Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TAHUN 2016
1
I. DEFINISI
2
g. Membuat, melaksanakan, dan menaga standar mutu pelayanan kesdehatan di rumah
sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Mengingat dampak yang begitu besar terhadap rumah sakit, maka hal ini pada
akhirnya menuntut pihak manajemen (direktur RS) untuk mengetahui kemampuan dokter
yang bekera di RS yang dipimpinnya dengan penilaian secara berkala.
UU RS pasal 4:
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yanbg
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.
UU RS pasal 13:
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dnegan Standar
profesi, Standar pelayann rumah sakit, Standar prosedur operasional yang berlaku, Etika
profesi,m Menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
3
UU PK pasal 44:
Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
III. TATALAKSANA
III.1 BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dapat dipakai pada penilaian kinerja staf medis adalah dari:
- Grafik review berkala: data pasien dirawat, data tindakan/prosedur
- Referensi dari pengawas (proctors) atau dari pengamat pertama
- Kritik dan saran pasien (complain)
- Aduan malpraktik
- Kejadian sentinel
- Data monitor kinerja/indikator
- Monitoring pelayanan:
Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: audit rekam medis, kepatuhan
terhadap SPO
Monitoring kualitas klinis: data morbiditas dan mortalitas
- Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan
- Jumlah operasi/prosedur
- Observasi langsung: kepatuhan terhadap kebijakan?SPO, contoh diSKP, output asuhan
medis
- Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: sesuai dengan CPG/PPK
- Monitoring kualitas klinis: outcome dan komplikasi
- Diskusi/survey dnegan seawat lainnya
- SMS/pengaduan keluhan pasien
Pedoman penilaian kinerja didapatkan dari hasil rapat komite medik, yang disesuaikan dengan
ketentuan akreditasi KARS versi tahun 2012. Pedoman harus diketahui dan disetujui oleh
direktur RSUD Bangka Tengah.
4
III.2.2 Pengolahan Data
Data yang didapat diolah dalam bentuk: angka/presentase/dan atau grafik.
5
Jangka waktu FPPE tidak ditentukan . RS dapat memilih periode waktu untuk setiap
episode FPPE. Data bisa setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan. RSUD Bangka
Tengah menerapkan jangka waktu 6 bulan.
Proses FPPE harus:
1. Secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria tertentu dan rencana
pemantauan,
2. Jangka waktu yang tetap
3. Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang dapat
diterima.
IV. DOKUMENTASI
Adapun OPPE penilaian kinerja dokter RSUD Bangka Tengah
a. Dokter Umum
6
PROFESIONAL BERKELANJUTAN
KSM BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI
BULAN:…………………S/D………………….2016
(Penilaiantiap 1 tahun)
NamaDPJP : ..................................................................................
No Indikator Triger Hasil
PerawatanPasien(Patient Care) :
1 1. Pengkajianawal (assessmentawal) <90%
dilaksanakandalamwaktu 24 jam sejakpasien MRS
2. PelaksanaanTime Out 2 (dua) kali
3. Pemberiansite marking 1(satu) kali
4. Kehadiran DPJP untukvisitepasien <90%
5. Adanya organ injuripadasaattindakanoperasi 1(satu) kali
6. Perdarahan yang 2 (dua) kali
mengharuskandilakukanlaparotomipadasaat ovum
pick up
7. Terjadinyacidera organ padasaat laparoscopy 2(dua) kali
7
d. DokterSpesialis Mata
BAGIAN MATA
(Penilaiantiap 1 tahun)
8
e. DokterSpesialisAnak
BAGIAN ANAK
(Penilaiantiap 1 tahun)
9
g. DokterSpesialisAnestesi
(Penilaiantiap 1 tahun)
10
l. DokterSpesialisPatologiKlinik
(Penilaiantiap 1 tahun)
11
m. DokterSpesialisRadiologi
BAGIAN RADIOLOGI
(Penilaiantiap 1 tahun)
12
n. DokterSpesialisPenyakitDalam
(Penilaiantiap 1 tahun)
13
Adapun FPPE penilaiankinerjadokter RSUD Bangka Tengah:
Ditetapkan di Koba
14