Anda di halaman 1dari 11

Pokok-Pokok Pikiran

dalam Pembukaan
UUD 1945

By : Christoffer Tan
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….4
II. ISI PEMBAHASAAN
A. Hakekat Pokok Pikiran Pembukaan UUD…………………………... 5

1945 Negara RI Tahun 1945


B. Arti Penting Pokok Pikiran Pembukaan………………………….. 5
UUD Negara RI Tahun 1945
C. Sikap Positif Terhadap Pokok Pikiran………………………………. 7
Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945
III. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 10
IV. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak sekali masyarakat yang tidak memahami tentang pengertian Undang-
undang Dasar 1945. Tidak hanya masyarakat para pelajar sekalipun ada juga yang kurang
mengerti akan arti Undang-undang Dasar 1945. Mereka hanya sekedar membaca pada saat
upacara bendera hari senin berlangsung, tanpa memahami maksud dan tujuan pembacaan
Undang-undang Dasar 1945.
Undang-Undang dasar 1945 sering kita dengar pada saat upacara bendera hari senin,
namun tidak semua sekolah yang menyelenggarakan upacara bendera setiap hari senin. Bagi
sekolah-sekolah yang berada di perkotaan, para pelajarnya dapat mendengar pembacaan
Undang-undang Dasar, tetapi bagi sekolah yang berada jauh dari pusat kota, serta tdak memiliki
lapangan yang cukup memadai, mereka terpaksa untuk tidak megadakan upacara bendera pada
hari senin.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 atau UUD ‘45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini.
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak
tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli
1959.
Zaman untuk memperdebatkan maksud dan isi Pancasila dan UUD telah lama lewat dan
lampau. Berdebat tentang Pancasila dan UUD akan berarti suatu tanda kebimbangan akan
ratusan rakyat sekarang kepada pengorbanan bagi peranan pelaksanaan luhur segala pejuang
yang mengorbankan harta benda dan jiwa raga, yang telah ditaburkan di depan dan belakang
pertempuran dalm revolusi kemerdekaan yang belum selesai.
Tegak kukuhnya tugu pahlawan di tengah-tengah kota Surabaya ini mewajibkan kita
masing-masing tetap menundukan kepala terhadap pengorbanan luhur para pahlawan, demi
berlangsungnya cita-cita proklamasi berdasarkan pancasila.
“… The Indonesian in soerabaya took no account of the Idea; when one man fell, another came
forward, … The brens continued to speak, the piles of the dead at the barricade mounted, but
more and more Indonesian came forward trampling on the fallen.”
Hening khidmatnya makam pahlawan yang tersebar di seluruh plosok tanah air tidak
membenarkan kita untuk ragu-ragu terhadap fungsi dan nilai Pancasila maupun UUD bagi
kehidupan Negara dan bangsa Indonesia.
Dengan lebih mendalami aspek-aspek yang menyangkut fungsi dan nilai pancasila di
UUD 1945 sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup Negara dan bangsa, kita akan lebih
meyakininya, lebih mengerti kekayaan isinya sehingga akan lebih mencintainya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan permasalahan yang ada dalam
makalah ini adalah tentang hakekat pokok pikiran pembukaan UUD negara RI tahun 1945, arti
penting pokok pikiran tersebut, serta sikap positif terhadap hal tersebut.
BAB II
ISI PEMBAHASAAN
A. Hakekat Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 Negara RI Tahun 1945
1. Pokok Pikiran Pertama
 Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mengandung pengertian bahwa negara
persatuan adalah negara yang melindungi bangsa Indonesia seluruhnya. Jadi,
kandungan dalam pokok pikiran pertama adalah negara mengatasi segala
paham golongan, menghendaki persatuan yang meliputi segenap bangsa
Indonesia. Dengan demikian, pokok pikiran pertama merupakan penjelmaan
sila ketiga Pancasila.
2. Pokok Pikiran Kedua
 Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang didasarkan pada
kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian,
pokok pikiran kedua adalah penjelmaan sila kelima Pancasila.
3. Pokok Pikiran Ketiga
 Hal ini menyatakan bahwa sistem negara yang terbentuk dalam undang-
undang dasar haruslah berdasar kedaulatan rakyat dan berdasar
permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ketiga adalah penjelmaan sila
keempat Pancasila.
4. Pokok Pikiran Keempat
 Hal ini menunjukkan konsekuensi logis bahwa undang-undang dasar harus
mengundang isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur, dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Pokok pikiran keempat
merupakan penjelmaan sila kesatu dan kedua Pancasila.

