Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN KLINIK KEISLAMAN

Tempat Pelaksanaan : Ruang Chamdani AR. RS PKU Muhammadiyah Sruweng


Hari/ Tanggal : Senin, 27 Mei 2018
Tema : Tangisan bayi karena gangguan makhluk halus

Komponen Uraian
1. Tema Tangisan bayi karena gangguan makhluk halus
2. Nara Sumber Mahasiswa Muhammadiyah Gombong
Sumber: Majalah Al-Mawaddah Vol. 41 Rajab 1432H/Juni-Juli
2011M
3. Kajian Ke-Islaman Kami yakin bahwa setiap orang tua yang sayang kepada
anaknya tentu sedih bila sang buah hati sering menangis. Bahkan
boleh jadi jengkel, hati bertambah keras ketika anak sering
menangis, bahkan lalu dipukul. Ketahuilah, kekerasan tidaklah
akan menyelesaikan perkara. Orang tua tidak perlu sedih dan
panik ketika anaknya sering menangis. Carilah penyebabnya,
karena setiap problem atau penyakit pasti ada obatnya. Alloh
Ta’ala berfirman :
Sesungguhnya sesudah kesakitan itu ada kemudahan. (QS. Asy-
Syarh [94] : 6).

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


”Tidaklah Alloh menurunkan penyakit melainkan Dia
menurunkan pula obatnya.” (HR. al-Bukhori 19/89).

Bayi menangis tentu ada sebabnya. Bisa jadi karena


ditinggal kekasihnya dan akan diam bila kekasihnya datang
menghampirinya. Atau karena haus dan lapar yang kalau dengan
diberi makan dan minum dia akan diam, atau dia risih dengan
kotoran dan najis yang mengenai badannya, atau karena kulit
pantat atau kelaminnya terluka karena pengaruh popok atau
diaper yang terkadang orang tua kurang memperhatikan, atau
perutnya kembung, atau karena yang lain.
Apabila penyebabnya sudah dicari ternyata tidak ada, coba
dibawa ke dokter, barangkali ada penyakit dalam yang orang tua
tidak mengetahuinya. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
”Tidaklah Alloh menurunkan penyakit melainkan Dia
menurunkan obatnya. Sebagian orang mengetahui obatnya, dan
sebagian lagi tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad 1/377,
dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam
Shohihul Jami’ 1089).

Jika dinyatakan oleh dokter spesialis anak bahwa dia tidak


sakit, tentu ada penyebab lain. Mungkin dia diganggu oleh orang
yang dengki atau makhluk halus berupa jin. Gangguan jin
memang ada. Oleh karena itulah kita disuruh membaca surat al-
Falaq dan an-Nas karena surat ini mengandung permohonan
perlindungan kepada Alloh dari gangguan setan manusia dan
setan jin. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
melihat di rumahnya ada budak perempuan yang wajahnya
pucat, muram dan hitam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
”Ruqyahlah (bacakan ayat al-Qur’an) dia, karena dia terkena
gangguan makhluk halus.” (HR. Al-Bukhori 7/171).

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


”Penyakit al-ain karena dilihat oleh orang yang dengki itu
benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir,
tentu penyakit ain-lah yang mendahuluinya. Apabila kamu
diminta memandikan, maka mandikanlah dia.” (HR. Muslim
7/13).

Imam Malik rahimahullah berkata : Apabila kamu diminta untuk


memandikan orang yang terkena penyakit ain, maka basuh
wajahnya, dua tangannya, dua sikunya, dua lututnya dan ujung
jari kakinya dan semua badannya dengan air yang dimasak.
(Faidhul Qodir 5/416)
Sebagian ulama menjelaskan, hendaknya dimandikan dengan
tujuh lembar daun bidara atau berapa saja. Ada yang
mempraktikkan dicampur dengan tawas dan satu sendok garam,
lalu dimasak sampai mendidih dan dimandikan, maka sembuh
penyakitnya, dan inilah sering kami praktikkan. Ketika ada
orang mengeluh terkena gangguan jin. Alhamdulillah Alloh
menyembuhkan gangguan tersebut.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

”Hendaknya orang yang terkena penyakit ain (gangguan jin)


berwudhu dan mandi.” (HR. Abu Dawud, dishohihkan oleh
Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah ash-
Shohihah 6/61).

Anda mungkin juga menyukai