Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN
Praktik keperawatan komunitas di RW 02 Desa Karangwidoro Kecamatan Dau, Kota
Malang yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Kelompok 2A adalah salah satu program profesi untuk
mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah. Upaya pendidikan untuk mencetak seorang
perawat yang profesional, mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang
diinginkan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi
mahasiswa melakukan praktik klinik keperawatan komunitas di RW 02 Desa Karangwidoro,
Kecamatan Dau Kota Malang mulai 22 Januari sampai 10 Maret 2018 dengan melakukan
berbagai kegiatan.
Mahasiswa melakukan berbagai intervensi keperawatan yang di aplikasikan dalam
beberapa program.Program yang dijalankan sesuai dengan review jurnal yang dilakukan
mahasiswa. Jurnal yang digunakan sebagai acuhan dalam program yang dilaksanakan yaitu
Pengaruh Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah, Pengaruh Penggunaan Media
Poster Terhadap Pemahaman Tentang Hipertensi, dan Efek Relaksasi Otot Progresif yang
Dikombinasikan dengan Teknik Pernapasan Dalam Setelah Latihan pada Penderita
Hipertensi.
Jurnal tersebut dibahas mengenai bagaimana cara mengontrol tekanan darah
dengan konsumsi jus tomat, edukasi media poster dan senam relaksasi otot progresif, selain
itu memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang perilaku diit dan aktifitas fisik
yang benar untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan, dan
menurunkan resiko penyakit tidak menular. Metode yang dilakukan yaitu penilaian
pengetahuan dengan cara pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah
diberikan materi penyuluhan, selain itu dengan menggunakan checklist atau lembar
observasi untuk menilai kemampuan masyarakat dalam mengikuti senam.
Adapun beberapa faktor penghambat dalam beberapa program yang dilakukan oleh
mahasiswa yaitu, sulitnya mengumpulkan warga sekitar untuk ikut serta dalam berbagai
program yang telah dibuat mahasiswa, namun dengan penghambat tersebut mahasiswa
mampu melaksanakan berbagai program implementasi di RW tersebut. Hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1.2 Asuhan Keperawatan
1.2.1 Diagnosa : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan pengelolaan hipertensi
a. Primer : Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Agustus 2017
bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan PKK RT 08 RW 02. Penyuluhan kesehatan
merupakan upaya prefentif yang penting bagi peserta untuk meningkatkan kepahaman
peserta baik sudah menderita ataupun belum. Penyuluhan bisa dikatakan efektif apabila
hasil postets lebih tinggi dan mempengaruhi tingkat kepahaman yang diharapkan dapat
merubah perilaku menjadi lebih baik. Penyuluhan yang diberikan sebagai berikut:
 Penyuluhan tentang hipertensi dilaksanakan pada 16.00 WIB menjelaskan
tentang pengertian hipertensi, tanda gejala, penyebab, komplikasi dan
penatalaksanaan hipertensi farmakologi dan non farmakologi. Pada waktu pretest,
dari 37 peserta penyuluhan tedapat hasil bahwa 24 (64%) tingkat kepahaman
rendah terkait hipertensi. 60% peserta tidak mengetahui penyebab hipertensi dan
belum mengetahui cara penanganan dirumah, peserta banyak yang belum bisa
membedakan jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dan makanan
yang harus dikurangi. 52% peserta tidak menegtahui komplikasi hipertensi. Hasil
postets tedapat hasil tingkat kepahaman peserta meningkat pada 37 orang
menjadi 80%.
a. Sekunder : Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya preventif awal atau
skrinning untuk mengetahui seberapa banyak warga yang menderita suatu penyakit.
Pemeriksaan ini dilakukan di Balai Desa Kaliwiduro pada tanggal 27 Februari 2018.
Pemeriksaan kesehatan yang disediakan meliputi pemeriksaan tekanan darah,
pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan asam urat. Peserta yang megikuti
pemeriksaan sebanyak 60 orang, 59 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Seluruh
peserta melakukan pemeriksaan tekanan darah. Sebanyak 5 orang dari 60 orang
melakukan pemeriksaan gula darah saja, sebanyak 5 orang saja yang melakukan
pemeriksaan asam urat dari 60 orang serta sebanyak 16 orang yang melakukan
pemeriksaan keduanya (gula darah dan asam urat) dari 60 orang.
Sebanyak 20 orang dari 60 orang memiliki hipertensi dan sebanyak 8 orang dari 20
orang yang melakukan pemeriksaan asam urat memiliki kadar asam urat yang tinggi
dan tidak ada peserta yang memiliki kadar gula darah yang tinggi dari 20 orang yang
melakukan pemeriksaan kadar gula darah.
Kendala pada pemeriksaan kesehatan ini adalah masih dipungutnya biaya untuk
pemeriksaan gula darah dan asam urat, sehingga tidak semua peserta yang hadir dapat
melakukan skrining, hanya peserta yang besedia mengeluarkan biaya yang dapat
melakukan skrining.