B. Arti Penting Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945


1. Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
 Dalam Penjelasan UUD 1945 dituliskan sebagai berikut: “Pokok-pokok
pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Indonesia.
Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Reichsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (UUD) maupun
hukum yang tidak tertulis. UUD menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam
pasal-pasalnya”. Isi yang terkandung dalam penjelasan tersebut selanjutnya
diwujudkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945 dan kemudian akan dijabarkan
dalam peraturan-peraturan hukum positif (hukum yang berlaku saat ini)
dibawahnya, seperti: Ketetapan MPR; UU/Perppu; PP, dan peraturan-
peraturan lainnya. Maka secara langsung dan tidak langsung seluruh
peraturan perundang-undangan di Indonesia harus bersumber pada
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengandung
asas kerohanian (kebatinan) negara atau dasar filsafat negara Republik
Indonesia.
2. Memuat dasar falsafah negara
 Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
mengandung sila-sila dan nilai-nilai Pancasila, yang mana nilai-nilai tersebut
diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 memuat dasar falsafah negara Pancasila, sehingga antara Pancasila,
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan pasal-pasal
dalam UUD 1945 meruapkan satu ksatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan pokok
kaidah negara yang fundamental karena: 1) isinya memuat dasar-dasar pokok
negara, yaitu: dasar tujuan negara; 2) ketentuan diadakannya UUD negara; 3)
bentuk negara; 4) dasar filsafat negara.
4. Menjamin Kelangsungan Hidup Negara RI
 Pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 merupakan inspirasi spiritual (kebatinan) dalam pasal-pasal UUD 1945
dan peraturan perundangan-undangan lainya, dalam rangka
menyelanggarakan negara Indonesia, sehingga melekat pada kelangsungan
hidup negara Indonesia
C. Sikap Positif Terhadap Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945
1. Persatuan
a) Lingkungan Keluarga
 Hidup rukun dengan saudara
 Sopan dan santun kepada orang tua
 Membersihkan rumah bersama
b) Lingkungan Sekolah
 Ikut serta dalam belajar kelompok
 Bersama-sama melaksanakan piket
 Hidup rukun bersama teman
c) Lingkungan Masyarakat
 Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan
 Mengikuti Karang Taruna
 Hadir jika tetangga mengadakan acara
d) Lingkungan Bangsa dan Negara
 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Hormati orang lain walau pun berbeda ras atau suku dengan kita
 Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
2. Keadilan Sosial
a) Lingkungan Keluarga
 Bagi tugas rumah sesuai dengan kemampuan
 Laksanakan seluruh tugas rumah yang sudah diberikan kepada kita
 Orang tua berlaku adil pada anak anaknya
b) Linkungan Sekolah
 Datang tepat waktu
 Menaati peraturan sekolah
 Melakukan hak dan kewajiban di sekolah
c) Lingkungan Masyarakat
 Mengatur jadwal ronda secara adil
 Melakukan hak dan kewajiban di lingkungan masyarakat
 Membina keselarasan pergaulan di masyarakat tanpa pertentangan
d) Lingkungan Bangsa dan Bernegara
 Membayar pajak tepat pada waktunya
 Budayakan mengantri di tempat umum
 Membayar tagihan listrik tepat waktu
3. Kedaulatan Rakyat
a) Lingkungan Rumah
 Musyawarah untuk mendapatkan jalan keluar jika ada masalah
 Berdiskusi untuk menentukan tempat untuk liburan
 Menghormati pendapat dari anggota keluarga
b) Lingkungan Sekolah
 Mengadakan pemilihan pengurus kelas atau OSIS
 Hargai pendapat teman atau guru ketika musyawarah atau rapat
 Pemilihan pengurus kelas
c) Lingkungan Masyarakat
 Pemilihan ketua RT,RW,dan lurah
 Pemilihan bupati
 Pemilihan gubernur
d) Lingkungan Bangsa dan Negara
 Mengadakan pemilihan kepala daerah
 Semua orang yang sudah cukup umur memperoleh hak yang sama dalam
pemilu
 Berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi
4. Ketuhanan
a) Lingkungan Keluarga
 Turuti perkataan orang tua (hanya jika perkataan tersebut baik)
 Rajin beribadah bersama keluarga
 Saling berkunjung antar keluarga pada saat hari besar
b) Lingkungan Sekolah
 Menghormati teman yang berbeda agama
 Shalat berjamaah di sekolah
 Mempersilahkan teman yang berbeda agama untuk menjalankan ibadahnya
c) Lingkungan Masyarakat
 Tidak memaksa seseorang memeluk agama tertentu
 Menjawab salam
 Shalat berjamaah di masjid
d) Lingkungan Bangsa dan Negara
 Hargai dan hormati orang lain yang berbeda agama
 Merayakan hari besar suatu agama
 Menjunjung tinggi sikap toleransi antar masyarakat beragama
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 memenuhi
persyaratan sebagai suatu ideologi nasional karena berisi ajaran, doktrin, teori, dan/atau ilmu
tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara
sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya. Adapun pentingnya ideologi bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebagai pegangan dan pedoman penyelenggara negara dan
rakyat Indonesia dalam menyelesaikan/memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial
budaya, dan juga hankam yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/03/kandungan-pokok-pikiran-pembukaan-uud.html

http://ayosinaubocahkabeh.blogspot.com/2016/10/sikap-positif-terhadap-pokok-pokok.html

https://deppppiiarryaanii.wordpress.com/2017/04/10/arti-penting-pokok-pikiran-pembukaan-
uud-negara-republik-indonesia-tahun-1945/

Anda mungkin juga menyukai