Tak salah memang, mengingat begitu besarnya lapangan pekerjaan yang dibuka untuk
masyarakat umumnya. Sayangnya, tak semua orang berkompeten untuk menduduki jabatan
yang tengah dicari tersebut. Ada saja hal yang terkadang mengganjal perjalanan mulus
seseorang untuk duduk dalam perusahaan.
Langkah ini sengaja diambil untuk mendapatkan calon karyawan yang benar-benar memiliki
kemampuan dan bakat yang mumpuni.
Perusahaan pastinya tak ingin sekedar menerima orang tanpa melihat latar belakang serta
bakat yang dimiliki. Apalagi bila karakter yang dimiliki juga terkesan tidak mendukung
potensi karirnya berkembang. Seperti yang kita ketahui, ada orang pintera yang terlalu
sombong dengan kemampuannya hingga tak ingin belajar lagi.
Untuk lebih jelasnya, berikut proses rekrutmen yang umumnya diterapkan oleh pihak
perusahaan. Hanya saja talent managementlah yang bergerak dan menemukan bibit unggul.
Proses tersebut antara lain adalah.
Dari sini, pihak manajemen sumber daya bisa memilah mana yang sesuai standar dan mana
yang tidak. Umumnya, cv berisi pengalaman bekerja selama ini di perusahaan lain atau
selama hidup mereka. Lalu, ada pula ijazah yang menggambarkan seberapa besar
pengetahuan yang dimiliki pelamar.
Ketika pertama kali karyawan bergabung, maka dia telah siap secara mental dan karakter
memajukan perusahaan. Diharapkan tenaga baru tersebut bisa konsisten dengan nilai,
wawasan, serta strategi yang diterapkan perusahaan. Tak ada keluhan atau alasan lain yang
mungkin keluar dari mulut para calon karyawan selama proses tersebut berlangsung. Mereka
dianggap telah setuju semenjak awal memasukkan lamaran di perusahaan tersebut.
Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihak manajemen bakat. Selain itu, bisa saja
karyawan yang belum lama bergabung namun berpotensi memutuskan untuk keluar. Hal
inilah yang coba dihindari oleh pihak perusahaan. Itulah mengapa lahir istilah kontrak yang
menerapkan pinalti di dalamnya.
Karyawan baru diharapkan mampu mengikuti irama kerja para senior di perusahaan dan
saling bahu membahu. Tak hanya itu, diharapkan para karyawan baru memahami secara
penuh strategi serta visi misi perusahaan ke depan. Bukan sebatas permukaan saja, seperti
yang dilihat oleh masyarakat umum.