tanda Titik Dua (:)


Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
- Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian,

6
6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
- Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
- Menyambung unsur-unsur kata ulang,
- Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

7. Tanda Elipsis (…)


Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:
- Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,
- Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

8. Tanda Tanya (?)


Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):
- Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
- Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan
bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.

9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:
- Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan,
- Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

10. Tanda Kurung Siku ( {..} )


Tanda kurung siku digunakan untuk:
- Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
- Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

7
11. Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
- Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan
tertulis lain
- Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
- Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)


Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,
- Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

13. Tanda Garis Miring (/)


Fungsi dan kegunaan garis miring
- Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
- Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau nomor/

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)


- Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang
bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya,
penggabungannya) dalam suatu bahasa. Ejaan yang disempurnakan bertujuan untuk dapat
berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik dan benar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam EYD,
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan
karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis.
Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.

2. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis. Dengan adanya
penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan para pembaca dapat memahami dan
menerapkan penggunaan EYD dalam pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga
penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai