Anda di halaman 1dari 8

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Arduino

Arduino merupakan sebuah platform yang terdiri dari software dan hardware.
Arduino dikembangkan pertama kali oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles di
Ivre, Italy pada tahun 2005 [1].

2.1.1 Hardware Arduino Severino

Arduino Severino adalah board Arduino single sided versi lawas dengan
koneksi Serial RS232. Versi terakhir (S3V3) dirancang oleh Adilson Akashi,
dengan penyempurnaan di sejumlah bagian, baik rangkaian maupun layout
PCB.
Arduino Severino sangat cocok untuk mereka yang ingin ber-eksperimen
Arduino dengan biaya yang ekonomis. Juga cukup mudah dalam maintenance
dan penanganan kerusakan, karena tidak menggunakan komponen tipe SMD.
Pada board dapat dipasang mikrokontroler AVR ATmega8 atau
ATmega168 atau ATmega328 yang telah dilengkapi dengan bootloader yang
sesuai.
Dalam setting di bagian software, bila menggunakan ATmega8, dapat
memilih Arduino NG atau yang lebih lawas. Bila menggunakan ATmega168,
dapat memilih Arduino Diecimila. Bila menggunakan ATmega328, dapat
memilih Arduino Duemilanove atau Nano w/ ATmega328 (default speed
dirubah menjadi 19200 dengan meng-edit file boards.txt).

Gambar 2.1 Arduino Severino[2]

4
Gambar 2.2 Bagian-bagian Arduino Severino[3]

Keterangan :
a. A-Koneksi Serial RS232 yang digunakan untuk menghubungkan MCU
dengan Komputer
b. B-Power jack dengan tegangan DC sebesar +9v
c. C-Chip ATMega
d. D-Pin-pin digital input/output dengan Pin 0 sebagai Rx dan Pin 1 sebagai
Tx
e. E-Pin-pin digital input/output8 – 13
f. F-LED Power
g. G-Pin jumper, pada posisi 2-3, maka serial dapat digunakan (serial
enable), selanjutnya pada posisi 1-2, akan menonaktifkan komunikasi
serial dan mengaktifkan external pull-down resistor pada pin 0 (Rx) dan
pin 1 (Tx).

2.1.2 Pemrograman Arduino[1]


Arduino pada umumnya bekerja menggunakan pemrograman dengan
bahasa C yang dituliskan pada software Arduino IDE. Software IDE Arduino
terdiri dari tiga bagian :
a. Editor program, yaitu tempat untuk penulisan atau pengeditan program
yang akan di tanamkan pada Arduino. Setiap program Arduino biasa
disebut sketch.

5
b. Compiler, yaitu modul yang berfungsi mengubah bahasa pemrograman
kedalam kode biner, karena hanya kode biner yang dapat dipahami
mikrokontroler.
c. Uploader, yaitu modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam
memori mikrokontroler.

Gambar 2.3 Tampilan Arduino IDE[4]

2.2 Zigbee

ZigBee adalah sebuah spesifikasi untuk suite protokol komunikasi tingkat tinggi
menggunakan kecil, rendah daya radio digital berdasarkan 802.15.4-2003 IEEE
standar untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPANs), seperti menghubungkan
headphone nirkabel dengan telepon selular melalui radio jarak pendek. Teknologi
yang didefinisikan oleh spesifikasi ZigBee ditujukan untuk menjadi lebih sederhana
dan lebih murah dibandingkan yang lain WPANs, seperti Bluetooth. ZigBee
ditujukan pada frekuensi radio (RF) aplikasi yang memerlukan data rate yang rendah,
baterai yang tahan lama, dan aman jaringan.

6
Gambar 2.4 Xbee Pro (Zigbee)[5]
2.2.1 Karakteristik Zigbee
Beberapa karekteristik dari ZigBee adalah sebagai berikut
a. Bekerja pada Frekuensi 2,4 GHz, 868MHz dan 915MHz, dimana ketiga
rentang frekuensi ini merupakan rentang frekuensi yang gratis yaitu 2,4-
2.4835 GHz, 868 -870 MHZ, dan 902-928MHz. dan tiap lebar frekuensi
tersebut dibagi menjadi 16 channel. Untuk frekuensi 2.4 GHZ digunakan
hampir diseluruh dunia, sedangkan aplikasi untuk rentang frekeunsi
868MHz digunakan di daearah eropa, sedangkan 915 MHz digunakan
pada daerah amerika utara, Austaralia dan lain-lain.
b. Mempunyai konsumsi daya yang rendah
c. Maksimum transfer rate untuk tiap data pada tiap lebar pita adalah sebagai
berikut 250Kbps untuk 2.4GHz, 40 kbps untuk 915 MHz, dan 20Kbps
untuk 868 MHz.
d. Mempunyai Throughput yang tinggi dan dan latency yang rendah untuk
duty.
e. Cycle yang kecil.
f. Data yang realible karena memilki hand-shaked protocol untuk data
transfer.
g. Mempunyai beberapa jenis topologi seperti pear to pear, mesh, dll.

