PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan asuhan
pada pasien Ny. I G2P1A0 43 minggu dengan serotinus di RSUD Sumedang. Adapun hal
yang akan diuraikan disini adalah gambaran umum tentang serotin dan induksi
Oksitosin, serta asuhan yang dilaksanakan dengan membandingkan antara teori dengan
Hasil pengumpulan data pada Ny. I penulis mendapat data HPHT 12 Desember
2013, taksiran partus 19 September 2014. Pada tanggal 10-10-2014 jam 11.25 Ny . I
datang ke RSUD Sumedang dengan rujukan dari Poli Kandungan RSUD Sumedang
bersama keluarga dan membawa surat rujukan dari Dr.SpOG bahwa Ny.I G2P1A0
Yang disebut kehamilan lewat bulan adalah kehamilan yang umur kehamilannya
Lewat bulan kehamilan didasarkan pada siklus 28 hari dan terjadi ketika
kehamilan melebihi 42 minggu (294 hari) dari hari pertama periode menstruasi terakhir
diagnosa pada kasus Ny. I sudah tepat dengan diagnosa serotinus karena didapat
dari HPHT yang melebihi dari taksiran persalinan dan terdapat ciri-ciri bayi
Tetesan infus dimulai dengan 8 tetes/menit, lalu dinaikkan tiap 30 menit sebanyak 4
tetes/menit hingga timbul his yang adekuat. Setelah pemberian infus ,kesejahteraan
janin tetap diperhatikan karena dikhawatirkan dapat timbul gawat janin. Setelah timbul
his adekuat, tetesan infus dipertahankan hingga persalinan. Namun,jika infus pertama
habis dan his adekuat belum muncul , dapat diberikan infus drip Oksitosin ulangan 5
IU. Jika his adekuat yang diharapkan tidak muncul, dapat dipertimbangkan terminasi
tetes/menit,dan tidak dinaikkan setiap 30 menitnya karena sesuai advis dokter. Maka
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat
Pada kasus ini persalinan Ny. I berjalan dengan normal. Namun saat
antara teori dan praktek tidak terdapat kesenjangan karena sesuai indikasi.
Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di
mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting
pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan
terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Pada kasus ini bayi lahir dilakukan IMD tetapi tidak sampai 1 jam,berlangsung
keras,lochea rubra warna darah merah segar,luka jahitan perineum masih basah.
registrasi dan praktek bidan, adalah mampu mengenali dan mampu mendeteksi persalinan
yang beresiko tinggi serta melakukan asuhan yang seseuai dengan kondisi.
Peran bidan di RSUD Sumedang sudah sesuai dengan MENKES diatas yaitu
mampu mengenal dan mendeteksi kehamilan dan persalinan resiko tinggi dan
memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan masalah yang ditemukan melalui
anamnesa dan pengumpulan data yang diperoleh dari pasien dan keluarganya.
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam
kalangan bidan sendiri. Yang dapat digunakan sebaga bukti tertulis untuk menuntut
tanggung jawab dan tangung gugat dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami
satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinis. Dengan tujuan dari
penggunaan partograf untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
berjalan normal, dan sebagai data pelengkap yang terkait mengenai kondisi ibu dan
janin.(Saefuddin,2002)