b. Tersier : Anjuran mengkonsumsi jus tomat untuk menurunkan tekanan darah


Mahasiswa dalam memberikan intervensi pada keluarga di komunitas memberikan
informasi mengenaiterapi non farmakologi yang berupa pengobatan herbal bagi penderita
hipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Terapi non farmakologi merupakan terapi
tambahan selain hanya mengkonsumsi obat-obatan. Fungsi dari menjalani terapi non
farmakologi adalah untuk meningkatkan efikasi obat, menurunkan efek samping obat
serta memperbaiki kondisi pembuluh darah dan jantung pada penderita hipertensi.

Terapi non farmakologi yang diberikan adalah anjuran untuk mengkonsumsi jus
tomat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raharjo, 2010 yang
menyebutkan bahwa jus tomat dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada
penderita hipertensi. Tomat kaya akan kalium (235 mg/100 gr tomat), sedikit natrium, dan
lemak. Buah tomat juga memiliki banyak kandungan zat yang berkhasiat yaitu pigmen
lycopene (berfungsi sebagai antioksidan yang melumpuhkan radikal bebas,
menyeimbangkan kadar kolesterol darah dan
tekanan darah, serta melenturkan sel-sel saraf jantung yang kaku akibat endapan
kolesterol dan gula darah) yang berguna untuk menurunkan tekanan darah. Cara
mengkonsumsinya, tomat yang digunakan adalah tomat buah warna merah matang
sebanyak 150 gram tanpa ditambahkan gula maupun air, kemudian dihancurkan dengan
menggunakan blender. Bisa juga tanpa di blender, jadi makanlah buah tomat 1-2 buah
tomat segar perharinya secara rutin.

Mahasiswa dalam memberikan intervensi juga menjelaskan maanfaat jus tomat, apa
saja senyawa yang terkandung dalam jus tomat sehingga dapat menurunkan tekanan
darah. Berdasarkan hasil evaluasi, dalam 3 kali kunjungan pada 33 keluarga binaan pada
kunjungan pertama didapatka hasil 87 % keluarga patuh mengkonsumsi jus tomat, pada
kenjungan kedua terjadi penurunan yaitu 78%. Hal ini dikarenakan mengkonsumsi jus
tomat belum menjadi kebiasaan bagi keluarga sehingga mereka kadang-kadang lupa
untuk mengkonsumsinya, namun pada pertemuan kedua mahasiswa meningatkan lagi
dan kembali menjelaskan pentingnya mengontrol tekanan darah. Pertemuan ketiga
didapatkan peningkatan kembali yaitu sebanyak 90% keluarga mengkonsumsi jus tomat
ataupun buat tomat segar setiap harinya. Berdasarkan hasil evaluasi d dapatkan rata-rata
kepatuhan konsumsi jus toamh yaitu 86%, hal ini mengindikasikan bahwa TUM
ketidakefektifan manajemen kesehatan tercapai.