7
2.2.2 Cara Pertukaran Data
ZigBee memilki 3 cara dalam pertukaran data, yaitu:
1. Data yang dikirim periodik, maskdunya adalah data dikirim dengan
waktu yang telah ditentukan, contohnya pada sensor, dimana sensor aktif,
kemudian membaca data dan mengrimkannya, dan kemudian akan
kembali tidak aktif (Sleep mode).
2. Data yang dikirim berselang waktu yang sesuai. Contohnya dapat kita
lihat pada alat pendeteksi kebakaran, dimana alat tersebut hanya perlu
mengirimkan data pada saat diperlukan.
3. Data dikirimkan secara berulang dengan kecepatan yang tetap. Hal ini
akan sangat bergantung dengan time slot yang dialokasikan, atau biasa
yang disebut GTS( guaranteed time slot).

2.2.3 Keamanan
Integritas data dan keamanan merupakan salah satu fitur yang
menguntungkan dari. Teknologi ZigBee. MAC sub layer yang menyediakan
keamanan tersebut, dimana mempunyai 4 hal yang digunakan untuk
mengamankan data, yaitu:
a. Accsess control, bahwa setiap device memilki list yang berisikan device
yang dipercaya pada jaringan sehingga tidak setiap device langsung dapat
dihubungkan.
b. Adanya enkripsi data dengan menggunakan kunci symmetric 128 bit.
c. Adanya frame sebuah data membuat tidak mudah memanipulasi data yang
ada tanpa kunci cryptographic.
d. Pengecekan data secara sekuensial dimana jika data yang diterima ternyata
sama atau belum di update dengan sebelumnya maka data tersebut akan
ditolak.

8
2.3 Metode Perkiraan Jarak Berbasis RSSI (Received Signal Strength Indicator)[6]

Perkiraan jarak berbasis RSS (Received Signal Strength) dilakukan dengan


men-sense sinyal yang diterima dan mengukur daya total yang diterima, yang bisa
menghasilkan sebuah estimasi jarak antara obyek target dan sensor lokasi. Nilai yang
diterima menunjukkan kekuatan sinyal yang disediakan sebagai Link Quality
Indicator (LQI) sebagai nilai RSSI.
Ide dibalik RSS ini adalah daya transmisi yang dikonfigurasikan pada
perangkat transmisi (PTX) yang secara langsung mempengaruhi daya yang diterima
pada perangkat penerima (PRX). Menurut persamaan ruang bebas, kekuatan sinyal
yang terdeteksi menurun kuadratik dengan jarak ke pengirim.
Pada perangkat penerima, kekuatan sinyal terima diubah menjadi indikator
kekuatan sinyal terima (RSSI) yang didefinisikan sebagai rasio dari daya yang
diterima sebagai daya referensi (Pref). Biasanya daya referensi direpresentasikan
sebagai sebuah nilai absolute dari Pref = 1mW. Nilai RSSI bisa didapat dengan
menggunakan persamaan dibawah ini :

2.4 Sistem Pengapian Motor[7]

Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada
saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.
Seperti yang kita ketahui bahwa system pengapian konvensional menggunakan
gerakan mekanik kontak platina untuk menghubung dan memutus arus primer, maka
kontak platina mudah sekali aus dan memerlukan penyetelan/perbaikan dan
penggantian setiap periode tertentu. Hal ini merupakan kelemahan mencolok dari
sistem pengapian konvensional.
Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai
penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer
adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI
merupakan system pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan
pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian
dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya
kontak platina (pada sistem pengapian konvensional).

9
2.4.1 Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)

Gambar 2.5 Skema Sistem Pengapian Baterai Konvensional (DC)


Keterangan:
1. Baterai 5. Busi
2. Kump. Pengisi (Alternator) 6. Kontak Platina
3. Rectifier Regulator 7. Kondensator
4. Koil Pengapian (Ignition Coil) 8. Kunci Kontak
2.4.2 Komponen Sistem Pengapian DC-CDI
a) Sumber tegangan DC (Direct Current), berupa Baterai yang didukung
oleh sistem pengisian (Kumparan Pengisian, Magnet dan
Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai penyedia tegangan DC yang
diperlukan oleh sistem pengapian.
b) Kunci kontak untuk pengapian DC (pengendali positif).
 Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan (+) baterai
ke seluruh sistem kelistrikan (termasuk system pengapian) untuk
mengoperasikan seluruh sistem kelistrikan yang ada.
 Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan
kelistrikan dari sumber tegangan (terminal (+) baterai) yang
dibutuhkan oleh seluruh sistem kelistrikan, sehingga seluruh sistem
kelistrikan tidak dapat dioperasikan.

10
c) Koil pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan tegangan
yang diterima dari sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi
yang diperlukan untuk pengapian. Dalam koil pengapian terdapat
kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada
tumpukan-tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan
primer 0,6 – 0,9 mm, dengan jumlah lilitan 200 – 400 kali, sedangkan
diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dengan jumlah
lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali.
Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan sekunder
tersebut, dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada
kumparan primer (sehingga pada kumparan primer timbul/hilang
kemagnetan secara tiba-tiba), maka kumparan sekunder akan terinduksi
sehingga timbul induksi tegangan tinggi sebesar} 20.000 volt.
d) Unit DC-CDI, merupakan serangkaian komponen elektronik yang
berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan
dan memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan untuk melakukan
pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor,
kemudian dialirkan melalui kumparan primer koil pengapian untuk
menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder
dengan cara induksi elektromagnet.

11

Anda mungkin juga menyukai