Pengobatan Gratis :
Pengobatan merupakan upacaya pencegahan tersier yang menangani suatu
penyakit untuk mencegah kekambuhan dan komplikasi. Pengobatan gratis ini dilakukan
di Balai Desa Kaliwiduro pada tanggal 27 Februari 2018. Pengobatan gratis ini lebih
difokuskan kepada warga yang memiliki hipertensi. Peserta yang hadir pada kegiatan ini
sebanyak 60 orang, 59 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Sebanyak 20 orang dari
60 orang memiliki hipertensi. Sebanyak 20 orang yang mengikuti pengobatan gratis dari
60 orang yang hadir, namun 20 orang yang mengikuti pengobatan tersebut hanya 6
orang yang memiliki hipertensi yang mengikuti pengobatan tersebut, sedangkan 14 orang
lainnya tidak memiliki penyakit hipertensi, diantaranya ISPA dan gastritis. Kendala pada
kegiatan ini adalah cukup banyak peserta yang memiliki hipertensi tidak berkenan untuk
melakukan pengobatan karena harus menunggu antrian yang cukup lama, karena jumlah
peserta cukup banyak.
Kelas Senam Relaksasi Otot Progresif
Kelas relaksasi otot progresif atau progressive muscle relaxation yaitu terapi
relaksasi dengan gerakan kontraksi dan relaksasi otot-otot pada satu bagian tubuh pada
satu waktu untuk memberikan perasaan relaksasi secara fisik. Tujuan senam relaksasi
otot progresif untuk membedakan perasaan yang dialami saat otot dilemaskan dan
dibandingkan ketika otot-otot dalam kondisi tegang. Waktu pelaksanaan relaksasi 15-20
menit pada sore hari, sebanyak 3 kali dalam 1 minggu.Sebanyak 33 peserta mengikuti
senam relaksasi otot progresif ini, nilai capaian ini melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebanyak 15 peserta.
Berdasarkan hasil capaian dari masing-masing kelas senam, didapatkan rata-rata
capaian sebanyak 90%. Nilai capaian ini melebihi target TUM perilaku kesehatan
cenderung berisiko pada evaluasi hasil tabel perencanaan yaitu 65%. Nilai capaian TUM
yang melebihi target mengindikasikan bahwa TUM ketidakefektifan manajemen
kesehatan tercapai.
1.2.2 Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko
a. Primer
Pendidikan kesehatan dilakukan bersamaan dengan screening awal penyakit
terbanyak yang terdapat di RW 2 desa Karang Widoro. Pada screening tersebut
diberikan pula materi yang disampaikan berupa penyuluhan tentang penyakit tidak
menular. Hal ini dilakukan pendidikan kesehatan pada tanggal 6 Februari 2018 pada
ibu-ibu PKK RT 8 RW 2 sebanyak 37 orang dan pada tanggal 9 Februari 2018
dilakukan pendidikan kesehatan kepada kader kesehatan desa Karang Widoro
sebanyak 25 orang. Materi yang disampaikan mulai dari pengertian penyakit, tanda
dan gejala, komplikasi, serta penatalaksanaan hipertensi. Selain itu, pendidikan
kesehatan juga diberikan secara door to door pada 230 KK di RW 2, dari RT 07
sampai RT 17 desa Karang Widoro. Penyuluhan dilakukan dengan media leaflet. Isi
dari mulai pengertian hipertensi, tanda dan gejala, komplikasi, serta penatalaksanaan
hipertensi. Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data sebanyak 78 orang dari
858 orang dengan penyakit terbanyak diantaranya hipertensi, skizofrenia, diabetes,
asam urat, dan stroke. Dari hasil kegiatan ini didapatkan bahwa sebanyak 68 orang
(87%) mengalami penyakit hipertensi, dimana yang merupakan penyakit tertinggi di
RW 2. Sedangkan untuk asam urat sebesar 2 orang (3%), diabetes melitus 4 orang
(5%), skizofrenia 2 orang (3%), dan penderita stroke 2 orang (3%). Sehingga dapat
disimpulkan terdapat beberapa penyakit yang tidak menular di RW 2 Desa Karang
Widoro yaitu yang tertinggi adalah Hipertensi.

b. Sekunder
Dalam kegiatan selanjutnya yaitu dilakukan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan sebanyak 2 kali kegiatan. Pada kegiatan pertama dilakukan pengukuran
tekanan darah serta konsultasi terkait dengan masalah asam urat, kolesterol, dan
gula darah di setiap akhir kegiatan penyuluhan yang diadakan pada acara PKK RW
02. Antusias warga sangat banyak dengan diperolehnya 24 orang yang melakukan
pemeriksaan kesehatan tekanan darah. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan
klasifikasi bahwa masyarakat yang mengalami hipertensi sebanyak 8 orang (33,3 %),
mengalami hipertensi stadium 1 sebanyak 7 orang (87,5 %), dan sebanyak 1 orang
(12,5%) mengalami hipertensi stadium 2.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan yang kedua dilakukan tanggal 27 Februari
2018. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Karangwidoro bertepatan dengan acara
PKK RW 02. Pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula
darah, asam urat, serta adanya konsultasi bagi warga yang memiliki masalah dengan
keadaanya. Materi yang disampaikan dalam konsultasi beraneka ragam, seperti
manajemen diit hipertensi, manajemen diit gula darah, kolestrol, maupun asam urat.
Kegiatan tersebut dimulai sore hari setelah acara PKK selesai. Antusias warga
sangat banyak dengan total pemeriksaan 59 orang. Berdasarkan hasil kegiatan ini
didapatkan hasil peserta yang mengikuti pemeriksaan gula darah sebanyak 18 orang
(42,8%), asam urat 14 orang (33,3%), pemeriksaan lengkap (asam urat dan gula
darah) 10 orang (23,9%) dan yang melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak
59 orang (100%). Dapat disimpulkan bahwa masyarakat RW 2 pada pemeriksaan
kesehatan banyak antusias yang melakukan pemeriksaan kesehatan yaitu sebanyak
59 orang.
c. Tersier

Mahasiswa dalam intervensi komunitas juga memberikan Senam Hipertensi


“Low Impact” kepada warga yang sehat, beresiko dan menderita hipertensi. Senam
Hipertensi “Low Impact” adalah olahraga yang mempunyai tujuan untuk
menyehatkan jantung. Senam Hipertensi “Low impact” hanya mempunyai gerakan
ringan seperti berjalan di tempat, menekuk siku, dan menyerongkan badan, diiringi
alunan musik yang tidak terlampau keras tapi membuat bersemangat.. Tujuan senam
hipertensi ini untuk menurunkan tekanan darah (Revanansia, 2014).
Senam hipertensi ini dilakukan pada tanggal 27 Februari 2018. Kegiatan ini
dilakukan di Kantor Desa Karangwidoro yang bertepatan pada acara PKK RW 02.
Kegiatan ini dimulai pada sore hari setelah acara PKK selesai. Waktu pelaksanaan
senam sekitar 15 menit. Jumlah peserta yang mengikuti senam ini sebanyak 59
orang sehingga dapat disimpulkan bahwa antusias warga RW 02 sangat tinggi untuk
mengikuti senam ini.
Setelah dilakukan senam hipertensi, warga diminta untuk istirahat sejenak untuk
menstabilkan tekanan jantungnya. Setelah itu dilakukan pemeriksaan TD, gula darah
dan asam urat. Apabila ada warga yang memiliki tekanan darah tinggi maka akan
langsung diberikan pengobatan secara gratis.
1.3 Rencana Tindak Lanjut
1. Meningkatkan kesadaran warga dengan berbagai macam penyuluhan tentang
pentingnya kesehatan salah satunya dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya melakukan kontrol kesehatan
secara rutin, meliputi tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, kolesterol.
3. Melalukan pelatihan calon kader posyandu di RW 02 terkait dengan kesehatan
masyarakat, penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai, cara pencegahan, dan
penatalaksanaan pada penyakit tidak menular.
4. Melakukan evaluasi pada calon kader posyandu tentang bagaimana pengetahuan
tentang pentingnya kesehatan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai